Jumat, 31 Juli 2009
RAPAT PENDETA HKBP TANGGAL 3-7 AGUSTUS 2009 Oleh: Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Tema: “Hendaklah engkau murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Lukas 6: 36)
Puji Syukur pada Tuhan yang memberikan kekuatan dan kesehatan bagi para pelayan pendeta HKBP untuk bekerja melayani dengan sepenuh hati.
Rapat pendeta sebagai salah satu yang dirindukan semua pendeta sebagai wadah pertemuan para pelayan pendeta untuk membahas perkembangan zaman dan penata layanan yang mendarat bagi warga jemaat HKBP maupun bagi bangsa dan negara di dunia.
Sungguh pencapaian pelayanan pendeta yang semakin banyak di HKBP membuat hati secara pribadi bersukacita sebab semakin banyak pelayan diutus HKBP untuk menggarami dunia. Namun disisi lain yang membuat saya sedih adalah: bila para pelayan hanya mementingkan kebutuhan jasmani namun kosong rohani. Sebahagian para peserta pasti berpikir akan dapat bertemu dengan stambuk atau angkatannya, atau yang sering kita sebut dengan reuni, namun kurang begitu berfaedah dalam meningkatkan pelayanannya.
Dari surat edaran yang disampaikan Panitia Rapat Pendeta 2009 ada sejumlah 1.500 para pelayan pendeta yang akan mengikuti rapat tersebut dengan biaya Rp.1.5 miliyard . Dengan berbiaya sebesar itu; apakah faedah dan manfaat yang kita ambil ? Melalui pembahasan tentang: penyeragaman teknis pelayanan pendeta HKBP, teologi persembahan, perkawinan, sakramen, pelayanan holistik dan transformatif dan seperti biasa juga tentu menyangkut poda tohonan (dogma jabatan gerejawi) dan kesejahteraan pendeta, apakah yang bisa kita bawa. Jangan sampai kita menyianyiakan kesempatan Rapat pendeta itu dengan hanya berlaku senang sementara tanpa serius menanggapi berbagai pergumulan para pelayan di daerah-daerah pelaynan.
Tentunya dengan thema itu mengajak kita para pelayan untuk merenungkan kembalai Teologia Kemurahan. Sebagaimana Allah Bapa yang murah hati dengan memberikan kesempatan bagi kita untuk memperoleh Anugerah Kasih Keselamatan juga bagi seluruh ciptaanNya. Tentunya mengajak seluruh para pelayan termasuk pelayan pendeta bermurah hati untuk mendengarkan hasilputusan rapat pendeta tersebut nantinya sehingga menjadi berkat untuk bekal pelayanan kita di jemaat.
Wahai semua saudara sepelayanan yang dikasihi Yesus Kristus marilah kita saling bergandengan tangan untuk mewujudkan kesatuan dalam kasih Kristus. Dengan Rapat Pendeta tanggal 3-7 Agustus 2009 marilah kita petik hasil yang terbaik untuk mendukung pelayanan kita dalam kuasa kasih Kristus Raja Gereja.
Selasa, 28 Juli 2009
Renungan Partangiang MINGGU IX DUNG TRINITATIS 09 Agustus 2009
MEMIKUL SALIB YESUS
Matius 16: 24-28
By. Pdt. Eben Ezer Munthe, S.Th
1) Ay. 24
Setelah Kristus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa la harus menderita, dan bahwa la telah siap dan bersedia untuk menderita, la memberitahu murid-murid-Nya sekarang bahwa mereka juga harus ikut menderita, dan harus siap dan bersedia untuk itu. Di sinilah asas-asas pemuridan diletakkan dan persyaratan ditetapkan dan berdasarkan asas-asas inilah kita memperoleh kehormatan dan manfaat sebagai murid.
Apakah arti menjadi murid Kristus? Artinya adalah mengikuti Dia. Ketika Kristus memanggil para murid-Nya, la mengucapkan kata-kata perintah, "Ikutlah Aku". Murid Kristus yang sejati adalah orang yang mengikuti Kristus di dalam menjalankan tugas, dan akan terus mengikuti Dia sampai mencapai kemuliaan-Nya. Seorang murid Kristus akan mengikuti Dia seperti domba mengikuti gembala-Nya, pelayan yang mengikuti tuannya, dan prajurit yang mengikuti komandannya. la seorang yang berjalan di jalan yang sama yang dilalui Kristus, di pimpin oleh Roh-Nya, mengikuti jejak langkah-Nya, dan tunduk kepada perintah-perintah-Nya. Lalu, apakah persyaratan bagi seseorang yang ingin menjadi murid Kristus?
1. la harus menyangkal dirinya
Penyangkalan diri memang merupakan pelajaran yang sulit dan keras, dan bertentangan dengan watak daging dan darah, Namun tindakan ini tidak lebih dari apa yang telah dipelajari dan dikerjakan oleh Guru kita di hadapan kita dan untuk kita, lagi pula seorang hamba tidak lebih dari tuannya. Perhatikan, bahwa semua murid dan pengikut Yesus Kristus harus menyangkal diri mereka sendiri. Inilah aturan dasar untuk bergabung di dalam sekolah Kristus.
2. la harus memikul salibnya
Yang dimaksudkan dengan salib di sini adalah seluruh penderitaan kita, baik yang kita derita sebagai manusia maupun sebagai orang Kristen meliputi segala kemalangan karena ketentuan ilahi, penganiayaan oleh karena kebenaran dan setiap masalah yang menimpa kita. Segala kesukaran yang kita derita sebagai orang Kristen disebut salib, karena mengingatkan kita akan kematian di atas salib yang dialami oleh Kristus karena ketaatan-Nya. Setiap murid Kristus memiliki salibnya masing-masing dan harus memikul salibnya yang telah ditetapkan oleh Allah dengan bijaksana.
3. la harus mengikut Kristus
Orang-orang kudus yang menderita harus memandang Yesus, dan menerima petunjuk serta dorongan semangat dari-Nya ketika menderita. Apakah kita sedang memikul salib? kalau ya, itu berarti kita mengikut Dia yang telah memikul salib itu di depan kita, menanggung bagi kita. Murid-murid Kristus harus belajar meneladani Guru mereka, dan bertingkah laku sesuai contoh yang la berikan dan terus melaksanakan dengan baik, apapun salib yang menghalangi jalan mereka. Hidup dan melayani dengan benar serta menderita karenanya, itulah mengikut Kristus. Kita harus mengikut Kristus dalam segala kekudusan dan ketaatan? Sudahkah saudara menjadi pengikut/murid Kristus?
Ajaran dan perkataan Tuhan Yesus sepertinya bertentangan dengan naluri yang telah diberikan oleh Allah kepada setiap umatNya. Bukankah kita justru mengecam orang-orang yang membiarkan nyawanya terancam tanpa ada upaya sama sekali, misalnya: tidak segera menghindar saat bahaya maut menerpa mereka, mengabaikan kesehatan dengan cara terlalu bekerja keras, sikap yang terlalu berani tanpa perhitungan, sengaja menempatkan diri dalam bahaya, atau tindakan yang dapat mengarah kepada bunuh diri? Bukankah nilai kehidupan ini begitu berharga? Nyawa setiap orang sangat berharga sehingga sistem keselamatan kerja dalam suatu seluruh bidang pekerjaan mutlak diberlakukan. Negara-negara maju telah menerapkan sistem asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi setiap warga-negaranya agar mereka dapat memperoleh pelayanan medis yang baik saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau mengalami musibah. Pada intinya disadari betapa berharganya nilai suatu kehidupan, sehingga perlu diperjuangkan dan dijaga secara bertanggungjawab. Itu sebabnya pasar alat kesehatan di Amerika Serikat tahun 2005 mencapai 80,3 miliar dollar, dan pada tahun 2010 akan mencapai angka 100 juta miliar dollar. Kemudian pasar global untuk alat-alat kedokteran implant mikroelektrik adalah 11,9 miliar dolar pada tahun 2004 diperkirakan akan meningkat rata-rata 22,1 persen per-tahun sehingga pada tahun 2009 ini akan mencapai 32,3 miliar dollar. Semua data tersebut mau menyatakan perlunya menjaga dan menyelamatkan nyawa sebagai suatu karunia Tuhan dengan sikap yang bertanggungjawab. Jika demikian, apa relevansinya ajaran dan perkataan Tuhan Yesus tersebut dalam kehidupan kita? Tentunya yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus dengan makna “menyelamatkan nyawa” tidak terkait dengan tugas kewajiban dan tanggungjawab kita untuk menjaga keselamatan nyawa saat kita menghadapi suatu bahaya sebagaimana diuraikan di atas. Sebab kewajiban dan tanggungjawab untuk menjaga keselamatan nyawa telah menjadi suatu hukum alam yang perlu diwujudkan dalam suatu sistem dan pola kehidupan yang lebih beradab, sehingga setiap orang tanpa terkecuali juga bertanggungjawab atas keselamatan nyawa sesamanya.
2) Ayat 25-26
Ungkapan “nyawa” jelas menunjuk kepada esensi yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Dalam konteks ini pengertian “nyawa” diidentiikan dengan “roh” yang pada hakikatnya menunjuk kepada keseluruhan diri atau hakikat dari kepribadian manusia. Sehingga sikap berkorban dengan mempertaruhkan nyawa (put life on the line) berarti memberikan sesuatu yang paling berharga atau segala-galanya dari keseluruhan diri. Tidak ada yang lebih tinggi dari pada sikap mau berkorban dengan rela kehilangan nyawa untuk keselamatan orang lain. Pemahaman inilah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika Dia menyampaikan misi kedatanganNya ke dunia ini, yaitu untuk memenuhi ketetapan Ilahi yang harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh para pemimpin agama lalu dibunuh tetapi bangkit sesudah tiga hari (Mark. 8:31). Tetapi bagi para murid, khususnya Petrus sikap Tuhan Yesus tersebut sungguh mengejutkan. Mereka percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Messias Allah, tetapi sulit bagi mereka untuk menerima kenyataan apabila Dia harus menderita lalu dibunuh. Bagi mereka, seorang Messias senantiasa ditandai oleh kemenangan demi kemenangan, kesuksesan demi kesuksesan dan tentunya memiliki kuasa untuk memiliki apa yang dia kehendaki. Tepatnya Messias yang mereka harapkan adalah seorang Messias pembebas dan penakluk yang memiliki kuasa politik dan militer yang hebat sehingga kuasa penjajahan dari bangsa Roma dapat dipatahkan. Itu sebabnya ketika mereka melihat kuasa Ilahi yang dinyatakan dalam diri Tuhan Yesus, timbullah pengharapan dan kerinduan yang semakin menguat bahwa Dia dapat menjadi seorang Messias yang mampu mengalahkan atau menaklukkan kekuasaan dan penjajahan bangsa Romawi. Bahkan di dalam diri Yesus, mereka mengharapkan peran sebagai Messias yang mampu menaklukkan seluruh kerajaan dunia di bawah kekuasaan militer atau politik dari kerajaan yang didirikanNya. Sehingga dengan gambaran Messias demikian, para murid Yesus mengharapkan bahwa Tuhan Yesus dapat memperoleh seluruh dunia dan kekuasaannya. Jadi inti pengharapan para murid Yesus pada prinsipnya didasarkan kepada pemahaman bahwa kekuasaan yang besar dapat dipakai untuk memperoleh kekayaan dunia yang sebesar-besarnya.
Kita sering memaknai arti menyelamatkan nyawa dengan pola berpikir/pengertian para murid Yesus. Semakin kita diserahi atau dapat memiliki kekuasaan yang besar, maka kita merasa berhak untuk memperoleh kekayaan dunia yang sebesar-besarnya. Tidaklah mengherankan jikalau kekuasaan dalam berbagai bentuk seringkali dikejar dengan cara apapun agar kita dapat memanfaatkan kekuasaan tersebut untuk kepentingan duniawi. Begitu banyak orang yang bersedia mempertaruhkan nyawa mereka agar mereka mencapai kekuasaan atau posisi yang sebesar-besarnya. Mereka menjadi orang-orang yang sangat ambisius, mabuk kekuasaan dan kerap tidak segan untuk menghalalkan segala macam cara. Seakan-akan apabila mereka dapat menguasai dan memperoleh banyak hal dari dunia ini, mereka berhasil menyelamatkan nyawanya. Arti “nyawa” dalam konteks ini dihayati sebagai kekuatan yang dihidupi oleh berbagai dorongan ambisi dan dilengkapi oleh berbagai macam strategi untuk meraih banyak hal. Sehingga arti “menyelamatkan nyawa” identik dengan kemampuan untuk meraih semua hal yang diinginkan. Akibatnya apabila ada orang yang merasa tidak berhasil meraih semua hal yang diinginkan, maka dia menganggap dirinya tidak berhasil “menyelamatkan nyawanya”. Dia menganggap dirinya telah kalah atau gagal meraih kemenangan dalam kehidupan ini. Itu sebabnya orang-orang dengan filosofi demikian berupaya untuk selalu merebut, mengambil, dan merampas apa saja yang dia inginkan walaupun dengan konsekuensi banyak sesama yang akan menjadi korbannya. Mereka mencoba untuk membangun kebahagiaan dan kemenangan palsu di atas penderitaan dan ketidakberdayaan orang lain. Nyawa orang yang demikian lebih tepat disebut sebagai nyawa orang serakah sebab hatinya tidak pernah puas dan mensyukuri berkat Tuhan yang telah dia terima. Karena dia tidak pernah mensyukuri berkat Tuhan yang ada, maka dia ingin selalu merebut berkat Tuhan yang telah dimiliki oleh sesamanya. Padahal semua ambisi dan keserakahan tersebut justru merupakan tanda dari kemiskinan hatinya atau nyawa yang telah binasa sebab telah menjauhkan diri dari rahmat dan keselamatan Allah. Sehingga sangatlah tepat ketika Tuhan Yesus berkata: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? “ (Mark. 8:36-37). Dalam sikap penyangkalan diri untuk mengikut Kristus seharusnya kita mau meneladani sikap iman Abraham. Abraham tetap percaya kepada janji Allah di depan, walau dia sering dipenuhi oleh berbagai pergumulan dan ketidakpastian, rasa kuatir dan bimbang. Kegagalan kita untuk menyangkal diri disebabkan karena kita sering kehilangan perspektif iman ke depan. Masa depan sering kita anggap serba kelabu dan kelam, sehingga kita merasa tidaklah mungkin dapat mengalami realisasi dari janji Allah. Akibatnya kita kehilangan iman dan kesetiaan kepada Kristus. Penyangkalan diri bukanlah sekedar suatu upaya pembebasan diri dari belenggu dan godaan atau pencobaan di masa kini, tetapi juga suatu langkah untuk merealisasikan sikap iman yang selalu siap untuk menyambut uluran janji keselamatan Allah di depan. Itu sebabnya gambaran dari orang yang menyangkal diri dan mengikut salib tidak pernah ditempatkan di depan Tuhan Yesus, tetapi berada di belakang Tuhan Yesus. Kita seharusnya berjalan dengan iman di belakang Tuhan Yesus. Bahkan tepatnya Tuhan Yesus adalah manifestasi dari masa depan tersebut. Sehingga ketika Kristus berjalan menuju salib, maka seharusnya kita berjalan mengikuti Dia. Tetapi realitanya sikap kita seperti Petrus yang segera menegor Tuhan Yesus (Mark. 8:32). Kita menghendaki agar Kristus mau menjauh dari salib dan kematian agar Dia semakin leluasa untuk memperoleh kuasa dunia. Sehingga kalau Kristus memiliki seluruh kuasa dunia ini, bukankah kita juga beruntung sebab dapat memperoleh kuasa dunia tersebut? Pola pikir kita sering hanya memikirkan keinginan manusiawi, tetapi mengabaikan apa yang dipikirkan dan dikehendaki oleh Allah. Tetapi tidaklah demikian sikap Abraham, dia tetap mengedepankan sikap iman dan kesetiaannya agar seluruh kehendak dan rencana Allah terwujud sesuai dengan janjiNya.
Proses pengujian untuk menyangkal diri sangat nyata ketika harapan dan keinginan kita tidak terpenuhi dalam waktu yang singkat. Karena umumnya kita menghendaki dalam waktu singkat dapat meraih banyak hal dalam kehidupan ini. Itu sebabnya kita sering tidak sabar saat menantikan janji Allah yang kadang begitu lama perwujudannya. Mengikut Kristus membutuhkan kesabaran dan kerelaan untuk dipimpin ke arah yang Dia kehendaki. Bagi dunia, salib dan penderitaan merupakan cela. Tetapi bagi Allah, salib merupakan wujud dari dimensi kasih Allah yang membenarkan setiap orang percaya. Melalui salib Kristus, Allah menganugerahkan keselamatan agar umat hidup dalam perjanjian dan keselamatan kekal. Ini terjadi karena Kristus mau menyerahkan nyawaNya bagi kita. Jika demikian, bagaimanakah sikap kita: apakah kita lebih memilih mempertahankan nyawa; atau kita mau menyerahkan nyawa kita untuk kemuliaanNya? Selain itu apakah hidup kita terus terarah ke depan yaitu kepada Kristus yang menguasai seluruh kehidupan manusia? Ataukah hidup kita lebih terarah untuk merebut banyak hal agar kita merasa diri lebih kaya dan aman? Tuhan Yesus berkata: “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya” (Mark. 8:35). Bagaimanakah jawaban saudara?
3) Menyangkal dirinya dan memikul salibnya, menyangkal statusnya dan memikul akibatnya. Kedengarannya susah untuk dilakukan apalagi kalau orang itu seorang yang kaya, terhormat, terkenal dan sebagainya, tetapi itulah syaratnya jika ingin mengikuti Yesus, dan syarat ini tidak dapat ditawar-tawar. Mengapa harus merasa malu, hina dengan apa yang akan dikatakan orang-orang yang kurang percaya atau yang sama sekali tidak percaya? Mengapa merasa rugi? Mengapa keras hati?
Ada sesuatu yang perlu saudara-saudara semuanya ketahui dari dalam cerita Alkitab Kain dan Habel (Kejadian 4:2-8) yang harus selalu diingat yaitu mengenai korban persembahan dari kedua kakak-beradik terhadap TUHAN ALLAH, yang mana korban persembahan yang diterima TUHAN ALLAH adalah korban persembahan Habel dan bukannya Kain. Mengapa? Seolah-olah TUHAN memilih kasih, atau karena tanah yang digarap Kain adalah tanah yang dikutuk sehingga hasil yang dipersembahkan kepada TUHAN tidak sebagus, seindah yang dipersembahkan Habel? Ternyata akan ada banyak kemungkinan atau jawaban, kalau itu semua menurut kemampuan kita manusia untuk berpikir. Tetapi lihat! Hal-hal Rohani saudara melihatnya secara fisik (yang kelihatan dengan mata), saudara melihatnya dengan pikiran saudara, dengan ukuran kekuatan kemampuan saudara.
Jadi yang harus diingat disini adalah bukan apa yang menurut kita itu indah, bagus, mewah, cantik, berharga untuk kita persembahakan atau kita lakukan buat Tuhan Allah, atau apa yang kebetulan kita punya, atau yang kebetulan bisa kita buat, tetapi adalah apa yang Tuhan Allah tetapkan dan perintahkan untuk dipersembahkan.
Kain dan Habel adalah contoh dasar dimana Alkitab memisahkan dengan nyata antara mereka yang benar-benar mengasihi atau mencintai Allah dan mereka yang tidak. Saat pertama membaca memang mudah menyatakan seolah Allah berlaku tidak adil dan membeda-bedakan, membuat dengan sewenang-wenang sesuatu dengan tidak adil terhadap kedua kakak-beradik. Jadi kita tahu bahwa semuanya adalah apa yang diinginkan oleh Allah. Bagaiman agar kita bisa lebih mengenal dan juga mengetahui semua yang dinginkan Allah? Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau cencenderungkan hatimu kepada kepandaian, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau
mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN
dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat,
dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. (Amsal 2:1-6)
Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara
dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih,
dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. (Hosea 4:1)
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai
pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. (Hosea 6:6)
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia
dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan
rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya,
dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:6-8)
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenanmemberikan kamu Kerajaan itu.Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundiyang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis,yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Lukas 12:31-34)
Amin
Matius 16: 24-28
By. Pdt. Eben Ezer Munthe, S.Th
1) Ay. 24
Setelah Kristus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa la harus menderita, dan bahwa la telah siap dan bersedia untuk menderita, la memberitahu murid-murid-Nya sekarang bahwa mereka juga harus ikut menderita, dan harus siap dan bersedia untuk itu. Di sinilah asas-asas pemuridan diletakkan dan persyaratan ditetapkan dan berdasarkan asas-asas inilah kita memperoleh kehormatan dan manfaat sebagai murid.
Apakah arti menjadi murid Kristus? Artinya adalah mengikuti Dia. Ketika Kristus memanggil para murid-Nya, la mengucapkan kata-kata perintah, "Ikutlah Aku". Murid Kristus yang sejati adalah orang yang mengikuti Kristus di dalam menjalankan tugas, dan akan terus mengikuti Dia sampai mencapai kemuliaan-Nya. Seorang murid Kristus akan mengikuti Dia seperti domba mengikuti gembala-Nya, pelayan yang mengikuti tuannya, dan prajurit yang mengikuti komandannya. la seorang yang berjalan di jalan yang sama yang dilalui Kristus, di pimpin oleh Roh-Nya, mengikuti jejak langkah-Nya, dan tunduk kepada perintah-perintah-Nya. Lalu, apakah persyaratan bagi seseorang yang ingin menjadi murid Kristus?
1. la harus menyangkal dirinya
Penyangkalan diri memang merupakan pelajaran yang sulit dan keras, dan bertentangan dengan watak daging dan darah, Namun tindakan ini tidak lebih dari apa yang telah dipelajari dan dikerjakan oleh Guru kita di hadapan kita dan untuk kita, lagi pula seorang hamba tidak lebih dari tuannya. Perhatikan, bahwa semua murid dan pengikut Yesus Kristus harus menyangkal diri mereka sendiri. Inilah aturan dasar untuk bergabung di dalam sekolah Kristus.
2. la harus memikul salibnya
Yang dimaksudkan dengan salib di sini adalah seluruh penderitaan kita, baik yang kita derita sebagai manusia maupun sebagai orang Kristen meliputi segala kemalangan karena ketentuan ilahi, penganiayaan oleh karena kebenaran dan setiap masalah yang menimpa kita. Segala kesukaran yang kita derita sebagai orang Kristen disebut salib, karena mengingatkan kita akan kematian di atas salib yang dialami oleh Kristus karena ketaatan-Nya. Setiap murid Kristus memiliki salibnya masing-masing dan harus memikul salibnya yang telah ditetapkan oleh Allah dengan bijaksana.
3. la harus mengikut Kristus
Orang-orang kudus yang menderita harus memandang Yesus, dan menerima petunjuk serta dorongan semangat dari-Nya ketika menderita. Apakah kita sedang memikul salib? kalau ya, itu berarti kita mengikut Dia yang telah memikul salib itu di depan kita, menanggung bagi kita. Murid-murid Kristus harus belajar meneladani Guru mereka, dan bertingkah laku sesuai contoh yang la berikan dan terus melaksanakan dengan baik, apapun salib yang menghalangi jalan mereka. Hidup dan melayani dengan benar serta menderita karenanya, itulah mengikut Kristus. Kita harus mengikut Kristus dalam segala kekudusan dan ketaatan? Sudahkah saudara menjadi pengikut/murid Kristus?
Ajaran dan perkataan Tuhan Yesus sepertinya bertentangan dengan naluri yang telah diberikan oleh Allah kepada setiap umatNya. Bukankah kita justru mengecam orang-orang yang membiarkan nyawanya terancam tanpa ada upaya sama sekali, misalnya: tidak segera menghindar saat bahaya maut menerpa mereka, mengabaikan kesehatan dengan cara terlalu bekerja keras, sikap yang terlalu berani tanpa perhitungan, sengaja menempatkan diri dalam bahaya, atau tindakan yang dapat mengarah kepada bunuh diri? Bukankah nilai kehidupan ini begitu berharga? Nyawa setiap orang sangat berharga sehingga sistem keselamatan kerja dalam suatu seluruh bidang pekerjaan mutlak diberlakukan. Negara-negara maju telah menerapkan sistem asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi setiap warga-negaranya agar mereka dapat memperoleh pelayanan medis yang baik saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau mengalami musibah. Pada intinya disadari betapa berharganya nilai suatu kehidupan, sehingga perlu diperjuangkan dan dijaga secara bertanggungjawab. Itu sebabnya pasar alat kesehatan di Amerika Serikat tahun 2005 mencapai 80,3 miliar dollar, dan pada tahun 2010 akan mencapai angka 100 juta miliar dollar. Kemudian pasar global untuk alat-alat kedokteran implant mikroelektrik adalah 11,9 miliar dolar pada tahun 2004 diperkirakan akan meningkat rata-rata 22,1 persen per-tahun sehingga pada tahun 2009 ini akan mencapai 32,3 miliar dollar. Semua data tersebut mau menyatakan perlunya menjaga dan menyelamatkan nyawa sebagai suatu karunia Tuhan dengan sikap yang bertanggungjawab. Jika demikian, apa relevansinya ajaran dan perkataan Tuhan Yesus tersebut dalam kehidupan kita? Tentunya yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus dengan makna “menyelamatkan nyawa” tidak terkait dengan tugas kewajiban dan tanggungjawab kita untuk menjaga keselamatan nyawa saat kita menghadapi suatu bahaya sebagaimana diuraikan di atas. Sebab kewajiban dan tanggungjawab untuk menjaga keselamatan nyawa telah menjadi suatu hukum alam yang perlu diwujudkan dalam suatu sistem dan pola kehidupan yang lebih beradab, sehingga setiap orang tanpa terkecuali juga bertanggungjawab atas keselamatan nyawa sesamanya.
