Selasa, 28 Juli 2009

Renungan Partangiangan MINGGU VIII DUNG TRINITATIS, 02 Agustus 2009

Percaya Pada Allah Benar Dan Bijaksana - Amsal 16: 16-20
By. Pdt.Eben Ezer Munthe, S.Th
I. Pendahuluan
Dalam Bahasa kita yang disebut ‘Amsal’ ialah perumpamaan, pepatah, atau peribahasa. Dalam pengertian sehari-hari yang dinamakan pepatah atau peribahasa, ialah kiasan yang tepat, berupa kalimat-kalimat pendek. Dalamnaskah bahasa Ibrani ‘Amsal” itu disebut mishle. Tapi ,mishle mempunyai arti yang lebih luas lagi, biasa dipakai untuk menamakan suatu percakapan, kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang dalam bahasa kita bukan pepatah atau peribahasa. Karena itu apa yang tersebut dalam Amsal tidak semuanya boleh dinamakan pepatah atau peribahasa dalam arti yang biasa dalam bahasa kita. Tapi, sebagian besar memang pepatah atau peribahasa yang bermutu tinggi.

Amsal adalah untaian kata yang memiliki makna yang sangat luas. Hanya dari satu kata yang terkandung dalam amsal memiliki pengertian yang dapat dijabarkan secara panjang lebar. Dalam bahasa Inggris 'Amsal' memiliki makna yang mengacu pada untaian kata yang mengajarkan hikmat. Hikmat itu yang memampukan kita untuk dapat menguasai diri sendiri, dan memampukan kita untuk mengerti perkataan-perkataan yang memiliki makna sangat dalam. Penulis kitab Amsal adalah Salomo, putra Daud, raja atas bangsa Israel. Tercatat di dalam 1 Raja-Raja 4 : 32, "Ia menggubah tiga ribu amsal ..." Raja Salomo dapat menulis begitu banyak Amsal oleh karena hikmat dari TUHAN yang turun ke atasnya. Jadi jika kita mempelajari kitab Amsal, maka kita menggali hikmat ALLAH yang ditulis oleh Salomo. 1 Rajaraja 3 : 12 Maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Sekalipun yang menulis Amsal ini adalah Salomo, namun kita harus tetap ingat bahwa lahirnya Amsal ini semata-mata oleh karena hikmat dari Tuhan. Dengan demikian, jika kita mempelajari Amsal, berarti kita sedang menggali hikmat Tuhan. Jika Salomo dapat menulis Amsal karena hikmat Tuhan turun ke atasnya, Tuhan dapat juga memakai orang lain untuk dipakai menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan. Contohnya adalah Bezaleel dan Aholiab. Kedua orang ini dipenuhi oleh Roh Tuhan dan dilengkapi dengan berbagai ragam keahlian, sehingga mereka dapat membangun bait Allah.
Amsal dan hikmat merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan hal yang esensial bagi orang beriman. Dengan hikmat yang kita peroleh dari menekuni Amsal, kita akan dapat menguasai diri dan tidak mudah panik dalam menghadapi segala situasi yang seringkali tidak terduga

