Senin, 20 Juni 2011

Hari Rabu 11 Mei 2011


INRI
Yohanes 18 : 37
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.
Jika kita mencermati, di atas kepala-Nya kita melihat tulisan INRI yang ditulis Pontius Pilatus: "Iesus Nazarenus Rex Iudeorum "artinya "Yesus dari Nazareth Raja Orang Yahudi". Sungguh sejak Ia memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai, bukan kudan jantan yang perkasa. Ia sudah disambut sebagai Raja. Baca Injil (Yoh 18:33b-37), ada dialog antara Pilatus dan Yesus. Makna sebutan RAJA untuk Kristus sama sekali berbeda dari makna seperti yang dimaksudkan Pilatus, yakni raja dengan istana yang megah dengan beribu-ribu prajurit dst. Yesus mengatakan bahwa KerajaanKu bukan dari dunia ini. Kristus sebagai raja à memberikan kesaksian tentang kebenaran, membawa damai sejahtera kepada umat manusia melalui darahNya. Penyaliban Yesus dalam Yohanes dimaknai sebagai pemuliaan atau peninggian sebagai raja.
Di persimpangan jalan kehidupan, kita bertanya: “Untuk apa dan bagi siapa, Sang Anak Domba Allah harus mati di kayu salib?” Ia mati untuk menebus dosa umatNya dan dosa seluruh umat manusia. Suatu keyakinan yang tidak dapat disangkal ialah bahwa badai ini pasti akan berlalu. Salib lambang kehinaan pada akhirnya berubah menjadi tanda kemenangan dan keselamatan. Salib mendapat arti baru. Tanda kasih bagi orang yang percaya padaNya.
Hanya dari salib suci ini, lambung Yesus Kristus yang tertikam dan terbuka dapat mengalirkan rahmat Allah yang tidak akan pernah kering. Persatuan mesra antara surga dan bumi bersemi kembali. Kita telah ditebus dengan penderitaan dan kematian Yesus Kristus. Kita dipanggil untuk menjadi saluran rahmat Allah yang membawa kehidupan dan keselamatan bagi orang lain.
Sebagai orang yang pernah diselamatkan, kita pun hendaknya siap untuk menderita dan merasakan sakit di tengah-tengah salib kehidupan harian. Barangsiapa setia sampai akhir hidupnya,          ia akan memperoleh keselamatan dan dimuliakan.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...