2) Ayat 25-26
Ungkapan “nyawa” jelas menunjuk kepada esensi yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Dalam konteks ini pengertian “nyawa” diidentiikan dengan “roh” yang pada hakikatnya menunjuk kepada keseluruhan diri atau hakikat dari kepribadian manusia. Sehingga sikap berkorban dengan mempertaruhkan nyawa (put life on the line) berarti memberikan sesuatu yang paling berharga atau segala-galanya dari keseluruhan diri. Tidak ada yang lebih tinggi dari pada sikap mau berkorban dengan rela kehilangan nyawa untuk keselamatan orang lain. Pemahaman inilah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika Dia menyampaikan misi kedatanganNya ke dunia ini, yaitu untuk memenuhi ketetapan Ilahi yang harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh para pemimpin agama lalu dibunuh tetapi bangkit sesudah tiga hari (Mark. 8:31). Tetapi bagi para murid, khususnya Petrus sikap Tuhan Yesus tersebut sungguh mengejutkan. Mereka percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Messias Allah, tetapi sulit bagi mereka untuk menerima kenyataan apabila Dia harus menderita lalu dibunuh. Bagi mereka, seorang Messias senantiasa ditandai oleh kemenangan demi kemenangan, kesuksesan demi kesuksesan dan tentunya memiliki kuasa untuk memiliki apa yang dia kehendaki. Tepatnya Messias yang mereka harapkan adalah seorang Messias pembebas dan penakluk yang memiliki kuasa politik dan militer yang hebat sehingga kuasa penjajahan dari bangsa Roma dapat dipatahkan. Itu sebabnya ketika mereka melihat kuasa Ilahi yang dinyatakan dalam diri Tuhan Yesus, timbullah pengharapan dan kerinduan yang semakin menguat bahwa Dia dapat menjadi seorang Messias yang mampu mengalahkan atau menaklukkan kekuasaan dan penjajahan bangsa Romawi. Bahkan di dalam diri Yesus, mereka mengharapkan peran sebagai Messias yang mampu menaklukkan seluruh kerajaan dunia di bawah kekuasaan militer atau politik dari kerajaan yang didirikanNya. Sehingga dengan gambaran Messias demikian, para murid Yesus mengharapkan bahwa Tuhan Yesus dapat memperoleh seluruh dunia dan kekuasaannya. Jadi inti pengharapan para murid Yesus pada prinsipnya didasarkan kepada pemahaman bahwa kekuasaan yang besar dapat dipakai untuk memperoleh kekayaan dunia yang sebesar-besarnya.
Kita sering memaknai arti menyelamatkan nyawa dengan pola berpikir/pengertian para murid Yesus. Semakin kita diserahi atau dapat memiliki kekuasaan yang besar, maka kita merasa berhak untuk memperoleh kekayaan dunia yang sebesar-besarnya. Tidaklah mengherankan jikalau kekuasaan dalam berbagai bentuk seringkali dikejar dengan cara apapun agar kita dapat memanfaatkan kekuasaan tersebut untuk kepentingan duniawi. Begitu banyak orang yang bersedia mempertaruhkan nyawa mereka agar mereka mencapai kekuasaan atau posisi yang sebesar-besarnya. Mereka menjadi orang-orang yang sangat ambisius, mabuk kekuasaan dan kerap tidak segan untuk menghalalkan segala macam cara. Seakan-akan apabila mereka dapat menguasai dan memperoleh banyak hal dari dunia ini, mereka berhasil menyelamatkan nyawanya. Arti “nyawa” dalam konteks ini dihayati sebagai kekuatan yang dihidupi oleh berbagai dorongan ambisi dan dilengkapi oleh berbagai macam strategi untuk meraih banyak hal. Sehingga arti “menyelamatkan nyawa” identik dengan kemampuan untuk meraih semua hal yang diinginkan. Akibatnya apabila ada orang yang merasa tidak berhasil meraih semua hal yang diinginkan, maka dia menganggap dirinya tidak berhasil “menyelamatkan nyawanya”. Dia menganggap dirinya telah kalah atau gagal meraih kemenangan dalam kehidupan ini. Itu sebabnya orang-orang dengan filosofi demikian berupaya untuk selalu merebut, mengambil, dan merampas apa saja yang dia inginkan walaupun dengan konsekuensi banyak sesama yang akan menjadi korbannya. Mereka mencoba untuk membangun kebahagiaan dan kemenangan palsu di atas penderitaan dan ketidakberdayaan orang lain. Nyawa orang yang demikian lebih tepat disebut sebagai nyawa orang serakah sebab hatinya tidak pernah puas dan mensyukuri berkat Tuhan yang telah dia terima. Karena dia tidak pernah mensyukuri berkat Tuhan yang ada, maka dia ingin selalu merebut berkat Tuhan yang telah dimiliki oleh sesamanya. Padahal semua ambisi dan keserakahan tersebut justru merupakan tanda dari kemiskinan hatinya atau nyawa yang telah binasa sebab telah menjauhkan diri dari rahmat dan keselamatan Allah. Sehingga sangatlah tepat ketika Tuhan Yesus berkata: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? “ (Mark. 8:36-37). Dalam sikap penyangkalan diri untuk mengikut Kristus seharusnya kita mau meneladani sikap iman Abraham. Abraham tetap percaya kepada janji Allah di depan, walau dia sering dipenuhi oleh berbagai pergumulan dan ketidakpastian, rasa kuatir dan bimbang. Kegagalan kita untuk menyangkal diri disebabkan karena kita sering kehilangan perspektif iman ke depan. Masa depan sering kita anggap serba kelabu dan kelam, sehingga kita merasa tidaklah mungkin dapat mengalami realisasi dari janji Allah. Akibatnya kita kehilangan iman dan kesetiaan kepada Kristus. Penyangkalan diri bukanlah sekedar suatu upaya pembebasan diri dari belenggu dan godaan atau pencobaan di masa kini, tetapi juga suatu langkah untuk merealisasikan sikap iman yang selalu siap untuk menyambut uluran janji keselamatan Allah di depan. Itu sebabnya gambaran dari orang yang menyangkal diri dan mengikut salib tidak pernah ditempatkan di depan Tuhan Yesus, tetapi berada di belakang Tuhan Yesus. Kita seharusnya berjalan dengan iman di belakang Tuhan Yesus. Bahkan tepatnya Tuhan Yesus adalah manifestasi dari masa depan tersebut. Sehingga ketika Kristus berjalan menuju salib, maka seharusnya kita berjalan mengikuti Dia. Tetapi realitanya sikap kita seperti Petrus yang segera menegor Tuhan Yesus (Mark. 8:32). Kita menghendaki agar Kristus mau menjauh dari salib dan kematian agar Dia semakin leluasa untuk memperoleh kuasa dunia. Sehingga kalau Kristus memiliki seluruh kuasa dunia ini, bukankah kita juga beruntung sebab dapat memperoleh kuasa dunia tersebut? Pola pikir kita sering hanya memikirkan keinginan manusiawi, tetapi mengabaikan apa yang dipikirkan dan dikehendaki oleh Allah. Tetapi tidaklah demikian sikap Abraham, dia tetap mengedepankan sikap iman dan kesetiaannya agar seluruh kehendak dan rencana Allah terwujud sesuai dengan janjiNya.
Proses pengujian untuk menyangkal diri sangat nyata ketika harapan dan keinginan kita tidak terpenuhi dalam waktu yang singkat. Karena umumnya kita menghendaki dalam waktu singkat dapat meraih banyak hal dalam kehidupan ini. Itu sebabnya kita sering tidak sabar saat menantikan janji Allah yang kadang begitu lama perwujudannya. Mengikut Kristus membutuhkan kesabaran dan kerelaan untuk dipimpin ke arah yang Dia kehendaki. Bagi dunia, salib dan penderitaan merupakan cela. Tetapi bagi Allah, salib merupakan wujud dari dimensi kasih Allah yang membenarkan setiap orang percaya. Melalui salib Kristus, Allah menganugerahkan keselamatan agar umat hidup dalam perjanjian dan keselamatan kekal. Ini terjadi karena Kristus mau menyerahkan nyawaNya bagi kita. Jika demikian, bagaimanakah sikap kita: apakah kita lebih memilih mempertahankan nyawa; atau kita mau menyerahkan nyawa kita untuk kemuliaanNya? Selain itu apakah hidup kita terus terarah ke depan yaitu kepada Kristus yang menguasai seluruh kehidupan manusia? Ataukah hidup kita lebih terarah untuk merebut banyak hal agar kita merasa diri lebih kaya dan aman? Tuhan Yesus berkata: “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya” (Mark. 8:35). Bagaimanakah jawaban saudara?
3) Menyangkal dirinya dan memikul salibnya, menyangkal statusnya dan memikul akibatnya. Kedengarannya susah untuk dilakukan apalagi kalau orang itu seorang yang kaya, terhormat, terkenal dan sebagainya, tetapi itulah syaratnya jika ingin mengikuti Yesus, dan syarat ini tidak dapat ditawar-tawar. Mengapa harus merasa malu, hina dengan apa yang akan dikatakan orang-orang yang kurang percaya atau yang sama sekali tidak percaya? Mengapa merasa rugi? Mengapa keras hati?
Ada sesuatu yang perlu saudara-saudara semuanya ketahui dari dalam cerita Alkitab Kain dan Habel (Kejadian 4:2-8) yang harus selalu diingat yaitu mengenai korban persembahan dari kedua kakak-beradik terhadap TUHAN ALLAH, yang mana korban persembahan yang diterima TUHAN ALLAH adalah korban persembahan Habel dan bukannya Kain. Mengapa? Seolah-olah TUHAN memilih kasih, atau karena tanah yang digarap Kain adalah tanah yang dikutuk sehingga hasil yang dipersembahkan kepada TUHAN tidak sebagus, seindah yang dipersembahkan Habel? Ternyata akan ada banyak kemungkinan atau jawaban, kalau itu semua menurut kemampuan kita manusia untuk berpikir. Tetapi lihat! Hal-hal Rohani saudara melihatnya secara fisik (yang kelihatan dengan mata), saudara melihatnya dengan pikiran saudara, dengan ukuran kekuatan kemampuan saudara.
Jadi yang harus diingat disini adalah bukan apa yang menurut kita itu indah, bagus, mewah, cantik, berharga untuk kita persembahakan atau kita lakukan buat Tuhan Allah, atau apa yang kebetulan kita punya, atau yang kebetulan bisa kita buat, tetapi adalah apa yang Tuhan Allah tetapkan dan perintahkan untuk dipersembahkan.
Kain dan Habel adalah contoh dasar dimana Alkitab memisahkan dengan nyata antara mereka yang benar-benar mengasihi atau mencintai Allah dan mereka yang tidak. Saat pertama membaca memang mudah menyatakan seolah Allah berlaku tidak adil dan membeda-bedakan, membuat dengan sewenang-wenang sesuatu dengan tidak adil terhadap kedua kakak-beradik. Jadi kita tahu bahwa semuanya adalah apa yang diinginkan oleh Allah. Bagaiman agar kita bisa lebih mengenal dan juga mengetahui semua yang dinginkan Allah? Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau cencenderungkan hatimu kepada kepandaian, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau
mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN
dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat,
dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. (Amsal 2:1-6)
Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara
dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih,
dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. (Hosea 4:1)
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai
pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. (Hosea 6:6)
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia
dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan
rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya,
dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:6-8)
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenanmemberikan kamu Kerajaan itu.Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundiyang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis,yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Lukas 12:31-34)
Amin
Renungan Minggu IX Dung Trinitatis 09 Agustus 2009
BERIKANLAH KAMI YANG SECUKUPNYA
Bilangan 11: 31-35
By. Pdt.Eben Ezer Munthe, S.Th
1) Suatu kali seorang pemilik tanah berujar kepada seorang pria yang ingin memiliki tanah yang luas, demikian, "Anda akan mendapatkan tanah seluas daerah yang mampu Anda kelilingi sebelum matahari terbenam. Jika Anda berha-sil mengelilingi 40 hektar, Anda
mendapat-kan 40 hektar. Jika Anda mampu me-ngelilingi 50 hektar, Anda mendapatkan 50 hektar." Tanpa buang waktu, orang ini segera berlari sekuat tenaga. Ia terus berla-ri, dari pagi hingga petang, sampai akhir-nya dengan terhuyung-huyung ia berkata kepada pemilik tanah itu, "Saya dapat, saya dapat 500 ribu meter persegi." Namun seketika ia roboh, dan mati.
Hal yang sama juga dialami bangsa Israel ketika mendapat manna dan burung puyuh. Tuhan memerintahkan agar mereka mengambil secukupnya saja (Keluaran 16:16), tetapi banyak dari mereka yang serakah dan mengambil lebih dari yang seharusnya. Ini membuat Tuhan marah, sehingga mereka yang serakah mati kena tulah di tempat yang diberi
nama "Kibrot Taawa", yang berarti Kuburan Orang Serakah.
Keserakahan tidak akan membuat hidup kita semakin kaya, keserakahan justru akan membuat jiwa kita miskin dan akhirnya menghancurkan kita. Mungkin secara materi kita semakin kaya, tetapi apa arti semuanya itu jika kita mengabaikan keluarga, pelayanan, dan diri kita? Jika dituruti, keserakahan tidak akan pernah ada habisnya. Dari sedikit ingin banyak, dari banyak ingin lebih banyak lagi. Semua itu baru berhenti, setelah keserakahan itu menghancurkan semua hal di hidup kita. Mari kita belajar untuk mencukupkan diri, sehingga kita punya banyak waktu tidak hanya untuk mencari, tetapi juga untuk menikmati.
2) Banyak orang Kristen yang bercita-cita masuk Kanaan yang berlimpah susu dan madu –gambaran hidup yang berhasil. Tapi setelah sampai di Kanaan, nyatanya mereka tidak menikmati berkat Kanaan, sehingga akhirnya semangat mereka kendor. Mari kita simak apa yang harus kita lakukan agar dapat segera menikmati berkat di tanah yang dijanjikan Tuhan itu. Dalam Yosua 18 : 1 dikatakan Saat itu segenap umat Israel telah sampai di tanah Kanaan. Langkah pertama yang mereka ambil adalah berkumpul di Silo dan mendirikan Kemah Pertemuan sebagai tempat ibadah di sana. Langkah yang diambil oleh umat Israel ini menjadi contoh bagi kita, Israel rohani, untuk beribadah di gereja. Orang Kristen jangan berdalih dengan mengatakan tidak perlu ke gereja karena bisa berdoa, memuji Tuhan dan mendengar Firman Tuhan di rumah. Lihatlah teladan yang diberikan oleh umat Israel setelah masuk Kanaan. Silo merupakan tempat yang sangat strategis di Kanaan; Silo berada di jantung Kanaan. Tempat seperti itulah yang pas untuk mendirikan Kemah Pertemuan untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Langkah yang ditempuh orang Israel ini sudah benar, yakni menempatkan Tuhan di pusat kehidupan mereka. Sudahkah kita mendirikan Kemah Pertemuan di pusat kehidupan kita? Faktanya, masih ada orang Kristen yang mendirikan Kemah Pertemuan di samping atau di pojok kehidupannya. Jika itu yang terjadi dalam hidup kita, marilah kita pindahkan Kemah Pertemuan itu di tengah-tengah kehidupan kita.
3) Kemah Pertemuan itu berada di Silo selama 130 tahun. Ini adalah kurun waktu yang paling lama di mana Kemah Tuhan itu menetap. Saat itu Bait Allah belum dibangun. 1 Samuel 3 : 21 Dalam Alkitab terjemahan NIV “The LORD continued to appear at Shiloh...” menjelaskan bahwa Tuhan selalu menampakkan diri kepada umat Israel. Selama kita mendirikan Kemah Pertemuan di Silo, selama kita mengutamakan Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita, maka Tuhan selalu menampakkan diri dan menyatakan petunjuk-Nya bagi kita. Petunjuk-Nya merupakan hal yang sangat penting bagi kita untuk mengambil setiap keputusan, sehingga kesuksesan selalu menjadi bagian kita. Jika selama ini kita masih belum memperoleh petunjuk Tuhan, marilah kita koreksi diri kita apakah kita sudah memposisikan Tuhan sebagai sentral kehidupan kita. Yosua 18 : 2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. Menurut teori, orang Israel sudah melangkah di jalan yang benar. Mereka sudah masuk Kanaan dan sudah mendirikan Kemah Pertemuan di Silo. Faktanya, dari dua belas suku Israel, masih ada tujuh suku yang belum mendapat tanah pusaka. Berarti mayoritas belum benar-benar menikmati kelimpahan berkat di tanah Kanaan yang seharusnya menjadi hak mereka. Padahal untuk mencapai Kanaan, mereka sudah menyeberangi sungai Yordan, artinya dibaptis Roh Kudus. Memiliki tanah pusaka di Kanaan merupakan janji Tuhan bagi semua orang Israel, bukan hanya bagi segelintir orang saja. Suku-suku Israel yang belum memiliki tanah pusaka di Kanaan ini adalah wakil orang Kristen yang baru mendengar kesaksian orang lain menerima berkat Tuhan, tapi belum mengalaminya secara pribadi. Di mana letak kesalahan suku-suku yang belum menerima bagian tanah pusaka? Yosua 18 : 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyuruh mereka, supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, kemudian kembali kepadaku. Cara menduduki Kanaan adalah mengajukan tiga orang dari tiap suku. Angka tiga ini menggambarkan iman, pengharapan dan kasih. Ketiga faktor ini penting agar pilihan kita mendapat persetujuan dari Tuhan. Sebaliknya jika kita memilih untuk menuruti hawa nafsu, keserakahan dan kebencian, tentu kita tidak akan mendapatkan bagian kita.
4) Dalam bukunya, Praying Like Jesus, James Mulholland menceritakan ketika ia sedang menyaksikan suatu program TV di mana seorang Sudan-Kristen sedang diwawancarai. Orang itu bertanya, "Bagaimana saudara-saudari Kristen kita yang kaya di Amerika dapat mengabaikan fakta bahwa kami di Sudan sedang mati kelaparan?"
Tiba-tiba pertanyaan ini memberi pelbagai keinginan di hati James. Pertama-tama ia bersyukur bahwa ia tidak harus menjawab pertanyaan itu. Tetapi kemudian ia berkata pada dirinya, apa yang harus aku katakan kepada orang itu? Bukankah selama ini kita sering meminta kepada Tuhan, "Berilah kepada kami kemewahan sehari-hari pada hari ini? Dan jarang sekali memikirkan penderitaan mereka yang berada pada garis kelaparan yang amat menakutkan? Bukankah bagi orang Sudan itu doa, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" merupakan doa yang disampaikan sebagai jerit keputusasaan? Sementara itu bagi James yang bobotnya sudah kelebihan 20 pon dari yang seharusnya, bukankah permohonan tersebut merupakan sebuah tekad untuk melakukan tindakan kemurahan hati untuk tidak meminta roti bagi diri sendiri melainkan dorongan untuk memastikan bahwa saudara kita yang di Sudan memiliki makanan yang cukup?
Ungkapan "Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya" menuntun kita untuk memahami secara serius apa yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya. Bahwa mampu makan secukupnya adalah masalah yang serius dan ini merupakan prioritas yang penting dalam membangun Kerajaan Allah, yaitu kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi. Dalam Matius 25.31-46 di jelaskan dengan gamblang mengenai prioritas utama dari membangun Kerajaan Allah. Sebab ketika aku lapar, kamu memberi aku makan; ketika aku haus kamu memberi Aku minum....... dst.
Dengan kalimat doa ini, Yesus selain mengajarkan orang untuk memiliki kecukupan kebutuhan dirinya, Ia menekankan tugas murid-murid Kristus/Gereja untuk menoleh kepada mereka yang berkekurangan dan menderita. Yesus menentang ketamakan dan mengajarkan bagaimana berbagi dan peduli dalam kasih.
Lihatlah bagaimana sesungguhnya sejak dalam masa Perjanjian Lama umat Allah diingatkan untuk memerangi ketamakan dan mendapat teguran dari Allah terhadap cara hidup yang penuh dengan pemuasan diri sendiri (bnd. Yehezkie) 34:3-4, 20-22).
Melalui permohonan: "Berikanlah kepada kami makanan kami yang secukupnya", mengajarkan bahwa berkat-Nya merupakan sumber daya kita untuk membangun Kerajaan Allah. Tanggapan terhadap kemakmuran bukanlah menuruti nafsu dengan sepuas-puasnya atau mencari lebih banyak berkat bagi kenikmatan diri sendiri. Di sana Yesus mengajarkan bahwa kemakmuran dan berkat bukanlah tujuan hidup itu sendiri. Tanggapan yang tepat terhadap kemakmuran adalah belas kasih. "Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya", merupakan doa persamaan derajat.
Dalam Kisah Rasul 2:41-47, ketika jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan yang pesat, itu terjadi karena mereka memiliki karakter yang penuh belas kasih dan kepedulian satu kepada yang lain. Pesan yang perlu kita ingat adalah "dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing" (Kis. 2:45).
Doa ini merupakan sebuah pengakuan bahwa Allah memberi perhatian yang lebih daripada sekedar kebutuhan saya. Allah peduli pada kebutuhan semua orang. Allah menginginkan agar semua orang memiliki secukupnya melalui tindakan aktif dan penuh inisiatif satu kepada yang lain dalam memaknai berkat Allah dalam hidupnya. Ini bukan berarti bahwa Yesus memihaki kemalasan dan sikap meminta-minta, tetapi merupakan sebuah panggilan untuk adanya keseimbangan dalam hidup ini. Sebuah penyangkalan diri untuk tidak mengklaim berkat sebagai milik kepunyaan diri melainkan sebuah perlengkapan yang Tuhan beri agar kita menjalankan keadilan dan kemurahan hati di dalam hidup terhadap orang lain yang membutuhkannya sehingga terdapat keseimbangan Teologi Equilibrium (bnd. dengan II Korintus 8:13). Amin
Bilangan 11: 31-35
By. Pdt.Eben Ezer Munthe, S.Th
1) Suatu kali seorang pemilik tanah berujar kepada seorang pria yang ingin memiliki tanah yang luas, demikian, "Anda akan mendapatkan tanah seluas daerah yang mampu Anda kelilingi sebelum matahari terbenam. Jika Anda berha-sil mengelilingi 40 hektar, Anda
mendapat-kan 40 hektar. Jika Anda mampu me-ngelilingi 50 hektar, Anda mendapatkan 50 hektar." Tanpa buang waktu, orang ini segera berlari sekuat tenaga. Ia terus berla-ri, dari pagi hingga petang, sampai akhir-nya dengan terhuyung-huyung ia berkata kepada pemilik tanah itu, "Saya dapat, saya dapat 500 ribu meter persegi." Namun seketika ia roboh, dan mati.
Hal yang sama juga dialami bangsa Israel ketika mendapat manna dan burung puyuh. Tuhan memerintahkan agar mereka mengambil secukupnya saja (Keluaran 16:16), tetapi banyak dari mereka yang serakah dan mengambil lebih dari yang seharusnya. Ini membuat Tuhan marah, sehingga mereka yang serakah mati kena tulah di tempat yang diberi
nama "Kibrot Taawa", yang berarti Kuburan Orang Serakah.
Keserakahan tidak akan membuat hidup kita semakin kaya, keserakahan justru akan membuat jiwa kita miskin dan akhirnya menghancurkan kita. Mungkin secara materi kita semakin kaya, tetapi apa arti semuanya itu jika kita mengabaikan keluarga, pelayanan, dan diri kita? Jika dituruti, keserakahan tidak akan pernah ada habisnya. Dari sedikit ingin banyak, dari banyak ingin lebih banyak lagi. Semua itu baru berhenti, setelah keserakahan itu menghancurkan semua hal di hidup kita. Mari kita belajar untuk mencukupkan diri, sehingga kita punya banyak waktu tidak hanya untuk mencari, tetapi juga untuk menikmati.
2) Banyak orang Kristen yang bercita-cita masuk Kanaan yang berlimpah susu dan madu –gambaran hidup yang berhasil. Tapi setelah sampai di Kanaan, nyatanya mereka tidak menikmati berkat Kanaan, sehingga akhirnya semangat mereka kendor. Mari kita simak apa yang harus kita lakukan agar dapat segera menikmati berkat di tanah yang dijanjikan Tuhan itu. Dalam Yosua 18 : 1 dikatakan Saat itu segenap umat Israel telah sampai di tanah Kanaan. Langkah pertama yang mereka ambil adalah berkumpul di Silo dan mendirikan Kemah Pertemuan sebagai tempat ibadah di sana. Langkah yang diambil oleh umat Israel ini menjadi contoh bagi kita, Israel rohani, untuk beribadah di gereja. Orang Kristen jangan berdalih dengan mengatakan tidak perlu ke gereja karena bisa berdoa, memuji Tuhan dan mendengar Firman Tuhan di rumah. Lihatlah teladan yang diberikan oleh umat Israel setelah masuk Kanaan. Silo merupakan tempat yang sangat strategis di Kanaan; Silo berada di jantung Kanaan. Tempat seperti itulah yang pas untuk mendirikan Kemah Pertemuan untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Langkah yang ditempuh orang Israel ini sudah benar, yakni menempatkan Tuhan di pusat kehidupan mereka. Sudahkah kita mendirikan Kemah Pertemuan di pusat kehidupan kita? Faktanya, masih ada orang Kristen yang mendirikan Kemah Pertemuan di samping atau di pojok kehidupannya. Jika itu yang terjadi dalam hidup kita, marilah kita pindahkan Kemah Pertemuan itu di tengah-tengah kehidupan kita.
3) Kemah Pertemuan itu berada di Silo selama 130 tahun. Ini adalah kurun waktu yang paling lama di mana Kemah Tuhan itu menetap. Saat itu Bait Allah belum dibangun. 1 Samuel 3 : 21 Dalam Alkitab terjemahan NIV “The LORD continued to appear at Shiloh...” menjelaskan bahwa Tuhan selalu menampakkan diri kepada umat Israel. Selama kita mendirikan Kemah Pertemuan di Silo, selama kita mengutamakan Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita, maka Tuhan selalu menampakkan diri dan menyatakan petunjuk-Nya bagi kita. Petunjuk-Nya merupakan hal yang sangat penting bagi kita untuk mengambil setiap keputusan, sehingga kesuksesan selalu menjadi bagian kita. Jika selama ini kita masih belum memperoleh petunjuk Tuhan, marilah kita koreksi diri kita apakah kita sudah memposisikan Tuhan sebagai sentral kehidupan kita. Yosua 18 : 2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. Menurut teori, orang Israel sudah melangkah di jalan yang benar. Mereka sudah masuk Kanaan dan sudah mendirikan Kemah Pertemuan di Silo. Faktanya, dari dua belas suku Israel, masih ada tujuh suku yang belum mendapat tanah pusaka. Berarti mayoritas belum benar-benar menikmati kelimpahan berkat di tanah Kanaan yang seharusnya menjadi hak mereka. Padahal untuk mencapai Kanaan, mereka sudah menyeberangi sungai Yordan, artinya dibaptis Roh Kudus. Memiliki tanah pusaka di Kanaan merupakan janji Tuhan bagi semua orang Israel, bukan hanya bagi segelintir orang saja. Suku-suku Israel yang belum memiliki tanah pusaka di Kanaan ini adalah wakil orang Kristen yang baru mendengar kesaksian orang lain menerima berkat Tuhan, tapi belum mengalaminya secara pribadi. Di mana letak kesalahan suku-suku yang belum menerima bagian tanah pusaka? Yosua 18 : 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyuruh mereka, supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, kemudian kembali kepadaku. Cara menduduki Kanaan adalah mengajukan tiga orang dari tiap suku. Angka tiga ini menggambarkan iman, pengharapan dan kasih. Ketiga faktor ini penting agar pilihan kita mendapat persetujuan dari Tuhan. Sebaliknya jika kita memilih untuk menuruti hawa nafsu, keserakahan dan kebencian, tentu kita tidak akan mendapatkan bagian kita.
4) Dalam bukunya, Praying Like Jesus, James Mulholland menceritakan ketika ia sedang menyaksikan suatu program TV di mana seorang Sudan-Kristen sedang diwawancarai. Orang itu bertanya, "Bagaimana saudara-saudari Kristen kita yang kaya di Amerika dapat mengabaikan fakta bahwa kami di Sudan sedang mati kelaparan?"
Tiba-tiba pertanyaan ini memberi pelbagai keinginan di hati James. Pertama-tama ia bersyukur bahwa ia tidak harus menjawab pertanyaan itu. Tetapi kemudian ia berkata pada dirinya, apa yang harus aku katakan kepada orang itu? Bukankah selama ini kita sering meminta kepada Tuhan, "Berilah kepada kami kemewahan sehari-hari pada hari ini? Dan jarang sekali memikirkan penderitaan mereka yang berada pada garis kelaparan yang amat menakutkan? Bukankah bagi orang Sudan itu doa, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" merupakan doa yang disampaikan sebagai jerit keputusasaan? Sementara itu bagi James yang bobotnya sudah kelebihan 20 pon dari yang seharusnya, bukankah permohonan tersebut merupakan sebuah tekad untuk melakukan tindakan kemurahan hati untuk tidak meminta roti bagi diri sendiri melainkan dorongan untuk memastikan bahwa saudara kita yang di Sudan memiliki makanan yang cukup?
Ungkapan "Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya" menuntun kita untuk memahami secara serius apa yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya. Bahwa mampu makan secukupnya adalah masalah yang serius dan ini merupakan prioritas yang penting dalam membangun Kerajaan Allah, yaitu kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi. Dalam Matius 25.31-46 di jelaskan dengan gamblang mengenai prioritas utama dari membangun Kerajaan Allah. Sebab ketika aku lapar, kamu memberi aku makan; ketika aku haus kamu memberi Aku minum....... dst.
Dengan kalimat doa ini, Yesus selain mengajarkan orang untuk memiliki kecukupan kebutuhan dirinya, Ia menekankan tugas murid-murid Kristus/Gereja untuk menoleh kepada mereka yang berkekurangan dan menderita. Yesus menentang ketamakan dan mengajarkan bagaimana berbagi dan peduli dalam kasih.
Lihatlah bagaimana sesungguhnya sejak dalam masa Perjanjian Lama umat Allah diingatkan untuk memerangi ketamakan dan mendapat teguran dari Allah terhadap cara hidup yang penuh dengan pemuasan diri sendiri (bnd. Yehezkie) 34:3-4, 20-22).
Melalui permohonan: "Berikanlah kepada kami makanan kami yang secukupnya", mengajarkan bahwa berkat-Nya merupakan sumber daya kita untuk membangun Kerajaan Allah. Tanggapan terhadap kemakmuran bukanlah menuruti nafsu dengan sepuas-puasnya atau mencari lebih banyak berkat bagi kenikmatan diri sendiri. Di sana Yesus mengajarkan bahwa kemakmuran dan berkat bukanlah tujuan hidup itu sendiri. Tanggapan yang tepat terhadap kemakmuran adalah belas kasih. "Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya", merupakan doa persamaan derajat.
Dalam Kisah Rasul 2:41-47, ketika jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan yang pesat, itu terjadi karena mereka memiliki karakter yang penuh belas kasih dan kepedulian satu kepada yang lain. Pesan yang perlu kita ingat adalah "dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing" (Kis. 2:45).
Doa ini merupakan sebuah pengakuan bahwa Allah memberi perhatian yang lebih daripada sekedar kebutuhan saya. Allah peduli pada kebutuhan semua orang. Allah menginginkan agar semua orang memiliki secukupnya melalui tindakan aktif dan penuh inisiatif satu kepada yang lain dalam memaknai berkat Allah dalam hidupnya. Ini bukan berarti bahwa Yesus memihaki kemalasan dan sikap meminta-minta, tetapi merupakan sebuah panggilan untuk adanya keseimbangan dalam hidup ini. Sebuah penyangkalan diri untuk tidak mengklaim berkat sebagai milik kepunyaan diri melainkan sebuah perlengkapan yang Tuhan beri agar kita menjalankan keadilan dan kemurahan hati di dalam hidup terhadap orang lain yang membutuhkannya sehingga terdapat keseimbangan Teologi Equilibrium (bnd. dengan II Korintus 8:13). Amin
Renungan Partangiangan MINGGU VIII DUNG TRINITATIS, 02 Agustus 2009
Percaya Pada Allah Benar Dan Bijaksana - Amsal 16: 16-20
By. Pdt.Eben Ezer Munthe, S.Th
I. Pendahuluan
Dalam Bahasa kita yang disebut ‘Amsal’ ialah perumpamaan, pepatah, atau peribahasa. Dalam pengertian sehari-hari yang dinamakan pepatah atau peribahasa, ialah kiasan yang tepat, berupa kalimat-kalimat pendek. Dalamnaskah bahasa Ibrani ‘Amsal” itu disebut mishle. Tapi ,mishle mempunyai arti yang lebih luas lagi, biasa dipakai untuk menamakan suatu percakapan, kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang dalam bahasa kita bukan pepatah atau peribahasa. Karena itu apa yang tersebut dalam Amsal tidak semuanya boleh dinamakan pepatah atau peribahasa dalam arti yang biasa dalam bahasa kita. Tapi, sebagian besar memang pepatah atau peribahasa yang bermutu tinggi.
Amsal adalah untaian kata yang memiliki makna yang sangat luas. Hanya dari satu kata yang terkandung dalam amsal memiliki pengertian yang dapat dijabarkan secara panjang lebar. Dalam bahasa Inggris 'Amsal' memiliki makna yang mengacu pada untaian kata yang mengajarkan hikmat. Hikmat itu yang memampukan kita untuk dapat menguasai diri sendiri, dan memampukan kita untuk mengerti perkataan-perkataan yang memiliki makna sangat dalam. Penulis kitab Amsal adalah Salomo, putra Daud, raja atas bangsa Israel. Tercatat di dalam 1 Raja-Raja 4 : 32, "Ia menggubah tiga ribu amsal ..." Raja Salomo dapat menulis begitu banyak Amsal oleh karena hikmat dari TUHAN yang turun ke atasnya. Jadi jika kita mempelajari kitab Amsal, maka kita menggali hikmat ALLAH yang ditulis oleh Salomo. 1 Rajaraja 3 : 12 Maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Sekalipun yang menulis Amsal ini adalah Salomo, namun kita harus tetap ingat bahwa lahirnya Amsal ini semata-mata oleh karena hikmat dari Tuhan. Dengan demikian, jika kita mempelajari Amsal, berarti kita sedang menggali hikmat Tuhan. Jika Salomo dapat menulis Amsal karena hikmat Tuhan turun ke atasnya, Tuhan dapat juga memakai orang lain untuk dipakai menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan. Contohnya adalah Bezaleel dan Aholiab. Kedua orang ini dipenuhi oleh Roh Tuhan dan dilengkapi dengan berbagai ragam keahlian, sehingga mereka dapat membangun bait Allah.
Amsal dan hikmat merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan hal yang esensial bagi orang beriman. Dengan hikmat yang kita peroleh dari menekuni Amsal, kita akan dapat menguasai diri dan tidak mudah panik dalam menghadapi segala situasi yang seringkali tidak terduga
a) Ay.16. Berbicara tentang hikmat erat hubungannya dengan perkataan, pengertian, perintah atau juga kepandaian , seperti yang disampaikan oleh Salomo didalam Amsal 1 : 1-4 Hikmat itu tidak datang sendiri kepada kita seperti durian jatuh atau sesatu yang turun dari langit seperti rintik -rintik hujan, hikmat bukanlah pembawaan dari lahir hikmat itu bukanlah sesuatu yang akan datang menghampiri kita, tanpa adanya usaha, Jadi hikmat adalah gabungan dari anugerah Tuhan dan upaya pribadi kita, Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Tuhan, Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat , dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian ( Amsal 2 : 4-6 ) Menurut cara pandang dunia, seseorang dapat dikatakan hidupnya berbahagia dan berhasil jika ia memiliki banyak harta benda ( emas , perak ), jabatan tinggi dan juga keturunan itulah sebabnya manusia berjuang mati-matian supaya mendapatkan itu semua, bahkan berbagai cara ditempuh agar keinginannya terwujud Namun penulis amsal justru memiliki penilaian yang berbeda mendapatkan hikmat itu jauh lebih berharga daripada mendapatkan emas, perak dan permata keberhasilan sejati tidak dilihat dari berkelimpahan materi, tetapi berlimpahnya hikmat Maka marilah kita berjuang untuk mengejar hikmat lebih dari mengejar harta dunia. Adapun langkah awal memperoleh hikmat adalah takut akan Tuhan seperti tertulis, Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Mahakudus adalah pengertiaan ( Amsal 9 : 10 ) kata Takut yang dimaksud adalah hormat menghargai, respek, mengutamakan bukan dalam artian ketakutan terhadap sesuatu yang menyeramkan atau berbahaya.Seseorang yang memiliki hikmat senatiasa rindu untuk bergaul karib dengan Tuhan, sehingga semakin memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya Ia tidak lagi berjalan menurut pengertiaanya sendiri. Tetapi melibatkan Tuhan disegala jalan hidupnya, dan hidupnya pasti berhasil.
b) Ay. 17. Pak Parto menjalani tes kejujuran melalui peristiwa yang terjadi baru-baru ini dalam hidupnya. Setiap awal bulan, kantor selalu mengambil uang kas di bank untuk gajian karyawan, begitu juga tgl. 1 September sebelumnya. Pak Parto minta staf keuangannya untuk mencairkan cheque sejumlah tertentu untuk keperluan tersebut.
Karena sangat sibuk, Pak Parto minta staf tersebut untuk meletakkan tas berisi uang yang baru diambil dari bank di bawah mejanya. Dan 1 jam kemudian, tas tersebut baru dia buka dan mulai menghitung uang yang diterima. Ternyata uangnya lebih dari jumlah yang seharusnya dia terima. Mau tahu berapa lebihnya? 1 juta....? 5 juta ....? Penasaran kan?......................... 50 juta (Lima Puluh Juta Rupiah) friends.............Surprised??? Tentunya dia lebih surprised dari anda-anda, karena dia yang langsung berhadapan dengan uang itu.
Apa yang Pak Parto lakukan? Pertama dia malah ragu, yang salah dia atau bank yang salah (manusiawi kan). Dia periksa catatannya dan dari catatan itu dia tahu bank yang salah hitung. Kemudian dia panggil staf yang ke bank tadi untuk lebih meyakinkan, tapi jawabannya malah membingungkan karena dia sendiri ragu (atau lupa) nilai cheque nya. Akhirnya pak Parto minta staf nya untuk menanyakan nominal yang dia tulis di cheque tadi ke teller yang melayaninya dan dia juga minta cheque tadi untuk dicopy. Dari copy cheque yang pak Parto terima, dia pastikan uang yang diterima dari bank ternyata memang lebih 50 juta.Saudaraku dari ilustrasi tadi kita pelajari bagaimana pak Parto benar-benar menjaga jalannya apakah benar apa yang telah dia peroleh dan dia dapat ? Dia mengevaluasi dirinya, terkadang sikap kita sebaliknya kurang mengevalusai diri kita masing-masing, sehingga kita sering jatuh pada pengertian kita saja. Akhirnya kita jatuh pada pengandalan diri dan kekuatan sendiri.
c) Ay. 18-19. Kejatuhan atau kehancuran hidup seseorang seringkali bukan karena dirinya tidak bertalenta (memiliki karunia dan keterampilan), namun seringkali disebabkan karena kesombongan dirinya sendiri. Penulis Amsal mengatakan: “kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Ams. 16:18). Karena itu, kewaspadaan terhadap sikap tinggi hati sangat perlu kita perhatikan secara serius. Dalam Alkitab, kita dapat melihat kebenaran yang diungkapkan penulis Amsal ini, melalui beberapa contoh kehidupan tokoh Alkitab, yaitu :
1. Lucifer/Bintang Timur (Yes. 14:12-15). Dia berkata: “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.” Di sini lah letak kesombongannya dan dia dihukum oleh Allah.
2. Raja Nebukadnezar (Dan. 5:20, 21). Dia berlaku angkuh dan sombong sehingga dirinya dihalau di antara manusia, sampai dia mengakui bahwa Allah yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.
3. Raja Belsyazar (Dan. 5:22-30). Dia meninggikan dirinya terhadap Yang Berkuasa di sorga dengan memuji-muji dewa-dewa dari perak, emas dan permata. Dia tidak memuliakan Allah yang menggenggam nafas dan menentukan jalan hidup manusia.
4. Raja Hizkia (2Taw. 32:24-31). Dia tidak berterima kasih atas kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar dan melimpah dari Tuhan.
5. Raja Herodes (Kis. 12:20-23). Dia menunjukkan kekuasaannya di depan orang banyak dan dia berbicara seolah-olah suara Allah; sehingga dirinya ditampar malaikat Tuhan karena tidak memberikan hormat kepada Allah.
Kesombongan yang muncul dalam diri kita mungkin bisa berupa: ingin menyamai Allah, tidak mengakui kedaulatan Allah, menyembah patung-patung (illah) selain Allah, tidak berterima kasih atas berkat-berkat Tuhan dan tidak memberi hormat kepada Allah, Raja di atas segala raja. Pada hari ini, marilah kita belajar untuk hidup dengan rendah hati seperti Tuhan kita Yesus Kristus (Flp. 2:5-10). Tinggalkan tinggi hati (kesombongan) yang membawa kita kepada kejatuhan (kehancuran).Tentunya umat percaya tidak perlu menyombongkan apapun dalam hidupnya, sebab segala sesuatu yang diperoleh manusia adalah dari Tuhan itu sendiri dan kembali hanya kepadaNya kita serahkan puji-pujian.
d) Bruder Ben adalah seorang pilot yang kedatangannya ditunggu oleh para misionaris di daerah terpencil karena mereka bisa mencurahkan beban perasaan mereka kepadanya. Bruder itu memiliki kemampuan khusus, yaitu menjadi pendengar yang baik. Ini adalah hasil pembelajarannya. Ia memiliki seorang saudara laki dan saudara perempuan yang tuli dan bisu. Karena itu, sejak kanak-kanak ia harus belajar menggunakan bahasa isyarat. Dalam menggunakan bahasa ini seseorang harus penuh perhatian kepada setiap gerakan tangan dan jari, sambil memberi perhatian sepenuhnya kepada orang yang berbicara. Hal ini membuatnya sangat terlatih untuk berbuat hal yang sama bila orang lain berbicara kepadanya. Tindakan memerhatikan adalah tindakan yang umum dan biasa ada dalam kehidupan. Ketika seseorang menonton pertunjukan atau bioskop, maka ia akan memerhatikan jalannya pertunjukan tersebut. Ketika ada seseorang yang menurut kita menarik, maka kita biasanya akan memberikan perhatian lebih kepadanya.Namun, sayang kebiasaan memerhatikan ini kurang kita berikan kepada Firman Tuhan. Padahal Amsal 16:20 mengungkapkan bahwa orang yang memerhatikan firman Tuhan akan mendapat kebaikan. Memperhatikan firman Tuhan tentu akan mendapat kebaikan sebab dengan demikian kita mampu menelaah keinginan Tuhan dan maksudNya dalam hidup kita, sehingga mandat, kepercayaan yang telah diberikan ataupaun kekuasan dari Allah kepada kita marilah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan memiliki banyak jalan untuk memberikan instruksi pada kita. Dia memberikan instruksi lewat Firman Tuhan, suara lembut di roh kita dan juga lewat suara otoritas yang ada di atas kita. Salomo menyadari sesuatu yang hanya sedikit orang pahami ? yaitu, instruksi yang kita taati akan sangat menentukan kemakmuran yang akan kita nikmati suatu saat kelak.Tuhan telah menentukan sejak awal baik upah maupun konsekuensi yang akan kita terima, tetapi Tuhan tidak pernah menentukan sejak awal keputusan yang akan kita ambil. Dia memberikan pada kita instruksi disertai pilihan untuk mengikuti atau mengabaikan instruksi tersebut. Tuhan ingin memberkati anak-anak-Nya. Tuhan ingin supaya kita berjalan dalam kelimpahan serta menikmati berkat-berkat sorgawi. Akan tetapi, hanya mereka yang mengikuti instruksi sorgawi yang akan menaiki tangga kelimpahan ilahi. Jadikanlah kemakmuran roh, jiwa dan tubuh fokus Saudara hari ini.Sehingga orang yang mampu mendengar , memperhatikan petunjuk dan instruksi dari Tuhan akan mendapatkan hikmat.
Dari Perikop ini dapat kita mengampil kesimpulan, bahwa orang yang percaya kepada Allah adalah:
a. Orang yang mau memperoleh hikmat jauh melebihi emas (Ams.2:2; 4:5;Rom.11:33)
b. Menjaga jalannya dari kejahatan (Rom 12:2,9,18)
c. Merendakan dirinya terhadap orang lain (Mat.11:28-29; Phil.2:5)
d. Memperhatikan Firman (Mat.6:33;2 Tim.3:16)
BEDA ORANG PANDAI DAN ORANG BIJAK: Seorang yang pandai dapat belajar dari orang pandai lainnya, namun seorang yang bijak dapat belajar dari siapapun juga.
Amen.
By. Pdt.Eben Ezer Munthe, S.Th
I. Pendahuluan
Dalam Bahasa kita yang disebut ‘Amsal’ ialah perumpamaan, pepatah, atau peribahasa. Dalam pengertian sehari-hari yang dinamakan pepatah atau peribahasa, ialah kiasan yang tepat, berupa kalimat-kalimat pendek. Dalamnaskah bahasa Ibrani ‘Amsal” itu disebut mishle. Tapi ,mishle mempunyai arti yang lebih luas lagi, biasa dipakai untuk menamakan suatu percakapan, kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang dalam bahasa kita bukan pepatah atau peribahasa. Karena itu apa yang tersebut dalam Amsal tidak semuanya boleh dinamakan pepatah atau peribahasa dalam arti yang biasa dalam bahasa kita. Tapi, sebagian besar memang pepatah atau peribahasa yang bermutu tinggi.
Amsal adalah untaian kata yang memiliki makna yang sangat luas. Hanya dari satu kata yang terkandung dalam amsal memiliki pengertian yang dapat dijabarkan secara panjang lebar. Dalam bahasa Inggris 'Amsal' memiliki makna yang mengacu pada untaian kata yang mengajarkan hikmat. Hikmat itu yang memampukan kita untuk dapat menguasai diri sendiri, dan memampukan kita untuk mengerti perkataan-perkataan yang memiliki makna sangat dalam. Penulis kitab Amsal adalah Salomo, putra Daud, raja atas bangsa Israel. Tercatat di dalam 1 Raja-Raja 4 : 32, "Ia menggubah tiga ribu amsal ..." Raja Salomo dapat menulis begitu banyak Amsal oleh karena hikmat dari TUHAN yang turun ke atasnya. Jadi jika kita mempelajari kitab Amsal, maka kita menggali hikmat ALLAH yang ditulis oleh Salomo. 1 Rajaraja 3 : 12 Maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Sekalipun yang menulis Amsal ini adalah Salomo, namun kita harus tetap ingat bahwa lahirnya Amsal ini semata-mata oleh karena hikmat dari Tuhan. Dengan demikian, jika kita mempelajari Amsal, berarti kita sedang menggali hikmat Tuhan. Jika Salomo dapat menulis Amsal karena hikmat Tuhan turun ke atasnya, Tuhan dapat juga memakai orang lain untuk dipakai menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan. Contohnya adalah Bezaleel dan Aholiab. Kedua orang ini dipenuhi oleh Roh Tuhan dan dilengkapi dengan berbagai ragam keahlian, sehingga mereka dapat membangun bait Allah.
Amsal dan hikmat merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan hal yang esensial bagi orang beriman. Dengan hikmat yang kita peroleh dari menekuni Amsal, kita akan dapat menguasai diri dan tidak mudah panik dalam menghadapi segala situasi yang seringkali tidak terduga
a) Ay.16. Berbicara tentang hikmat erat hubungannya dengan perkataan, pengertian, perintah atau juga kepandaian , seperti yang disampaikan oleh Salomo didalam Amsal 1 : 1-4 Hikmat itu tidak datang sendiri kepada kita seperti durian jatuh atau sesatu yang turun dari langit seperti rintik -rintik hujan, hikmat bukanlah pembawaan dari lahir hikmat itu bukanlah sesuatu yang akan datang menghampiri kita, tanpa adanya usaha, Jadi hikmat adalah gabungan dari anugerah Tuhan dan upaya pribadi kita, Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Tuhan, Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat , dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian ( Amsal 2 : 4-6 ) Menurut cara pandang dunia, seseorang dapat dikatakan hidupnya berbahagia dan berhasil jika ia memiliki banyak harta benda ( emas , perak ), jabatan tinggi dan juga keturunan itulah sebabnya manusia berjuang mati-matian supaya mendapatkan itu semua, bahkan berbagai cara ditempuh agar keinginannya terwujud Namun penulis amsal justru memiliki penilaian yang berbeda mendapatkan hikmat itu jauh lebih berharga daripada mendapatkan emas, perak dan permata keberhasilan sejati tidak dilihat dari berkelimpahan materi, tetapi berlimpahnya hikmat Maka marilah kita berjuang untuk mengejar hikmat lebih dari mengejar harta dunia. Adapun langkah awal memperoleh hikmat adalah takut akan Tuhan seperti tertulis, Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Mahakudus adalah pengertiaan ( Amsal 9 : 10 ) kata Takut yang dimaksud adalah hormat menghargai, respek, mengutamakan bukan dalam artian ketakutan terhadap sesuatu yang menyeramkan atau berbahaya.Seseorang yang memiliki hikmat senatiasa rindu untuk bergaul karib dengan Tuhan, sehingga semakin memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya Ia tidak lagi berjalan menurut pengertiaanya sendiri. Tetapi melibatkan Tuhan disegala jalan hidupnya, dan hidupnya pasti berhasil.
b) Ay. 17. Pak Parto menjalani tes kejujuran melalui peristiwa yang terjadi baru-baru ini dalam hidupnya. Setiap awal bulan, kantor selalu mengambil uang kas di bank untuk gajian karyawan, begitu juga tgl. 1 September sebelumnya. Pak Parto minta staf keuangannya untuk mencairkan cheque sejumlah tertentu untuk keperluan tersebut.
Karena sangat sibuk, Pak Parto minta staf tersebut untuk meletakkan tas berisi uang yang baru diambil dari bank di bawah mejanya. Dan 1 jam kemudian, tas tersebut baru dia buka dan mulai menghitung uang yang diterima. Ternyata uangnya lebih dari jumlah yang seharusnya dia terima. Mau tahu berapa lebihnya? 1 juta....? 5 juta ....? Penasaran kan?......................... 50 juta (Lima Puluh Juta Rupiah) friends.............Surprised??? Tentunya dia lebih surprised dari anda-anda, karena dia yang langsung berhadapan dengan uang itu.
Apa yang Pak Parto lakukan? Pertama dia malah ragu, yang salah dia atau bank yang salah (manusiawi kan). Dia periksa catatannya dan dari catatan itu dia tahu bank yang salah hitung. Kemudian dia panggil staf yang ke bank tadi untuk lebih meyakinkan, tapi jawabannya malah membingungkan karena dia sendiri ragu (atau lupa) nilai cheque nya. Akhirnya pak Parto minta staf nya untuk menanyakan nominal yang dia tulis di cheque tadi ke teller yang melayaninya dan dia juga minta cheque tadi untuk dicopy. Dari copy cheque yang pak Parto terima, dia pastikan uang yang diterima dari bank ternyata memang lebih 50 juta.Saudaraku dari ilustrasi tadi kita pelajari bagaimana pak Parto benar-benar menjaga jalannya apakah benar apa yang telah dia peroleh dan dia dapat ? Dia mengevaluasi dirinya, terkadang sikap kita sebaliknya kurang mengevalusai diri kita masing-masing, sehingga kita sering jatuh pada pengertian kita saja. Akhirnya kita jatuh pada pengandalan diri dan kekuatan sendiri.
c) Ay. 18-19. Kejatuhan atau kehancuran hidup seseorang seringkali bukan karena dirinya tidak bertalenta (memiliki karunia dan keterampilan), namun seringkali disebabkan karena kesombongan dirinya sendiri. Penulis Amsal mengatakan: “kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Ams. 16:18). Karena itu, kewaspadaan terhadap sikap tinggi hati sangat perlu kita perhatikan secara serius. Dalam Alkitab, kita dapat melihat kebenaran yang diungkapkan penulis Amsal ini, melalui beberapa contoh kehidupan tokoh Alkitab, yaitu :
1. Lucifer/Bintang Timur (Yes. 14:12-15). Dia berkata: “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.” Di sini lah letak kesombongannya dan dia dihukum oleh Allah.
2. Raja Nebukadnezar (Dan. 5:20, 21). Dia berlaku angkuh dan sombong sehingga dirinya dihalau di antara manusia, sampai dia mengakui bahwa Allah yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.
3. Raja Belsyazar (Dan. 5:22-30). Dia meninggikan dirinya terhadap Yang Berkuasa di sorga dengan memuji-muji dewa-dewa dari perak, emas dan permata. Dia tidak memuliakan Allah yang menggenggam nafas dan menentukan jalan hidup manusia.
4. Raja Hizkia (2Taw. 32:24-31). Dia tidak berterima kasih atas kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar dan melimpah dari Tuhan.
5. Raja Herodes (Kis. 12:20-23). Dia menunjukkan kekuasaannya di depan orang banyak dan dia berbicara seolah-olah suara Allah; sehingga dirinya ditampar malaikat Tuhan karena tidak memberikan hormat kepada Allah.
Kesombongan yang muncul dalam diri kita mungkin bisa berupa: ingin menyamai Allah, tidak mengakui kedaulatan Allah, menyembah patung-patung (illah) selain Allah, tidak berterima kasih atas berkat-berkat Tuhan dan tidak memberi hormat kepada Allah, Raja di atas segala raja. Pada hari ini, marilah kita belajar untuk hidup dengan rendah hati seperti Tuhan kita Yesus Kristus (Flp. 2:5-10). Tinggalkan tinggi hati (kesombongan) yang membawa kita kepada kejatuhan (kehancuran).Tentunya umat percaya tidak perlu menyombongkan apapun dalam hidupnya, sebab segala sesuatu yang diperoleh manusia adalah dari Tuhan itu sendiri dan kembali hanya kepadaNya kita serahkan puji-pujian.
d) Bruder Ben adalah seorang pilot yang kedatangannya ditunggu oleh para misionaris di daerah terpencil karena mereka bisa mencurahkan beban perasaan mereka kepadanya. Bruder itu memiliki kemampuan khusus, yaitu menjadi pendengar yang baik. Ini adalah hasil pembelajarannya. Ia memiliki seorang saudara laki dan saudara perempuan yang tuli dan bisu. Karena itu, sejak kanak-kanak ia harus belajar menggunakan bahasa isyarat. Dalam menggunakan bahasa ini seseorang harus penuh perhatian kepada setiap gerakan tangan dan jari, sambil memberi perhatian sepenuhnya kepada orang yang berbicara. Hal ini membuatnya sangat terlatih untuk berbuat hal yang sama bila orang lain berbicara kepadanya. Tindakan memerhatikan adalah tindakan yang umum dan biasa ada dalam kehidupan. Ketika seseorang menonton pertunjukan atau bioskop, maka ia akan memerhatikan jalannya pertunjukan tersebut. Ketika ada seseorang yang menurut kita menarik, maka kita biasanya akan memberikan perhatian lebih kepadanya.Namun, sayang kebiasaan memerhatikan ini kurang kita berikan kepada Firman Tuhan. Padahal Amsal 16:20 mengungkapkan bahwa orang yang memerhatikan firman Tuhan akan mendapat kebaikan. Memperhatikan firman Tuhan tentu akan mendapat kebaikan sebab dengan demikian kita mampu menelaah keinginan Tuhan dan maksudNya dalam hidup kita, sehingga mandat, kepercayaan yang telah diberikan ataupaun kekuasan dari Allah kepada kita marilah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Tuhan memiliki banyak jalan untuk memberikan instruksi pada kita. Dia memberikan instruksi lewat Firman Tuhan, suara lembut di roh kita dan juga lewat suara otoritas yang ada di atas kita. Salomo menyadari sesuatu yang hanya sedikit orang pahami ? yaitu, instruksi yang kita taati akan sangat menentukan kemakmuran yang akan kita nikmati suatu saat kelak.Tuhan telah menentukan sejak awal baik upah maupun konsekuensi yang akan kita terima, tetapi Tuhan tidak pernah menentukan sejak awal keputusan yang akan kita ambil. Dia memberikan pada kita instruksi disertai pilihan untuk mengikuti atau mengabaikan instruksi tersebut. Tuhan ingin memberkati anak-anak-Nya. Tuhan ingin supaya kita berjalan dalam kelimpahan serta menikmati berkat-berkat sorgawi. Akan tetapi, hanya mereka yang mengikuti instruksi sorgawi yang akan menaiki tangga kelimpahan ilahi. Jadikanlah kemakmuran roh, jiwa dan tubuh fokus Saudara hari ini.Sehingga orang yang mampu mendengar , memperhatikan petunjuk dan instruksi dari Tuhan akan mendapatkan hikmat.
Dari Perikop ini dapat kita mengampil kesimpulan, bahwa orang yang percaya kepada Allah adalah:
a. Orang yang mau memperoleh hikmat jauh melebihi emas (Ams.2:2; 4:5;Rom.11:33)
b. Menjaga jalannya dari kejahatan (Rom 12:2,9,18)
c. Merendakan dirinya terhadap orang lain (Mat.11:28-29; Phil.2:5)
d. Memperhatikan Firman (Mat.6:33;2 Tim.3:16)
BEDA ORANG PANDAI DAN ORANG BIJAK: Seorang yang pandai dapat belajar dari orang pandai lainnya, namun seorang yang bijak dapat belajar dari siapapun juga.
Amen.
RENUNGAN MINGGU VIII DUNG TRINITATIS, 02 Agustus 2009
2 Agustus 2009,
1 Rajaraja 21: 1-16
Tegakkan Keadilan Tuhan
by. Pdt.Eben Ezer Munthe
Kristen "Ahab" berusaha dengan berbagai cara untuk memiliki kebun anggur sukacita. Anehnya, dia merencanakan kebun anggur itu untuk diubah menjadi kebun sayur penderitaan. Dalam kisah kebun anggur Nabot ini kita akan mempelajari dua tokoh yaitu Nabot dan Ahab, raja Samaria (ibu kota Israel). Namun sebelum membahas lebih jauh, kita akan lihat kosa kata "Sesudah itu ..." Kata "sesudah itu" berarti ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Untuk itu, kita perlu mundur pada episode kehidupan Ahab yang menggambarkan reaksinya ketika mendapat teguran. Reaksi raja Ahab tatkala ditegur oleh nabi karena kesalahannya adalah kesal dan gusar. Dari ayat ini yang mengisahkan Ahab menerima teguran dari nabi, dapat kita simpulkan bahwa Ahab adalah gambaran orang Kristen. Gambaran sebagai orang Kristen juga ditunjukkan dari jabatannya sebagai raja Israel, sebab umat Israel adalah umat pilihan Allah. Namun Ahab adalah orang Kristen yang cenderung sulit menerima teguran. Dibuktikan dengan sikap Ahab yang menjadi marah ketika ditegur oleh Firman Tuhan melalui Nabi-Nya. Yizreel adalah tempat yang termasuk di dalam kerajaan Israel, berarti orang Yizreel adalah anak Tuhan atau orang Kristen. Nabot mewakili tipe orang Kristen yang kedua. Yang menabur di kebun anggur Nabot adalah Tuhan sendiri, sebab Yizreel memiliki arti "Tuhan menabur".
Mazmur 104 : 15 Dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
Arti kebun anggur adalah sukacita yang ada di dalam hati manusia atau kehidupan kita. Kalau kita mau ditaburi oleh Tuhan, maka hasilnya adalah kebun anggur sukacita (Terjemahan New King James Version dari ayat ini: "And wine that makes glad the heart …"). Hal ini adalah salah satu tujuan kita menjadi anak-anak Tuhan, yaitu memiliki sukacita. Hati kita ini adalah Yizreel, tempat Tuhan menabur. Tapi jika hati kita berbatu seperti Ahab, maka kita akan menjadi orang Kristen yang mudah marah, mudah tersinggung. Padahal teguran merupakan salah satu cara yang baik bagi kita untuk dapat maju di dalam Tuhan. Kalau kita tidak mau ditegur, akibatnya adalah kematian. Memang Ahab di dalam 1 Raja-Raja pasal 20 telah dinubuatkan akan mati karena kekerasan hatinya sendiri yang tidak mau menerima teguran.
1 Rajaraja 21 : 2
Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang." Tipe orang Kristen yang rohaninya belum terbagun atau yang masih hidup dalam kedagingan adalah orang tersebut tidak akan memiliki kebun anggur (sukacita dalam hatinya). Yang ada hanyalah iri hati. Akibat iri hati ini sungguh fatal. Jika kita pelajari lebih lanjut, Ahab tega mengorbankan banyak nyawa demi memuaskan iri hatinya. Ahab meminta kepada Nabot supaya kebun anggur Nabot diberikan kepadanya, dengan alasan letak kebun anggurnya dekat (bersebelahan) dengan istana Ahab. Ini berarti, bahwa orang yang iri terhadap anak TUHAN yang memiliki sukacita bukanlah orang yang jauh, tetapi justru orang yang dekat dengan kita (saudara seiman kita/sama-sama orang Kristen). Orang Kristen seperti Ahab yang masih suka ngambek dan tidak mau menerima teguran Firman Tuhan, pasti tidak akan memiliki sukacita. Sehingga ketika melihat anak Tuhan yang taat memiliki sukacita, maka orang itu akan menjadi iri hati.
Kemudian alasan Ahab yang berikutnya adalah ia ingin menukarkan kebun anggur Nabot dengan kebun anggur yang lebih baik yang dimiliki oleh Ahab. Alasan Ahab yang kedua ini jelas-jelas tidak masuk akal. Mengapa? Karena kalau dia benar-benar memiliki kebun anggur yang lebih baik, mana mungkin mau ditukarkan dengan kebun anggur yang tidak baik. Ini berarti alasan Ahab hanya akal-akalan saja. Dengan demikian terbuktilah kualitas kerohanian Ahab, yang lebih mengedepankan kedagingannya. Bahkan, bukan hanya kebun anggur yang lebih baik yang Ahab tawarkan. Ia juga menawarkan sejumlah uang sebagai ganti kebun anggur Nabot jika diberikan kepadanya. Ini menunjukkan bahwa orang Kristen yang kedagingan akan lebih mengandalkan uang ataupun kekayaannya dibandingkan mengandalkan Tuhan. Sehingga ketika melihat orang lain diberkati, ia mulai protes kepada Tuhan dan meminta supaya dia berada pada posisi orang yang diberkati itu. Padahal jika dia benar-benar ditempatkan pada posisi orang yang di-iri-kannya itu, maka dia akan menjadi lebih susah. Jadi akar permasalahannya bukan pada posisi dimana kita berada sekarang, melainkan apakah hati ini mau ditaburi oleh Firman Tuhan atau tidak. Jika kita mau ditaburi Firman, maka kita akan memiliki kebun anggur yang terbaik. Kita tahu bahwa Ahab menginginkan kebun anggur Nabot bukan karena pandangan rohaninya, melainkan ada rencana lain yang ada dalam benak Ahab, yaitu ingin mengubah kebun anggur menjadi kebun sayur. Orang yang tidak rohani, walaupun kebun anggur tersebut diberikan kepadanya, maka kebun itu tidak akan tetap menjadi kebun anggur melainkan akan menjadi kebun sayur.
Ulangan 11 : 10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Ternyata kebun sayur berbicara tentang kesusahan, karena yang menaburkan benihnya adalah manusia yang dengan susah payah mengerjakannya seperti saat mereka masih di Mesir. Sedangkan kebun anggur Nabot, yang menaburkan benihnya adalah Tuhan sendiri. Jadi, orang yang tidak rohani, pikirannya hanya tertuju kepada perkara materi saja, sehingga ia tidak mengerti tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan. Padahal tanah Kanaan tidak diperoleh dengan cara mengambil milik orang lain, melainkan dengan cara Tuhan sendiri yang menabur bagi kita. Pada saat ditaburi, jangan pernah kita mengeraskan hati dan jangan marah-marah seperti Ahab. Tetapi sebaliknya, kita harus bersyukur dan memiliki pemahaman bahwa kalau Tuhan menegur, berarti Dia sedang membajak hati kita agar menjadi tanah yang subur, siap ditanami dan menjadi kebun anggur yang menghasilkan banyak buah, yakni buah sukacita.
Banyak akal licik yang dilancarkan oleh Kristen "Ahab" untuk memiliki kebun anggur sukacita, antara lain berusaha merampasnya dengan menyebarkan isu atau dengan cara-cara kotor lainnya. Namun yang pasti, trik-trik itu tidak akan berhasil. Andaikata bisa merampas kebun anggur itu, bukan kesukaan yang didapatkan, tapi justru akan menjadi penderitaan bagi orang itu karena harus menyirami kebun yang telah berubah menjadi kebun sayur itu. Jadi intinya, kebun anggur yang dimiliki anak Tuhan tidak akan dapat dirampas oleh orang lain.
Sebagai raja yang kaya, Ahab tentunya memiliki kebun anggur, bahkan mungkin memiliki banyak kebun anggur. Tetapi kebun anggur raja Ahab ini berbeda dengan kebun anggur kepunyaan Nabot.
Efesus 5 : 18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Jagalah kebun anggur kita di Yizreel, yang benihnya ditaburkan oleh Tuhan sendiri, agar jangan sampai ditukar dengan kebun anggur yang lain, yakni kebun anggur hawa nafsu. Karena hawa nafsu, Ahab menjadi orang yang tidak mau ditegur. Jangan sampai kesukaan Sorga yang Tuhan berikan bagi kita, ditukarkan dengan kesukaan dunia ini.
Yesaya 55 : 1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Ahab ingin membayar kebun anggur Nabot dengan uang. Ini berarti orang dunia menganggap bahwa kebun anggur yang kita miliki dapat dibeli dengan uang. Anggur Sorgawi atau sukacita dari TUHAN tidak diperoleh karena membayar dengan sejumlah uang tertentu, melainkan dengan kerelaan hati kita untuk ditaburi oleh Firman TUHAN; itu adalah harga yang harus kita bayar.
Orang lain, sekaya apapun tidak akan dapat mengambil alih sukacita yang ada dalam hati kita, karena sukacita yang kita miliki bukan karena uang ataupun hal-hal yang ada di dalam dunia ini, melainkan karena kita telah dipindahkan TUHAN dari kematian kekal kepada kehidupan kekal. Dengan kata lain, sukacita yang kita terima itu diperoleh secara cuma-cuma dari TUHAN. Jadi kalau ada di antara kita ada yang tidak memiliki sukacita, jangan pernah mengandalkan uang ataupun kekayaan yang kita miliki untuk mendapatkannya. Uang tidak dapat membeli keselamatan. Juga jangan pernah meremehkan hamba TUHAN dan merasa dapat berbuat segalanya dengan uang. Justru pendeta adalah orang yang dipakai TUHAN untuk menaburkan benih sukacita dalam hati kita sehingga kita memiliki kebun anggur.
Kisah ini terjadi di sebuah kota kecil di Amerika Serikat. Pada suatu pagi seorang hamba TUHAN keluar dari gerejanya dan menemukan seekor keledai tergeletak mati di sana. Dia melaporkan melalui 911, "Pak Polisi saya seorang pendeta, dan tepat di depan gereja saya ada seekor keledai yang mati." Setelah polisi itu tahu bahwa yang menelpon adalah seorang pendeta, maka ia bermaksud untuk melecehkan si Pendeta tersebut. Kemudian dengan santainya polisi itu menjawab demikian: "Lho, bukankah gereja yang menangani bangkai-bangkai dan menguburkan orang-orang mati? Kenapa tidak dikubur saja?" Maka dengan hikmat pendeta ini menjawab: "Oh.. itu benar, dan memang adalah tugas saya untuk menguburkan mayat-mayat ataupun orang mati. Tapi tidaklah sopan jika saya langsung mengubur bangkai tersebut tanpa menghubungi 'saudaranya' terlebih dahulu." Pendeta itu menyamakan polisi yang melecehkannya itu sebagai "saudara" si keledai yang mati, berarti menganggapnya sama dengan keledai.
Dari ilustrasi ini dapat kita lihat bahwa orang Kristen yang kedagingan (Ahab) ia seperti keledai yang tidak mau menerima teguran. Akibatnya ia mati dan tidak mendapatkan kebun anggur yang diinginkannya.
Yohanes 15 : 5 AKUlah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam AKU dan AKU di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar AKU kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Jika kita ingin menghasilkan banyak buah, ingin memiliki sukacita Sorgawi, kita harus menempel kepada YESUS dengan keyakinan bahwa DIA sudah menebus dosa-dosa kita sehingga kita mampu menghasilkan buah yang berlimpah. Sukacita itu tidak dapat dipengaruhi oleh situasi ataupun kondisi yang sedang dihadapi. Bahkan sekalipun sedang dalam kondisi yang kurang baik, sukacita itu tetap ada dan tidak hilang. Tetapi pada saat mengalami kesusahan tersebut bukan berarti TUHAN tidak menolong kita, DIA akan menolong karena sukacita yang kita miliki berlandaskan kepada kematian dan kebangkitan TUHAN YESUS. Itulah yang menyebabkan sukacita kita tidak hilang. Sukacita itulah yang menyembuhkan segala sakit kita, juga yang memberikan kekuatan bagi kita ketika menghadapi segala tantangan. Menempellah pada pokok anggur YESUS KRISTUS, terimalah teguran dan hiduplah di dalam Firman-NYA, maka ada jaminan dari TUHAN bahwa sukacita kita akan penuh. Tetapi jika kita ingin merampas sukacita seperti Ahab, maka tidak akan ada hasil apapun yang kita peroleh. Sebab TUHAN YESUS mengatakan, "di luar AKU kamu tidak akan menghasilkan apa-apa."
1 Rajaraja 21 : 3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!" Ketika Ahab berusaha dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan kebun anggur Nabot, jawaban yang diberikan Nabot adalah suatu jawaban yang sangat tepat. Dia menolak segala tawaran Ahab. Hal ini yang perlu kita lakukan sebagai orang percaya: kita harus berani menolak segala tawaran hawa nafsu. Mengapa demikian? Karena dunia beserta kuasa setan yang ada dalam dunia ini selalu menawarkan segala sesuatu hanya untuk merampas sukacita Sorgawi yang diberikan TUHAN bagi anak-anak-NYA. Dalam menolak tawaran Ahab, Nabot menolaknya dengan cara yang sangat baik dan rohani dengan berkata "Kiranya TUHAN menghindarkan aku…" Orang yang memiliki sukacita Surga dalam menghadapi godaan dunia akan menolaknya bukan karena kekuatan ataupun kemampuan dirinya sendiri, melainkan karena kuasa TUHAN atau mengandalkan TUHAN. Kita perlu memohon kepada TUHAN supaya kita dihindarkan dari anggur dunia yang seringkali membuat mabuk dan membuat jalan kita terhuyung-huyung.
Galatia 3 : 3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Kalau kita sudah memulai dengan Roh (tekun beribadah, rajin P.A.), maka kita sedang membangun atau mengerjakan kebun anggur yang ditabur oleh ALLAH. Karena itu jangan pernah kita menukarkan kebun anggur yang dari TUHAN itu dengan kebun anggur hawa nafsu milik Ahab. Paulus mengatakan dengan jelas bahwa dalam dunia ini penuh dengan tantangan yang menggoda, namun jika kita tetap mengandalkan TUHAN, maka kita tidak akan tergoda seperti Nabot yang menolak tawaran Ahab untuk menukar kebun anggur sukacita dengan kebun anggur hawa nafsu.
Kejadian 25 : 30 – 31, Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Ini adalah contoh yang digambarkan dalam kehidupan Esau dan Yakub. Esau memandang hak kesulungan (hak untuk menjadi anak TUHAN) sebagai sesuatu yang tidak begitu berharga sehingga dia mau menukarkan hak kesulungannya dengan semangkuk bubur kacang merah yang dibuat oleh Yakub. Tindakan Esau tidak seperti Nabot yang menolak dengan tegas tawaran untuk menukar sukacita (kebun anggur) dengan kesenangan dunia ini. Akibatnya, sekalipun dengan mencucurkan air mata, hak kesulungan yang telah dijual itu tidak dapat dikembalikan, karena TUHAN yang menjadi saksi.
1 Rajaraja 21 : 4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Dalam peristiwa ini Ahab menjadi kesal hati dan gusar, menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Ini membuktikan bahwa sesungguhnya Ahab tidak memiliki kebun anggur (tidak memiliki sukacita). Jadi tidak ada kebun anggur yang nilainya lebih baik untuk ditukarkan. Kebun anggur yang lebih baik seperti janji Ahab kepada Nabot bersifat fiktif, sebab kebun anggur yang dimilikinya hanyalah kebun anggur hawa nafsu.
Selain itu, ketika Ahab ditegur Nabi TUHAN, dia menjadi gusar. Tetapi pada saat keinginannya tidak tercapai, iapun menjadi gusar. Ini juga merupakan salah satu ciri dari orang Kristen yang kedagingan, isi hatinya hanya terisi marah, gusar dan nafsunya saja yang ingin dituruti. Jadi jika kita sudah diambil dan dijadikan satu dengan pokok anggur, yaitu Tuhan Yesus Kristus, janganlah kita melepaskan diri dan menempelkan diri kita kepada kesia-siaan. Tetaplah pelihara kebun anggur yang ditaburi sendiri oleh TUHAN dengan benih sukacita sehingga kita akan tetap menikmati buahnya yang berkelimpahan. Amin.
1 Rajaraja 21: 1-16
Tegakkan Keadilan Tuhan
by. Pdt.Eben Ezer Munthe
Kristen "Ahab" berusaha dengan berbagai cara untuk memiliki kebun anggur sukacita. Anehnya, dia merencanakan kebun anggur itu untuk diubah menjadi kebun sayur penderitaan. Dalam kisah kebun anggur Nabot ini kita akan mempelajari dua tokoh yaitu Nabot dan Ahab, raja Samaria (ibu kota Israel). Namun sebelum membahas lebih jauh, kita akan lihat kosa kata "Sesudah itu ..." Kata "sesudah itu" berarti ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Untuk itu, kita perlu mundur pada episode kehidupan Ahab yang menggambarkan reaksinya ketika mendapat teguran. Reaksi raja Ahab tatkala ditegur oleh nabi karena kesalahannya adalah kesal dan gusar. Dari ayat ini yang mengisahkan Ahab menerima teguran dari nabi, dapat kita simpulkan bahwa Ahab adalah gambaran orang Kristen. Gambaran sebagai orang Kristen juga ditunjukkan dari jabatannya sebagai raja Israel, sebab umat Israel adalah umat pilihan Allah. Namun Ahab adalah orang Kristen yang cenderung sulit menerima teguran. Dibuktikan dengan sikap Ahab yang menjadi marah ketika ditegur oleh Firman Tuhan melalui Nabi-Nya. Yizreel adalah tempat yang termasuk di dalam kerajaan Israel, berarti orang Yizreel adalah anak Tuhan atau orang Kristen. Nabot mewakili tipe orang Kristen yang kedua. Yang menabur di kebun anggur Nabot adalah Tuhan sendiri, sebab Yizreel memiliki arti "Tuhan menabur".
Mazmur 104 : 15 Dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
Arti kebun anggur adalah sukacita yang ada di dalam hati manusia atau kehidupan kita. Kalau kita mau ditaburi oleh Tuhan, maka hasilnya adalah kebun anggur sukacita (Terjemahan New King James Version dari ayat ini: "And wine that makes glad the heart …"). Hal ini adalah salah satu tujuan kita menjadi anak-anak Tuhan, yaitu memiliki sukacita. Hati kita ini adalah Yizreel, tempat Tuhan menabur. Tapi jika hati kita berbatu seperti Ahab, maka kita akan menjadi orang Kristen yang mudah marah, mudah tersinggung. Padahal teguran merupakan salah satu cara yang baik bagi kita untuk dapat maju di dalam Tuhan. Kalau kita tidak mau ditegur, akibatnya adalah kematian. Memang Ahab di dalam 1 Raja-Raja pasal 20 telah dinubuatkan akan mati karena kekerasan hatinya sendiri yang tidak mau menerima teguran.
1 Rajaraja 21 : 2
Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang." Tipe orang Kristen yang rohaninya belum terbagun atau yang masih hidup dalam kedagingan adalah orang tersebut tidak akan memiliki kebun anggur (sukacita dalam hatinya). Yang ada hanyalah iri hati. Akibat iri hati ini sungguh fatal. Jika kita pelajari lebih lanjut, Ahab tega mengorbankan banyak nyawa demi memuaskan iri hatinya. Ahab meminta kepada Nabot supaya kebun anggur Nabot diberikan kepadanya, dengan alasan letak kebun anggurnya dekat (bersebelahan) dengan istana Ahab. Ini berarti, bahwa orang yang iri terhadap anak TUHAN yang memiliki sukacita bukanlah orang yang jauh, tetapi justru orang yang dekat dengan kita (saudara seiman kita/sama-sama orang Kristen). Orang Kristen seperti Ahab yang masih suka ngambek dan tidak mau menerima teguran Firman Tuhan, pasti tidak akan memiliki sukacita. Sehingga ketika melihat anak Tuhan yang taat memiliki sukacita, maka orang itu akan menjadi iri hati.
Kemudian alasan Ahab yang berikutnya adalah ia ingin menukarkan kebun anggur Nabot dengan kebun anggur yang lebih baik yang dimiliki oleh Ahab. Alasan Ahab yang kedua ini jelas-jelas tidak masuk akal. Mengapa? Karena kalau dia benar-benar memiliki kebun anggur yang lebih baik, mana mungkin mau ditukarkan dengan kebun anggur yang tidak baik. Ini berarti alasan Ahab hanya akal-akalan saja. Dengan demikian terbuktilah kualitas kerohanian Ahab, yang lebih mengedepankan kedagingannya. Bahkan, bukan hanya kebun anggur yang lebih baik yang Ahab tawarkan. Ia juga menawarkan sejumlah uang sebagai ganti kebun anggur Nabot jika diberikan kepadanya. Ini menunjukkan bahwa orang Kristen yang kedagingan akan lebih mengandalkan uang ataupun kekayaannya dibandingkan mengandalkan Tuhan. Sehingga ketika melihat orang lain diberkati, ia mulai protes kepada Tuhan dan meminta supaya dia berada pada posisi orang yang diberkati itu. Padahal jika dia benar-benar ditempatkan pada posisi orang yang di-iri-kannya itu, maka dia akan menjadi lebih susah. Jadi akar permasalahannya bukan pada posisi dimana kita berada sekarang, melainkan apakah hati ini mau ditaburi oleh Firman Tuhan atau tidak. Jika kita mau ditaburi Firman, maka kita akan memiliki kebun anggur yang terbaik. Kita tahu bahwa Ahab menginginkan kebun anggur Nabot bukan karena pandangan rohaninya, melainkan ada rencana lain yang ada dalam benak Ahab, yaitu ingin mengubah kebun anggur menjadi kebun sayur. Orang yang tidak rohani, walaupun kebun anggur tersebut diberikan kepadanya, maka kebun itu tidak akan tetap menjadi kebun anggur melainkan akan menjadi kebun sayur.
Ulangan 11 : 10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Ternyata kebun sayur berbicara tentang kesusahan, karena yang menaburkan benihnya adalah manusia yang dengan susah payah mengerjakannya seperti saat mereka masih di Mesir. Sedangkan kebun anggur Nabot, yang menaburkan benihnya adalah Tuhan sendiri. Jadi, orang yang tidak rohani, pikirannya hanya tertuju kepada perkara materi saja, sehingga ia tidak mengerti tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan. Padahal tanah Kanaan tidak diperoleh dengan cara mengambil milik orang lain, melainkan dengan cara Tuhan sendiri yang menabur bagi kita. Pada saat ditaburi, jangan pernah kita mengeraskan hati dan jangan marah-marah seperti Ahab. Tetapi sebaliknya, kita harus bersyukur dan memiliki pemahaman bahwa kalau Tuhan menegur, berarti Dia sedang membajak hati kita agar menjadi tanah yang subur, siap ditanami dan menjadi kebun anggur yang menghasilkan banyak buah, yakni buah sukacita.
