Senin, 22 November 2010

Renungan Hari Minggu, 21 Nopember 2010


Tiada Yang Tersembunyi Pada Masa Penghakiman
2 Korintus 5 : 1 - 10
Memento mori adalah frase bahasa Latin diterjemahkan sebagai "Ingat kematian Anda", "Ingat kamu harus mati" atau "Ingat kamu akan mati". Manusia melanggar apa yang difirmankan Allah, sebaliknya menuruti ular itu. Apakah benar Adam langsung mati? (secara fisik mati?), lalu apa yang dimaksud "mati" dalam Kejadian 2:17 ini? Semua manusia, yang percaya dan yang tidak percaya, akan mati. Akan tetapi, kata "mati" di dalam Alkitab, memiliki lebih dari satu arti. Penting untuk mengerti hubungan orang percaya dengan berbagai arti kematian. Kejadian 2:1-3:24 mengajarkan bahwa kematian memasuki dunia karena dosa. Manusia pertama diciptakan dengan kemampuan untuk hidup selama-lamanya; ketika mereka tidak menaati perintah Allah, mereka dijatuhi hukuman atas dosa itu, yaitu kematian.
Maka, kalaupun kita pasti mati (secara fisik) hal itu menjadi tidak berarti sebab kematian fisik hanyalah babak baru dalam menuju Kehidupan yang kekal. Untuk itu Rasul Paulus yang memang sangat mengeti apa arti dan akibat dari kematian Kristus, ia mengajarkan kepada kita apa yang ia fahami
Orang Kristen tidak boleh hidup larut dalam dukacita. I Tesalonika 4:13-14 mengingatkan agar orang-orang Kristen tidak berduka seperti orang yang tidak punya pengharapan karena setiap orang yang meninggal dalam iman kepada TUHAN YESUS, maka ia akan dikumpulkan bersama dengan TUHAN. Dengan demikian untuk apa orang Kristen berduka terlalu lama? Boleh berduka dan merasa kehilangan anggota keluarga yang kita kasihi tapi jangan terlalu lama sebab orang Kristen yang meninggalkan dunia telah berada di pangkuan BAPA. Kalau sampai 7 hari, 40 hari, 100 hari, setahun bahkan 1000 hari masih berduka berarti dia tidak hidup dalam iman dan pengharapan kepada TUHAN YESUS KRISTUS.
Sebenarnya kalau yang dimaksud adalah menghargai dan menghormati orang yang sudah meninggal yang jenazahnya ada di depan kita, boleh-boleh saja. Namun yang lebih penting adalah menghormati dan menghargai orang yang masih hidup, sebab yang meninggal tidak akan tahu penghormatan kita.
Ajaran hormat atau bakti terhadap orang tua juga ada dalam iman Kristen. Namun hormat dan bakti terhadap orang tua mestinya dilakukan semasa mereka masih hidup di dunia ini. Jika mereka telah meninggalkan dunia ini maka arwahnya tidak dapat mempengaruhi kehidupan kita. Jadi hormatilah orang tua semasa hidupnya, dan jangan puja arwahnya.
Untuk dapat menentukan sikap terhadap tradisi/budaya, kita perlu terlebih dahulu menyadari bahwa sesungguhnya untuk sampai kepada manusia, Injil selalu membutuhkan wahana budaya. Di pihak lain kita juga harus menyadari dua hal, pertama bahwa Injil tidak pernah identik dan dikuasai seluruhnya oleh budaya. Jadi walaupun Injil selalu terikat oleh budaya namun Injil juga senantiasa merupakan kritik terhadap budaya. Kedua, kebudayaan juga tidak pernah merupakan wahana yang netral bagi Injil yang dikandungnya. Maksudnya kebudayaan senantiasa memberikan tafsiran dan pemahaman tertentu kepada Injil. Injil dan kebudayaan bagaikan darah dan daging – berbeda namun juga begitu menyatu dan saling tak terpisahkan, saling menghidupi. Jadi sekali lagi kita tidak boleh anti budaya namun harus kritis terhadap budaya. Tapi juga perlu berhati-hati, jangan mencampuradukkan iman Kristen dengan kepercayaan-kepercayaan lain.
Sadar tidak sadar, setiap hari yang kita jalani ini kenyataannya bukan membuat hidup kita semakin panjang, tapi sebaliknya justru membuat hidup kita semakin pendek. Dan kita semua ada dalam antrian panjang untuk akhirnya meninggalkan kehidupan kita di dunia ini. Soal waktunya kapan, tidak ada yang bisa mengetahuinya. Tapi kapanpun itu, alangkah baiknya kalau kita bisa tahu bagaimana caranya mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk tidak sampai salah memilih arah tujuan akhir itu.  Hanya ada satu cara untuk bisa sampai kepada Bapa..jangan sampai anda tertipu.
                Yohanes 14:6  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Hanya melalui Yesus lah kita bisa sampai kepada Bapa. Dan tidak ada cara lain. Jadi, jika kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga, datanglah kepadaNya. Buka hatimu hari ini dan terima Dia dalam hidupmu. Jangan sampai tertipu..tidak ada cara lain...tidak ada cara lain!!!
Wahyu 14:13  Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."    Mari kita belajar untuk menjalani hidup ini bagi Kristus supaya ketika tiba waktunya, kapanpun itu..Tuhan akan menemukan kita tetap dalam iman bagi Tuhan. Amin.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...