Minggu, 27 September 2009

RENUNGAN HARI SELASA, 29 SEPTEMBER 2009

PERTOLONGAN
Ayub 26: 2
"Alangkah baiknya bantuanmu kepada yang tidak kuat, dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak berdaya !"
Salah satu ciri dari orang yang beriman kepada TUHAN adalah berani memberi. ALLAH telah menjadi teladan dengan memberi berkat kepada manusia berupa berkat kehidupan dan keselamatan, maka kita sebagai anak-anak-NYA juga harus melakukan hal yang sama. Dengan demikian, Pada saat kita berani memberi, sebenarnya kita sudah memiliki iman bahwa ALLAH yang Maha Kuasa pasti sanggup mencukupkan kebutuhan kita sekalipun kita mengorbankan sesuatu bagi orang lain. Orang yang sudah memiliki dasar iman seperti ini tentunya mengerti bahwa TUHAN ALLAH yang Maha Kuasa adalah sumber berkat baginya. Dengan memegang iman seperti ini, kita tidak akan pernah merasa rugi pada saat memberi orang lain. Bahkan kita akan mengerti bahwa memberi adalah satu awal dari berkat besar yang akan kita terima dari TUHAN.
TUHAN mengajar murid-murid-NYA, bahwa orang yang dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah yang memberi makan pada saat DIA lapar, memberi minum pada saat DIA haus, yang memberi tumpangan, yang memberi pakaian, yang melawat pada saat DIA sakit, dan seterusnya. Orang yang mendengar pelajaran YESUS pada saat itu menjadi bingung. Mereka merasa belum pernah memberikan pertolongan seperti yang disebutkan YESUS tadi. Kemudian YESUS menjelaskan bahwa pada saat mereka melakukan perbuatan baik kepada orang lain, sebenarnya mereka juga sedang melakukan hal yang sama kepada DIA. Langkah nyata untuk mewujudkan perintah TUHAN ini adalah dengan menambah rasa kepedulian kita kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Jangan sampai kita hanya berpangku tangan pada saat melihat kesesakan orang lain. Terlebih lagi pada saat kita melihat orang yang belum mengenal jalan keselamatan. Dengan berani menolong mereka, secara tidak langsung kita menyaksikan kasih TUHAN melalui perbuatan kita, sehingga membuka jalan bagi orang lain untuk mengenal jalan keselamatan yang dijanjikan ALLAH bagi setiap manusia. Perbuatan kita ini akan berkenan bagi ALLAH, sehingga DIA pasti memperhatikan dan memelihara hidup kita.Tetapi dalam memberikan pertolongan, kita juga harus berhati-hati. Bukan berarti kita harus memilih-milih siapa yang harus kita bantu. Tetapi kita harus mengerti bahwa di masa sekarang ini banyak orang datang meminta bantuan dengan motivasi yang tidak benar. Mereka merengek memohon pertolongan, ternyata hanya untuk mengeruk keuntungan bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu marilah membantu dan menolong sesama manusia dengan hikmat yang dari Tuhan Yesus Kristus. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...