Banyak akal licik yang dilancarkan oleh Kristen "Ahab" untuk memiliki kebun anggur sukacita, antara lain berusaha merampasnya dengan menyebarkan isu atau dengan cara-cara kotor lainnya. Namun yang pasti, trik-trik itu tidak akan berhasil. Andaikata bisa merampas kebun anggur itu, bukan kesukaan yang didapatkan, tapi justru akan menjadi penderitaan bagi orang itu karena harus menyirami kebun yang telah berubah menjadi kebun sayur itu. Jadi intinya, kebun anggur yang dimiliki anak Tuhan tidak akan dapat dirampas oleh orang lain.
Sebagai raja yang kaya, Ahab tentunya memiliki kebun anggur, bahkan mungkin memiliki banyak kebun anggur. Tetapi kebun anggur raja Ahab ini berbeda dengan kebun anggur kepunyaan Nabot.
Efesus 5 : 18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Jagalah kebun anggur kita di Yizreel, yang benihnya ditaburkan oleh Tuhan sendiri, agar jangan sampai ditukar dengan kebun anggur yang lain, yakni kebun anggur hawa nafsu. Karena hawa nafsu, Ahab menjadi orang yang tidak mau ditegur. Jangan sampai kesukaan Sorga yang Tuhan berikan bagi kita, ditukarkan dengan kesukaan dunia ini.
Yesaya 55 : 1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Ahab ingin membayar kebun anggur Nabot dengan uang. Ini berarti orang dunia menganggap bahwa kebun anggur yang kita miliki dapat dibeli dengan uang. Anggur Sorgawi atau sukacita dari TUHAN tidak diperoleh karena membayar dengan sejumlah uang tertentu, melainkan dengan kerelaan hati kita untuk ditaburi oleh Firman TUHAN; itu adalah harga yang harus kita bayar.
Orang lain, sekaya apapun tidak akan dapat mengambil alih sukacita yang ada dalam hati kita, karena sukacita yang kita miliki bukan karena uang ataupun hal-hal yang ada di dalam dunia ini, melainkan karena kita telah dipindahkan TUHAN dari kematian kekal kepada kehidupan kekal. Dengan kata lain, sukacita yang kita terima itu diperoleh secara cuma-cuma dari TUHAN. Jadi kalau ada di antara kita ada yang tidak memiliki sukacita, jangan pernah mengandalkan uang ataupun kekayaan yang kita miliki untuk mendapatkannya. Uang tidak dapat membeli keselamatan. Juga jangan pernah meremehkan hamba TUHAN dan merasa dapat berbuat segalanya dengan uang. Justru pendeta adalah orang yang dipakai TUHAN untuk menaburkan benih sukacita dalam hati kita sehingga kita memiliki kebun anggur.
Kisah ini terjadi di sebuah kota kecil di Amerika Serikat. Pada suatu pagi seorang hamba TUHAN keluar dari gerejanya dan menemukan seekor keledai tergeletak mati di sana. Dia melaporkan melalui 911, "Pak Polisi saya seorang pendeta, dan tepat di depan gereja saya ada seekor keledai yang mati." Setelah polisi itu tahu bahwa yang menelpon adalah seorang pendeta, maka ia bermaksud untuk melecehkan si Pendeta tersebut. Kemudian dengan santainya polisi itu menjawab demikian: "Lho, bukankah gereja yang menangani bangkai-bangkai dan menguburkan orang-orang mati? Kenapa tidak dikubur saja?" Maka dengan hikmat pendeta ini menjawab: "Oh.. itu benar, dan memang adalah tugas saya untuk menguburkan mayat-mayat ataupun orang mati. Tapi tidaklah sopan jika saya langsung mengubur bangkai tersebut tanpa menghubungi 'saudaranya' terlebih dahulu." Pendeta itu menyamakan polisi yang melecehkannya itu sebagai "saudara" si keledai yang mati, berarti menganggapnya sama dengan keledai.
Dari ilustrasi ini dapat kita lihat bahwa orang Kristen yang kedagingan (Ahab) ia seperti keledai yang tidak mau menerima teguran. Akibatnya ia mati dan tidak mendapatkan kebun anggur yang diinginkannya.
Yohanes 15 : 5 AKUlah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam AKU dan AKU di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar AKU kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Jika kita ingin menghasilkan banyak buah, ingin memiliki sukacita Sorgawi, kita harus menempel kepada YESUS dengan keyakinan bahwa DIA sudah menebus dosa-dosa kita sehingga kita mampu menghasilkan buah yang berlimpah. Sukacita itu tidak dapat dipengaruhi oleh situasi ataupun kondisi yang sedang dihadapi. Bahkan sekalipun sedang dalam kondisi yang kurang baik, sukacita itu tetap ada dan tidak hilang. Tetapi pada saat mengalami kesusahan tersebut bukan berarti TUHAN tidak menolong kita, DIA akan menolong karena sukacita yang kita miliki berlandaskan kepada kematian dan kebangkitan TUHAN YESUS. Itulah yang menyebabkan sukacita kita tidak hilang. Sukacita itulah yang menyembuhkan segala sakit kita, juga yang memberikan kekuatan bagi kita ketika menghadapi segala tantangan. Menempellah pada pokok anggur YESUS KRISTUS, terimalah teguran dan hiduplah di dalam Firman-NYA, maka ada jaminan dari TUHAN bahwa sukacita kita akan penuh. Tetapi jika kita ingin merampas sukacita seperti Ahab, maka tidak akan ada hasil apapun yang kita peroleh. Sebab TUHAN YESUS mengatakan, "di luar AKU kamu tidak akan menghasilkan apa-apa."
1 Rajaraja 21 : 3 Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!" Ketika Ahab berusaha dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan kebun anggur Nabot, jawaban yang diberikan Nabot adalah suatu jawaban yang sangat tepat. Dia menolak segala tawaran Ahab. Hal ini yang perlu kita lakukan sebagai orang percaya: kita harus berani menolak segala tawaran hawa nafsu. Mengapa demikian? Karena dunia beserta kuasa setan yang ada dalam dunia ini selalu menawarkan segala sesuatu hanya untuk merampas sukacita Sorgawi yang diberikan TUHAN bagi anak-anak-NYA. Dalam menolak tawaran Ahab, Nabot menolaknya dengan cara yang sangat baik dan rohani dengan berkata "Kiranya TUHAN menghindarkan aku…" Orang yang memiliki sukacita Surga dalam menghadapi godaan dunia akan menolaknya bukan karena kekuatan ataupun kemampuan dirinya sendiri, melainkan karena kuasa TUHAN atau mengandalkan TUHAN. Kita perlu memohon kepada TUHAN supaya kita dihindarkan dari anggur dunia yang seringkali membuat mabuk dan membuat jalan kita terhuyung-huyung.
Galatia 3 : 3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Kalau kita sudah memulai dengan Roh (tekun beribadah, rajin P.A.), maka kita sedang membangun atau mengerjakan kebun anggur yang ditabur oleh ALLAH. Karena itu jangan pernah kita menukarkan kebun anggur yang dari TUHAN itu dengan kebun anggur hawa nafsu milik Ahab. Paulus mengatakan dengan jelas bahwa dalam dunia ini penuh dengan tantangan yang menggoda, namun jika kita tetap mengandalkan TUHAN, maka kita tidak akan tergoda seperti Nabot yang menolak tawaran Ahab untuk menukar kebun anggur sukacita dengan kebun anggur hawa nafsu.
Kejadian 25 : 30 – 31, Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Ini adalah contoh yang digambarkan dalam kehidupan Esau dan Yakub. Esau memandang hak kesulungan (hak untuk menjadi anak TUHAN) sebagai sesuatu yang tidak begitu berharga sehingga dia mau menukarkan hak kesulungannya dengan semangkuk bubur kacang merah yang dibuat oleh Yakub. Tindakan Esau tidak seperti Nabot yang menolak dengan tegas tawaran untuk menukar sukacita (kebun anggur) dengan kesenangan dunia ini. Akibatnya, sekalipun dengan mencucurkan air mata, hak kesulungan yang telah dijual itu tidak dapat dikembalikan, karena TUHAN yang menjadi saksi.
1 Rajaraja 21 : 4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Dalam peristiwa ini Ahab menjadi kesal hati dan gusar, menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Ini membuktikan bahwa sesungguhnya Ahab tidak memiliki kebun anggur (tidak memiliki sukacita). Jadi tidak ada kebun anggur yang nilainya lebih baik untuk ditukarkan. Kebun anggur yang lebih baik seperti janji Ahab kepada Nabot bersifat fiktif, sebab kebun anggur yang dimilikinya hanyalah kebun anggur hawa nafsu.
Selain itu, ketika Ahab ditegur Nabi TUHAN, dia menjadi gusar. Tetapi pada saat keinginannya tidak tercapai, iapun menjadi gusar. Ini juga merupakan salah satu ciri dari orang Kristen yang kedagingan, isi hatinya hanya terisi marah, gusar dan nafsunya saja yang ingin dituruti. Jadi jika kita sudah diambil dan dijadikan satu dengan pokok anggur, yaitu Tuhan Yesus Kristus, janganlah kita melepaskan diri dan menempelkan diri kita kepada kesia-siaan. Tetaplah pelihara kebun anggur yang ditaburi sendiri oleh TUHAN dengan benih sukacita sehingga kita akan tetap menikmati buahnya yang berkelimpahan. Amin.
Selasa, 21 Juli 2009
Jamita Epistel Minggu VII Dung Trinitatis 26 Juli 2009
Menikmati Rasa Cukup
1 Timotius 6: 2b-10
By.Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Sekelompok orang kristiani Amerika mengunjungi seorang pendeta di Kolkata (dulu: Kalkuta), India. Mereka ingin melihat bagaimana ia melayani penduduk miskin di daerah kumuh. Selang beberapa hari, mereka prihatin melihat sang pendeta setiap hari mengayuh sepeda menyusuri kota yang panas dan berdebu. Di akhir kunjungan, mereka ingin membelikannya mobil bekas. Namun, sang pendeta menolak rencana itu. Mengapa? Ia berkata, “Lebih baik uang sebanyak itu kita pakai untuk melayani orang miskin. Hidup saya sudah cukup nyaman.”
Rasa cukup itu relatif. Paulus merasa berkecukupan “asal ada makanan dan pakaian” (ayat 8); sebaliknya, guru-guru palsu di Efesus selalu merasa kekurangan. Mereka sampai memanfaatkan pelayanan ibadah sebagai alat pencari keuntungan (ayat 5). Rasa cukup muncul dari cara orang memandang hidup. Orang yang gandrung mengumpulkan harta baru puas jika sudah punya segalanya. Padahal harta tak akan habis dikejar. Akibatnya, ia selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, orang yang sadar bahwa harta itu fana, tak bisa dibawa mati, akan mencari yang lebih bernilai kekal. Baginya mencari Tuhan dan menaati perintah-Nya lebih utama dari mengumpulkan harta. Ini membuatnya merasa cukup dengan apa yang ada. Adakah sebuah benda yang sangat ingin Anda miliki akhir-akhir ini? Benarkah Anda sangat memerlukannya atau sekadar ingin punya? Bisakah Anda hidup bahagia tanpanya? Memiliki harta benda tidaklah salah, tetapi jangan biarkan ia memiliki Anda. Jangan sampai kepuasan dan kebahagiaan hidup Anda ditentukan olehnya.
Orang miskin bukanlah mereka yang tak punya banyak harta, melainkan mereka yang selalu merasa kekurangan.
Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Amsal 13:11 "Wealth from get-rich-quick schemes quickly disappears; wealth from hard work grows." Kekayaan yang cepat didapat cepat hilang; kekayaan dari kerja keras terus bertambah. Salomo, orang paling bijak yang pernah hidup, menulis, “Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras akan bertambah.” Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Hal ini sama seperti orang-orang yang “nembak” untuk dapat SIM tanpa mau dilatih keahliannya dalam mengemudi. Secara legal mereka boleh mengemudi, tetapi orang-orang seperti ini punya kemungkinan kecelakaan yang lebih besar.
Jalan Tuhan selalu yang terbaik. Petunjuk Tuhan bagi kita adalah : jangan suka cari jalan pintas untuk menuju hidup yang lebih baik.
Itu sebabnya 1 Timotius 6:9 memperingatkan, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Itu sebabnya kita harus mengejar kemakmuran dengan caranya Tuhan, lewat : 1. kerja keras
2. rajin 3. menolak untuk menyerahJika kita melakukan ke-3 hal di atas ini maka kita pasti akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik yang bertahan dalam tempo yang lama.
Jangan mencampuradukkan RASA CUKUP dan KEMALASAN.
Banyak orang membangun benteng dengan mengutip 1 Timotius 6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.Kemudian mereka berpendapat bahwa ayat tsb mengajarkan kita untuk tidak perlu mempunyai goal, sasaran dan tidak perlu mempunyai impian. Tidak! Paulus pernah berkata bahwa dia telah belajar untuk merasa puas dan menikmati hari ini dan pada saat yang sama bekerja keras untuk sasaran di masa depan! Seandainya Saudara sekolah, coba katakan kepada guru Saudara bahwa Saudara tidak perlu lagi belajar karena Saudara merasa sudah cukup dengan ilmu-ilmu yang telah Saudara pelajari. Apakah Saudara kira guru Saudara akan memberi pujian? Tidak mungkin! Karena hal tsb adalah kemalasan. Bukannya pujian, mungkin Saudara akan diberi roti panjang (bulu-bulu)! Selamat menikmati rasa cukup dalam Tuhan. Amin.
1 Timotius 6: 2b-10
By.Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Sekelompok orang kristiani Amerika mengunjungi seorang pendeta di Kolkata (dulu: Kalkuta), India. Mereka ingin melihat bagaimana ia melayani penduduk miskin di daerah kumuh. Selang beberapa hari, mereka prihatin melihat sang pendeta setiap hari mengayuh sepeda menyusuri kota yang panas dan berdebu. Di akhir kunjungan, mereka ingin membelikannya mobil bekas. Namun, sang pendeta menolak rencana itu. Mengapa? Ia berkata, “Lebih baik uang sebanyak itu kita pakai untuk melayani orang miskin. Hidup saya sudah cukup nyaman.”
Rasa cukup itu relatif. Paulus merasa berkecukupan “asal ada makanan dan pakaian” (ayat 8); sebaliknya, guru-guru palsu di Efesus selalu merasa kekurangan. Mereka sampai memanfaatkan pelayanan ibadah sebagai alat pencari keuntungan (ayat 5). Rasa cukup muncul dari cara orang memandang hidup. Orang yang gandrung mengumpulkan harta baru puas jika sudah punya segalanya. Padahal harta tak akan habis dikejar. Akibatnya, ia selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, orang yang sadar bahwa harta itu fana, tak bisa dibawa mati, akan mencari yang lebih bernilai kekal. Baginya mencari Tuhan dan menaati perintah-Nya lebih utama dari mengumpulkan harta. Ini membuatnya merasa cukup dengan apa yang ada. Adakah sebuah benda yang sangat ingin Anda miliki akhir-akhir ini? Benarkah Anda sangat memerlukannya atau sekadar ingin punya? Bisakah Anda hidup bahagia tanpanya? Memiliki harta benda tidaklah salah, tetapi jangan biarkan ia memiliki Anda. Jangan sampai kepuasan dan kebahagiaan hidup Anda ditentukan olehnya.
Orang miskin bukanlah mereka yang tak punya banyak harta, melainkan mereka yang selalu merasa kekurangan.
Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Amsal 13:11 "Wealth from get-rich-quick schemes quickly disappears; wealth from hard work grows." Kekayaan yang cepat didapat cepat hilang; kekayaan dari kerja keras terus bertambah. Salomo, orang paling bijak yang pernah hidup, menulis, “Kekayaan yang diperoleh dari kerja keras akan bertambah.” Alasan mengapa skema menjadi kaya dalam tempo singkat tidak bekerja adalah karena orang-orang yang kaya dalam tempo singkat biasanya mem-“bypass” kedewasaan serta kematangan yang diperlukan oleh seseorang dalam menangani kekayaan. Hal ini sama seperti orang-orang yang “nembak” untuk dapat SIM tanpa mau dilatih keahliannya dalam mengemudi. Secara legal mereka boleh mengemudi, tetapi orang-orang seperti ini punya kemungkinan kecelakaan yang lebih besar.
Jalan Tuhan selalu yang terbaik. Petunjuk Tuhan bagi kita adalah : jangan suka cari jalan pintas untuk menuju hidup yang lebih baik.
Itu sebabnya 1 Timotius 6:9 memperingatkan, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Itu sebabnya kita harus mengejar kemakmuran dengan caranya Tuhan, lewat : 1. kerja keras
2. rajin 3. menolak untuk menyerahJika kita melakukan ke-3 hal di atas ini maka kita pasti akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik yang bertahan dalam tempo yang lama.
Jangan mencampuradukkan RASA CUKUP dan KEMALASAN.
Banyak orang membangun benteng dengan mengutip 1 Timotius 6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.Kemudian mereka berpendapat bahwa ayat tsb mengajarkan kita untuk tidak perlu mempunyai goal, sasaran dan tidak perlu mempunyai impian. Tidak! Paulus pernah berkata bahwa dia telah belajar untuk merasa puas dan menikmati hari ini dan pada saat yang sama bekerja keras untuk sasaran di masa depan! Seandainya Saudara sekolah, coba katakan kepada guru Saudara bahwa Saudara tidak perlu lagi belajar karena Saudara merasa sudah cukup dengan ilmu-ilmu yang telah Saudara pelajari. Apakah Saudara kira guru Saudara akan memberi pujian? Tidak mungkin! Karena hal tsb adalah kemalasan. Bukannya pujian, mungkin Saudara akan diberi roti panjang (bulu-bulu)! Selamat menikmati rasa cukup dalam Tuhan. Amin.
Jamita Minggu VII Dung Trinitatis, 26 Juli 2009
Tahatindanghon Ma Kristus i
By. Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Ev. : Ulaon Apostel 18: 1-5 Ep. : 1 Timoteus 6 : 2b – 10
1. Patujolo
Sada pangalaho na somal na niula ni apostel Paulus i ma mamaritahon barita na uli na sian Tuhan Jesus Kristus, sian huta tu huta, sian luat tu luat. Ndang marnamontok ibana mandalani angka luat asa harusahat nina barita na uli i tu torop halak, jala asa godang halak na porsea na marsaulihon panobusion ni Tuhan Jesus Kristus. Marhite angka pardalanan na pinatupana i ma jumpang angka ragam na masa. Torop do manjanghon ibana jala manjalo barita na uli. Torop do na tamba bilangan ni na porsea sian pamaritahononna i. Alai adong do nang na manjua, na so olo manjangkon barita na uli na sian Tuhan Jesus Kristus marhite sian na pinatubegehon ni apostel Paulus (Ul. 17: 1-9).
Tontu godang do na marsitutu jala barani mangihuthon Jesus Kristus. Godang do na marungkil jala marsitaonon ala ni panghaporseaionna tu Kristus i. Nang pe masa insakinsak, reherehe dohot ragam ni parungkilon ala ni Kristus, alai hot do nasida manghaporseai tu tuhan i, alai diboto nasida martua do angka na manaon haporsuhon ala ni haporseaonna tu Tuhan Jesus Kristus (1 Ptr.4:12-19).
2. Hatorangan
a) Pasahatma Barita Nauli i. Korintus i ma sada inganan na mansai ribur: ribur di perdagangan, na mansai mangerbang, khususna industri keramik (tembikar). Diuju i nunga leleng masa hasomalan na manomba debata baal (dewi Afrodite). Siala haporseaon na lilu mampanghorhon pangalaho na so maradat. Nunga mansai leleng masa di Korintus na so manghalomohon hapantunon dohot parulaon na denggan. Di deba luat tung hira dihasiholi nasida do haroro ni Apostel Paulus laho mamboan Barita na uli i. Dung dipillit, dipabangkit ibana gabe naposona sai torus do ibana manontong mian jala manghangoluhon hata ni Debata. Hirim do roha ni si Paulus marnida huta Korintus, ala di bege ibana nasailaon barita ni huta Korintus mian jala mangolu dibagasan hata ni Tuhan i. Didok ibana mauliate tu Tuhan i ala panjanghonon nasida di hata ni Debata. Alai di pudian ni ari di bege si Paulus ma barita ni halak Korintus naung mian dibagasan halumlamon (Bdn. 1 Kor 2:2-3). Hinorhon ni i ma di patuduhon si Paulus holongna tu huria Korintus, naeng nian di parmahan jala di tiroi nasida marhite hata ni Debata. I do ala sai digogohon borhat mangebati huria Korintus. I do umbahen mansai ringkot di roha ni Apostel paulus laho pasahathon barita nauli laho pajongjonghon sada huria laho mandopang pangalaho na so dihalomohon Debata.
b) Sisada Ulaon Ma Hamu. Dung tolhas si Paulus tu luat Korintus so panagamanna jumpang do ibana dohot halak naporsea Tu Jesus Kristus i ma si Akwila dohot si Priskila na sian huta Pontus. Ditinggalhon nasida huta Roma i ma siala parenta Kaesar Kaludius (94 M) na mandok sude halak Jahudi ingkon bungkas sian huta Rom. Parentaon di suarahon Kaisar ala adong gangguan di huta Rom taringot tu halak Kristen. Dibagasan ulaon nasida i tarida do parbuena na, lam tamba angka jolma na porsea siihuthon Kristus( 1 Kor. 1:14). Ndang sai tongtong boi denggan mardalan ulaon marbarita nauli i, alai baliksa sai adong do na mangambati ulaon i sian angka halak Jahudi na so manghalomohon Barita Nauil i sahat. Boi masa do sisongon i nang dipartingkianta di hasiangan on, godang tantangan siadopan di na laho marbarita nauli. Didok halak Jahudi non-Kristen do ibana na mangulahon propaganda di luat i dohot na mambahen hagunturon. Adong ma pihak kelompok Yahudi Kristen dohot na Yahudi non-Kristen na maralo hatiha i. I do sibonsirina umbahen ingkon dibungkas sude halak Jahudi sian huta Rom marhite parenta Raja Klaudius. Ra, boi do dohonon sarupa na masa on songon na masa di bangsonta di taon 1998 uju masa reformasi. Torop halak mandok asa sude bangso na asing bungkas sian Indonesia, isarani halak China asa holan angka penduduk asli mangingani bangso on. Marhitehite parjumpaan ni nasida i, gabe sisada tahi nasida laho pararathon barita na uli i tu halak Jahudi dohot Junani. Molo sisada urdot, sisada ulaon nasida marhite parange nang panghation tontu sahali lam godang ma bilangan ni jolma di na laho tumangihon huhut mangulahon hata ni Debata. Sai di ganup tingki dohot inganan do di baritahon nasida hata ni Debata tu angka na torop i. Tung dihaposi nasida do molo sada nasida laho marbarita na uli lam tu ampitna, murana do hata ni Debata tarjalo ni na torop i. Jala molo nunga adong asa dua halak tontu sahali laho mambahen pabagahon taringot tu barita na uli i nunga ummura. Molo nunga mian dibagasan hasadaon jala tubu roha na marsipaleanan tontu sahali nunga boi be marsagi di angka ulaon, songon na pinatupa ni Si Paulus, si Silas dohot si Timoteus. Ala boi do nasida marsiaturan, marsagi tugas tontu sahali lam godang ma bilangan ni jolma mananda dohot mangihuthon Kristus i. Ulaon na borat situtu do marbarita na uli. Alani didok si Paulus: "Marsiurupan ma hamu mamorsan angka na dokdok i; i ma dalan mangaradoti patik ni Kristus" (Galatia 6:2). Jadi sian on tabereng ingkon marsiraingraingan do angka naposo ni Debata di ulaon pabarita na ulion i. Molo so adong kerja sama ni parhalado di tongatonga ni Huria i gabe maol do berkembang sada Huria. Alani tapadao ma angka roha na marsihosoman, na masiboan leheng na di ngolu ni angka parhalado, alai mian ma hita dibagasan hasadaon huhut masipaleanan roha asa tulus barita na uli i tu liat portibion jala las roha ni Tuhanta mida hita. Antong, marsiurupan ma hamu laho mambaritahon Hata ni Tuhan i
c) Hatindanghon Hata ni Tuhan sian ulaonmu. Ditonga parngoluan ni halak Jahudi sai arga do di nasida mula ulaon. Na so mangajari ianakhonna sada keterampilan na marlapatan do i na mangajarhon inakhonna manangko. Didok nasida do “mamparsiajari patik dohot keterampilan kerja mansai denggan do i, siala duansa padaohon roha sian parulaon na sala. Alai mangantusi angka patik alai ndang mangantusi ulaon tong mangkhorhon sala. Laos godang do angka apostel na mangulahon ulaonna asa ndang na gabe boban di donganna jolma. Apostel Paulus sai diusahahon ibana do laho manopot, patolhas barita na uli i tu ganup jolma. Ai tangkas do di parhatopot ibana utang na do i tu Debata molo ndang dibaritahon barita na uli i. Diparhaseang ibana ganup tingki laho marbarita na uli. Ndada holan marhite hata sambing alai dohot do marhite parulanna ima na martonun ibana dohot keluarga ni si Akuwila. Sian i taida ndada holan marhite hata marbarita na uli parulaon. Parulaon i do sada panindangion paboa na mian do hata ni Debata di bagasan hadirion na. Ai pangalaho i do gabe jamita, jamita i do pangalaho i. Molo didok sisada ulaon ma hamu, namarlapatan do i: ingkon rap marhobas, mangaradoti, marsiurupan manarihon angka na ringkot di hasasaor ni barita na uli i tu liat portibion. Diusahon si Paulus dohot si Akwila do tongtong di tongatonga ni ulaonna songon laho patotahon tu halak Jahudi dohot Junani paboa Jesus i do Kristus.