a) Ay.16. Berbicara tentang hikmat erat hubungannya dengan perkataan, pengertian, perintah atau juga kepandaian , seperti yang disampaikan oleh Salomo didalam Amsal 1 : 1-4 Hikmat itu tidak datang sendiri kepada kita seperti durian jatuh atau sesatu yang turun dari langit seperti rintik -rintik hujan, hikmat bukanlah pembawaan dari lahir hikmat itu bukanlah sesuatu yang akan datang menghampiri kita, tanpa adanya usaha, Jadi hikmat adalah gabungan dari anugerah Tuhan dan upaya pribadi kita, Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Tuhan, Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat , dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian ( Amsal 2 : 4-6 ) Menurut cara pandang dunia, seseorang dapat dikatakan hidupnya berbahagia dan berhasil jika ia memiliki banyak harta benda ( emas , perak ), jabatan tinggi dan juga keturunan itulah sebabnya manusia berjuang mati-matian supaya mendapatkan itu semua, bahkan berbagai cara ditempuh agar keinginannya terwujud Namun penulis amsal justru memiliki penilaian yang berbeda mendapatkan hikmat itu jauh lebih berharga daripada mendapatkan emas, perak dan permata keberhasilan sejati tidak dilihat dari berkelimpahan materi, tetapi berlimpahnya hikmat Maka marilah kita berjuang untuk mengejar hikmat lebih dari mengejar harta dunia. Adapun langkah awal memperoleh hikmat adalah takut akan Tuhan seperti tertulis, Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Mahakudus adalah pengertiaan ( Amsal 9 : 10 ) kata Takut yang dimaksud adalah hormat menghargai, respek, mengutamakan bukan dalam artian ketakutan terhadap sesuatu yang menyeramkan atau berbahaya.Seseorang yang memiliki hikmat senatiasa rindu untuk bergaul karib dengan Tuhan, sehingga semakin memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya Ia tidak lagi berjalan menurut pengertiaanya sendiri. Tetapi melibatkan Tuhan disegala jalan hidupnya, dan hidupnya pasti berhasil.
b) Ay. 17. Pak Parto menjalani tes kejujuran melalui peristiwa yang terjadi baru-baru ini dalam hidupnya. Setiap awal bulan, kantor selalu mengambil uang kas di bank untuk gajian karyawan, begitu juga tgl. 1 September sebelumnya. Pak Parto minta staf keuangannya untuk mencairkan cheque sejumlah tertentu untuk keperluan tersebut.
Karena sangat sibuk, Pak Parto minta staf tersebut untuk meletakkan tas berisi uang yang baru diambil dari bank di bawah mejanya. Dan 1 jam kemudian, tas tersebut baru dia buka dan mulai menghitung uang yang diterima. Ternyata uangnya lebih dari jumlah yang seharusnya dia terima. Mau tahu berapa lebihnya? 1 juta....? 5 juta ....? Penasaran kan?......................... 50 juta (Lima Puluh Juta Rupiah) friends.............Surprised??? Tentunya dia lebih surprised dari anda-anda, karena dia yang langsung berhadapan dengan uang itu.
Apa yang Pak Parto lakukan? Pertama dia malah ragu, yang salah dia atau bank yang salah (manusiawi kan). Dia periksa catatannya dan dari catatan itu dia tahu bank yang salah hitung. Kemudian dia panggil staf yang ke bank tadi untuk lebih meyakinkan, tapi jawabannya malah membingungkan karena dia sendiri ragu (atau lupa) nilai cheque nya. Akhirnya pak Parto minta staf nya untuk menanyakan nominal yang dia tulis di cheque tadi ke teller yang melayaninya dan dia juga minta cheque tadi untuk dicopy. Dari copy cheque yang pak Parto terima, dia pastikan uang yang diterima dari bank ternyata memang lebih 50 juta.Saudaraku dari ilustrasi tadi kita pelajari bagaimana pak Parto benar-benar menjaga jalannya apakah benar apa yang telah dia peroleh dan dia dapat ? Dia mengevaluasi dirinya, terkadang sikap kita sebaliknya kurang mengevalusai diri kita masing-masing, sehingga kita sering jatuh pada pengertian kita saja. Akhirnya kita jatuh pada pengandalan diri dan kekuatan sendiri.
c) Ay. 18-19. Kejatuhan atau kehancuran hidup seseorang seringkali bukan karena dirinya tidak bertalenta (memiliki karunia dan keterampilan), namun seringkali disebabkan karena kesombongan dirinya sendiri. Penulis Amsal mengatakan: “kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Ams. 16:18). Karena itu, kewaspadaan terhadap sikap tinggi hati sangat perlu kita perhatikan secara serius. Dalam Alkitab, kita dapat melihat kebenaran yang diungkapkan penulis Amsal ini, melalui beberapa contoh kehidupan tokoh Alkitab, yaitu :
1. Lucifer/Bintang Timur (Yes. 14:12-15). Dia berkata: “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.” Di sini lah letak kesombongannya dan dia dihukum oleh Allah.
