Selasa, 14 Desember 2010

Renungan Hari Senin, 6 Desember 2010


Sikap Menunggu
Mika 7 : 7
Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku.
                Konon, di dunia ini ada 3 hal yang pasti akan terjadi, meski orang tidak tahu kapan terjadinya. Yang pertama, manusia pasti akan mati. Yang kedua, perubahan pasti terjadi. Yang ketiga, Tuhan pasti akan datang kembali. Orang tidak tahu kapan dia akan mati, atau kapan perubahan akan terjadi, atau kapan Tuhan akan datang kembali. Orang hanya bisa menunggu, dan menunggu, dan menunggu. Menunggu hal yang tidak pasti dapat menjadi pemborosan waktu, tetapi menunggu hal-hal yang pasti adalah kebijaksanaan hidup. Bagaimanakah caranya orang menunggu? Ia dapat menghabiskan waktunya dengan bermain-main, dengan tidur pulas, atau dengan kesetiaan untuk ditampilkan pada saat tibanya peristiwa yang ditunggu-tunggu. Ia dapat menganggap enteng waktu tunggunya, atau mengisinya dengan hal-hal yang berguna.
jika Tuhan sudah menjanjikan yang terbaik, seharusnya kita bisa lebih tenang menghadapinya. Di saat-saat seperti itu kita bisa mengalami proses pembentukan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih tahan uji, lebih dewasa, dan di saat-saat sulit itulah kita bisa melatih diri kita untuk belajar mengandalkan Tuhan saja. Itu proses-proses berharga yang bisa tumbuh dalam diri kita jika kita menghadapinya bersama Tuhan, jika tetap sabar menanti datangnya pertolongan sesuai waktunya Tuhan dengan harapan dan kepercayaan penuh. Pada saat yang tepat, waktu yang terbaik, Tuhan akan menurunkan pertolonganNya dan segera mengangkat kita keluar dari pergumulan-pergumulan. Dia selalu siap untuk menempatkan kita dalam keadaan baik, meski mungkin saat ini kita sulit untuk bisa melihat atau mempercayai hal itu. Pada suatu saat nanti kita akan bisa bersukacita dan akan mengakui kebesaran Tuhan.
Pada dasarnya Tuhan itu selalu menepati janjinya. Tuhan pernah berkata “mintalah maka akan kuberikan”. Lalu, apakah Tuhan tidak menepati janjinya itu?.Tidak! Tuhan tidak pernah ingkar janji.Tuhan pasti menepati janjinya asal kita hidup menurut kehendaknya. Yang menjadi penghalang doa kita adalah kejahatan dan dosa kita. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah: Yesaya 1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Kejahatan membuat Tuhan tidak mau mendengarkan doa kita. Walaupun kita berdoa sampai jungkir balik kalau kehidupan kita masih jahat maka Tuhan tidak akan pernah menjawabnya. Berharaplah pada keyakinan bahwa Tuhan tetap memberikan jawaban itu. Amen

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...