Senin, 21 September 2009

RENUNGAN MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS 27 SEPTEMBER 2009


Menolong Dengan Kasih Kristus
Rut 2 : 8-16
1. Pendahuluan
a) Dalam Alkitab hanya 2 kitab saja yang diberi nama wanita: Rut dan Ester.Namun keduanya mempunyai ciri yang bertentangan. Rut adalah wanita bukan Israel, kemudian bersuamikan seorang Israel yang termasuk leluhur raja Daud. Sedang Ester adalah wanita Israel, yang hidup ditengah-tengah orang kafir, bersuamikan raja bangsa kafir. Baik Rut maupun Ester, keduanya adalah orang besar dan berbudi. Namun Kitab Rut adalah unik, karena inilah satu-satunya kitab dalam Alkitab yang seluruhnya menceritakan riwayat seorang wanita.
b) Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam kitab Hakim-Hakim. Walaupun suaminya, seorang Israel sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada Tuhan umat Israel. Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya. Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar. Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Tuhan meninggalkan Tuhan. Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Tuhan Israel. Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Tuhan.

c) Cerita dalam kitab ini bukanlah sekedar cerita roman, namun berisi tipologi atau lambang; yakni Tipologi penebusan; itulah pokok dari kitab ini yakni ada dua: pertama penebusan terhadap orang kafir; yakni Rut yang berlatar belakang kafir dan masuk dalam keluarga Israel bahkan sebagai ennek moyang raja Daud yang mereka sangat hormati dan kagumi. Bahkan Bangsa Israel juga mengetahui dari nubuat, bahwa Mesias yang mereka nantikan adalah keturunan Daud, berarti juga keturunan Rut, seorang wanita kafir. Kedua. Penebusan sebagai mempelai; merupakan penebusan tingkat tinggi. Rut sebagai bayangan gereja Tuhan yang asalnya dari bangsa kafir merupakan fakta dari rencana Allah yang tersembunyi dalam kitab Perjanjian Lama . Melalui Rasul Paulus misteri Allah itu diungkapkan (Ef.3:6) bahwa dengan Berita Injil yang bukan Yahudi turut serta menjadi ahli waris Kerajaan Allah dalam Yesus Kristus.
2. Penjelasan
a) Zaman Rut adalah zaman para hakim (hakim Otniel dan Ehud), yang memerintah bangsa Israel, waktu itu terjadi kelaparan di tanah Israel. Tanah Kanaan itu memang subur, namun ketika bangsa Israel selesai menaburkan benih, datanglah orang Midian memusnahkan hasil tanah itu, sehingga tidak menyisakan bahan makanan apapun di Israel, sehingga orang Israel sangat melarat (Hak.6:1-6). Walaupun disebut Tanah Kanaan berlimpah susu dan madu namun karena ketidak taatan bangsa itu menjadi melarat. (Im.26:14-20)
Kita sebagai orang Kristen haruslah taat, sehingga segala janji-janji Allah akan ditepati. Bila kita tidak taat selalu berada dalam kubangan lumpur dosa maka segala pekerjaan kita akan menjadi sia-sia. Apakah yang terjadi ? yakni : Musuh akan datang merampasnya (sebagaimana yang terjadi bagi bangsa Israel, dimana bangsa Midian merampasnya) maka tidak heran apa yang sudah disuarakan oleh Kitab Wahyu 3: 10-11 “Karena engkau menuruti Firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.” Saudaraku, Si Iblis akan siap menerkam / merampas mahkota kita bila kita lengah, sebab apa yang dikatakan oleh Kitab 1Petrus 5: 8 adalah jelas: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si Iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
b) Dalam perikop ini kita melihat pembicaraan pribadi dan langsung antara Rut dan Boas; suatu dialog antara penebus dan orang yang akan ditebus. Inilah suatu tipologi yang indah bagaimana kita harus mempunyai dialog dengan Tuhan kita, Yesus Kristus. Seringkali kita mendengar bahwa hubungan antara mertua dan menantu sangatlah sulit dan rentan konflik. Tetapi dari kisah Rut, kita dapat belajar bahwa pandangan tersebut tidaklah seluruhnya benar. Justru dalam kisah Rut, kita dapat belajar bahwa hubungan mertua dan menantu ternyata dapat begitu menyentuh dan mengharukan. Di antara Rut dan Naomi terjalin ikatan kasih yang sangat mendalam. Rahasianya Rut dan Naomi memiliki kedewasaan kepribadian yang ditopang oleh imannya kepada Tuhan. Tidaklah berkelebihan jikalau dalam kepribadian Rut terpancarlah ”inner-beauty” (kecantikan yang terpancar dari dalam batinnya), sehingga dia dipilih oleh Tuhan untuk menurunkan keturunan seorang raja besar yaitu Daud. Bahkan Rut dipilih oleh Tuhan untuk kelak menurunkan diri Tuhan Yesus. Walaupun Rut seorang wanita Moab, tetapi dia diberkati oleh Tuhan sehingga dia dapat memiliki kepribadian dan spiritualitas iman yang menakjubkan.