2. Raja Nebukadnezar (Dan. 5:20, 21). Dia berlaku angkuh dan sombong sehingga dirinya dihalau di antara manusia, sampai dia mengakui bahwa Allah yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.
3. Raja Belsyazar (Dan. 5:22-30). Dia meninggikan dirinya terhadap Yang Berkuasa di sorga dengan memuji-muji dewa-dewa dari perak, emas dan permata. Dia tidak memuliakan Allah yang menggenggam nafas dan menentukan jalan hidup manusia.
4. Raja Hizkia (2Taw. 32:24-31). Dia tidak berterima kasih atas kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar dan melimpah dari Tuhan.
5. Raja Herodes (Kis. 12:20-23). Dia menunjukkan kekuasaannya di depan orang banyak dan dia berbicara seolah-olah suara Allah; sehingga dirinya ditampar malaikat Tuhan karena tidak memberikan hormat kepada Allah.
Kesombongan yang muncul dalam diri kita mungkin bisa berupa: ingin menyamai Allah, tidak mengakui kedaulatan Allah, menyembah patung-patung (illah) selain Allah, tidak berterima kasih atas berkat-berkat Tuhan dan tidak memberi hormat kepada Allah, Raja di atas segala raja. Pada hari ini, marilah kita belajar untuk hidup dengan rendah hati seperti Tuhan kita Yesus Kristus (Flp. 2:5-10). Tinggalkan tinggi hati (kesombongan) yang membawa kita kepada kejatuhan (kehancuran).Tentunya umat percaya tidak perlu menyombongkan apapun dalam hidupnya, sebab segala sesuatu yang diperoleh manusia adalah dari Tuhan itu sendiri dan kembali hanya kepadaNya kita serahkan puji-pujian.
d) Bruder Ben adalah seorang pilot yang kedatangannya ditunggu oleh para misionaris di daerah terpencil karena mereka bisa mencurahkan beban perasaan mereka kepadanya. Bruder itu memiliki kemampuan khusus, yaitu menjadi pendengar yang baik. Ini adalah hasil pembelajarannya. Ia memiliki seorang saudara laki dan saudara perempuan yang tuli dan bisu. Karena itu, sejak kanak-kanak ia harus belajar menggunakan bahasa isyarat. Dalam menggunakan bahasa ini seseorang harus penuh perhatian kepada setiap gerakan tangan dan jari, sambil memberi perhatian sepenuhnya kepada orang yang berbicara. Hal ini membuatnya sangat terlatih untuk berbuat hal yang sama bila orang lain berbicara kepadanya. Tindakan memerhatikan adalah tindakan yang umum dan biasa ada dalam kehidupan. Ketika seseorang menonton pertunjukan atau bioskop, maka ia akan memerhatikan jalannya pertunjukan tersebut. Ketika ada seseorang yang menurut kita menarik, maka kita biasanya akan memberikan perhatian lebih kepadanya.Namun, sayang kebiasaan memerhatikan ini kurang kita berikan kepada Firman Tuhan. Padahal Amsal 16:20 mengungkapkan bahwa orang yang memerhatikan firman Tuhan akan mendapat kebaikan. Memperhatikan firman Tuhan tentu akan mendapat kebaikan sebab dengan demikian kita mampu menelaah keinginan Tuhan dan maksudNya dalam hidup kita, sehingga mandat, kepercayaan yang telah diberikan ataupaun kekuasan dari Allah kepada kita marilah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan memiliki banyak jalan untuk memberikan instruksi pada kita. Dia memberikan instruksi lewat Firman Tuhan, suara lembut di roh kita dan juga lewat suara otoritas yang ada di atas kita. Salomo menyadari sesuatu yang hanya sedikit orang pahami ? yaitu, instruksi yang kita taati akan sangat menentukan kemakmuran yang akan kita nikmati suatu saat kelak.Tuhan telah menentukan sejak awal baik upah maupun konsekuensi yang akan kita terima, tetapi Tuhan tidak pernah menentukan sejak awal keputusan yang akan kita ambil. Dia memberikan pada kita instruksi disertai pilihan untuk mengikuti atau mengabaikan instruksi tersebut. Tuhan ingin memberkati anak-anak-Nya. Tuhan ingin supaya kita berjalan dalam kelimpahan serta menikmati berkat-berkat sorgawi. Akan tetapi, hanya mereka yang mengikuti instruksi sorgawi yang akan menaiki tangga kelimpahan ilahi. Jadikanlah kemakmuran roh, jiwa dan tubuh fokus Saudara hari ini.Sehingga orang yang mampu mendengar , memperhatikan petunjuk dan instruksi dari Tuhan akan mendapatkan hikmat.
Dari Perikop ini dapat kita mengampil kesimpulan, bahwa orang yang percaya kepada Allah adalah:
a. Orang yang mau memperoleh hikmat jauh melebihi emas (Ams.2:2; 4:5;Rom.11:33)
b. Menjaga jalannya dari kejahatan (Rom 12:2,9,18)
c. Merendakan dirinya terhadap orang lain (Mat.11:28-29; Phil.2:5)
d. Memperhatikan Firman (Mat.6:33;2 Tim.3:16)
BEDA ORANG PANDAI DAN ORANG BIJAK: Seorang yang pandai dapat belajar dari orang pandai lainnya, namun seorang yang bijak dapat belajar dari siapapun juga.

Amen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...