Selasa, 14 Desember 2010

Renungan Hari Selasa, 14 Desember 2010


Jawaban Tuhan
1 Rajaraja 18 : 37
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.
Ketika kita ada dalam satu persimpangan jalan dan memerlukan jawaban, janganlah kita mencari jawaban dari manusia, yang belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Bahkan Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan manusia dan kekuatannya (Yer 17:5-6). Jawaban yang kita peroleh dari hikmat dunia ini bahkan bisa membawa kita kepada kehancuran. Tidak ada jawaban lain yang bisa kita andalkan selain jawaban dari Yesus.  Tapi seringkali kita justru mempertanyakan kuasa Tuhan, apakah benar Tuhan akan memberi jawaban bagi kita, apakah benar matanya sedang tertuju kepada masalah kita, apakah benar Dia akan menolong kita tepat pada waktunya, Tuhan tidak pernah berhutang. Ketika Dia berfirman dan berjanji untuk menolong kita, maka kita harus benar-benar percaya bahwa Dia pasti menolong kita. Kita harus singkirkan segala keraguan, ketakutan dan kekuatiran yang melanda pikiran kita. Rencana Tuhan adalah rencana yang sempurna. Dan ketika kita benar-benar berserah dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita, maka kita akan melihat campur tangan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kita akan melihat bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita.
Tuhan tahu Dia bisa memperbaiki keadaan dalam sekejab. Namun kita cenderung melihat apa yang terjadi dengan cara pandang kita yang terbatas. Ketika seseorang yang kita kasihi sakit - apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa membayar tagihan kita dan mereka memutus aliran listrik - apa yang akan kita lakukan? Tuhan tahu. Anak-anak bertindak diluar batas - Tuhan tahu. Pekerjaan tak tertahankan - Tuhan tahu. Pasangan Anda terjebak dalam dosa - Tuhan tahu. Anda berada di batas akhir kekuatan Anda - Tuhan sangat tahu!
Lalu mengapa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dalam kehidupan kita? Agar kita terus berharap kepada-Nya. Sebagai manusia, kecenderungan alami kita adalah bersikap sombong dan merasa bisa menjalani kehidupan ini tanpa bantuan siapapun, termasuk Allah. Jika kesulitan menghampiri kita, Allah hanya ingin mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Dia.
Dalam kondisi tak berdaya itu, kita sering bertanya, "bagaimana caranya mengubah situasi ini?" Jawabannya sangat mudah, "doa berkuasa mengubah banyak hal," dan itu adalah sebuah kebenaran. Doa membuat kita mendekat pada Allah, dimana kita bisa meminta bantuan-Nya atas hal apapun. Ketika Anda mendekat kepada Allah, dan melihat situasi yang ada dengan cara pandang-Nya, maka Anda akan melihat bahwa yang sebelumnya adalah sebuah jalan buntu, ternyata dibaliknya ada sebuah jalan yang telah Allah siapkan.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...