Kamis, 13 Agustus 2009

JAMITA MINGGU X DUNG TRINITATIS, 16 Agustus 2009

Allah Mengaruniakan Kebebasan
2 Musa 13: 11-16
1. Pendahuluan
Ada empat tema yang menonjol dalam Kitab Keluaran, yakni:
a) Kebebasan
b) Hukum
c) Perjanjian
d) Kehadiran Allah
Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi dhubungkan erat dengan pelepasan Umat Israel dari perbudakan di Mesir. Pada zaman Musa, orang Israel harus dibebaskan dari perbudakan di Mesir, yaitio dari kerajaan yang memperlakukan mereka secara kejam. Tuhan Allah sudah memberikan kebebasan itu kepada mereka, tetapi selalu ada bahaya bahwa mereka jath lagi ke dalam bermacam-macam perbudakan. Ni negeri Kanaan , mereka memcoba menyesuaikan diri dengan agama serta kebudayaan setempat dan berusaha memperdaikan hati beberapa dewa yang kehendaknya bertentangan satu sama yang lain. Dengan demikian, mereka menjadi budak dewa-dewa itu. Selalu ada kemungkinan seorang tuan akan memaksa buruh-buruh bekerja terlalu keras dan tidak membiarkan mereka beristirahat. Itu berarti bahwa mereka menjadi budak ekonomi. Pada zaman pembuangan dan sesudahnya, mereka menaklukkan diri secara total kepada kehendak raja-raja asing (firaun-firaun baru) Dan mereka kehilangan identitas serta kebebasan mereka. Kebebasan sudah ada, tetapi harus dijaga.


2.Penjelasan
Orang-orang Israel menganggap peristiwa keluaran sebagai yang paling penting dalam sejarah mereka. Ungkapan seperti “Tuhan, Allah yang membawa kami keluar dari tanah Mesir”, terdapat berulang kali dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Peristiwa Keluaran menjadi dasar serta pusat iman mereka dan menunjuk kepada jalan kehidupan yang dituntutNya dari mereka. Mereka mengenal Allah dengan cara baru. Keluaran Israel merupakan permulaan suatu kehidupan baru (12:2) Hidup baru itu ditandai dengan permulaan suatu kalender baru. Sejak peristiwa itu mereka dianggap manusia baru; peristiwa itu ialah tanda dari kelahiran mereka sebagai satu bangsa. Keluaran Israel merupakan suatu permulaan suatu Kemerdekaan Baru. Sejak itu kata ‘Perbudakan’ yang kejam itu sennatiasa dihubungkan dengan Mesir dalam ingatan Israel. Mesir merupakan “Rumah Perbudakan”. Tapi dalam keluaran Israel meninggalkan perbudakan, dan pergi mendapatkan kemerdekaan.
Keluaran Israel merupakan permulaan suatu Persekutuan Baru. Lambang dari persekutuan baru ini ialah “Hari Raya Paskah”. Hari ini akan menjadi peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya (12:14).
Keluaran Israelmerupakan suatu tanda permulaan suatu kepastian baru. Tatkala Allah mengumumkan kehendak-Nya untuk mengeluarkan umat-Nya, Ia berfirman melalui Musa, demikian: “Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, Tuhan Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Ku-janjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan (6:6,7).
Perkara ini terkandung juga dalam Injil Kristus. Dalam Lukas 9: 31 dikatakan bahwa tatkala Musa dan Elia menampakkan dirinya beserta dengan Kristus di atas gunung pemuliaan, mereka berbicara tentang kepergian-Nya, dalam arti lurusnya; keluaranNya, yang akan digenapiNya di Yerusalem. Kristus menjadi pemimpin suatu ‘keluaran’ yang jauh lebih besar dari pada keluaran yang dipimpin oleh Musa . Kleuaran yang dipimpin oleh Musa sesungguhnya adalah lambang dari ‘keluaran’ yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus bagi kita; seperti yang dinyatakan dalam 1 Korintus 5:7-8 ‘Anak domba paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Sebagaimana keluaran dibawah pimpinan Musa berarti satu kehidupan baru, suatu kepastian baru, suatu persekutuan baru, suatu kemerdekaan baru bagi Israel, demikian pula artinya Injil Kristus bagi orang-orang beriman.
3. Aplikasi
a) Mesir yang menjadi panggung Keluaran melambangkan dunia yang artinya tabiat jahat. Mesir merupakan dunia dalam:
 kekuasaan dan kekayaan harta bendawinya (Ibr.11:26)
 Pengetahuan manusiawi dan agamanya yang palsu (Kel.8:7; 1 Raja.4:30)
 Kelaliman raja (Firaun) yang menjadi lambang iblis
 Pemerintahan yang melulu berlandaskan kekerasan, kejayaan, dan kesenangan hidup.
 Pemburuannya terhadap umat Tuhan (Ul.4:20)
 Penggulingannya oleh penghukuman Tuhan (21:29; 15:4-7)
b) Peristiwa keluaran merupakan patokan bagi kuat kuasa Allah yang memberikan kelepasan bagi umatNya dalam kisah Perjanjian Lama.Namun Patokan yang ada dalam Perjanjian Baru adalah dalam Efesus 1: 18-21, “Agar kamu mengerti......betapa hebat kuasaNya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.......jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaandan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang”. Jadi patokan dalam Perjanjian Lama itu diganti dengan patokan yang lebih besar, yaitu penyataan kuat kuasa Allah di dalam Kristus.
c) Kebangkitan Kristus menaklukkan Iblis dengan segala penguasa dan kekuatan kejahatan. Kristus merupakan anugerah yang menakjubkan, dimana orang beriman telah dimateraikan dengan darah, sehingga memperoleh kuat kuasa yang menakjubkan dalam pembangkitan Kristus dari antara orang mati dan peninggianNya menjadi Penghulu dan Juruselamat, jauh di atas segala penguasa di sorga dan di bumi dan di neraka. Umat percaya dapat bimbingan dan pemeliharaan oleh Roh Kudus sehingga tidak mempergunakan kebebasan mendapat berkat Tuhan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan bagi orang lain juga dengan demikianlah dia turut serta memuliakan Tuhan (Ef.1:3; Flp.4:19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...