Kamis, 03 Juni 2010

Renungan Hari Kamis, 3 Juni 2010

Bersama Tuhan Tidak Takut
Yesaya 44: 8
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!
Kita perhatikan bagaimana TUHAN YESUS selalu berkata: "Damai sejahtera..." dalam setiap perjumpaan dengan murid-murid-NYA setelah kebangkitan-NYA. Arti kata "Damai Sejahtera" ini merupakan hal yang sangat penting. Setelah TUHAN bangkit dari kematian-NYA, DIA menunjukkan bahwa barang siapa yang percaya kepada-NYA sudah diperdamaikan kembali dengan ALLAH. Dengan mengerti hal ini TUHAN YESUS mau supaya kita selalu memiliki damai sejahtera dalam hidup ini dalam keadaan apapun. TUHAN YESUS mau supaya kita tidak lagi mengalami ketakutan seperti yang dialami murid-murid-NYA dahulu.
Hal yang paling menakutkan adalah pada saat merasa bahwa kita belum diperdamaikan dengan ALLAH. Tetapi orang yang benar-benar beriman kepada kuasa kebangkitan TUHAN YESUS, pasti tidak akan takut oleh apapun juga, sekalipun harus menghadapi kematian. Yang belum diperdamaikan dengan ALLAH BAPA pasti akan takut karena tanpa sadar manusia memiliki pikiran akan menghadap ALLAH setelah kematiannya nanti.

Manusia yang belum diperdamaikan dengan ALLAH sama dengan masih dilumuri oleh noda dan dosa. Dan orang yang demikian pasti akan mengalami ketakutan karena hukuman-hukuman apa yang akan diterima sebagai akibat dari dosanya akan segera dialaminya. Akan berbeda jika kita sudah menerima pengampunan dosa sehingga kita diperdamaikan kembali dengan ALLAH, sehingga penghukuman tidak lagi berlaku atas kita. Sebaliknya yang berkuasa atas diri kita adalah TUHAN YESUS yang sudah menyediakan pengampunan dan mengubah setiap orang yang beriman kepada-NYA menjadi anak-anak ALLAH.
Anak-anak ALLAH adalah mereka yang sudah diampuni dari dosa dan hidupnya dibenarkan oleh penebusan dosa yang dilakukan TUHAN YESUS di kayu salib. Kita menjadi manusia yang layak untuk menghadap ALLAH, baik selama masih hidup di bumi dalam doa maupun setelah kematian kita di dalam Kerajaan Sorga.
Oleh sebab itu jadilah kuat!. Sebab orang-orang kuatlah yang siap menghadapi pertempuran. Pilihan ada ditangan kita apakah menjadi orang yang lemah atau orang yang kuat, kuat didalam Tuhan tentunya. Orang-orang yang lemah akan menjadi bulan-bulanan Iblis, sementara orang-orang yang kuat akan menjadi pemenang bahkan lebih dari pada pemenang.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...