Senin, 31 Agustus 2009

RENUNGAN MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS, 6 SEPTEMBER 2009


TUHAN YESUS MEMPERSATUKAN KITA
Yohanes 17: 14-23
By. Pdt. Eben Ezer Munthe, S.Th

a) Perikop ini adalah Doa Yesus perpisahan yang mengharukan dan sering disebut Doa Imam Besar (Ibr.5: 6, 7: 17-28). Mengapa Yesus berdoa, kita dapat lihat dalam pasal sebelumnya (16). Yesus berdoa karena penderitaan yang akan dipikulNya. Dia menasehatkan murid-muridNya agar kuat menghadapi segala tantangan yang akan mereka hadapi. Yesus juga meminta kepada murid-muridNya agar berdoa kepada Allah Bapa yang di Surga. Dikatakan; “ Dalam dunia kamu menderita penganiayaan (16:33). Oleh karena itu Yesus menasehatkan murid-muridNya serta didoakan. Dalam doaNya, Yesus meminta kepada Bapa supaya pada suatu ketika kelak Ia dapat disatukan dengan semua murid-muridNya dari segala abad dan segala bangsa dan meminta supaya mereka kelak memandang Kemuliaannya di Surga. Yesus berpaut kepada kasih Bapa terhadap Dia, kasih yang abadi. Karena kasih ini permintaanNya itu akan diluluskan Bapa. Jelaslah bahwa Yesus mengasihi murid-muridNya. Ada tiga bagian yang kita lihat dalam pasal 17 ini:
1. Ayat 1-5 Tuhan Yesus mendoakan diriNya dan pekerjaanNya.
2. Ayat 6-19 Tuhan Yesus Mendoakan para murid-muridNya.
3. Ayat 20-26 Tuhan Yesus mendoakan orang percaya disegala tempat dan waktu.

b) Yesus melihat murid-muridNya itu berdiri ditempat Ia dahulu berdiri yakni ditengah dunia. Disitu mereka akan dibenci oleh dunia. Dunia selalu memandang Yesus selaku orang yang tidak disukai. Dunia membenci Dia. Demikianlah juga para Rasul akan dibenci, oleh karena Firman Yesus yang dibenci itu ada pada mereka. Namun Yesus tidakmendoakan supaya Bapa mengambil mereka dari dunia. Mereka mempunyai tugas yang harus mereka jalankan. Mereka harus menyaksikan Nama Bapa dan Anak. Itulah sebabnya Yesus tidak mendoakan, supaya Bapa memanggil mereka dari dunia ini, tetapi agar supaya Bapa menjaga mereka ditengah-tengah dunia ini terhadap serangan--serangan, tipu-muslihat, siasat yang jahat (bnd.Ef.6). Rasul-rasul bukan dari dunia ini. Mereka bukan milik si jahat, tetapi milik Tuhan Yesus. Itulah sebabnya ada perselisihan lahir dan batin antara mereka dan dunia. Itulah sebabnya mereka adalah anggota-anggota darin gereja yang berjuang, yang berjuang untuk iman melawan si jahat didunia ini.
c) Yesus tidak hanya memohon penjagaan untuk para murid-muridNya. Tetapo Yesus juga mendoakan agar para muridNya itu tunduk kepada syarat-syarat Allah, agar mereka hidup didunia ini sebagai orang-orang uang disucikan bagi Allah dan yang menerima kehendak Allah jadi pedoman hidup mereka. Pengudusan adalah pekerjaan Allah, yang berlaku dalam diri kita dengan Firman dan Roh Allah. Dengan pekerjaan rasul-rasul itu, Firman Allah yang menguduskan dan membaharukan itu tetap bergema didunia yang buruk ini. Karena seperti Yesus adalah utusan Allah, demikianlah para Rasul itu menjadi utusan-utusan Yesus di dunia. Untuk menyampaikan FirmanNya sampai ke ujung bumi. Yang menjadi pertanyaan: bagaimanakah dapat terjadi, bahwa dari Firman Kebenaran itu ada keluar kedunia kekuatan yang menguduskan ? Hal ini disebabkan oleh korban Yesus Kristus. IA telah mengalahkan kekuasaan-kekuasaan yang tidak suci. Ia mengorbankan diri selaku anak-domba yang tiada bercela dan tidak bercacat.

d) Kesimpulan:
 Tujuan pekerjaan Allah dalam diri Yesus Kristus adalah kasih, dan melahirkannya dalam setiap insan yang percaya kepadaNya. Yesus menjamin bahwa Ia akan menanam dan memelihara hidup kasih-mengasihi didalam hati para murid. Jadi Imam Besar yang berdoa disini berhak meminta demikian kepada Bapa yang adil. Ia boleh menuntut dan mengharap, agar supaya hidup kasih-mengasihi ini kekal adanya. Bagi kita orang percaya: apakah tujuan pekerjaan kita ? yang jelas adalah bekerja dengan penuh cinta-kasih dari Kristus, sehingga apa yang kita kerjakan beroleh berkat dan memberkati orang-orang di sekitar kita.Kasih yang timbul dari hati yang suci (1 Tim 1: 5, bnd. 1Kor.13).
 Berdoa. Jikalau Kristus adalah ‘semua didalam semua’ ( 1 Kor. 15:28)-Jikalau IA adalah Juruselamat dan Tuhan serta Raja dari seluruh keadaan kita, maka sungguh-sungguh Dia-lah yang mendoakan doa-doa kita. Karena itu kita dapat berkata, bahwa Tuhan Yesus ‘hidup senantiasa untuk menjadi pengantara’ kita (Ibr.7:25). Tidak dapatkah kita berdoa demi berkat bagi orang lain ? Kegagalan dalam doa adalah kesalahan dalam hati. Hanya orang ‘yang suci hatinya’ dapat melihat Allah. Dan hanya orang yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni ( 2 Tim. 2:22) yang dapat dengan percaya minta jawaban atas doa-doa mereka. Alangkah besar pembangunan rohani yang akan timbul, alangkah besar berkat yang akan melimpah, seandainya setiap orang meminta kepenuhan Roh Kudus, sekarang juga !
 Ber-KOINONIA (bersekutu). Persekutuan akan sempurnah, maka kasih Allah Bapa dan Karunia AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan persekutuan Roh Kudus akan meliputi semua, lalu Allah akan ada dalam semuanya. Kesatuan inilah yang kita kenal istilah Trinitatis: Bapalah yang dianggap pangkal penggerak segala kegiatan, sumber dan asal segala sesuatu; Anaklah yang dianggap mempunyai hikmat dan kebijaksanaan, dan pengaturan segala kegiatan; dan bahwa Roh Kudus dipandang sebagai sebab yang membuat kegiatan itu ampuh dan berhasil. Keabadian Bapa juga menjadi keabadian Anak dan keabadian Roh. Kesatuan itu diinginkan bagi setiap insan percaya, sehingga mampu lebih kuat melengkapi satu dengan yang lain. Untuk mewujudkan persekutuan hindarkanlah: kebencian, dendam, iri hati, akar-pahit, provokasi yang menyebabkan disintegrasi. Persekutuan orang percaya menimbulkan integrasi yang kuat dalam kasih persaudaraan atas kuasa kasih Yesus Kristus. Orang percaya yang bersekutu akan mampu menghalau ajaran yang menyesatkan sehingga akan menimbulkan satu rasa yakni sehati sependeritaan; susah dan senang dihadapi bersama. Susahku adalah susahmu, sukaku adalah sukamu jadi gak boleh suka-sukamu. Bersekutulah itulah yang diharapkan dan dinginkan Tuhan darimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...