Minggu, 11 Juli 2010

Renungan Hari Rabu, 9 Juni 2010

Menanti Tuhan
Mazmur 145 : 15 – 16
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup
Tuhan memiliki kedaulatan (kekuasaan tertinggi) untuk memberikan maupun untuk tidak memberikan apa yang kita minta.Walaupun kita terus-menerus berdoa kepada-Nya, Ia tidak akan mengabulkan permintaan kita bila permintaan tersebut tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Ia berhak untuk mencurahkan berkat-Nya dan Ia berhak pula untuk menahan berkat-Nya. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita, sehingga Ia tidak selalu bertindak sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Tuhan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya sendiri. Kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan. Kita akan semakin mudah menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan bila kita semakin dekat mengenal pribadi-Nya. Tuhan berkenan kepada orang yang takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang meninggikan Tuhan, menghargai karya Tuhan, dan memashyurkan nama Tuhan karena segala kebaikan-Nya. Tuhan pasti mendengar dan menjawab doa orang yang takut akan Tuhan, karena orang yang takut akan Tuhan tidak akan berdoa semata-mata dengan berlandaskan keegoisan dirinya (145:19).

Tuhan akan melaksanakan kehendak orang yang takut akan Dia. Jangan memaksa Tuhan bila doa kita tidak atau belum dijawab oleh Tuhan. Sebaliknya, evaluasilah motivasi dan kehendak diri kita sendiri, apakah kita sudah berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Penyesuaian kehendak kita dengan kehendak Tuhan hanya dapat tercapai dengan menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan!
Gambaran Tuhan tidak akan pernah selesai jika diungkapkan dengan kata-kata manusia. Ia jauh lebih besar/luas dari pada yg dapat kita pikirkan dan gambarkan tentang Dia. Wawasan kita telalu dangkal untuk melukiskan Tuhan di dalam pengungkapan kata-kata. Bagaikan seekor ikan (yang besar sekalipun) di tengah-tengah samudra yg luas, yg tidak mungkin menelan seluruh air laut. Demikian pula dengan kita yg tidak mungkin menguasai pemahaman tentang Tuhan dalam kebesaran-Nya. Kita adalah ciptaan-Nya. Pujian kita kepada-Nya berkumandang berdasarkan kebaikan dan kemurahan kekuasaan-Nya atas kita. Dengan segala keterbatasan, kita akui kedaulatan dan kekuasaan-Nya atas kita. Kita mengagungkan nama-Nya supaya orang lainpun yg mendengarkannya dapat mengakui hal yg sama. ‘Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan, dan biarlah segala mahluk memuji nama-Nya yg kudus untuk seterusnya dan selamanya

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...