3. Panimpuli
Di na laho manggulahon na denggan sai mangihut do angka sangkkap na roa, ro hasusaan, hagunturon dohot galumbang di na laho mambaritahon nauli. Pargogoan ni Debata do hita di na laho pararathon barita nauli nang mangula na sa ulaonta. Unang ma hita mabiar ai bohalanna do hita dohot hagogoon ni Tondi Parbadia laho patupahon na denggan jala di dongani laho maralohon na sa na jat (2 Tim.1:7)
Angka na porsea patuduhononna do tiruan na denggan tu humaliangna nang marhite pambahenan nang ulaonna. Ndang na gabe boban manang na mambahen masalah tu donganna jolma. “Na so ra mangula unang ma ibana mangan” , marhite na mangula i do dapot hita godang angka pasupasu sian Debata. (2 Tess. 3:10-13)
Gumodangan do dipartingkian sinuaeng on angka jolma na holan manghatindanghon halobionna nang dirina sandiri, manghatindanghon na so tingkos maradophon dongan jolma nang tu Debata. Alai tu angka na porsea sai hatindanghononna do Jesus Kristus Si Palua i nang sian Barita Nauli nang sian ulaona. Tapasahat ma Barita Nauli i tu sandok portibi on, jamitahon ma hata i, hajongjongkon di tingki une nang so une asa marsangap goar ni Debata dibagasan Jesus Kristus. Tahatindanghon ma haluaon na binoan ni Jesus tu sandok na tinompa (Luk. 24: 46-49; Joh.1: 35-49; Mark.16:15; 2 Tim.4:2)
By. Pdt.Eben Ezer Munthe,S.Th
Ev. : Ulaon Apostel 18: 1-5 Ep. : 1 Timoteus 6 : 2b – 10
1. Patujolo
Sada pangalaho na somal na niula ni apostel Paulus i ma mamaritahon barita na uli na sian Tuhan Jesus Kristus, sian huta tu huta, sian luat tu luat. Ndang marnamontok ibana mandalani angka luat asa harusahat nina barita na uli i tu torop halak, jala asa godang halak na porsea na marsaulihon panobusion ni Tuhan Jesus Kristus. Marhite angka pardalanan na pinatupana i ma jumpang angka ragam na masa. Torop do manjanghon ibana jala manjalo barita na uli. Torop do na tamba bilangan ni na porsea sian pamaritahononna i. Alai adong do nang na manjua, na so olo manjangkon barita na uli na sian Tuhan Jesus Kristus marhite sian na pinatubegehon ni apostel Paulus (Ul. 17: 1-9).
Tontu godang do na marsitutu jala barani mangihuthon Jesus Kristus. Godang do na marungkil jala marsitaonon ala ni panghaporseaionna tu Kristus i. Nang pe masa insakinsak, reherehe dohot ragam ni parungkilon ala ni Kristus, alai hot do nasida manghaporseai tu tuhan i, alai diboto nasida martua do angka na manaon haporsuhon ala ni haporseaonna tu Tuhan Jesus Kristus (1 Ptr.4:12-19).
2. Hatorangan
a) Pasahatma Barita Nauli i. Korintus i ma sada inganan na mansai ribur: ribur di perdagangan, na mansai mangerbang, khususna industri keramik (tembikar). Diuju i nunga leleng masa hasomalan na manomba debata baal (dewi Afrodite). Siala haporseaon na lilu mampanghorhon pangalaho na so maradat. Nunga mansai leleng masa di Korintus na so manghalomohon hapantunon dohot parulaon na denggan. Di deba luat tung hira dihasiholi nasida do haroro ni Apostel Paulus laho mamboan Barita na uli i. Dung dipillit, dipabangkit ibana gabe naposona sai torus do ibana manontong mian jala manghangoluhon hata ni Debata. Hirim do roha ni si Paulus marnida huta Korintus, ala di bege ibana nasailaon barita ni huta Korintus mian jala mangolu dibagasan hata ni Tuhan i. Didok ibana mauliate tu Tuhan i ala panjanghonon nasida di hata ni Debata. Alai di pudian ni ari di bege si Paulus ma barita ni halak Korintus naung mian dibagasan halumlamon (Bdn. 1 Kor 2:2-3). Hinorhon ni i ma di patuduhon si Paulus holongna tu huria Korintus, naeng nian di parmahan jala di tiroi nasida marhite hata ni Debata. I do ala sai digogohon borhat mangebati huria Korintus. I do umbahen mansai ringkot di roha ni Apostel paulus laho pasahathon barita nauli laho pajongjonghon sada huria laho mandopang pangalaho na so dihalomohon Debata.
b) Sisada Ulaon Ma Hamu. Dung tolhas si Paulus tu luat Korintus so panagamanna jumpang do ibana dohot halak naporsea Tu Jesus Kristus i ma si Akwila dohot si Priskila na sian huta Pontus. Ditinggalhon nasida huta Roma i ma siala parenta Kaesar Kaludius (94 M) na mandok sude halak Jahudi ingkon bungkas sian huta Rom. Parentaon di suarahon Kaisar ala adong gangguan di huta Rom taringot tu halak Kristen. Dibagasan ulaon nasida i tarida do parbuena na, lam tamba angka jolma na porsea siihuthon Kristus( 1 Kor. 1:14). Ndang sai tongtong boi denggan mardalan ulaon marbarita nauli i, alai baliksa sai adong do na mangambati ulaon i sian angka halak Jahudi na so manghalomohon Barita Nauil i sahat. Boi masa do sisongon i nang dipartingkianta di hasiangan on, godang tantangan siadopan di na laho marbarita nauli. Didok halak Jahudi non-Kristen do ibana na mangulahon propaganda di luat i dohot na mambahen hagunturon. Adong ma pihak kelompok Yahudi Kristen dohot na Yahudi non-Kristen na maralo hatiha i. I do sibonsirina umbahen ingkon dibungkas sude halak Jahudi sian huta Rom marhite parenta Raja Klaudius. Ra, boi do dohonon sarupa na masa on songon na masa di bangsonta di taon 1998 uju masa reformasi. Torop halak mandok asa sude bangso na asing bungkas sian Indonesia, isarani halak China asa holan angka penduduk asli mangingani bangso on. Marhitehite parjumpaan ni nasida i, gabe sisada tahi nasida laho pararathon barita na uli i tu halak Jahudi dohot Junani. Molo sisada urdot, sisada ulaon nasida marhite parange nang panghation tontu sahali lam godang ma bilangan ni jolma di na laho tumangihon huhut mangulahon hata ni Debata. Sai di ganup tingki dohot inganan do di baritahon nasida hata ni Debata tu angka na torop i. Tung dihaposi nasida do molo sada nasida laho marbarita na uli lam tu ampitna, murana do hata ni Debata tarjalo ni na torop i. Jala molo nunga adong asa dua halak tontu sahali laho mambahen pabagahon taringot tu barita na uli i nunga ummura. Molo nunga mian dibagasan hasadaon jala tubu roha na marsipaleanan tontu sahali nunga boi be marsagi di angka ulaon, songon na pinatupa ni Si Paulus, si Silas dohot si Timoteus. Ala boi do nasida marsiaturan, marsagi tugas tontu sahali lam godang ma bilangan ni jolma mananda dohot mangihuthon Kristus i. Ulaon na borat situtu do marbarita na uli. Alani didok si Paulus: "Marsiurupan ma hamu mamorsan angka na dokdok i; i ma dalan mangaradoti patik ni Kristus" (Galatia 6:2). Jadi sian on tabereng ingkon marsiraingraingan do angka naposo ni Debata di ulaon pabarita na ulion i. Molo so adong kerja sama ni parhalado di tongatonga ni Huria i gabe maol do berkembang sada Huria. Alani tapadao ma angka roha na marsihosoman, na masiboan leheng na di ngolu ni angka parhalado, alai mian ma hita dibagasan hasadaon huhut masipaleanan roha asa tulus barita na uli i tu liat portibion jala las roha ni Tuhanta mida hita. Antong, marsiurupan ma hamu laho mambaritahon Hata ni Tuhan i
c) Hatindanghon Hata ni Tuhan sian ulaonmu. Ditonga parngoluan ni halak Jahudi sai arga do di nasida mula ulaon. Na so mangajari ianakhonna sada keterampilan na marlapatan do i na mangajarhon inakhonna manangko. Didok nasida do “mamparsiajari patik dohot keterampilan kerja mansai denggan do i, siala duansa padaohon roha sian parulaon na sala. Alai mangantusi angka patik alai ndang mangantusi ulaon tong mangkhorhon sala. Laos godang do angka apostel na mangulahon ulaonna asa ndang na gabe boban di donganna jolma. Apostel Paulus sai diusahahon ibana do laho manopot, patolhas barita na uli i tu ganup jolma. Ai tangkas do di parhatopot ibana utang na do i tu Debata molo ndang dibaritahon barita na uli i. Diparhaseang ibana ganup tingki laho marbarita na uli. Ndada holan marhite hata sambing alai dohot do marhite parulanna ima na martonun ibana dohot keluarga ni si Akuwila. Sian i taida ndada holan marhite hata marbarita na uli parulaon. Parulaon i do sada panindangion paboa na mian do hata ni Debata di bagasan hadirion na. Ai pangalaho i do gabe jamita, jamita i do pangalaho i. Molo didok sisada ulaon ma hamu, namarlapatan do i: ingkon rap marhobas, mangaradoti, marsiurupan manarihon angka na ringkot di hasasaor ni barita na uli i tu liat portibion. Diusahon si Paulus dohot si Akwila do tongtong di tongatonga ni ulaonna songon laho patotahon tu halak Jahudi dohot Junani paboa Jesus i do Kristus.
3. Panimpuli
Di na laho manggulahon na denggan sai mangihut do angka sangkkap na roa, ro hasusaan, hagunturon dohot galumbang di na laho mambaritahon nauli. Pargogoan ni Debata do hita di na laho pararathon barita nauli nang mangula na sa ulaonta. Unang ma hita mabiar ai bohalanna do hita dohot hagogoon ni Tondi Parbadia laho patupahon na denggan jala di dongani laho maralohon na sa na jat (2 Tim.1:7)
Angka na porsea patuduhononna do tiruan na denggan tu humaliangna nang marhite pambahenan nang ulaonna. Ndang na gabe boban manang na mambahen masalah tu donganna jolma. “Na so ra mangula unang ma ibana mangan” , marhite na mangula i do dapot hita godang angka pasupasu sian Debata. (2 Tess. 3:10-13)
Gumodangan do dipartingkian sinuaeng on angka jolma na holan manghatindanghon halobionna nang dirina sandiri, manghatindanghon na so tingkos maradophon dongan jolma nang tu Debata. Alai tu angka na porsea sai hatindanghononna do Jesus Kristus Si Palua i nang sian Barita Nauli nang sian ulaona. Tapasahat ma Barita Nauli i tu sandok portibi on, jamitahon ma hata i, hajongjongkon di tingki une nang so une asa marsangap goar ni Debata dibagasan Jesus Kristus. Tahatindanghon ma haluaon na binoan ni Jesus tu sandok na tinompa (Luk. 24: 46-49; Joh.1: 35-49; Mark.16:15; 2 Tim.4:2)
Rabu, 15 Juli 2009
ARTIKEL ROHANI
APHILARGUROS:KUNCI SUKSES MEMPERHAMBA UANG(1) - Johan Yan.
Apakah uang itu jahat? Hari ini saya ingin menyampaikan kabar baik bagi anda, uang itu "tidak jahat",Uang itu "berkat"!. Tuhan bukan hanya menginginkan anda menjadi orang biasa,DIa benar-benar mengingnikan anda mengambil posisi orang terkaya ditempat anda berada.
Tuhan benar-benar serius ketika DIa berkata, "Aku datang supaya kamu hidup dalam kelimpahan"(Yoh 10:10n) dan Paulus benar-benar sadar ketika dia menulis, "DIa yang kaya dibuat miskin agar kita yang miskin diperkaya dalam Dia(2 Kor 8-9)" tetapi diatas itu semua Tuhan tidak pernah mengijinkan anak-anakNya diperhamba oleh uang (Ibr 13:5). Masalahnya dewasa ini, banyak sekali anak Tuhan yang jatuh,dijerat, dan diperhamba uang, mereka beriman uang adalah segala-galanya. Mall-mall plaza adalah gerejaku, dan uang adalah tuhanku. Banyak orang melupakan Tuhan ketika berada dipuncak berkat, apakah anda salah satu diantaranya?sebelum anda mengetahui 4 kunci Firman "Aphilarguros" (Kunci sukses memperhamba uang!) Siapkan waktu 8 menit anda untuk mengetahui rahasia ini dan berubahlah menjadi tuan atas uang anda. SEJARAH IBRANI – APHILARGUROS Sejarah Kunci "Aphilarguros" ini pertama kali ditemukan dan dicatat dalam kitab Ibrani(Ibr 13:5) yang sampai saat ini tidak diketahui sipa penulisnya,
menurut tradisi kuno (Tertulianus, De Pudicitia) rahasia ini ditulis oleh Barnabas, namun menurut Klemen dan Origenes dari Aleksandria rahasia ini ditulis oleh Paulus dan diterjemahkan dalam dialek Ibrani oleh Lukas,
kemungkinan besar juga Lukas menerima tradisi ini dari pendahulunya Pentaenus('presbiter yang diberkati') ART OF OBTAINING MONEY Sebelum saya membuka kunci "Aphilarguros", yang akan membuat anda menjadi tuan atas uang anda, saya ingin bercerita tentang kunjungan saya pada tanggal 1-10 September 2008 yang lalu di Singapura, Sebuah program televisi yang bertajuk "The Million Maker" menceritakan kisah sukses seorang profesional dan bagaimana mereka 'mempertahankan' penghasilan tertinggi dalam kariernya, salah satunya adalah Gerald Tan, CEO INtermedia Group Singapore yang juga menjadi CEO dari 7 perusahaan. Dia meraih puncak seuksesnya dalam usia 28tahun dan mendapatkan gaji bulanan hingga 1 juta Sing $(+- Rp.6.5 M) sungguh fantastik dan mencengangkan bukan ? Ketika ditanya mengenai rahasia keberhasilannya dalam usia muda, Gerald Tan bertutur "It's About the Art of Obtaining Money". Alkitab mengajarkan, Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya(Pkh 5:9). Sekalipun mungkin uang dapat membeli semuanya(Pkh 10:19), tetapi cinta akan uang akan menghancurkan hidup anda(1 Tim 6:10).Masalahnya bagaimana kita dapat "Mengumpul tanpa mencintai" dan "memperhamba tanpa diperhamba" oleh uang, Gerald Tan mengatakan "The Art of Obtaining Money", dan Alkitab mengatakan "Aphilarguros".
APHILARGUROS:KUNCI SUKSES MEMPERHAMBA UANG(2) - Johan Yan
KUNCI PERTAMA: BE WARE THE MONEY TRAP Hari pertama kunjungan saya di Singapura, saya mengunjungi St. Andrew's Cathedral Gereja tertua Anglican di Singapura yang dibangun tahun 1823 atas lahan yang dimiliki oleh Sir Stamford Raffles, dibawah "The Pulpit" tertulis dalam bahasa latin "Beware the Money Trap", hati-hati dengan jeratan uang. Apakah uang dapat menjerat hidup anda? Tidak banyak orang yang mengetahui rahasia ini, bahwa dua ujung tali penjerat uang adalah "Insecurity and Greed" kekhawatiran dan keserakahan.
Uang berkuasa atas hidup anda, sejak detik pertama anda "khawatir" (Mat 6:25-33) dan "serakah" (mat 6:19-21), banyak orang menyalahkan uang ketika ia jatuh! Mereka lebih mudah berseru "Uang itu jahat" dibandingkan berusaha mencari akar jerat dalam hidup mereka. Alkitab tidak pernah mengajarkan uang itu jahat! Kebebalan kitalah yang membuat uang itu jahat(Ams 17:16). Anda ingin menjadi Tuan atas uang itu anda? Mulailah dengan ini "Jangan khawatir dan jangan serakah" sebelum anda membuka kunci "Aphilarguros" yang kedua.
KUNCI KEDUA: RELEASING WITHOUT DEALING Ketika saya mengajarkan Giving is Reach, memberi itu kaya. Anda mungkin berpikir bahwa saya sedang mabuk, bagaimana mungkin saya dapat "mengumpulkan dengan memberi?"tetapi saya serius dengan pernyataan itu, banyak anak Tuhan "terjun bebas" dari puncak berkat & karier mereka, ketika mereka tidak mengetahui rahasia ini, lihatlah kisah Petrus si nelayan itu(Luk 5:7),
ambil Alkitab anda segera, karena ada sebuah rahasia "memberi" yang akan saya sampaikan.
Saya berdoa keras agar anda mengetahui rahasia ini. Petruspasti tenggelam! jika dia tidak belajar untuk "memberi". Lalu apa yang saya maksudkan dengan memberi? Memberi itu BUKAN MENUKAR tetapi MELEPASKAN, tanpa belajar untuk melepaskan anda tidak dapat menjadi kaya dihadapan Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata "lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah" (Luk 18:25) Apakah anda lebih baik dari pemuda kaya itu ?
Paulus mengatakan alasan utama kita DIBERKATI adalah untuk MEMBERKATI, "supaya kamu berkelimpahan dalam kebajikan"(2 kor 9:7-8) Karena Memberi itu BUKAN MENUKAR tetapi MELEPASKAN.
APHILARGUROS:KUNCI SUKSES MEMPERHAMBA UANG(3) - HABIS - Johan Yan
KUNCI KETIGA : NUMBER OF PETER's FISH Kunci ini adakah kunci tersulit yang pernah saya temukan. Tuhan pandai menyimpan rahasia ini bagi anda. Kunci ketida dari "Aphilarguros" ini tidak dapat dipisahkan dari kisah Kebangkitan Kristus.Kristus sendiri yang membuka rahasia ini bagi anda hari ini, perhatikan ini:
ketika Dia hadir di danau Tiberias(Yoh 21:1-14), selepas kebangkitannya,Yesus mengulang kembali mujizat danau Genesaret(Luk 5:1-11) apakah anda merasakan sesuatu ketika membaca 2 perikop kisah ini?
Ada sebuah rahasia tersembunyi dalam kisah ini ketika Alkitab berkata "...penuh ikan-ikan besar:153 ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak" Mengapa harus 153 ekor ikan?Kenapa angka tersebut sedemikan penting sehingga tercatat dalam Kitab Suci ? Dapatkah anda membayangkan seandainya Tuhan mengirim 154 ikan untuk Petrus, kira-kira apa yang terjadi ?Jala itu akan koyak!.
Alkitab mengajarkan;ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."(Luk 6:38) apa yang mau disampaikan disini bahwa Tuhan memberkati anda sesuai dengan TAKARAN yang anda miliki, satu satunya cara untuk memperhamba uang anda adalah "Perbesar Potensi(takaran) anda mulai hari ini" sebelum jala anda koyak.
KUNCI TERAKHIR: LAW OF SEPARATING PRIVILAGE Apakah anda pernah mengisi sebuah karung berlubang dengan pasir lalu mengangkatnya?Apa yang terjadi?Pasir itu akan bocor & habis cepat atau lambat,
"Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu bekerja untuk upah dalam pundi2 yang berlubang"(Hag 1:6a-f) mengapa hal itu terjadi ? Kenapa kita selalu khawatir dan berkekurangan terus, sampai pada suatu titik kita sadar bahwa kita sudah diperhamba oleh uang? Nabi Hagai membuka kunci Firman "Aphilarguros" yang keempat; itu semua terjadi karena anda tidak mengenal HUKUM PEMBAGIAN HAK, Kristus menjelaskan dengan sangat tegas ""Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mat 22:21), camkan rahasia ini;Lupakan konsep "menjadi Tuan atas uang anda", sebelum anda melunasi PAJAK dan PERPULUHAN anda. Karena tidak mungkin pencuri diberkati Tuhan, sekalipun dia seorang Robin Hood!. Saya ingin menutup 4 kunci Firman "Aphilarguros" ini dengan sebuah kabar baik bagi anda: "Tuhan akan mengangkat anda, menjadi tuan atas uang anda mulai hari ini" Anda tidak perlu mengejar uang, karena saya yakin Dia akan membuat uang mengejar anda!, Selamat Berubah, Selamat memperhamba uang! Tuhan memberkati uang anda. - Johan Yan.
Apakah uang itu jahat? Hari ini saya ingin menyampaikan kabar baik bagi anda, uang itu "tidak jahat",Uang itu "berkat"!. Tuhan bukan hanya menginginkan anda menjadi orang biasa,DIa benar-benar mengingnikan anda mengambil posisi orang terkaya ditempat anda berada.
Tuhan benar-benar serius ketika DIa berkata, "Aku datang supaya kamu hidup dalam kelimpahan"(Yoh 10:10n) dan Paulus benar-benar sadar ketika dia menulis, "DIa yang kaya dibuat miskin agar kita yang miskin diperkaya dalam Dia(2 Kor 8-9)" tetapi diatas itu semua Tuhan tidak pernah mengijinkan anak-anakNya diperhamba oleh uang (Ibr 13:5). Masalahnya dewasa ini, banyak sekali anak Tuhan yang jatuh,dijerat, dan diperhamba uang, mereka beriman uang adalah segala-galanya. Mall-mall plaza adalah gerejaku, dan uang adalah tuhanku. Banyak orang melupakan Tuhan ketika berada dipuncak berkat, apakah anda salah satu diantaranya?sebelum anda mengetahui 4 kunci Firman "Aphilarguros" (Kunci sukses memperhamba uang!) Siapkan waktu 8 menit anda untuk mengetahui rahasia ini dan berubahlah menjadi tuan atas uang anda. SEJARAH IBRANI – APHILARGUROS Sejarah Kunci "Aphilarguros" ini pertama kali ditemukan dan dicatat dalam kitab Ibrani(Ibr 13:5) yang sampai saat ini tidak diketahui sipa penulisnya,
menurut tradisi kuno (Tertulianus, De Pudicitia) rahasia ini ditulis oleh Barnabas, namun menurut Klemen dan Origenes dari Aleksandria rahasia ini ditulis oleh Paulus dan diterjemahkan dalam dialek Ibrani oleh Lukas,
kemungkinan besar juga Lukas menerima tradisi ini dari pendahulunya Pentaenus('presbiter yang diberkati') ART OF OBTAINING MONEY Sebelum saya membuka kunci "Aphilarguros", yang akan membuat anda menjadi tuan atas uang anda, saya ingin bercerita tentang kunjungan saya pada tanggal 1-10 September 2008 yang lalu di Singapura, Sebuah program televisi yang bertajuk "The Million Maker" menceritakan kisah sukses seorang profesional dan bagaimana mereka 'mempertahankan' penghasilan tertinggi dalam kariernya, salah satunya adalah Gerald Tan, CEO INtermedia Group Singapore yang juga menjadi CEO dari 7 perusahaan. Dia meraih puncak seuksesnya dalam usia 28tahun dan mendapatkan gaji bulanan hingga 1 juta Sing $(+- Rp.6.5 M) sungguh fantastik dan mencengangkan bukan ? Ketika ditanya mengenai rahasia keberhasilannya dalam usia muda, Gerald Tan bertutur "It's About the Art of Obtaining Money". Alkitab mengajarkan, Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya(Pkh 5:9). Sekalipun mungkin uang dapat membeli semuanya(Pkh 10:19), tetapi cinta akan uang akan menghancurkan hidup anda(1 Tim 6:10).Masalahnya bagaimana kita dapat "Mengumpul tanpa mencintai" dan "memperhamba tanpa diperhamba" oleh uang, Gerald Tan mengatakan "The Art of Obtaining Money", dan Alkitab mengatakan "Aphilarguros".
APHILARGUROS:KUNCI SUKSES MEMPERHAMBA UANG(2) - Johan Yan
KUNCI PERTAMA: BE WARE THE MONEY TRAP Hari pertama kunjungan saya di Singapura, saya mengunjungi St. Andrew's Cathedral Gereja tertua Anglican di Singapura yang dibangun tahun 1823 atas lahan yang dimiliki oleh Sir Stamford Raffles, dibawah "The Pulpit" tertulis dalam bahasa latin "Beware the Money Trap", hati-hati dengan jeratan uang. Apakah uang dapat menjerat hidup anda? Tidak banyak orang yang mengetahui rahasia ini, bahwa dua ujung tali penjerat uang adalah "Insecurity and Greed" kekhawatiran dan keserakahan.
Uang berkuasa atas hidup anda, sejak detik pertama anda "khawatir" (Mat 6:25-33) dan "serakah" (mat 6:19-21), banyak orang menyalahkan uang ketika ia jatuh! Mereka lebih mudah berseru "Uang itu jahat" dibandingkan berusaha mencari akar jerat dalam hidup mereka. Alkitab tidak pernah mengajarkan uang itu jahat! Kebebalan kitalah yang membuat uang itu jahat(Ams 17:16). Anda ingin menjadi Tuan atas uang itu anda? Mulailah dengan ini "Jangan khawatir dan jangan serakah" sebelum anda membuka kunci "Aphilarguros" yang kedua.
KUNCI KEDUA: RELEASING WITHOUT DEALING Ketika saya mengajarkan Giving is Reach, memberi itu kaya. Anda mungkin berpikir bahwa saya sedang mabuk, bagaimana mungkin saya dapat "mengumpulkan dengan memberi?"tetapi saya serius dengan pernyataan itu, banyak anak Tuhan "terjun bebas" dari puncak berkat & karier mereka, ketika mereka tidak mengetahui rahasia ini, lihatlah kisah Petrus si nelayan itu(Luk 5:7),
ambil Alkitab anda segera, karena ada sebuah rahasia "memberi" yang akan saya sampaikan.
Saya berdoa keras agar anda mengetahui rahasia ini. Petruspasti tenggelam! jika dia tidak belajar untuk "memberi". Lalu apa yang saya maksudkan dengan memberi? Memberi itu BUKAN MENUKAR tetapi MELEPASKAN, tanpa belajar untuk melepaskan anda tidak dapat menjadi kaya dihadapan Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata "lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah" (Luk 18:25) Apakah anda lebih baik dari pemuda kaya itu ?
Paulus mengatakan alasan utama kita DIBERKATI adalah untuk MEMBERKATI, "supaya kamu berkelimpahan dalam kebajikan"(2 kor 9:7-8) Karena Memberi itu BUKAN MENUKAR tetapi MELEPASKAN.
APHILARGUROS:KUNCI SUKSES MEMPERHAMBA UANG(3) - HABIS - Johan Yan
KUNCI KETIGA : NUMBER OF PETER's FISH Kunci ini adakah kunci tersulit yang pernah saya temukan. Tuhan pandai menyimpan rahasia ini bagi anda. Kunci ketida dari "Aphilarguros" ini tidak dapat dipisahkan dari kisah Kebangkitan Kristus.Kristus sendiri yang membuka rahasia ini bagi anda hari ini, perhatikan ini:
ketika Dia hadir di danau Tiberias(Yoh 21:1-14), selepas kebangkitannya,Yesus mengulang kembali mujizat danau Genesaret(Luk 5:1-11) apakah anda merasakan sesuatu ketika membaca 2 perikop kisah ini?
