Rabu, 28 Juli 2010

Renungan Hari Selasa, 15 Juni 2010

Perzinahan
Yeremia 23 : 10
Negeri telah penuh dengan orang-orang berzinah; sungguh, oleh karena kutuk ini gersanglah negeri dan layulah padang-padang rumput di gurun; apa yang dikejar mereka adalah kejahatan, dan kekuatan mereka adalah ketidakadilan.
Apa yang kita saksikan adalah prinsip cara (metode) penyembahan kepada TUHAN Allah. Tuhan Yesus menegaskan bahwa menyembah Allah tidak dibatasi oleh tempat (Yoh 4:20-24). Namun bukan berarti kita sembarangan memberikan penyembahan dengan cara (metode) yang mengikuti budaya dunia ini. Kita sudah melihat contoh yang jelas sekali dari umat Israel. Ketika mereka menganggap remeh cara (metode) penyembahan, disitulah mereka mulai tergelincir dan jatuh dalam dosa perzinahan. Mereka anggap remeh ketaatan kepada TUHAN Allah.

Sebagai orang percaya (gereja), kita tidak bisa mengatakan: ”menyembah Tuhan yang penting hati. Cara (metode) penyembahan tidak penting”. Mentalitas seperti ini bisa menyebabkan kita tergelincir ke dalam dosa perzinahan. Mari kita kritis terhadap budaya jaman ini yang mudah menyeret kita ke dalam dosa perzinahan. Dosa penyembahan ilah lain yang bukan TUHAN Allah. TUHAN Allah memperhatikan hati kita & cara (metode) penyembahan kita sebagai gereja kepadaNya. Untuk itu kita tidak boleh sembrono dalam Ibadah kepada TUHAN Allah.
Pada akhir zaman banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini dikarenakan banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina. Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya.
Gambaran semacam ini sudah nampak di negeri kita, sebagaimana yang dilakukan para pelacur yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga yang terjadi di pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Tapi, jika dibandingkan di Barat mungkin belum lah separah di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan yang di Barat pun akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena akhir-akhir ini terjadi, sebagian orang sudah berani merekam perbuatan bejatnya bersama wanita zinanya, sehingga tersebar di berbagai media. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan dapat terjadi.


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...