Rabu, 15 Desember 2010

Renungan Hari Kamis, 16 Desember 2010


Pertobatan Membawa Kebebasan
Jesaya 1 : 27
Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar
                Proses keluar umat-umat pilihan tidak bermaksud bahwa umat-umat pilihan akan dihadapkan kepada struktur bersekutu – tidak demikian. Umat pilihan dibutuhkan untuk memisahkan diri mereka sendiri dari mereka yang tidak mengasihi kebenaran. Mereka yang tidak mendukung kebenaran tidak mengasihi kebenaran. Kita mengetahui tentang umat pilihan karena mereka mengasihi kebenaran dan tidak disesatkan oleh kepalsuan. Mereka mengenakan kasih dari Satu-satunya Allah yang Benar dan anakNya, Mesiah, atas segala yang lain. Umat-umat ini akan mewarisi Kerajaan Allah. Umat-umat pilihan adalah contoh kepada dunia dalam kasih mereka terhadap kebenaran dan terhadap sesama satu dengan yang lain.
Kita mempunyai tanggungjawab terhadap Allah untuk bekerja bagi pengubahan umat kita dan juga dunia ini. Kita dipanggil untuk tujuan ini dan tugas ini. Sebagai manusia yang dikuatkan oleh Roh Suci, mereka akan dibebaskan untuk bertugas bagi hala tuju yang sama. Umat pilihan tidak bergantung kepada individu atau struktur bersekutu. Umat pilihan akan menimbang dan membahagikan kebenaran. Mereka mendengar suara gembala dan saling mengenal di antara satu dengan yang lain. Umat kita telah menghadapi, dan sedang menghadapi satu keadaan yang susah dalam kebenaran Allah. Beri lah dorongan kepada sesama sendiri dan saling membantu sesama sendiri di dalam iman.
Makna pertobatan adalah sikap hati yang mau berubah di hadapan Allah, yang mana efek perubahan hidup itu dapat dirasakan oleh setiap orang di sekitarnya.  Jadi umat yang bertobat tentunya tetap wajib berdoa dengan khusuk, berpuasa dengan kesungguhan hati, dan sikap yang ikhlas, serta beribadah di rumah Tuhan dalam semangat spiritualitas yang tersembunyi. Tetapi kemudian dalam hidup sehari-hari mereka mampu membuktikan buah pertobatan dalam kehidupan mereka. Jadi puasa dan berdoa sebenarnya hanyalah awal dari sikap bertobat, tetapi perubahan hidup merupakan wujud yang sesungguhnya dari pertobatan.
Orang yang bertobat pada hakikatnya menyatakan bahwa hidupnya sepenuhnya milik Allah; jadi kehidupan orang percaya pada hakikatnya tidak lagi dimiliki oleh kuasa lain. Sehingga hati dan roh orang percaya hanya terarah kepada Allah.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...