Senin, 20 Juni 2011

Hari Jumat 13 Mei 2011


Tuhan Menyelamatkan Kita
Mazmur 116 : 6
TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku
Ada jauh lebih sedikit dibutuhkan untuk penjelasan yang lebih sulit terhadap misteri yang sangat besar, dari pada untuk penjelasan biasa yang sederhana, kebenaran yang sederhana – dan yang satu ini: Bahwa Injil dari Anak Allah diperuntukkan pada orang-orangyang berdosa. “Hal ini merupakan perkataan yang benar, bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.”
                Kedatangan dari Tuhan kita ke dalam dunia ini memiliki hubungannya terhadap orang-orang yang bersalah. Pasti ada beberapa alasan untuk turunnya Tuhan kita dari surga. Apakah gerangan alasan tersebut? Alasan tersebut ditemukan di dalam kejahatan yang besar dari mana manusia dapat diselamatkan hanya karena tangan Tuhan. Kita ini salah besar, dan pengampunan kita tidak bisa didapatkan oleh suatu perbuatan kebajikan pada bagian kita sendiri.
Beban yang ditempatkan atas Juru Selamat kita sekali-kali bukanlah beban khayalan semata. Dia menundukkan kepala dibawah beban dosa-dosa kita di atas kayu salib itu. Dia menundukkan kepala di dalam beban dari dosa-dosa kita di kuburan. Dan seruan itu: “Lama sabachthani”  [Dengan menggunakan bahasa Aram: “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?”], sekali-kali bukanlah sebuah celaan terhadap kebutuhan dari suatu penderitaan yang sejati. Dia menderita, dan Dia wafat di bawah sebuah beban yang sejati dari seluruh dosa dari dunia ini. Dan hidup dari Tuhan kita dan artinya untuk bumi dan langit ini – semuanya memiliki hubungannya dengan dosa, kepada manusia yang bersalah. Dia datang dan Dia tinggal sehingga Dia boleh meminta manusia untuk bertobat, untuk mencari seta menyelamatkan mereka yang tersesat.
 Dia mati karena dosa-dosa kita, ketika kita sedang tidak memiiki kekuatan. Dia bangkit untuk sebagai dasar kebenaran untuk dapat menyebut kita beriman di hadirat Allah. Dia turun dari tempat yang tinggi untuk memimpin tawanan yang dibuang serta untuk memberikan berkat keselamatan, serta memberikan kehidupan kepada manusia.
Kita tidak bisa berjalan sendirian, karena tekanan dan godaan akan selalu ada disekitar kita setiap saat. Cepat atau lambat kita akan kehabisan bensin, kelelahan dan menjadi lemah. Disaat seperti itulah kita butuh dukungan dari teman-teman terutama yang seiman agar kita bisa kembali bangkit dari keterpurukan. Sebuah teamwork yang baik adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, berjalan ke arah yang sama dan berisi orang-orang yang saling peduli satu sama lain dan tidak mementingkan diri sendiri serta diarahkan kepada tujuan-tujuan yang positif, baik dan membangun. Seperti itulah idealnya. Saling menasihati, memberi masukan, menegur jika perlu, dan saling mengulurkan tangan untuk membantu, itu akan membuat kita semua bisa bertumbuh dengan baik dan dapat kembali bangkit dari keterpurukan. Dikala kita butuh ada teman, dikala teman butuh ada kita. Tidakkah itu terdengar sangat indah?

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...