c) Latar belakang masa lalu, harta, status dan kehebatan manusia tidaklah cukup kuat untuk membuat kita kepada sebuah karakter terhormat. Rut mendapatkannya dengan kesetiaan kepada Allah. Langkah imannya yang teguh kepada Allah yang belum lama ia kenal membuat dirinya hidup penuh pengharapan, tidak bersungut-sungut, rendah hati dan berbudi pekerti. Dan itu semua membuatnya menjadi sosok wanita terhormat yang diakui oleh orang lain, bahkan berkenan pada Tuhan sehingga lewat dirinyalah Sang Penebus lahir di dunia ini. Hidup ini tidaklah mudah. Setiap saat ada banyak keinginan yang bisa menjerumuskan kita kepada kemerosotan moral hingga berujung pada dosa. Ada begitu banyak penderitaan yang mungkin saat ini belum terlihat jalan keluarnya. Tapi kita diingatkan untuk tidak bersandar pada kekuatan diri sendiri, melainkan bergantunglah pada Allah dengan pengharapan tanpa henti. (2 Korintus 1:8-9). Mata Tuhan tetap melihat segala yang kita lakukan, dan Dia selalu lebih dari siap untuk melimpahkan berkat kepada siapapun yang selalu taat dengan sungguh-sungguh kepadaNya. "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia." (2 Tawarikh 16:9a). Terang Tuhan akan terpancar lewat kita jika kita mengijinkanNya hidup di dalam kita, dan kita hidup di dalamNya. Langkah iman tidak akan pernah sia-sia, karenanya hiduplah selalu sesuai firman Tuhan !
d) Setibanya di Betlehem, R u t tidak berpangku tangan. Ia terus sibuk bekerja, tanpa henti memungut dan mengumpulkan jelai di belakang para penyabit. Seorang Moab yang tidak mengerti Firman Tuhan, rajin mengerjakan keselamatan bagi dirinya. Ia pun selalu taat dan dengar-dengaran pada perkataan Naomi, mertuanya. Tidak seperti kebanyakan hubungan ibu mertua dan menantu perempuan yang biasanya saling bertentangan. Kerajinan Rut menarik perhatian Boas, pemilik ladang Setelah itu, Rut diberi makan sampai kenyang, bahkan ada sisanya. Ia bahkan memperoleh jaminan perlindungan dan keamanan dari Boas. Berkat yang didapat Rut di Betlehem mencapai puncaknya ketika ia diper-isteri oleh Boas. Rut ditebus untuk menjadi isteri Boas, serta mendapatkan kekayaan yang dimiliki suaminya. Karena keteguhan hati, ketaatan dan kerajinannya, dari seorang yang tidak layak masuk dalam jemaah Tuhan, Rut bisa mendapat berkat yang demikian heran, bahkan menjadi isteri Boas, penebus, yang adalah gambaran dari Kristus, mempelai laki-laki sorgawi. Rut, seorang yang dianggap tidak layak, yang merupakan buah perzinahan, diangkat menjadi isteri Boas. Demikian juga saudara dan saya bisa mengalami berkat yang sama, kalau saja kita melakukan apa yang dikerjakan oleh Rut di Betlehem, Yehuda. PENYERTAAN TUHAN. Bukti bahwa saudara dan saya adalah umat yang telah ditebus dengan darah Yesus adalah penyertaan Tuhan.
e) Rut adalah seorang yang setia (ay 23b) Ia bersumpah untuk setia kepada Naomi dan Allahnya. Di sini terlihat bahwa ia menepati sumpah itu! Bandingkan dengan banyak orang yang punya motto seperti ini: "Much money, good boy. No money, good bye!" Renungkan! Apakah saudara sering melanggar janji? Jangan menjadi orang kristen yang sembarangan dalam berjanji, baik kepada manusia maupun kepada Tuhan! Itu sama dengan dusta, dan itu mempermalukan Tuhan!
