Hikmat Dan Pengetahuan Allah
Roma 11 : 33
Roma 11 : 33
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.
Dari segala masa, kematian Yesus Kristus merupakan pengorbanan terbesar, suatu penyataan kasih yang tidak terukur dalamnya. Oleh karena itu, memperlakukan Yesus sekedar sebagai manusia dalam arti makhluk ciptaan merupakan suatu penghujatan. Gagal dalam menyelaraskan kehidupan kita dengan ajaran-ajaran-NYA akan berarti kehilangan kehidupan itu sendiri.
Sebaliknya, apabila Yesus Kristus bukan Allah, melainkan makhluk ciptaan yang lebih rendah derajatnya, kita hanya akan merasa berterima kasih atas kehidupan, kematian, dan pengajaran-NYA, tetapi kita tidak akan menyembah Dia sebagai Allah. Bila kita menganggap Dia makhluk ciptaan Allah, lalu kita menyembah Dia sebagai Allah, itu merupakan suatu kesalahan yang sangat besar. Mengapa? Karena dengan demikian kita menjadikan Dia berhala yang menempati kedudukan Allah. Alkitab dengan tegas menentang penyembahan berhala. Allah mengatakan bahwa Ia tidak akan memberikan kemuliaan-NYA kepada yang lain, dan bahwa tidak ada Allah lain selain Dia, dan bahwa kita harus menyembah Dia saja. Jadi persoalannya, Yesus betul-betul Allah atau Ia bukan Allah. Percaya kepada Dia sebagai yang lain-lainnya merupakan suatu bentuk penghujatan, suatu penyembahan berhala.
Pembahasan seperti ini dapat menjadi sangat rumit, bergantung pada ajaran apa yang telah diterima seseorang. Berbagai argumentasi dapat dikemukakan untuk mendukung ataupun menentang keilahian Kristus. Misalnya, jika seseorang telah diajari bahwa Allah adalah satu Pribadi dan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan, maka dalam membaca Alkitab untuk pertama kalinya, ia dapat menemukan ayat-ayat yang kelihatannya mendukung pandangan tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang telah diajari bahwa Allah adalah Yang Mahatinggi, sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan bahwa Anak melepaskan kesetaraan-NYA dengan Allah untuk menjadi manusia di dalam pribadi Yesus Kristus.
da banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dipahami oleh alam pikiran manusia. Oleh karenanya, jangan heran kalau kita tidak dapat memahami sepenuhnya tentang bagaimana Allah menciptakan dunia.
Jika Allah tidak mewahyukan hal ini kepada kita, kita tidak akan pernah tahu bahwa ada tiga pribadi dalam satu Allah. Allah mewahyukan kepada kita kebenaran yang intim dari diri-Nya karena Dia mengasihi kita dan karena Dia ingin supaya kita melalui iman dan pembaptisan, mendapat keakraban yang mendalam dengan ketiga pribadi.
Dari segala masa, kematian Yesus Kristus merupakan pengorbanan terbesar, suatu penyataan kasih yang tidak terukur dalamnya. Oleh karena itu, memperlakukan Yesus sekedar sebagai manusia dalam arti makhluk ciptaan merupakan suatu penghujatan. Gagal dalam menyelaraskan kehidupan kita dengan ajaran-ajaran-NYA akan berarti kehilangan kehidupan itu sendiri.
Sebaliknya, apabila Yesus Kristus bukan Allah, melainkan makhluk ciptaan yang lebih rendah derajatnya, kita hanya akan merasa berterima kasih atas kehidupan, kematian, dan pengajaran-NYA, tetapi kita tidak akan menyembah Dia sebagai Allah. Bila kita menganggap Dia makhluk ciptaan Allah, lalu kita menyembah Dia sebagai Allah, itu merupakan suatu kesalahan yang sangat besar. Mengapa? Karena dengan demikian kita menjadikan Dia berhala yang menempati kedudukan Allah. Alkitab dengan tegas menentang penyembahan berhala. Allah mengatakan bahwa Ia tidak akan memberikan kemuliaan-NYA kepada yang lain, dan bahwa tidak ada Allah lain selain Dia, dan bahwa kita harus menyembah Dia saja. Jadi persoalannya, Yesus betul-betul Allah atau Ia bukan Allah. Percaya kepada Dia sebagai yang lain-lainnya merupakan suatu bentuk penghujatan, suatu penyembahan berhala.
Pembahasan seperti ini dapat menjadi sangat rumit, bergantung pada ajaran apa yang telah diterima seseorang. Berbagai argumentasi dapat dikemukakan untuk mendukung ataupun menentang keilahian Kristus. Misalnya, jika seseorang telah diajari bahwa Allah adalah satu Pribadi dan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan, maka dalam membaca Alkitab untuk pertama kalinya, ia dapat menemukan ayat-ayat yang kelihatannya mendukung pandangan tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang telah diajari bahwa Allah adalah Yang Mahatinggi, sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan bahwa Anak melepaskan kesetaraan-NYA dengan Allah untuk menjadi manusia di dalam pribadi Yesus Kristus.
da banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dipahami oleh alam pikiran manusia. Oleh karenanya, jangan heran kalau kita tidak dapat memahami sepenuhnya tentang bagaimana Allah menciptakan dunia.
Jika Allah tidak mewahyukan hal ini kepada kita, kita tidak akan pernah tahu bahwa ada tiga pribadi dalam satu Allah. Allah mewahyukan kepada kita kebenaran yang intim dari diri-Nya karena Dia mengasihi kita dan karena Dia ingin supaya kita melalui iman dan pembaptisan, mendapat keakraban yang mendalam dengan ketiga pribadi.