Membenci Kejahatan
Mazmur 97 : 10
Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik
Gunakanlah kebencian untuk hal-hal seperti membenci masalah, bukan seseorang. Pakailah hanya untuk membenci sikap negatif seperti kejahatan, tidak toleran, ketidakadilan, kebodohan. Karena kebencian dapat menjadi kekuatan pada saat kita menggunakannya untuk membenci hal-hal tersebut di atas. Kekuatan dan kedahsyatannya tergantung pada banyaknya kita memakai kebencian itu.”
Sengaja atau tidak sengaja, kita cenderung bahkan sering memperlihatkan sikap atau rasa benci pada kesalahan atau hal-hal yang tidak perlu. Komentar dari lawan politik dapat memancing rasa sengit kita. Surat bernada marah untuk editor sering membesar-besarkan hal-hal remeh karena penyakit kebencian kita salah sasaran. Perpecahan dalam komunitas Gereja sering terjadi saat kebencian diarahkan kepada seseorang, bukan pada kejahatan, kecurangan, ketidakadilan dan kebobrokan moral yang ada di sekitar kita yang sebenarnya lebih berpotensi merusak atau menghancurkan kehidupan serta harapan.
Tuhan menginginkan semua orang hidup menjadi orang yang benar. Orang yang benar adalah orang yang punya motivasi lurus dalam mempercayai Tuhan. Tidak ada embel-embel tersembunyi di belakangnya. Ia taat kepada perintah Tuhan karena ia mengasihi. Ia taat karena ia beriman. Kita taat karena Tuhan menjadi penguasa tunggal dalam hidupnya.