Ada sebuah rahasia tersembunyi dalam kisah ini ketika Alkitab berkata "...penuh ikan-ikan besar:153 ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak" Mengapa harus 153 ekor ikan?Kenapa angka tersebut sedemikan penting sehingga tercatat dalam Kitab Suci ? Dapatkah anda membayangkan seandainya Tuhan mengirim 154 ikan untuk Petrus, kira-kira apa yang terjadi ?Jala itu akan koyak!.
Alkitab mengajarkan;ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."(Luk 6:38) apa yang mau disampaikan disini bahwa Tuhan memberkati anda sesuai dengan TAKARAN yang anda miliki, satu satunya cara untuk memperhamba uang anda adalah "Perbesar Potensi(takaran) anda mulai hari ini" sebelum jala anda koyak.
KUNCI TERAKHIR: LAW OF SEPARATING PRIVILAGE Apakah anda pernah mengisi sebuah karung berlubang dengan pasir lalu mengangkatnya?Apa yang terjadi?Pasir itu akan bocor & habis cepat atau lambat,
"Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu bekerja untuk upah dalam pundi2 yang berlubang"(Hag 1:6a-f) mengapa hal itu terjadi ? Kenapa kita selalu khawatir dan berkekurangan terus, sampai pada suatu titik kita sadar bahwa kita sudah diperhamba oleh uang? Nabi Hagai membuka kunci Firman "Aphilarguros" yang keempat; itu semua terjadi karena anda tidak mengenal HUKUM PEMBAGIAN HAK, Kristus menjelaskan dengan sangat tegas ""Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mat 22:21), camkan rahasia ini;Lupakan konsep "menjadi Tuan atas uang anda", sebelum anda melunasi PAJAK dan PERPULUHAN anda. Karena tidak mungkin pencuri diberkati Tuhan, sekalipun dia seorang Robin Hood!. Saya ingin menutup 4 kunci Firman "Aphilarguros" ini dengan sebuah kabar baik bagi anda: "Tuhan akan mengangkat anda, menjadi tuan atas uang anda mulai hari ini" Anda tidak perlu mengejar uang, karena saya yakin Dia akan membuat uang mengejar anda!, Selamat Berubah, Selamat memperhamba uang! Tuhan memberkati uang anda. - Johan Yan.
Jamita MINGGU VI DUNG TRINITATIS, 19 JULI 2009
Manghamauliatehon Pasupasu ni Debata
Parjamita 5 : 9 – 11
By. Pdt.Eben ezer Munthe, S.Th
Amerika Serikat (AS) ima sada negera na marnampunahon kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Angka perusahaan-perusahaan finansial AS na beroperasi hampir di seluruh dunia. Ala ni i ndang heran be hita molo krisis keuangan AS na dipicu angka kredit macet di sektor perumahan, pintor sahat panghorhonna mangerbang tu sandok portibi on- na pasudahon arga ni saham di angka negara, termasuk ma di Indonesia. Isarana sahalak namarnampuna saham, gabe togang jala gabe maol modom siala holan dibagasan dua minggu, arga ni saham na marmilyar rupiah gabe turun mangisut 75 persen.
Nagabe sungkunsungkun tu hita: Aha do nanaeng siparsiajaranta sian na masa i ?
Krisis keuangan na masa i patuduhon ia aset keuangan mansai rapu. Kondisi finansial di negaranta na mansai mura muba di angka perubahan. Ia turpuk sian Parjamita on mangondolhon na masa sisongon i molo halak na mora boi do mengalami hal buruk ala ni artana (ayat 12,13). Godang do angka jolma na marusaha mangalului hasonangan ni ngolu marhite na papunguhon arta. Hape arta na di portibi on ndang olo bertahan lama. Krisis, kecelakaan, kecerobohan, kebakaran, pencurian, dapat menggerus kekayaan secara tidak terduga. Na unjorbut dope, godang do jolma na mengorbankan ngolu na so manontong i dina holan mangharinghothon hamoraon na holan parsatongkinan. Mangihuthon angka na malo, panghorhon ni krisis dunia adong dope i sahat na dua tu opat taon na ro. Molo taondolhon do hamoraon sai na susa do binahen ni i. Alai holan na mangasahon Tuhan i do boi hita mamasuhi ari, minggu, bulan dohot taon na imbaru na sonang jala gok pangkirimon. Siala nang pe masa krisis, sai na dilehon Tuhan i do hagogoon laho mandapothon pangomoan na manggohi angka haporluan dibagasan ngolunta, ala ni i angka na masa di portibi on ndang boi taprediksihon angka na naeng masa pe.
Hea do adong sahalak na mora jong nanaeng mangalehon tanona tu alealena. Jala marjanji do ibana tu alealena i, Molo tolap ni alealena i manghaliangi tanonai, manang sadia bidang pe i gabe tanona aleale na i ma i, jala holan sadari do marlangku aturanna i. Mambege i pintor semangat do alealena i. Di manogot ni ari borhat ma aleale na i laho mamuhai dina manghaliangi tano i so pola di pingkiri ibana mangan dohot minum. Marlojong ma ibana manghaliangi tano i sabidangbidang na. Dung di tonga borngin pe asa sae dihaliangi ibana jala sahat ma ibana tu donganna i jala mandok: Nunga sahat huhaliangi tano mi 500 ribu meter persegi. Alai diboto hamu do angka dongan, tompu ma tos hosana jala mate ala ni lojana. Hamu angka donga na hinaholongan dibagasan Jesus Kristus. Dibagasan parngoluon ongodang do songon i angka jolma na manghalumbahon angka arta na sasintongna diluar kesanggupanna. Adong do jolmana dung mamora jong, alai na sai mongkus. Adong na mansai malo alai na sai terobsesi mengalumba angka na so ringkot. Jala adong na dung marhasil alai sai tong dope hurangan. Godang jolma na so boi dope mangargahon angka pasupasu na dung dilehon Debata. Ngolunta di portibi on holan sahali do, ala ni i ringkot do hita marsiajar laho menikmati dan mensyukuri. Angka na diluar kemampuanta ingkon tarjalo hita do i dohot las ni roha.
Ndang na mandok asa gabe malas laho mula ulaon. Mangula dohot kerja keras mansai ringkot do i alai na rumingkot i ma laho manghamauliatehon jala manghilalahon pasupasu dohot asiasi na nilehon Debata tu bagasan ngolunta. Jotjot do hita sai marungutungut jala lupa laho anghamauliatehon pasupasu ni Tuhan i na dung sahat tu hita. Hape molo tarimangi muse tu pudi godang do pasupasuNa na tahilala. Ala ni i unang ma holan na marungutungut hita di na so adong di hita alai ta hasabamhon ma na adong; i ma denggan basa ni Debata dohot manghamauliatehonsa ganup tingki na sahat dihita. Pasupasu i boi do tahilalahon molo adong na tapingkiri dibagasan holongNa na manontong i. Sude na i tajalo molo olo hita dohot denggan pasuthon lomo ni rohaNa sintongsintong. Marhite prinsip Berdoa, Bercermin, dan Berusaha sehingga anak-anak Tuhan bisa menyelami apa kehendak Allah dalam hidupnya, serta kuat kuasa Allah mengurapi kehidupan mereka.
Ganup jolma sai mangalului hapuasanna sandiri, alai sasintongna godangna do jolma na manghilala arsak ni roha sian hapuasanna. Na gabe sungkunsungkun maol do mangalului hapuasan i? Godang do namambahen tata roha, laos so tarhatahon jolma i: ndang sinok mata marnida, ndang tabo sipareon mambege.
Sian mulana Raja Salomo marhatopothon, ia hapuasan i boi do niluluan sian na binereng dohot naniida. Hape sude na i ndang memuaskan. Pamerengan na uli di na marribu boruboru na bagak na gabe sinondukna ndang na boi mangalehon hatuaon di Raja Salomo. Laos songon i do angka pujian na binege ni raja na marbisuk on tong do ndang boi papuashon dirina alai gabe tata rohana. Boasa masa sisongon i ? Siala Raja Salomo sala manotophon standar kepuasan. Hita pe angka nahinaholongan boi do masa sisongon i molo sai mangarop angka pujian sian angka jolma. Isarana: Molo di Ruma Tangga angka ama sai mangarop pujian sian sinondukna, laos songon i sabalikna angka ina sai mangarop do pujian ro sian amantana. Duansa rup paimahon ise na jumolo mandok. Alai ndang adong sian nadua na jumolo, ala ni i merasa kecewa.
Jolma memang ndang hea puas, isarana: Ina manungkun tu amantana: manang nunga langsing. Molo nialusan dohot jujur, pasti muruk do inanta i. Alai autsugari amantai mamuji inanta i : bak gitar Spanyol, tong do ndang puas perasaan ni inanta i, alai gabe ditudu do amanta i na margabus. Manontuhon standar kepuasan sian na binereng dohot nabinege songon na manginum aek laut do i. Halak na mangalami kecelakaan di laut disaranhon asa unang manginum aek laut, sa uasuasna pe taho, siala boha ? siala aek laut mengandung kadar garam pitu hali gumodang sian na boi diserap tubuh. Artina, manginum sagalas aek laut ingkon manghaporluhon pitu galas cairan tubuh laho melarutkan ansimna. Ala ni i ma sai na mauas do jolma na manginum aek laut. Poda 19 : 23 “Biar mida Jahowa parohon hangoluan, jala halak na sabam roha marsonang-sonang do, ndang manginona jea tu ibana.( Takut akan ALLAH mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.)
Jolma na biar mida Jahowa i ma na marnampunahon Kristus dibagaan ateatena, ibana ma na mian dibagasan hasonangan “abide in satisfaction”. Halak na songon on ndnag diganggu angka na jat not visited by evil. Hasonangan na jinalona andul do sian hasonangan na sian ambisi. Halak na ambisius ndang hea ibana puas. Isarana; jolma na ambisius naeng manjehehon angka sainganna nang pe nunga marnampunahon bisnis na maju. Na marlapatan na ro do na jahat diibana, siala ndang puas ibana marnida donganna marhasil. Ndang na marlapatan halak na dipasonang Debata holan manghohom sambing ditingki donganna manjehehon ibana. Alai halak na manjalo hasonangan sian Debata ingkon marusaha sadenggandengganna, alai hasonaganna i ndang ala ni na dapotna materi i. ( Jesaya 58 : 11)
Asa marhasonangan hita holan marhite Jesus Kristus do na mangalehon haluaon dibagasan ngolunta, ndang adong be biar, manang bobonosan marnida na masa manang na naeng masa dibagasan parngoluanta. Jolma na porsea ndang olo ganggu rohana nang pe haporseaonna marnida haulion ni portibi on. Sai dihasabamhon ibana do angka na sahat dibagasan parngoluanna. (Poda 30: 8; 1 Tess. 5: 18) Nang pe pogos di arta alai mamora di partondion. Ali ndang diorai hita asa mamora, alai boha do angka na porsea patujolohon Tuhan i dibagasan ngoluna songon na nidok ni Mateus 6: 33 “Sai jumolo mai lului hami harajaon ni Debata dohot hatigoranna, dung i tambahononna do sude angka ondeng tu hamuna”. Angka na porsea sai lehononna do tingki asa marsaor dohot Debata, asa rumingkotma Debata dohot hataNa dingolunta asa gabe arta na ummarga i sian nasa na adong arta di portibi on, siala arta portibi on na laho salpu do sude. Amen
Parjamita 5 : 9 – 11
By. Pdt.Eben ezer Munthe, S.Th
Amerika Serikat (AS) ima sada negera na marnampunahon kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Angka perusahaan-perusahaan finansial AS na beroperasi hampir di seluruh dunia. Ala ni i ndang heran be hita molo krisis keuangan AS na dipicu angka kredit macet di sektor perumahan, pintor sahat panghorhonna mangerbang tu sandok portibi on- na pasudahon arga ni saham di angka negara, termasuk ma di Indonesia. Isarana sahalak namarnampuna saham, gabe togang jala gabe maol modom siala holan dibagasan dua minggu, arga ni saham na marmilyar rupiah gabe turun mangisut 75 persen.
Nagabe sungkunsungkun tu hita: Aha do nanaeng siparsiajaranta sian na masa i ?
Krisis keuangan na masa i patuduhon ia aset keuangan mansai rapu. Kondisi finansial di negaranta na mansai mura muba di angka perubahan. Ia turpuk sian Parjamita on mangondolhon na masa sisongon i molo halak na mora boi do mengalami hal buruk ala ni artana (ayat 12,13). Godang do angka jolma na marusaha mangalului hasonangan ni ngolu marhite na papunguhon arta. Hape arta na di portibi on ndang olo bertahan lama. Krisis, kecelakaan, kecerobohan, kebakaran, pencurian, dapat menggerus kekayaan secara tidak terduga. Na unjorbut dope, godang do jolma na mengorbankan ngolu na so manontong i dina holan mangharinghothon hamoraon na holan parsatongkinan. Mangihuthon angka na malo, panghorhon ni krisis dunia adong dope i sahat na dua tu opat taon na ro. Molo taondolhon do hamoraon sai na susa do binahen ni i. Alai holan na mangasahon Tuhan i do boi hita mamasuhi ari, minggu, bulan dohot taon na imbaru na sonang jala gok pangkirimon. Siala nang pe masa krisis, sai na dilehon Tuhan i do hagogoon laho mandapothon pangomoan na manggohi angka haporluan dibagasan ngolunta, ala ni i angka na masa di portibi on ndang boi taprediksihon angka na naeng masa pe.
Hea do adong sahalak na mora jong nanaeng mangalehon tanona tu alealena. Jala marjanji do ibana tu alealena i, Molo tolap ni alealena i manghaliangi tanonai, manang sadia bidang pe i gabe tanona aleale na i ma i, jala holan sadari do marlangku aturanna i. Mambege i pintor semangat do alealena i. Di manogot ni ari borhat ma aleale na i laho mamuhai dina manghaliangi tano i so pola di pingkiri ibana mangan dohot minum. Marlojong ma ibana manghaliangi tano i sabidangbidang na. Dung di tonga borngin pe asa sae dihaliangi ibana jala sahat ma ibana tu donganna i jala mandok: Nunga sahat huhaliangi tano mi 500 ribu meter persegi. Alai diboto hamu do angka dongan, tompu ma tos hosana jala mate ala ni lojana. Hamu angka donga na hinaholongan dibagasan Jesus Kristus. Dibagasan parngoluon ongodang do songon i angka jolma na manghalumbahon angka arta na sasintongna diluar kesanggupanna. Adong do jolmana dung mamora jong, alai na sai mongkus. Adong na mansai malo alai na sai terobsesi mengalumba angka na so ringkot. Jala adong na dung marhasil alai sai tong dope hurangan. Godang jolma na so boi dope mangargahon angka pasupasu na dung dilehon Debata. Ngolunta di portibi on holan sahali do, ala ni i ringkot do hita marsiajar laho menikmati dan mensyukuri. Angka na diluar kemampuanta ingkon tarjalo hita do i dohot las ni roha.
Ndang na mandok asa gabe malas laho mula ulaon. Mangula dohot kerja keras mansai ringkot do i alai na rumingkot i ma laho manghamauliatehon jala manghilalahon pasupasu dohot asiasi na nilehon Debata tu bagasan ngolunta. Jotjot do hita sai marungutungut jala lupa laho anghamauliatehon pasupasu ni Tuhan i na dung sahat tu hita. Hape molo tarimangi muse tu pudi godang do pasupasuNa na tahilala. Ala ni i unang ma holan na marungutungut hita di na so adong di hita alai ta hasabamhon ma na adong; i ma denggan basa ni Debata dohot manghamauliatehonsa ganup tingki na sahat dihita. Pasupasu i boi do tahilalahon molo adong na tapingkiri dibagasan holongNa na manontong i. Sude na i tajalo molo olo hita dohot denggan pasuthon lomo ni rohaNa sintongsintong. Marhite prinsip Berdoa, Bercermin, dan Berusaha sehingga anak-anak Tuhan bisa menyelami apa kehendak Allah dalam hidupnya, serta kuat kuasa Allah mengurapi kehidupan mereka.
Ganup jolma sai mangalului hapuasanna sandiri, alai sasintongna godangna do jolma na manghilala arsak ni roha sian hapuasanna. Na gabe sungkunsungkun maol do mangalului hapuasan i? Godang do namambahen tata roha, laos so tarhatahon jolma i: ndang sinok mata marnida, ndang tabo sipareon mambege.
Sian mulana Raja Salomo marhatopothon, ia hapuasan i boi do niluluan sian na binereng dohot naniida. Hape sude na i ndang memuaskan. Pamerengan na uli di na marribu boruboru na bagak na gabe sinondukna ndang na boi mangalehon hatuaon di Raja Salomo. Laos songon i do angka pujian na binege ni raja na marbisuk on tong do ndang boi papuashon dirina alai gabe tata rohana. Boasa masa sisongon i ? Siala Raja Salomo sala manotophon standar kepuasan. Hita pe angka nahinaholongan boi do masa sisongon i molo sai mangarop angka pujian sian angka jolma. Isarana: Molo di Ruma Tangga angka ama sai mangarop pujian sian sinondukna, laos songon i sabalikna angka ina sai mangarop do pujian ro sian amantana. Duansa rup paimahon ise na jumolo mandok. Alai ndang adong sian nadua na jumolo, ala ni i merasa kecewa.
Jolma memang ndang hea puas, isarana: Ina manungkun tu amantana: manang nunga langsing. Molo nialusan dohot jujur, pasti muruk do inanta i. Alai autsugari amantai mamuji inanta i : bak gitar Spanyol, tong do ndang puas perasaan ni inanta i, alai gabe ditudu do amanta i na margabus. Manontuhon standar kepuasan sian na binereng dohot nabinege songon na manginum aek laut do i. Halak na mangalami kecelakaan di laut disaranhon asa unang manginum aek laut, sa uasuasna pe taho, siala boha ? siala aek laut mengandung kadar garam pitu hali gumodang sian na boi diserap tubuh. Artina, manginum sagalas aek laut ingkon manghaporluhon pitu galas cairan tubuh laho melarutkan ansimna. Ala ni i ma sai na mauas do jolma na manginum aek laut. Poda 19 : 23 “Biar mida Jahowa parohon hangoluan, jala halak na sabam roha marsonang-sonang do, ndang manginona jea tu ibana.( Takut akan ALLAH mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.)
Jolma na biar mida Jahowa i ma na marnampunahon Kristus dibagaan ateatena, ibana ma na mian dibagasan hasonangan “abide in satisfaction”. Halak na songon on ndnag diganggu angka na jat not visited by evil. Hasonangan na jinalona andul do sian hasonangan na sian ambisi. Halak na ambisius ndang hea ibana puas. Isarana; jolma na ambisius naeng manjehehon angka sainganna nang pe nunga marnampunahon bisnis na maju. Na marlapatan na ro do na jahat diibana, siala ndang puas ibana marnida donganna marhasil. Ndang na marlapatan halak na dipasonang Debata holan manghohom sambing ditingki donganna manjehehon ibana. Alai halak na manjalo hasonangan sian Debata ingkon marusaha sadenggandengganna, alai hasonaganna i ndang ala ni na dapotna materi i. ( Jesaya 58 : 11)
Asa marhasonangan hita holan marhite Jesus Kristus do na mangalehon haluaon dibagasan ngolunta, ndang adong be biar, manang bobonosan marnida na masa manang na naeng masa dibagasan parngoluanta. Jolma na porsea ndang olo ganggu rohana nang pe haporseaonna marnida haulion ni portibi on. Sai dihasabamhon ibana do angka na sahat dibagasan parngoluanna. (Poda 30: 8; 1 Tess. 5: 18) Nang pe pogos di arta alai mamora di partondion. Ali ndang diorai hita asa mamora, alai boha do angka na porsea patujolohon Tuhan i dibagasan ngoluna songon na nidok ni Mateus 6: 33 “Sai jumolo mai lului hami harajaon ni Debata dohot hatigoranna, dung i tambahononna do sude angka ondeng tu hamuna”. Angka na porsea sai lehononna do tingki asa marsaor dohot Debata, asa rumingkotma Debata dohot hataNa dingolunta asa gabe arta na ummarga i sian nasa na adong arta di portibi on, siala arta portibi on na laho salpu do sude. Amen
Selasa, 14 Juli 2009
JAMITA PARTANGIANGAN MINGGU VI DUNG TRINITATIS
Disi Artam Disi Do Roham
Mateus 6: 19 – 21
1. Patujolo
Ia panurat Mateus pasahathon angka jamita nang pambahenan ni Jesus. Sian Buku Mateus on boi do idaonta tolu point situjuonna, i ma: Sada maksud apologetis, sada maksud kateketis dohot sada maksud parenetis (teguran).
Laos di turpuk epistel on maksud parenetis do on tu angka halak parisi na marpingkiran ai ia hamoraon ima sada tanda sasahalak na tama di adopan ni Debata jala upa na mangulahon patik . Alai adong dope pangantusion na umbagas nanaeng sipasahaton ni Jesus martimbanghon pangantusion ni halak Parisi.
Diantusi Jesus do na adong sada bahaya dihaporseaon laho mangantusi papungu arta; i ma na hurang diantusi halak Parisi . Molo upa ni haporseaon ndang na holan tu kepentingan niba sandiri. Sada tona ni Jesus na sintong tu angka jolma na porsea di Ibana, asa unang terjebak na sida na sai holan papungu arta di portibi on, alai asa mangalehon rohana laho mangantusi “papungu arta di Ari Sogot”. Molo arta di portibi on ndang “aman”, na sai godang do angka ngitngit , nang tasik dohot panangko na mengancam dohot na manegai.
Sian hata napinillitNa dison, Tuhan Jesus mansai jonok do tu angka na mambege jamitaNa; ndang na manghatai Ibana taringot tu arta na pinapungu ni angka halak na maringanan di huta manang di kota na adong di Galilea. Ai “arta” na adong di nasida somalna tingki i ima angka pahean dohot sprei ni podoman na mansai bagak, alai godang do hape ngitngit na manegai umbahen na godang angka lubang dibagasanna. Dungi panangko nanaeng mambuat angka arta nasida. Ala ni ima ndang inganan na aman molo portibi on. Alai arta na di surgo i ndang na mambuat i jala ndang olo sego. Ai art na di surgo dos doi songon na nidok ni Jesus upa na di banua ginjang (Mat.5 : 12).
Dung i ditambai Jesus ma muse mandok: “Ai ia disi artam, disi do roham” lapatanna :molo taanggap do hamoraon di portibi on na rumingkot, gabe mangihot tu rohanta, alai molo tabahen do na rumingkot arta na sian Tuhan, gabe mengihut ma rohanta disi.
II. Hatorangan
Ia jolma na nidok Jesus di Mateus 6 i ma na nasida na mangolu na so adong alasan na tingkos, ia nasida gumodangan do na mamingkirhon ngolu na so manontong manang sementara, yang tidak akan membawakan mereka sesuatu yang kekal. Karena segalanya yang ada di sekeliling kita akan menghilang suatu hari nanti, sangatlah bodoh jika kita hidup hanya untuk saat ini.
Hita angka na porsea dibagasan Jesus Kristus, ingkon mambahen haputusan ganup arina. Olo do hita mamangke angka ari dohot tingki na nilehon ni Debata tu hita laho mamparbuehon na tama ? manang na sai holan mangalului hasonangan portibi on do hita jala mardalan ndang pasti tujuan ni ngolu ? Asi ni roha ni Debata rade do tu saluhut manisia na ro tu Ibana, angka na porsea sai diparade do dirina dohot ngoluna sian nasa roha dohot ateate dohot sian nasa pingkiranna gabe pelean na mangolu tu Debata. Angka na sisongon on ma na gabe prioritas utama angka na porsea i.
Dibagasan ateate, marhite Bibel i diantusi songon sada pusat ni hadirion ni jolma. Pusat ni angka na rup maringanan : hapistaran, hagiot, haboionta laho mamutushon sasadasa persoalan dohot hisap-hisap dibagasan ateate na umbagas. Jala ndang dao i molo tadok mura lohot rohanta di arta na niomona. Ala ni i ma tung mansai ringkot do di hita laho manontuhon pilihan sintonsintong jala pahothon diri sintong di na rumingkot dihita.
III. Aplikasi
Na laho salpu do sude portibi on, ai haotoon do molo mangolu hita holan di partingkian on.
“Ai boha do pandapotmu sasahalak boi mamangke angka barang on ? “ huhut ma ibana pasidinghon angka barang i na leleng i dibagasan sada garasi. “Dison ma inganan ni ibana leleng pasudahon tingkina“ I ma tangis ni sahalak pahompu na tongon marhabot ni roha di hamamate ni ompungna. “Tung dangol do ndang jumolo ibana mamuhai sada program parsiajaran, mansai godang do parbinotoan dapotan ni halak sian ibana, sahalak tungkang mekanik terbaik na sian kota on, alai nunga tarlambat be.“
Molo di Jesus, arta nanidokna ima: Harajaon ni Debata. Manaringoti Harajaon Ni Debata na marlapatan ma i manghatai taringot tu Debata. Pajonokkon diri tu Debata ima sada cara laho manghatindanghon ia Debata na tuk mangalehon pangaramotion na manontong jala na marimpola dibagasan parngoluonta.
Sahalak sisean ima na olo manghangoluhon ngolu secara radikal dan melalui cara yang baru; percaya bahwa Allah tahu apa yang kita butuhkan. Ndung taantusi i ndang rumingkot be dihita ngolungolu portibi on sian na nilehon ni Debata na manontong i atau kunci dari kebahagiaan kita. Angka ganup bangso na so mananda Debata songon nanidok ni Jesus sai palohothon diri tu posisi na sala marhite na sai holsoan dibagasan ngoluna.
Haporseaon na boi do i mamuhai dohot paubahon ngolu ni sahalak sisean. Gadishon ma sude artami jala lehon ma tu na hurangan. Angka haporluan nasida ndang gabe sada na rumingkot be alai tu na manarihon angka donganna be nama. Na sian mulana marpusat tu diri sandiri gabe mangerbang ma tu ngolu na marpanarihon dongan. Jala on ma dipatuduhon huria na parjolo (Kristen mula-mula; Kis. 2:45; 4:34-37). Siala nunga godang jolma manghaporseai Barita Nauli ndang holan hata manang isapan jempol semata, alai na marpanghorhon doi tu hamubaon ni roha nang pangalaho ni angka na umbegesa.
Na gabe sidiskusihononta:
Aha arta na ummarga di ngolum ? Boha do Hata ni Jesus i gabe manghorhon di ngolum ?
Molo naeng denggan parngoluonta secara sederhana nang di materi manang di partondion, aha do sipasidingonta ? Jala aha do si pertahananta?
