Rabu, 28 Juli 2010

Renungan Hari Selasa 22 Juni 2010

Tempat Kekal
Ibrani 13 : 14
Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
For here we have no continuing city. Jadi bukan tempat tinggal, kota yang kekal. Disini (di dunia) kita tidak punya kota yang terus menerus, yang kekal. Ayat 14 ; Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang. Apakah saudara punya hati, punya pikiran ada di kota yang tidak kekal, seperti sekarang? Apa di kota yang akan datang, hanya Tuhan yang tahu. Bagaimana hati kita terikat dengan kota yang akan datang, atau kota yang di dunia ini, kita sibuk mencari uang memperkaya diri supaya kita punya rumah bagus dan tidak ada sama sekali untuk mencari kota yang kekal itu, hanya Tuhan yang tahu.
Petrus mengingatkan bahwa di dunia ini kita hanyalah pendatang atau perantau. Kita harus berjuang melawan keinginan-keinginan daging agar mampu hidup dalam kekudusan dalam tempat perantauan sementara ini (1 Petrus 2:11). Kalau begitu, dimana kewargaan kita yang sesungguhnya? Bagi orang percaya yang menerima Yesus sebagai juru selamat, kita adalah warga surga. “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat” (Filipi 3:20). Di surga tidak ada pembatasan. Bagi setiap kita yang memegang perintah Kristus dan melakukannya, maka mereka akan dikasihi Tuhan dan juga oleh Kristus sendiri. (Yohanes 14:21), dan untuk kita ada tempat yang disediakan di surga. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” (ay 2-4).

Lihatlah apa yang dikatakan Yesus, bahwa di rumah Bapa ada banyak tempat tinggal yang sudah disediakan bagi orang percaya. Sebuah tempat indah dimana tidak lagi ada air mata. Sebuah tempat penuh damai sukacita. Sebuah tempat nyata dimana Yesus kini berada. “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga” (Ibrani 8:1). Disana Yesus telah menyediakan tempat bagi siapapun yang percaya padaNya, yang memegang teguh dan melakukan semua yang Dia firmankan. Tidak ada kuota maksimum, tidak ada pembatasan jumlah, siapapun diundang untuk masuk ke dalam rumah Bapa. Bahkan Yesus pun terus mengetuk pintu hati manusia untuk diselamatkan, agar manusia pun bisa diselamatkan dan masuk ke dalam tempat yang telah Dia sediakan. Bukankah hal ini sangat indah?

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...