Menikmati Rasa Cukup
1 Timotius 6: 2b-10
By.Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Sekelompok orang kristiani Amerika mengunjungi seorang pendeta di Kolkata (dulu: Kalkuta), India. Mereka ingin melihat bagaimana ia melayani penduduk miskin di daerah kumuh. Selang beberapa hari, mereka prihatin melihat sang pendeta setiap hari mengayuh sepeda menyusuri kota yang panas dan berdebu. Di akhir kunjungan, mereka ingin membelikannya mobil bekas. Namun, sang pendeta menolak rencana itu. Mengapa? Ia berkata, “Lebih baik uang sebanyak itu kita pakai untuk melayani orang miskin. Hidup saya sudah cukup nyaman.”
Rasa cukup itu relatif. Paulus merasa berkecukupan “asal ada makanan dan pakaian” (ayat 8); sebaliknya, guru-guru palsu di Efesus selalu merasa kekurangan. Mereka sampai memanfaatkan pelayanan ibadah sebagai alat pencari keuntungan (ayat 5). Rasa cukup muncul dari cara orang memandang hidup. Orang yang gandrung mengumpulkan harta baru puas jika sudah punya segalanya. Padahal harta tak akan habis dikejar. Akibatnya, ia selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, orang yang sadar bahwa harta itu fana, tak bisa dibawa mati, akan mencari yang lebih bernilai kekal. Baginya mencari Tuhan dan menaati perintah-Nya lebih utama dari mengumpulkan harta. Ini membuatnya merasa cukup dengan apa yang ada. Adakah sebuah benda yang sangat ingin Anda miliki akhir-akhir ini? Benarkah Anda sangat memerlukannya atau sekadar ingin punya? Bisakah Anda hidup bahagia tanpanya? Memiliki harta benda tidaklah salah, tetapi jangan biarkan ia memiliki Anda. Jangan sampai kepuasan dan kebahagiaan hidup Anda ditentukan olehnya.
Orang miskin bukanlah mereka yang tak punya banyak harta, melainkan mereka yang selalu merasa kekurangan.
Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Amsal 13:11 "Wealth from get-rich-quick schemes quickly disappears; wealth from hard work grows." Kekayaan yang cepat didapat cepat hilang; kekayaan dari kerja keras terus bertambah. Salomo, orang paling bijak yang pernah hidup, menulis, “Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras akan bertambah.” Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Hal ini sama seperti orang-orang yang “nembak” untuk dapat SIM tanpa mau dilatih keahliannya dalam mengemudi. Secara legal mereka boleh mengemudi, tetapi orang-orang seperti ini punya kemungkinan kecelakaan yang lebih besar.
Jalan Tuhan selalu yang terbaik. Petunjuk Tuhan bagi kita adalah : jangan suka cari jalan pintas untuk menuju hidup yang lebih baik.
Itu sebabnya 1 Timotius 6:9 memperingatkan, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Itu sebabnya kita harus mengejar kemakmuran dengan caranya Tuhan, lewat : 1. kerja keras
2. rajin 3. menolak untuk menyerahJika kita melakukan ke-3 hal di atas ini maka kita pasti akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik yang bertahan dalam tempo yang lama.
Jangan mencampuradukkan RASA CUKUP dan KEMALASAN.
Banyak orang membangun benteng dengan mengutip 1 Timotius 6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.Kemudian mereka berpendapat bahwa ayat tsb mengajarkan kita untuk tidak perlu mempunyai goal, sasaran dan tidak perlu mempunyai impian. Tidak! Paulus pernah berkata bahwa dia telah belajar untuk merasa puas dan menikmati hari ini dan pada saat yang sama bekerja keras untuk sasaran di masa depan! Seandainya Saudara sekolah, coba katakan kepada guru Saudara bahwa Saudara tidak perlu lagi belajar karena Saudara merasa sudah cukup dengan ilmu-ilmu yang telah Saudara pelajari. Apakah Saudara kira guru Saudara akan memberi pujian? Tidak mungkin! Karena hal tsb adalah kemalasan. Bukannya pujian, mungkin Saudara akan diberi roti panjang (bulu-bulu)! Selamat menikmati rasa cukup dalam Tuhan. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024
Pauli Hamu Dalan Di Jahowa (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5 1) Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...
-
Marparangehon Hatiuron Psalmen 133: 1 – 3 a. Ia Psalmen bindu 133 on ima psalmen na marisihon poda habisuhon dohot hata n...
-
Sihol ni roha tu Debata P salmen 63 : 1 – 8 1) Uju di halongonan. Na menghindar do si Daud laho tu halongonan ala sai dilele raj...
-
Mangolophon Jala Manghatindangkon Gogo Ni Tuhan i Psalmen 23 : 1 – 6 a. Hita na hinaholongan dibagasan Jesus Kristus, nunga jot...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar