Minggu, 11 Juli 2010

Renungan Hari Senin, 7 Juni 2010

Tuhan Andalanku
Yeremia 17 : 7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Daud tahu bahwa mengandalkan manusia itu adalah sia-sia belaka. Ia berkata "Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita." (Mazmur 60:13-14). Itu bentuk gaya hidup Daud yang ternyata berkenan bagi Tuhan. Dan ketika ia berperang, ia selalu memperoleh kemenangan. Bukan karena kehebatannya, tapi karena "TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang." (2 Samuel 8:6b,14b). Itu kunci kemenangan Daud. Kunci yang sama berlaku pada tokoh-tokoh alkitab lainnya. Daniel dikatakan memiliki kepintaran, kearifan dan segala kelebihan lainnya bukan karena kehebatannya sendiri, namun jelas dikatakan karena "ia mempunyai roh yang luar biasa" di dalam dirinya. (Daniel 6:3).
Ketaatannya bahkan menyelamatkannya dari maut di kandang singa. Yusuf? Setali tiga uang. Meski terus menghadapi pergumulan dan penderitaan, namun di balik itu semua ia mendapatkan berbagai keberhasilan. Bukan karena kebetulan beruntung, bukan karena kehebatannya, tapi dikatakan karena Tuhan menyertai Yusuf. Ini dikatakan berkali-kali seperti misalnya dalam Kejadian 39:2 yang berbunyi "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." Itu baru sebagian kecil dari banyaknya tokoh yang telah membuktikan bagaimana dahsyatnya jika kita hidup bersama dengan Tuhan. Kita boleh masuk ke dalam pergumulan dan peperangan, namun Tuhan menjanjikan kita bukan untuk kalah melainkan untuk mencapai kemenangan demi kemenangan. Dan kuncinya adalah dengan mengandalkan Tuhan secara penuh.

Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk memperoleh berkat Tuhan menurut ayat ini, yaitu mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan hanya kepada Tuhan. Ada banyak orang yang ingin diberkati tetapi tidak mengandalkan Tuhan. Mereka lebih mengandalkan kepintaran dan kehebatannya, akibatnya yang ada adalah kekecewaan demi kekecewaan. Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri atau dengan kata lain mengandalkan manusia akan senantiasa hidup dalam kutuk.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...