Senin, 14 Februari 2011

Renungan Hari Sabtu, 25 Desember 2010 (Natal I)


Kristus Sudah Lahir
Lukas 2 : 1 – 7
Pemberitaan tentang kelahiran Kristus menurut Injil Lukas disampaikan oleh Allah kepada orang-orang sederhana dan miskin, yakni para gembala yang saat itu sedang menjaga di padang Efrata. Allah mengutus para malaikatNya untuk menjumpai mereka dengan suatu berita: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juru-selamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud” (Luk. 2:10-11). Nubuat nabi Yesaya yang menyatakan umat Israel kelak akan menyaksikan suatu terang yang besar sehingga mereka akan mengalami kesukaan besar (Yes. 9:1), kini penggenapan nubuat firman Tuhan itu terjadi dan disampaikan para malaikat Tuhan kepada para gembala agar mereka mau menjadi saksi untuk memberitakan: “Kesukaan besar untuk seluruh bangsa”. Para gembala kemudian diutus oleh malaikat Tuhan menyaksikan berita besar tersebut agar seluruh bangsa dan umat manusia dapat mengalami kesukaan besar, sebab: “Hari ini telah lahir bagimu Juru-selamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud”. Sengaja berita dari malaikat Tuhan tersebut menekankan kata “hari ini” yang menunjuk kepada suatu waktu khusus dari peristiwa kelahiran Messias, yakni Tuhan Yesus Kristus.
Alangkah memprihatinkan ketika Kristus masih saja berada di bagian belakang, terpinggirkan, dalam kehidupan sebagian besar dari kita. Kita mengaku percaya, tetapi Dia hanya mendapat tempat jika hal itu membuat kita merasa nyaman. Ketika ada perintah-perintah dan larangan Tuhan yang terasa mengganggu kesenangan kita, maka dengan segera Tuhan pun dipinggirkan. Kita ingin Dia segera menolong kesesakan kita, tetapi begitu pertolongan itu tiba, secepat itu pula Dia kembali kita sisihkan. Tidak ada tempat buat Yesus. Itu terjadi dua ribu lebih tahun yang lalu, hari ini hal yang sama pun masih terjadi.  
Pantaskah kita memperlakukan Tuhan yang sudah meninggalkan tahtaNya untuk turun ke dunia yang penuh penderitaan ini untuk menyelamatkan kita dengan sikap dan perlakuan seperti itu? Hari ini kita bisa hidup dengan janji yang teguh akan keselamatan, hari ini kita bisa memasuki tahta Allah yang kudus dengan keberanian, hari ini kita bisa berhak untuk menerima segala janji Allah dalam kelimpahan, semua itu adalah berkat Yesus. Sudah seharusnya Dia mendapatkan posisi yang paling utama kapanpun, dimanapun dari kita. Sudah seharusnya Yesus mendapatkan yang terbaik dari kita. Sudah seharusnya kita menyerahkan seluruh diri kita kepadaNya, mengasihiNya dan bersyukur tanpa henti kepadaNya.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...