Memperhatikan Orang Lain
Galatia 6 : 1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Tingkat kasih kita diukur dengan bagaimana kita memandang orang yang jatuh ke dalam dosa. Contohilah Yesus sewaktu ia menghadapi kasus perempuan berzinah yang diceritakan dalam Yoh 8 di mana Yesus membenci dosanya tetapi mengasihi orangnya. Ini sama dengan kita harus membenci kanker, tapi tetap menyayangi penderitanya.
Orang yang menghakimi dengan keras adalah mereka-mereka yang tidak kenal betul arti kata kasih karunia atau belas kasih. Banyak kali pelayanan Yesus timbul karena belas kasih. Orang-orang yang belum dapat menunjukkan belas kasih belum dapat mewakili Tuhan untuk melakukan jawatan pelayanan kasih secara maksimal. Sebab pelayanan bukanlah penonjolan karunia, bukan pelampiasan kemampuan, atau atraksi membongkar dosa, tetapi pelayanan adalah pernyataan kemurahan hati, kasih. Kasih terbesar yang pernah dilakukan dan sebagai contoh terbesar adalah pelayanan Yesus yang mati bagi kita orang berdosa.
Dengan demikian “perbuatan baik” yang dibicarakan dalam ayat-ayat selanjutnya adalah perbuatan baik dalam hal bantuan materi. Di sinilah dibutuhkan kepekaan kita untuk melihat saudara-saudara kita yang kekurangan.
Marilah belajar memberi kepada mereka yang kekurangan. Mungkin Rp. 10.000 tidak berarti bagi kita tetapi sangat berarti bagi mereka. Dengan melakukan itu kita bukan saja telah hidup dalam pola “Satu sakit semua sakit” tetapi juga kita akan diberkati.