Allah Mengasihi Kita
1 Korintus 8 : 2 – 3
1 Korintus 8 : 2 – 3
Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah
Allah mempunyai hikmat bijaksana yang sempurna, dan Allah tidak menciptakan alam semesta dan dunia kehidupan tanpa tujuan yang jelas. Alkitab menyatakan bahwa penciptaan bukanlah tindakan eksperimental dari Allah. Segala yang diciptakan Allah adalah baik menurut penilaian-Nya sendiri, kemudian Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya sendiri, supaya manusia bisa berelasi dengan Dia; mensyukuri hidup yang dikaruniakan'oleh Pencipta, menjalani hidup ini dengan bimbingan-Nya, melayani Dia sesuai dengan ketetapan Allah, dan memuliakan Dia yang Mahabesar dan Mahamulia itu.
Namun kenyataannya, dosa telah merusak relasi yang indah tersebut. Pencemaran dosa kepada seluruh keturunan Adam, telah menyebabkan kerusakan atas natur manusia; semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Tapi Allah telah menetapkan suatu rencana lain, yaitu rencana penebusan.
Setelah menciptakan banyak pohon yang menarik dan bisa dimakan buahnya, Tuhan memberikan sebuah larangan kepada manusia agar tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Mengapa sih Tuhan melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat ? Bukankah mengetahui baik dan jahat itu merupakan sebuah tanda kedewasaan seseorang ?
Perhatikan, Tuhan tidak pernah melarang manusia untuk mengetahui baik dan jahat ( sebaliknya Dia menginginkannya) tetapi Dia melarang kita untuk mengetahuinya melalui jalur pengetahuan. Dia menginginkan kita bertumbuh dewasa dan mengetahui baik dan jahat melalui jalur persekutuan. Tetapi manusia memilih jalan pintas yaitu melalui jalur pengetahuan sehingga mereka terpisah dari persekutuan dengan Allah. Yesus datang ke dunia ini untuk memulihkan persekutuan yang rusak tersebut sehingga manusia kembali bisa bersekutu dengan Allah.
Alkitab mengatakan bukan kita yang telah mengasihi Allah melainkan Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah yang mencari mereka bukan mereka yang mencari Tuhan. Dari sejak semula manusia memang tidak menginginkan Tuhan. Mari mengasihi Tuhan bukan dengan pengetahuan namun dengan iman.
Allah mempunyai hikmat bijaksana yang sempurna, dan Allah tidak menciptakan alam semesta dan dunia kehidupan tanpa tujuan yang jelas. Alkitab menyatakan bahwa penciptaan bukanlah tindakan eksperimental dari Allah. Segala yang diciptakan Allah adalah baik menurut penilaian-Nya sendiri, kemudian Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya sendiri, supaya manusia bisa berelasi dengan Dia; mensyukuri hidup yang dikaruniakan'oleh Pencipta, menjalani hidup ini dengan bimbingan-Nya, melayani Dia sesuai dengan ketetapan Allah, dan memuliakan Dia yang Mahabesar dan Mahamulia itu.
Namun kenyataannya, dosa telah merusak relasi yang indah tersebut. Pencemaran dosa kepada seluruh keturunan Adam, telah menyebabkan kerusakan atas natur manusia; semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Tapi Allah telah menetapkan suatu rencana lain, yaitu rencana penebusan.
Setelah menciptakan banyak pohon yang menarik dan bisa dimakan buahnya, Tuhan memberikan sebuah larangan kepada manusia agar tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Mengapa sih Tuhan melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat ? Bukankah mengetahui baik dan jahat itu merupakan sebuah tanda kedewasaan seseorang ?
Perhatikan, Tuhan tidak pernah melarang manusia untuk mengetahui baik dan jahat ( sebaliknya Dia menginginkannya) tetapi Dia melarang kita untuk mengetahuinya melalui jalur pengetahuan. Dia menginginkan kita bertumbuh dewasa dan mengetahui baik dan jahat melalui jalur persekutuan. Tetapi manusia memilih jalan pintas yaitu melalui jalur pengetahuan sehingga mereka terpisah dari persekutuan dengan Allah. Yesus datang ke dunia ini untuk memulihkan persekutuan yang rusak tersebut sehingga manusia kembali bisa bersekutu dengan Allah.
Alkitab mengatakan bukan kita yang telah mengasihi Allah melainkan Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah yang mencari mereka bukan mereka yang mencari Tuhan. Dari sejak semula manusia memang tidak menginginkan Tuhan. Mari mengasihi Tuhan bukan dengan pengetahuan namun dengan iman.