Minggu, 11 Juli 2010

Renungan Hari Minggu II Setelah Trinitatis, 13 Juni 2010

Berseru Pada Tuhan
Yoel 1 : 8 – 20

Konteks Alkitab pada bagian ini adalah berisi tentang ajakan kepada seluruh rakyat untuk meratap. Bentuk ratapan ini sudah biasa dilakukan di Israel. Rataoan bisanya diadakan jika ada keadaan darurat atau ancaman dari pihak musuh atau penuaian yang tidak berhasil karena bencana yang luar biasa. Semua kejadian tersebut biasanya dihubungkan dengan keberdosaan umat (bd Yes 22:2; Yer 4:8). Khusus tulah belalang di teks kita dipandang sebagai suatu yang luar biasa.
Rupanya bukan hanya manusia yang menderita karena tulah tersebut, tapi juga hewan, binatang-binatang dan alam. Di ayat 18-20 disebutkan bahwa hewan mengeluh karena tidak ada lagi rumput yang bisa mereka makan. Api telah habis memakan habis tanah gembalaan dan menghanguskan pohon di padang. Ini pasti membuat kekacauan dan penderitaan bagi alam. Kambing pun terkejut karena biasanya kambing-kambing dengan sukacitanya bisa memakan rumput sesuka hatinya. Tapi kini semua lahan habis dilalap api, sehingga alangkah sulitnya untuk menemukan makanan. Segala makhluk mengeluh, bahkan hewan oun menjerit karena suhda kehilangan berkat Tuhan.
Karena itu semua rakyat diminta berkumpul untuk berpuasa yang kudus dan berdoa, mereka berteriak kepada Tuhan. Dengan puasa yang kudus dimaksudkan bahw asuatu hari yang dikhususkan untuk melakukan puasa sebagai pengakuan bahwa manusia takluk kepada keadaan darurt yang dialami itu dan kepada Tuhan.

Berseru kepada Tuhan, sama dengan berdoa dengan serius. bukan cuma berbisik saja. apakah saudara termasuk orang yang setia berdoa ? apakah saudara hanya berdoa sekali sekali kalau lagi kepepet. apakah saudara pernah mendoakan suatu pokok doa sampai bertahun tahun ? hanya saudara yg dapat menjawabnya dengan tulus. setiap kali saudara berseru dan berteriak kepada Tuhan. maka wajah saudara muncul pada layar monitor Tuhan di surga. Pernahkah saudara berdoa- saking seriusnya sampai menangis ?
Tuhan tidak mempersoalkan apakah saudara menagis atau tidak ketika berdoa, tetapi yang terpenting adalah apakah saudara benar benar serius dan setia berdoa atau tidak. Ketiak saudara berdoa dengan serius, maka mata saudara tertuju kepada Tuhan yang didalam tanganNya terletak apa saja yang sedang saudara minta dan harapkan. ketika saudara perlu uang, jangan mengarahkan mata saudara kepada lembaran uang, melainkan arahkan mata saudara kepada tangan Yesus yang penuh berisi uang.


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...