Senin, 20 Juni 2011

Hari Rabu 4 Mei 2011


Rumah Allah
Kejadian 28 : 17
Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.
Janji berkat dan penyataan diri Allah di Betel tersebut sebenarnya ditempatkan dalam konteks Yakub yang harus melarikan diri dari rumah ayahnya (Kej. 27:43). Yakub saat itu dikejar oleh Esau kakaknya, karena dia telah merebut hak kesulungan dengan cara yang licik. Dengan demikian janji berkat dan penyataan diri Allah tersebut seharusnya tidak layak diterima oleh Yakub. Masakan Allah yang kudus memberikan berkat dan menyatakan diriNya kepada seorang penipu, yang licik dan menghalalkan segala macam cara? Bagaimana mungkin Allah mendirikan rumahNya di Betel untuk menaungi seorang yang buruk kelakuannya seperti Yakub? Tetapi kasih-karunia Allah tidak ditentukan oleh seberapa besar kekurangan dan kelemahan umatNya. Betel sebagai rumah Allah justru dipakai Tuhan untuk mengundang orang-orang berdosa dalam perjanjian keselamatanNya.  Bahkan melalui Yakub, Allah berkenan menjadikan dia sebagai leluhur yang kelak melahirkan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Yang mana melalui Kristus, umat manusia diperkenankan berjalan naik menuju tangga keselamatan Allah. Melalui hidup Kristus, terbukalah akses dan pintu gerbang surgawi.
Ketika TUHAN menemukan pribadi yang akan dibangunnya yang meresponi atau mewujudkan kehendakNya maka TUHAN akan mempersiapkan orang tersebut. Demikian dengan Yakub, Tuhan tidak hanya berbicara satu kali tentang jati diri yang baru bagi Yakub. Kejadian 35:1-15, perikop ini bercerita tentang Yakub kembali ke Betel karena perintah Tuhan dimana sebelumnya Yakub bergulat dengan Pribadi itu, dan diayat 10 dikatakan: Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel. Kata ‘Israel= he will rule as God= hidup dalam hukum Tuhan’, artinya dia berlaku atau bertindak sama seperti otoritas yang ada dalam TUHAN.
Jadi ukurannya adalah Tuhan. Kenapa Tuhan dua kali menyampaikan kepada Yakub bahwa namanya tidak lagi Yakub melainkan Israel karena begitu pentingnya kita hidup dan bergerak dengan jati diri yang baru karena adanya perkataan atau kata profetik yang menjadi bagian diri kita. Ini tidak hanya sekedar nama atau nama simbolis tetapi kata nama saja tapi sesuai nama yang diberikan itulah ‘Israel’ bertindak dalam hidupnya. Hari-hari Yakub ada dalam perkataanNya. Namanya ada dalam waktu sekarang dan dalam waktu didepan.
Lalu, apa hubungan nama dengan membangun Rumah? Mari kita lihat Matius 16:13-, “….Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi”. Nama yang disebutkan oleh murid adalah nama yang baik-baik tapi dalam membangun rumah tidak cukup yang baik-baik. Membangun Rumah Tuhan harus sesuai disain Tuhan. Ayat selanjutnya, Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Jadi bagaimana membangun rumah? Petrus mengetahui apa yang BAPA mau! Dalam Matius 16 ini Yesus juga mengganti nama Simon menjadi Petrus sebab Yesus menarukan kata-kata profetik atas nama itu karena Petrus yang artinya batu karang. Jadi membangun Rumah kita harus mengalami jati diri yang baru sebab membangun Rumah tidak dengan keinginan kita, tidak dengan jati diri kita yang lama tapi kehidupan yang sudah diubahkan oleh TUHAN.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...