Senin, 28 September 2009

Renungan Hari Jumat, 2 Oktober 2009

Hati Yang Tersentuh
Matius 9: 36
"Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala"
Yesus menunjukkan kepada kita, jika kita ingin benar benar menolong orang, tolonglah dengan sepenuh hati, mungkin karena hidup sekarang sudah instan, menolong tinggal kirimkan saja uang ke rekening sumbangan, kirimkan saja sebagian kecil dari penghasilan kita, dan kita sudah merasa menolong. Apakah ini yg diperlukan bagi mereka yg menderita ? Mengapa Allah tidak melakukan hal ini dahulu kepada kita, mengapa Dia tidak mengirimkan kepada kita uang, menjatuhkan makanan dari langit dll ? Mengapa malah Ia turunkan PutraNya ke dunia ini ? Allah tahu hal yang terbaik, Ia mau agar kita mengikuti teladan yang diberikan Yesus, Ia memberikan kita guru (pedoman) , bukan ‘hasil’., Ia memberikan kita pilihan, Ia memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih mengikutiNya atau memilih jalan lain, Ia mau agar kita itu benar benar sadar dan mengikutiNya. Yesus menunjukkan semua itu dengan kasihNya. Yesus menunjukan kepada kita bagaimana mengasihi sesama, dengan hukum kasihNya, kasihilah sesamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, mereka yg terlantar itu memang membutuhkan uang, tapi mereka juga membutuhkan sentuhan kasih yang nyata, yang mana telah dilakukan oleh Mother Theresa, mungkin kita sendiri berguman, mana bisa kita seperti itu, apa aku pun bisa seperti itu ? Kita ambil contoh dalam hidup sehari-hari saja, pernahkah kita menghargai hasil kerja pembantu rumah tangga, pernahkah terpikir betapa pentingnya peran nereka dalam kehidupanmu, dan pernahkah kita, mengucapkan ‘terima kasih’ yang mana nilainya sangat besar bagi mereka, karena mereka merasa mereka dihargai, mereka merasa diterima sebagai anggota keluarga, sentuhan kasih memang bermacam-macam dan tidak diperlukan keahlian khusus dan juga tidak memerlukan banyak uang untuk mewujudkannya. Gereja memiliki panggilan untuk melayani (diakoni) di luar tugas panggilan bersaksi (marturia) dan bersekutu (koinonia). Tuntutan pelayanan tersebut juga cukup banyak tertulis dalam Alkitab. Dalam kitab Imamat 25 Ayat 35 disebutkan, “ Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup diantaramu.” Ayat tersebut jelas mewajibkan Gereja (orang Kristen) untuk menolong orang miskin. Pertolongan tersebut bukan bertujuan memberikan sedekah saja, melainkan pertolongan agar orang tersebut bisa hidup mandiri atau hidup atas usahanya sendiri. Kemudian Kitab Amsal 2 Ayat 27 - 28juga disebutkan “ Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: “ Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi”, sedangkan yang diminta ada padamu.” Kedua ayat tersebut menyatakan betapa pentingnya memberikan pelayanan atau pertolongan kepada orang lain kesulitan memenuhi kebutuhan hidup ( ekonomi ). Prinsip- prinsip menolong orang tidak mampu ini juga dapat kita lihat pada Galatia 6 Ayat 2, Jesayas 1 Ayat 17, 1 Korintus 13 Ayat 1 - 13 dan ayat lainnya.
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yoh 3:18), demikian peringatan atau nasihat Yohanes. Rasanya dalam hidup dan kerja sehari-hari kita lebih banyak berbuat daripada berkata-kata. Kasih sejati memang berupa tindakan atau perilaku bukan perkataan atau dengan lidah, maka marilah kita hayati tugas perutusan kita yang utama dan pertama untuk saling mengasihi dengan tindakan nyata atau perilaku. Kebenaran sejati setiap manusia adalah (buah) kasih dan dapat hidup serta tumbuh berkembang hanya dalam dan oleh kasih. Bukti atau tanda bahwa kita berada dan bersama dengan Tuhan adalah jika kita hidup saling mengasihi. Karena Pelayanan yang diberikan orang Kristen atau Gereja tersebut umumnya berdasarkan kasih dan sifatnya sebagai derma , maka pelayanan itu dikenal sebagai pelayanan kesejahteraan tradisional. Disebut tradisional karena tujuannya hanya sekedar membantu orang ala kadarnya, bukan untuk menolong orang agar orang tersebut dapat menolong diri sendiri ( to help people to help them shelves). Marilah menolong dengan mendidik mereka agar mandiri. Tuhan memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...