Kita Alat Kristus
2 Korintus 3 : 4 – 5
Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah
Kalau Allah bisa memakai seorang Saulus menjadi Paulus, maka Ia juga dapat memakai segala hal yang semula nampak buruk, mengancam, menjadi suatu kebaikan. Yang penting adalah kita tidak melupakan apa yang paling penting: kita tidak mengejar kekayaan (dan memakai 'tangan Tuhan' sebagai alat untuk mendapatkannya) dan kita mengakui bahwa semua yang ada dapat dipakai oleh TUHAN untuk melaksanakan maksud-Nya. Kita tidak berotoritas untuk menentukan apa kehendak Tuhan -- kalau melakukan seperti demikian, apa bedanya kita dengan dukun-dukun mistik yang bisa memakai 'kekuatan gaib' untuk mewujudkan apa yang mereka kehendaki? Sebaliknya, kita mengikuti jalan yang terbuka di depan kita, sambil tetap berpegang kepada prinsip-prinsip yang Tuhan berikan, memakai ukuran kebenaran yang berasal dari Firman Allah untuk memutuskan.
Syukur kepada Allah karena Ia telah mengaruniakan Tuhan Yesus Kristus untuk mati menebus dosa kita dan Ia juga telah mengaruniakan Roh Kudus ke dalam hati setiap orang percaya untuk mengerjakan pembaruan hidup yang memungkinkan kita melakukan kehendak Allah.
Karya Kristus di kayu salib itu telah membuat status kita adalah benar (dibenarkan) di hadapan Allah dan Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita itu memungkinkan kita mewujudkan kebenaran Kristus di dalam kehidupan kita. Hal itulah yang membuat orang-orang percaya bisa disebut sebagai surat-surat Kristus. Surat Kristus itu, yaitu kehidupan kita, harus kita jaga agar tetap bersih dan tidak menimbulkan kesalahpahaman ketika dibaca oleh dunia ini. Kita perlu menyadari bahwa keselamatan di dalam Kristus harus kita terima dengan iman dan kita tidak bisa mengusahakan apa pun.