Senin, 28 September 2009

Renungan Hari Sabtu, 3 Oktober 2009

Mendengar Rintihan Orang Lain
Hakim-Hakim 2: 18b

Sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka
Tuhan adalah Allah yang memperhatikan yang tertindas, ada banyak ayat Alkitab yang menyatakan kebenaran ini. Bangsa yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan. II Samuel 22:28, sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya. Mazmur 9:13, Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, Mazmur 10:17, Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya. Mazmur 14:6, Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya. Mazmur 22:25 Apabila engkau merasa tertindas, jangan putus asa, carilah Tuhan, dan berserulah kepadaNya, maka Dia akan memperhatikan engkau. Dimata manusia mungkin engkau tidak berharga, tapi dimata Allah, engkau berharga Makna kata “belas-kasihan” diterjemahkan dari kata “esplagkhnisthe” (Yun.) yang menunjuk pada pengertian “bela-rasa”. Dalam pengertian “bela-rasa” atau “compassion” pada prinsinya merupakan: “sympathy for the suffering of others, often including a desire to help” (rasa simpati terhadap penderitaan sesamanya yang dinyatakan dengan keinginan untuk menolong). Jadi makna dari pengertian “compassion” lebih dari pada sikap “simpati”, karena makna sikap simpati lebih cenderung pada rasa belas kasihan, tetapi tidak dinyatakan dalam sikap yang konkret untuk menolong. Itu sebabnya setiap kali disebutkan “tergeraklah hati Yesus oleh belas-kasihan” maka senantiasa diikuti dengan suatu tindakan nyata dari Tuhan Yesus sebagai respon atau solusiNya dalam permasalahan tersebut.Kapan Dia memanggil kita? Sejak Dia membebaskan kita dari dosa, Dia memberi kesempatan kepada kita untuk menunjukkan Diri-Nya kepada banyak orang. Benar, Ia tampak tinggal diam, jika kita tidak melakukan apa-apa. Itu sebabnya, bertindaklah secara aktif, bantulah, lindungilah dan belalah hak mereka yang lemah karena. Karena Allah tidak tinggal diam. Ia mau bekerja melalui saudara dan saya. Tuhan memberkati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...