Dalam penderitaanpun, Rut tetap hidup saleh, taat kepada Tuhan. Bagaimana dengan saudara ? Kalau saudara menderita, apakah saudara justru sengaja lari kepada dosa? Dan apakah penderitaan itu saudara jadikan alasan untuk boleh berbuat dosa?
Dalam kehidupan Rut yang seperti ini, lalu muncullah Boas. Boas adalah seorang Israel yang kaya (ay 1). Sekarang, mari kita perhatikan, pelajari tentang sikap Boas terhadap Rut. Sikap Boas terhadap Rut:
a. Boas langsung memperhatikan Rut (ay 5) Mungkin sekali Rut adalah seorang yang cantik, sehingga Boas langsung memperhatikan Rut. Juga pesan Boas dalam ay 9,15,16 yang melarang pekerja-pekerja lelaki mengganggu Rut, secara implicit (tidak langsung) menunjukkan bahwa Rut adalah seorang yang cantik.
b. Boas mengajak Rut bicara (ay 8)
Mungkin sekali saat itu ada kebiasaan bagi orang-orang yang memunguti bulir-bulir jelai / gandum yang tersisa itu untuk berpindah-pindah dan mencari pemilik ladang yang baik (cf ay 2: ‘orang yang murah hati kepadaku’) Boas menasehati Rut untuk tidak pindah ke ladang lain, tetapi tetap saja memunguti jelai di ladang Boas. Ini ia katakan jelas supaya ia bisa sering bertemu dengan Rut!
c. Boas melindungi Rut dengan memberi pesan kepada pegawai-pegawainya (ay 9,15,16) Posisi yang paling enak untuk memunguti jelai itu jelas adalah kalau Rut dekat dengan pegawai-pegawai Boas (kalau ia jauh, maka sebelum ia memungut, maka jelainya sudah dipungut orang lain). Tetapi kalau ia dekat dengan para pegawai Boas, maka juga ada bahayanya dari para pegawai lelaki. Sekarang, dengan adanya pesan dari Boas itu, maka Rut terlindung dari kekurangajaran para pegawai lelaki. Boas memberi Rut ijin untuk minum (ay 9b). Ini adalah sesuatu yang penting! Pekerjaan seperti itu cepat membuat orang jadi haus, dan kalau Rut harus mengambil air sendiri, itu membuang banyak waktu dan tenaga, sehingga ia hanya bisa mendapatkan sedikit jelai
d. Boas berdoa untuk Rut (ay 12)
Doa ini akhirnya dijawab oleh Tuhan melalui diri Boas sendiri
e. Boas mengajak Rut makan (ay 14)
Boas memberi makanan yang begitu banyak sehingga berlebihan dan akhirnya diberikan kepada Naomi (ay 18)
f. Boas memberikan hak khusus kepada Rut (ay 15)
Ia jelas tak memberikan hak seperti ini kepada para pemungut yang lain!
g. Boas memberi perintah kepada para pegawainya untuk mempermudah pekerjaan Rut (ay 16)
Dari semua ini terlihat dengan jelas bahwa Boas tertarik kepada Rut! Suatu perhatian penuh kasih sayang dan belas-kasih itulah yang terjadi dalam diri Boas terhadap Rut. Apa yang dilakukan oleh Boas kiranya dapat menjadi teladan bagi para ‘bos’ dimanapun dan kapanpun. Hendaknya mereka yang merasa menjadi ‘bos’ atau atasan senantiasa memperhatikan dengan penuh kasih sayang dan belas kasih kepada bawahan atau pembantunya. jelas merupakan suatu titik terang di dalam kegelapan! Titik terang dalam kehidupan Rut:
1) Kalau ditinjau dari sudut manusia, maka munculnya titik terang dalam kehidupan Rut itu, terjadi secara kebetulan!