Mateus 6: 19 – 21
1. Patujolo
Ia panurat Mateus pasahathon angka jamita nang pambahenan ni Jesus. Sian Buku Mateus on boi do idaonta tolu point situjuonna, i ma: Sada maksud apologetis, sada maksud kateketis dohot sada maksud parenetis (teguran).
Laos di turpuk epistel on maksud parenetis do on tu angka halak parisi na marpingkiran ai ia hamoraon ima sada tanda sasahalak na tama di adopan ni Debata jala upa na mangulahon patik . Alai adong dope pangantusion na umbagas nanaeng sipasahaton ni Jesus martimbanghon pangantusion ni halak Parisi.
Diantusi Jesus do na adong sada bahaya dihaporseaon laho mangantusi papungu arta; i ma na hurang diantusi halak Parisi . Molo upa ni haporseaon ndang na holan tu kepentingan niba sandiri. Sada tona ni Jesus na sintong tu angka jolma na porsea di Ibana, asa unang terjebak na sida na sai holan papungu arta di portibi on, alai asa mangalehon rohana laho mangantusi “papungu arta di Ari Sogot”. Molo arta di portibi on ndang “aman”, na sai godang do angka ngitngit , nang tasik dohot panangko na mengancam dohot na manegai.
Sian hata napinillitNa dison, Tuhan Jesus mansai jonok do tu angka na mambege jamitaNa; ndang na manghatai Ibana taringot tu arta na pinapungu ni angka halak na maringanan di huta manang di kota na adong di Galilea. Ai “arta” na adong di nasida somalna tingki i ima angka pahean dohot sprei ni podoman na mansai bagak, alai godang do hape ngitngit na manegai umbahen na godang angka lubang dibagasanna. Dungi panangko nanaeng mambuat angka arta nasida. Ala ni ima ndang inganan na aman molo portibi on. Alai arta na di surgo i ndang na mambuat i jala ndang olo sego. Ai art na di surgo dos doi songon na nidok ni Jesus upa na di banua ginjang (Mat.5 : 12).
Dung i ditambai Jesus ma muse mandok: “Ai ia disi artam, disi do roham” lapatanna :molo taanggap do hamoraon di portibi on na rumingkot, gabe mangihot tu rohanta, alai molo tabahen do na rumingkot arta na sian Tuhan, gabe mengihut ma rohanta disi.
II. Hatorangan
Ia jolma na nidok Jesus di Mateus 6 i ma na nasida na mangolu na so adong alasan na tingkos, ia nasida gumodangan do na mamingkirhon ngolu na so manontong manang sementara, yang tidak akan membawakan mereka sesuatu yang kekal. Karena segalanya yang ada di sekeliling kita akan menghilang suatu hari nanti, sangatlah bodoh jika kita hidup hanya untuk saat ini.
Hita angka na porsea dibagasan Jesus Kristus, ingkon mambahen haputusan ganup arina. Olo do hita mamangke angka ari dohot tingki na nilehon ni Debata tu hita laho mamparbuehon na tama ? manang na sai holan mangalului hasonangan portibi on do hita jala mardalan ndang pasti tujuan ni ngolu ? Asi ni roha ni Debata rade do tu saluhut manisia na ro tu Ibana, angka na porsea sai diparade do dirina dohot ngoluna sian nasa roha dohot ateate dohot sian nasa pingkiranna gabe pelean na mangolu tu Debata. Angka na sisongon on ma na gabe prioritas utama angka na porsea i.
Dibagasan ateate, marhite Bibel i diantusi songon sada pusat ni hadirion ni jolma. Pusat ni angka na rup maringanan : hapistaran, hagiot, haboionta laho mamutushon sasadasa persoalan dohot hisap-hisap dibagasan ateate na umbagas. Jala ndang dao i molo tadok mura lohot rohanta di arta na niomona. Ala ni i ma tung mansai ringkot do di hita laho manontuhon pilihan sintonsintong jala pahothon diri sintong di na rumingkot dihita.
III. Aplikasi
Na laho salpu do sude portibi on, ai haotoon do molo mangolu hita holan di partingkian on.
“Ai boha do pandapotmu sasahalak boi mamangke angka barang on ? “ huhut ma ibana pasidinghon angka barang i na leleng i dibagasan sada garasi. “Dison ma inganan ni ibana leleng pasudahon tingkina“ I ma tangis ni sahalak pahompu na tongon marhabot ni roha di hamamate ni ompungna. “Tung dangol do ndang jumolo ibana mamuhai sada program parsiajaran, mansai godang do parbinotoan dapotan ni halak sian ibana, sahalak tungkang mekanik terbaik na sian kota on, alai nunga tarlambat be.“
Molo di Jesus, arta nanidokna ima: Harajaon ni Debata. Manaringoti Harajaon Ni Debata na marlapatan ma i manghatai taringot tu Debata. Pajonokkon diri tu Debata ima sada cara laho manghatindanghon ia Debata na tuk mangalehon pangaramotion na manontong jala na marimpola dibagasan parngoluonta.
Sahalak sisean ima na olo manghangoluhon ngolu secara radikal dan melalui cara yang baru; percaya bahwa Allah tahu apa yang kita butuhkan. Ndung taantusi i ndang rumingkot be dihita ngolungolu portibi on sian na nilehon ni Debata na manontong i atau kunci dari kebahagiaan kita. Angka ganup bangso na so mananda Debata songon nanidok ni Jesus sai palohothon diri tu posisi na sala marhite na sai holsoan dibagasan ngoluna.
Haporseaon na boi do i mamuhai dohot paubahon ngolu ni sahalak sisean. Gadishon ma sude artami jala lehon ma tu na hurangan. Angka haporluan nasida ndang gabe sada na rumingkot be alai tu na manarihon angka donganna be nama. Na sian mulana marpusat tu diri sandiri gabe mangerbang ma tu ngolu na marpanarihon dongan. Jala on ma dipatuduhon huria na parjolo (Kristen mula-mula; Kis. 2:45; 4:34-37). Siala nunga godang jolma manghaporseai Barita Nauli ndang holan hata manang isapan jempol semata, alai na marpanghorhon doi tu hamubaon ni roha nang pangalaho ni angka na umbegesa.
Na gabe sidiskusihononta:
Aha arta na ummarga di ngolum ? Boha do Hata ni Jesus i gabe manghorhon di ngolum ?
Molo naeng denggan parngoluonta secara sederhana nang di materi manang di partondion, aha do sipasidingonta ? Jala aha do si pertahananta?
Senin, 13 Juli 2009
Asal Marga Munthe
Menurut Pdt.DR. A. Munthe; Di negara Norwegia Populasi warganya yang mencantumkan Munthe sebagai Family Name sangat banyak berasal dari Keturunan Raja Naiambaton. Anaknya yakni ; Tamba Tua, Simbolon Tua, Saragi Tua, Munthe Tua dan Nahampun Tua.
(banyak pendapat yang berbeda mana yang tua antara Tamba Tua dan Simbolon Tua). Munthe Tua Konon merupakan anak Raja Naiambaton yang paling arif (secara Psikologis barangkali karena anak pertengahan) banyak mengalah dan kemudian menyingkir (sehingga Keturunan yang keberapa masih belum pasti) dari tanah leluhur diseputaran Pangururan ke tempat yang lain. Penyebaran awal Keturunan Munthe memilih tempat tuhapoltakan di Aji Nembah (kisah Horbo Nanggalutu). Penyebaran keturunan ini memanjang kearah Barat Laut sampai ke Kuta Bangun (keturunannya adalah Bapak Selamat Ginting alias Pa Kilap Sumagan). Perlu diketahui bahwa desa Munte di Kecamatan Munte Kabupaten Karo bukan merupakan wilayah penyebaran marga Munthe. Sebarannya cenderung kembali kearah Bona Pasogit dengan arah Utara Selatan, sedangkan desa Munthe menerus tu hapoltakan. Sebaran ini kemudian ada yang masuk di Gayo-Alas-Parlilitan bagian atas; Parlilitan-Pakkat-Tongging-Dolok Sanggul bagian tengah dan Labuhan Batu-Angkola dibagian bawah. Pertanyaan: Apakah Munthe ada yang asli Karo, Simalungun, Toba, Angkola, Pakpak, Gayo, Alas? Jawabannya sekarang Iya, tapi dahulukala puak ini belum ada, jadi menurut sejarah Belanda hanya satu suku bangsa yaitu BATAK. Sebagai Ilustras: Di Karo ada 9 marga Ginting (siwah sada Ginting) tapi yang menjadi Sibayak hanya Sibayak Suka. Oasisnya sangat sempit bila dibanding Oasisnya Munthe. Tapi Munthe di Karo bukan Sibayak. Walaupun begitu jejak peninggalan Kejayaan Munthe di Ajinembah masih ada sampai sekarang yaitu Jabu sipituruang. (oleh: Jasa Munthe)
(banyak pendapat yang berbeda mana yang tua antara Tamba Tua dan Simbolon Tua). Munthe Tua Konon merupakan anak Raja Naiambaton yang paling arif (secara Psikologis barangkali karena anak pertengahan) banyak mengalah dan kemudian menyingkir (sehingga Keturunan yang keberapa masih belum pasti) dari tanah leluhur diseputaran Pangururan ke tempat yang lain. Penyebaran awal Keturunan Munthe memilih tempat tuhapoltakan di Aji Nembah (kisah Horbo Nanggalutu). Penyebaran keturunan ini memanjang kearah Barat Laut sampai ke Kuta Bangun (keturunannya adalah Bapak Selamat Ginting alias Pa Kilap Sumagan). Perlu diketahui bahwa desa Munte di Kecamatan Munte Kabupaten Karo bukan merupakan wilayah penyebaran marga Munthe. Sebarannya cenderung kembali kearah Bona Pasogit dengan arah Utara Selatan, sedangkan desa Munthe menerus tu hapoltakan. Sebaran ini kemudian ada yang masuk di Gayo-Alas-Parlilitan bagian atas; Parlilitan-Pakkat-Tongging-Dolok Sanggul bagian tengah dan Labuhan Batu-Angkola dibagian bawah. Pertanyaan: Apakah Munthe ada yang asli Karo, Simalungun, Toba, Angkola, Pakpak, Gayo, Alas? Jawabannya sekarang Iya, tapi dahulukala puak ini belum ada, jadi menurut sejarah Belanda hanya satu suku bangsa yaitu BATAK. Sebagai Ilustras: Di Karo ada 9 marga Ginting (siwah sada Ginting) tapi yang menjadi Sibayak hanya Sibayak Suka. Oasisnya sangat sempit bila dibanding Oasisnya Munthe. Tapi Munthe di Karo bukan Sibayak. Walaupun begitu jejak peninggalan Kejayaan Munthe di Ajinembah masih ada sampai sekarang yaitu Jabu sipituruang. (oleh: Jasa Munthe)
Minggu, 12 Juli 2009
MARGA VAN MUNTE DARI NORWEGIA
Lama flemish keluarga van Munte memiliki nama dari tempat yang saat ini masih bernama Munte. Itu terletak di provinsi Oost-Vlandern tentang 12Km. selatan kota Gent.
Kita pertama mendengar tentang van Munte tua dalam huruf latin hadiah dari 990 tahun dan kemudian dieja Monte. Pada tahun 300 setelah kami menemukan cara ejaan seperti: Munte, Monte, Munt dan bulan, pada abad ke-13 juga Munthe, tapi seperti biasa dari ejaan itu Munte.
Pada tahun 1072 kami menemukan diploma disaksikan oleh Ascricus van Munte. Ascricus ini adalah orang pertama yang kami dapat dengan pasti sebagai nama nenek moyang dari keluarga, seperti sebelumnya hanya satu kali tanda dengan nama yang pertama, mungkin dengan tambahan dari bapak-bapak.
Dari umur yang Crusades kuno abstract keluarga kehilangan banyak kekuasaan dan bilur mereka, dan ketika Vlandern setelah kematian Ludwig II adalah kiri ke rumah dan baru Burgundy tuhan kebanyakan dikelilingi sendiri dengan asing nobles, alot of the " asli "keluarga hilang. Banyak drifted ke arah kota-kota seperti Gent, dan pada abad 15. Keluarga van Munte tampaknya telah menetap di sini.
Pada setengah dari abad 16. Keluarga van Munte menghilang dari Gent.
Kita pertama mendengar tentang van Munte tua dalam huruf latin hadiah dari 990 tahun dan kemudian dieja Monte. Pada tahun 300 setelah kami menemukan cara ejaan seperti: Munte, Monte, Munt dan bulan, pada abad ke-13 juga Munthe, tapi seperti biasa dari ejaan itu Munte.
Pada tahun 1072 kami menemukan diploma disaksikan oleh Ascricus van Munte. Ascricus ini adalah orang pertama yang kami dapat dengan pasti sebagai nama nenek moyang dari keluarga, seperti sebelumnya hanya satu kali tanda dengan nama yang pertama, mungkin dengan tambahan dari bapak-bapak.
Dari umur yang Crusades kuno abstract keluarga kehilangan banyak kekuasaan dan bilur mereka, dan ketika Vlandern setelah kematian Ludwig II adalah kiri ke rumah dan baru Burgundy tuhan kebanyakan dikelilingi sendiri dengan asing nobles, alot of the " asli "keluarga hilang. Banyak drifted ke arah kota-kota seperti Gent, dan pada abad 15. Keluarga van Munte tampaknya telah menetap di sini.
Pada setengah dari abad 16. Keluarga van Munte menghilang dari Gent.
Rabu, 08 Juli 2009
Jamita Partangiangan Minggu V Dung Trinitatis: Psalmen 148: 3-14
Mamuji Debata
a. Dihamu nahinaholongan dibagasan Jesus Kristus, ia jamita ni partangiangan di minggu V Dung Trinitatis on i ma taringot tu Topik: Melestarikan Lingkungan Hidup. Di Padan Na Robi ndang hal na luar biasa be laho manaringoti lingkungan nang angka na tinompa ni Debata. Tangkas do tarida marhite turpukta on, sude do na tinompa ni Debata ingkon mamuji Ibana. andorang so i tahantusi, gumodangan do angka Kristen manghalupahon nadihumaliangna, ai holan hira jolma i do na mamuji didok rohana.
hape sude do diarahon turpuk on laho mamuji pasangaphon Debata. Namarlapatan ndang holan jolma i natinompa ni Debata alai dipaingot do hita dipanompaon na parjolo i. ai ndang jolma i parjolo di tompa, alai langit dohot tano on ro muse mangihut angka suansuanan dohot angka binatang. On do nanaeng siondolhonon asa sude natinompai tujuanna laho mamuji Debata do.
b.Nagabe tantangan nunga gumodangan jolma manghalupahon Debata. Ai nunga dipuji Angka jolma (manang idola); isarana angka artis na dipuji-puji malah berlebihan. Dungi angka binatang pe dipuji dipigapiga ugamo manang kepercayaan. Dungi adong muse do na mamuji angka benda-benda mati manang angka suan-suanan na di keramathon. Hape ndang tama i mandapot pujian. Ai holan Debata na manompa langit dohot tano on ro diisina. Molo adong dapot sasahalak pansamotan, dohot pangomoan lobi sian na didonganna, dapot pujian do ibana. Alai molo gabe dihilala rohana do ala ni gogona i gabe tubu ma dirohana na papujipuji dirina manang manengahon diri. Alai sabalikna molo dihilala rohana do sian Tuhan i saluhutna tontu ingkon marpanindangion na tutu ma ibana taringot tu Debata; ai Debata do na patupahon dohot na mangalehon i saluhtna.
c. Ndang adong na diportibi on mandapot ringkot pujipujian siala nunga madabu tubagasan hadosaon: i ma dosa warisan sian si Adam na parjolo alai nunga dipalua hita sian dosa i marhite hasesaaan ni Debata dibagasan Anakna Jesus Kristus. Na mangihut siala dosanta ganup hita marsada-sada. GAnup jolma sai dirajai hisap-hisapni dagingna dope. Ima na gabe pemicu di angka jolma laho manuntun tu lomo na sandiri; tarmasuk ma i di na laho mangahut di dirina sandiri nang arlumobi hisap di arta nang sinamot.BOi do tabandinghon marhite gumodang an do nuaeng jolma on hisap dihepeng manang mata hepengon manang na melanggar patik na pasapuluhon i na mandok: Ndang jadi haliangan ni roham bagas ni donganmu, ndang jadi haliangan ni roham dongan saripe ni donganmu, manang naposona baoa manang naposona boruboru,manang lombuna manang hodana manang dia pe ugasan ni donganmu.
Tanglas ma taida i godang jolma ndang mersa cukup, ndang merasa puas, sai holan na hurang do dirohana. Nunga adong sada jabuna, sai ingkon ringkot dope di rohana manambai manang piga-piga jabu pola sahat marmengomengo. Suang songon i na marmobil, ndang sae holan sada mobilna alai ingkon adong ma sahat tu 4 manang 10 mobilna. Suang songon i na mar Handphone, ndang sae holan sada handphone alai ringkot dirohana sahat tu opat masaam handphone. HApe holan di fungsina tontu ndang pola godang massamna alai sae ma holan sada. Boha ma panghorhonna ? ala godang nuaeng on mobil dohot motor di kota jala nunga mansai mura muse mangurus ndang pola maol be asa marmobil dohot marmotor diihthon muse dihisap daging ni jolma sinuaeng on, terjadi ma kemacetan di jalanan kota. ALa ni i dong kota baru ditingki parpudi on pe baru masa kemacetan di jalan. Ihutni i muse siala asap kendaraan dohot pembangunan angka pabrik mambahen penipisan ozon gabe manghorhon lam mohop ma portibi on. I ma na nigoaran Pemanasan Global (Global Warming). GAbe godang ma marpempeng (susut) angka suansuanan dohot angka binatang, jala nunga godang i diteliti angka ahli lingkungan. Namangihut muse, siala hisap ni jolmanuaeng ditabai angka hau laho tu perkebunan, jala laos diilegalhon pamarenta daerah dohot pusat do jala ndang seimbang be ekosistem ni hutan na ringkot tu angka binatang, sialanunga godang dibakar angka hutan laho mamungka partanian. ALa ni i ndang heran be hita ala nunga gumodang nuaeng angka binatang laho tu perkebunan rakyat siala ndang adong be sialangonna di hutan. GAbe adong ajah mengamuk di Riau sahat tu na pamatehon jolma. angka bodat turun sian gunung ala dang adong be sialangonna, gabe dipingir dalan ma laho dohot tu perumahan penduduk. GAbe mardosai ma angka jolma jala mengeluh ala ni i.
d.HAmu nahinaholongan dibagasan Jesus Kristus.Sude na masa i ala hisap ni jolma jala nunga manghalupahon Debata na mansuru hita jolma laho menjaga keseimbangan alam. Ala ni i dihita sian turpukon boi do hita mamutihi angka siboananonta laho bohal partondionta:
1. Haporseaonmi do na paluahon Ho,i do na nidok Jesus tu na marsahit i, alai ndang holan pangantusion asa malua sian na marsahit pamatang; alai bidang do na hinamhamna i, i ma malua sian haotoon na so mananda Asi dohot holong ni roha ni Debata. Molo porsea do hita tu Debata dohot HataNa i dang ulahononta na so patut nang tarlumobi dina laho manegai lingkungan. ANgka na porsea di Debata jagaonna do angka na tinompa ni Debata termasuk tumbuh-tumbuhan dohot angka binatang asa denggan mangolu jala serasi keseimbanganna.
2. Mamuji Debata ndang holan di hata alai dohot do nang marhite pambahenanta i ma mangarahon angka na tinompai mamuji Debata.Marhite na denggan tapelihara angka na tinompai gabe dohot ma denggan partubuna baik udara, air, hujan, bintang, bulan, matahari, dan tumbuh-tumbuhan dan binatang semua lestari dan seimbang menjaga keberlangsungan hidup dan menjaga ciptaan Tuhan jangan musnah sehingga semua dapat memuji Tuhan.
a. Dihamu nahinaholongan dibagasan Jesus Kristus, ia jamita ni partangiangan di minggu V Dung Trinitatis on i ma taringot tu Topik: Melestarikan Lingkungan Hidup. Di Padan Na Robi ndang hal na luar biasa be laho manaringoti lingkungan nang angka na tinompa ni Debata. Tangkas do tarida marhite turpukta on, sude do na tinompa ni Debata ingkon mamuji Ibana. andorang so i tahantusi, gumodangan do angka Kristen manghalupahon nadihumaliangna, ai holan hira jolma i do na mamuji didok rohana.
hape sude do diarahon turpuk on laho mamuji pasangaphon Debata. Namarlapatan ndang holan jolma i natinompa ni Debata alai dipaingot do hita dipanompaon na parjolo i. ai ndang jolma i parjolo di tompa, alai langit dohot tano on ro muse mangihut angka suansuanan dohot angka binatang. On do nanaeng siondolhonon asa sude natinompai tujuanna laho mamuji Debata do.
b.Nagabe tantangan nunga gumodangan jolma manghalupahon Debata. Ai nunga dipuji Angka jolma (manang idola); isarana angka artis na dipuji-puji malah berlebihan. Dungi angka binatang pe dipuji dipigapiga ugamo manang kepercayaan. Dungi adong muse do na mamuji angka benda-benda mati manang angka suan-suanan na di keramathon. Hape ndang tama i mandapot pujian. Ai holan Debata na manompa langit dohot tano on ro diisina. Molo adong dapot sasahalak pansamotan, dohot pangomoan lobi sian na didonganna, dapot pujian do ibana. Alai molo gabe dihilala rohana do ala ni gogona i gabe tubu ma dirohana na papujipuji dirina manang manengahon diri. Alai sabalikna molo dihilala rohana do sian Tuhan i saluhutna tontu ingkon marpanindangion na tutu ma ibana taringot tu Debata; ai Debata do na patupahon dohot na mangalehon i saluhtna.
c. Ndang adong na diportibi on mandapot ringkot pujipujian siala nunga madabu tubagasan hadosaon: i ma dosa warisan sian si Adam na parjolo alai nunga dipalua hita sian dosa i marhite hasesaaan ni Debata dibagasan Anakna Jesus Kristus. Na mangihut siala dosanta ganup hita marsada-sada. GAnup jolma sai dirajai hisap-hisapni dagingna dope. Ima na gabe pemicu di angka jolma laho manuntun tu lomo na sandiri; tarmasuk ma i di na laho mangahut di dirina sandiri nang arlumobi hisap di arta nang sinamot.BOi do tabandinghon marhite gumodang an do nuaeng jolma on hisap dihepeng manang mata hepengon manang na melanggar patik na pasapuluhon i na mandok: Ndang jadi haliangan ni roham bagas ni donganmu, ndang jadi haliangan ni roham dongan saripe ni donganmu, manang naposona baoa manang naposona boruboru,manang lombuna manang hodana manang dia pe ugasan ni donganmu.
Tanglas ma taida i godang jolma ndang mersa cukup, ndang merasa puas, sai holan na hurang do dirohana. Nunga adong sada jabuna, sai ingkon ringkot dope di rohana manambai manang piga-piga jabu pola sahat marmengomengo. Suang songon i na marmobil, ndang sae holan sada mobilna alai ingkon adong ma sahat tu 4 manang 10 mobilna. Suang songon i na mar Handphone, ndang sae holan sada handphone alai ringkot dirohana sahat tu opat masaam handphone. HApe holan di fungsina tontu ndang pola godang massamna alai sae ma holan sada. Boha ma panghorhonna ? ala godang nuaeng on mobil dohot motor di kota jala nunga mansai mura muse mangurus ndang pola maol be asa marmobil dohot marmotor diihthon muse dihisap daging ni jolma sinuaeng on, terjadi ma kemacetan di jalanan kota. ALa ni i dong kota baru ditingki parpudi on pe baru masa kemacetan di jalan. Ihutni i muse siala asap kendaraan dohot pembangunan angka pabrik mambahen penipisan ozon gabe manghorhon lam mohop ma portibi on. I ma na nigoaran Pemanasan Global (Global Warming). GAbe godang ma marpempeng (susut) angka suansuanan dohot angka binatang, jala nunga godang i diteliti angka ahli lingkungan. Namangihut muse, siala hisap ni jolmanuaeng ditabai angka hau laho tu perkebunan, jala laos diilegalhon pamarenta daerah dohot pusat do jala ndang seimbang be ekosistem ni hutan na ringkot tu angka binatang, sialanunga godang dibakar angka hutan laho mamungka partanian. ALa ni i ndang heran be hita ala nunga gumodang nuaeng angka binatang laho tu perkebunan rakyat siala ndang adong be sialangonna di hutan. GAbe adong ajah mengamuk di Riau sahat tu na pamatehon jolma. angka bodat turun sian gunung ala dang adong be sialangonna, gabe dipingir dalan ma laho dohot tu perumahan penduduk. GAbe mardosai ma angka jolma jala mengeluh ala ni i.
d.HAmu nahinaholongan dibagasan Jesus Kristus.Sude na masa i ala hisap ni jolma jala nunga manghalupahon Debata na mansuru hita jolma laho menjaga keseimbangan alam. Ala ni i dihita sian turpukon boi do hita mamutihi angka siboananonta laho bohal partondionta:
1. Haporseaonmi do na paluahon Ho,i do na nidok Jesus tu na marsahit i, alai ndang holan pangantusion asa malua sian na marsahit pamatang; alai bidang do na hinamhamna i, i ma malua sian haotoon na so mananda Asi dohot holong ni roha ni Debata. Molo porsea do hita tu Debata dohot HataNa i dang ulahononta na so patut nang tarlumobi dina laho manegai lingkungan. ANgka na porsea di Debata jagaonna do angka na tinompa ni Debata termasuk tumbuh-tumbuhan dohot angka binatang asa denggan mangolu jala serasi keseimbanganna.
2. Mamuji Debata ndang holan di hata alai dohot do nang marhite pambahenanta i ma mangarahon angka na tinompai mamuji Debata.Marhite na denggan tapelihara angka na tinompai gabe dohot ma denggan partubuna baik udara, air, hujan, bintang, bulan, matahari, dan tumbuh-tumbuhan dan binatang semua lestari dan seimbang menjaga keberlangsungan hidup dan menjaga ciptaan Tuhan jangan musnah sehingga semua dapat memuji Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024
Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia 5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan. a) Huri...
-
Marparangehon Hatiuron Psalmen 133: 1 – 3 a. Ia Psalmen bindu 133 on ima psalmen na marisihon poda habisuhon dohot hata n...
-
Sihol ni roha tu Debata P salmen 63 : 1 – 8 1) Uju di halongonan. Na menghindar do si Daud laho tu halongonan ala sai dilele raj...
-
Mangolophon Jala Manghatindangkon Gogo Ni Tuhan i Psalmen 23 : 1 – 6 a. Hita na hinaholongan dibagasan Jesus Kristus, nunga jot...