Tetap Berjaga-jaga
Wahyu 3 : 3
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu
Yesus menjelaskan bahwa apa yang ditaburkan di tanah yang baik adalah orang yang mendengar firman, lalu mengerti akan firman itu. Dan karenanya, orang yang berlaku demikian akan berbuah berlipat ganda. (Matius 13:23) Jika kita mau hidup bahagia dan hidup berbuah berlipat ganda, kita tidak cukup hanya membaca firman Tuhan, tapi juga harus mengerti, taat dan melaksanakannya. Ketika seekor anjing bisa belajar dari tuannya untuk kemudian patuh, taat dan setia, kita seharusnya bisa lebih baik lagi menerima pengajaran-pengajaran Tuhan, memahaminya dengan baik, serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita melakukan semua itu, nikmatilah hidup yang bahagia dan berbuah.
Bagaimana caranya hidup menuruti firman TUHAN ? ya mudah saja, kita perlu hidup sama seperti seperti TUHAN Yesus Kristus telah hidup. Pertama setelah kita percaya kepada TUHAN Yesus, janganlah kita menjadi orang yang egois / mementingkan diri sendiri atau kikir / pelit, melainkan perbanyaklah kebajikkan dalam hidup kita, dengan banyak menolong, rela berkorban, berbuat amal dan kebaikkan terhadap orang2 disekitar kita dan sesama. Kedua janganlah kita malas baca Alkitab atau malas ke gereja, melainkan perbanyaklah pengetahuan kita akan firman Allah dengan cara membaca Alkitab secara teratur dan merenungkannya. Ketiga janganlah kita suka mengumbar hawa nafsu, berkata sia-sia atau menjadi sombong, melainkan kita perlu tambahkan penguasaan diri dalam hidup kita dan jadilah orang yang rendah hati. Keempat janganlah kita tidak sabaran, gampang putus asa atau mudah menyerah, melainkan jadilah orang yang tekun dan sabar.
Kelima janganlah kita melakukan korupsi / penipuan / kejahatan atau menjadi pe-zinah atau pendusta, melainkan hiduplah jujur, suci dan murni. Keenam janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahatan atau membenci orang tua kita atau saudara kita maupun sesama kita, melainkan kasihilah mereka. (2 Petrus 1:5-8).
Kelima janganlah kita melakukan korupsi / penipuan / kejahatan atau menjadi pe-zinah atau pendusta, melainkan hiduplah jujur, suci dan murni. Keenam janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahatan atau membenci orang tua kita atau saudara kita maupun sesama kita, melainkan kasihilah mereka. (2 Petrus 1:5-8).
Kalau mau tetap nama kita ada dalam kitab kehidupan, kita harus bertobat dan berjaga-jaga. Antara "tahu" dan "kenal" ada bedanya. Kita semua tahu Presiden SBY, tapi belum tentu dia kenal Saudara dan Saudara kenal dia, dengan kata lain punya hubungan yang dekat. Jangan jadi Kristen yang sekedar tahu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, Tabib yang Agung. Jangan sampai kita tidak kenal dia secara pribadi. Kekristenan bukan agama, tapi berjalan bersama dengan Yesus hari lepas hari, mengenal kuasa kebangkitan-Nya bahwa Dia adalah Allah kita yang hidup.
Kalau Saudara diizinkan Tuhan mengalami setiap persoalan yang ada, di situlah Saudara harus tahu mengenal Tuhan Yesus, bagaimana kuasa-Nya, mujizat-Nya, pertolongan, berkat, pemulihan, betapa Dia mengasihi Saudara. Jadi bersyukur kalau Saudara punya masalah! Jangan cari pertolongan manusia, tapi cari pertolongan Tuhan, dan kita bisa bersaksi bukan dari kata orang tapi mengalami sendiri bahwa Dia adalah Allah kita yang ajaib.
Tuhan Yesus Kristus sendiri dalam berbagai macam kedudukan istimewa, bahkan Ia juga memegang kunci Daud: Apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup, apabila Ia menutup tidak ada yang dapat membuka (Wahyu 3:7b). Di sini terlihat betapa besarnya kuasa, kemuliaan, keagungan, kedudukan, kebijaksanaan, hormat dan pujian yang diberikan Allah Bapa kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, yang rela menderita sengsara di atas kayu salib dan menanggung dosa umat manusia–pengorbanan dan penderitaan Anak Manusia (Son of Man)–Matius 24:30,44, Wahyu 1:13–untuk menebus dosa seluruh dunia (Baca Ibrani 9:28-Greatness of Christ’s Sacrifice) sebagaimana dikatakan oleh Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”