o Boas bisa bertemu Rut, karena kebetulan ia berada di tanah milik Boas (ay 3)
o Boas senang, tertarik kepada Rut, karena kebetulan Rut cantik, dan kebetulan Rut mempunyai sifat-sifat yang baik, dan kebetulan Rut cocok dengan selera Boas
2) Kalau ditinjau dari sudut Allah, maka tidak ada kebetulan! Dari sejak semula, Allah sudah menentukan / merencanakan semuanya dan Allah lalu mengatur segala sesuatu sehingga semua terjadi sesuai dengan Rencana Allah yang kekal!
a. Bacalah ayat-ayat KS ini: Amsal 16:9 19:21 21:1
Rut mungkin memikir-mikir ke ladang mana ia akan pergi. Tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya (Amsal 16:9 19:21). Charles Haddon Spurgeon memberikan renungan tentang Rut 2:3:
"Her hap was. Yes, it seemed nothing but an accidental happenstance, but how divinely was it planned! Ruth had gone forth with her mother’s blessing under the care of her mother’s God to humble but honorable toil, and the providence of God was guiding her every step. Little did she know that amid the sheaves she would find a husband, that he would make her the joint owner of all those broad acres, and that she, a poor foreigner, would become one of the progenitors of the great Messiah. ... Chance is banished from the faith of Christians, for they see the hand of God in everything. The trivial events of today or tomorrow may involve consequences of the highest importance"
Boas pasti punya wanita idaman. Tetapi hati Boas ada di tangan Tuhan, dan Tuhan bisa mengalirkan kemana saja Tuhan kehendaki, sehingga keputusan Tuhanlah yang terjadi (Amsal 19:21 21:1)
b. Dalam ay 20 ada kesalahan terjemahan. KS Indonesia menuliskan: ‘Tuhan yang rela mengaruniakan kasih setiaNya ...’. Tetapi NIV menterjemahkan: ‘The Lord has not stopped showing kindness’ (= Tuhan belum berhenti menunjukkan kebaikanNya) Jadi, sekalipun dalam ay 20 itu Naomi mendoakan Boas, tetapi ia sadar bahwa semua itu adalah pekerjaan Tuhan. Tadinya Naomi mengira bahwa Tuhan sudah berhenti menunjukkan kebaikanNya (1:13,20,21). Tetapi sekarang (ay 20), ia tahu bahwa Tuhan masih tetap memberikan kebaikan kepadanya. Kebaikan yang ia maksudkan, bukanlah sekedar karena ia mendapat makanan dari Rut! Ada sesuatu yang jauh lebih penting! Itu ada dalam ay 20 dimana Naomi mengatakan bahwa Boas adalah salah seorang yang wajib menebus mereka.
Tadinya semua gelap bagi dia maupun bagi Rut! Elimelekh mati, dan demikian juga Mahlon dan Kilyon. Lalu mereka menjadi miskin. Sekarang ada titik terang! Rut bertemu dengan Boas dan Boas tertarik kepada Rut! Sekarang Naomi tahu bahwa di dalam kegelapanpun Tuhan tetap menyertai / memimpin mereka. Kalau kita masuk suatu terowongan, maka semua menjadi gelap. Tetapi itu tak berarti bahwa mataharinya hilang. Ada saatnya kita akan melihat titik terang!
Apakah saudara sedang menderita? Apakah jalan semua kelihatan gelap? Apakah saudara sudah banyak berdoa dan ternyata Tuhan kelihatannya tak mempedulikan saudara? Kalau demikian, renungkanlah bagian ini! Baik saudara sadari atau tidak, Tuhan tetap menyertai dan memimpin sdr! Ada saatnya Tuhan akan memberi titik terang kepada saudara! Tetapi, sementara titik terang itu belum saudara lihat, tetaplah percaya kepada Tuhan dalam kegelapan yang bagaimanapun gelapnya. Berjalanlah dengan iman, bukan dengan pengelihatan (cf 2Kor 5:7)! Bacalah dan yakinilah Maz 23:1,3,4!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Minggu Kantate (Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru) – 28 April 2024

Ingkon Mamujimuji Jahowa do Angka na Usouso Di Ibana  ( Orang Yang Mencari Tuhan Akan Memuji NamaNya) Psalmen 22: 26 – 32     a)  ...