Kamis, 03 Juni 2010

Renungan Hari Rabu, 2 Juni 2010

Berharga
Yesaya 43: 4

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Ketika penghargaan menjadi kebutuhan. Dalam sebuah kemitraan, jika tidak ada saling menghargai maka tentu akan sangat sukar untuk dipertahankan. Hubungan antara umat Tuhan dengan Tuhan , adalah seperti hubungan suami-isteri, bahkan lebih dari itu. Ketika berada di Tanah Pembuangan, umat Tuhan seperti sedang dijauhi oleh Tuhan. Tapi, syukurlah bahwa suasana beku itu akan segera menjadi cair, sebab Tuhan bersedia mengembalikan mereka ke tanah airnya sendiri. Tindakan ini menjadi bukti nyata bahwa selama ini Tuhan tidak berubah, tetap menganggap umatnya cukup berharga di mataNya. Hal ini dapat memunculkan percaya diri, semangat baru dan sukacita besar di hati umat Tuhan dalam menyongsong masa depan mereka.
kita itu sangat berharga di mata Yesus Kristus, sekalipun kita jatuh dan tersesat, Yesus Kristus tetap menunggu kita balik dan kita sangat berharga, karena saking berharganya kita, Yesus Kristus sampai rela turun ke dunia untuk menebus segala dosa kita bahkan rela mati di kayu salib. Kadang tanpa kita sadari kita tidak menghargai karya penebusanNya, kita kerap kali sibuk dengan segala urusan kita… kita kerap tidak punya waktu sedikitpun untukNya. kadang kita mempergunakan waktu dan hidup kita dengan sia-sia untuk keinginan daging dan hawa nafsu kita semata, dan (mungkin) Yesus Kristus yang melihat hal tsb akan menangis.. dan Yesus Kristus terus memanggil kita untuk kembali kepadaNya… karena kita sangat berharga dimataNya dan karena kita biji mata kepunyaanNya maka kita jangan mau terintimidasi oleh akal licik Iblis.

Dan pengorbanan Yesus ini bukan hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu saja, tetapi kepada semua orang. Semua orang tanpa terkecuali adalah berharga dimata Tuhan. Setiap orang punya kedudukan dan peranannya masing-masing. Apapun pandangan orang terhadap mereka yang dianggap berbeda atau mereka yang memiliki kekurangan, sesungguhnya mereka penting di hadapan Allah. Oleh Allah mereka diterima dan menjadi bagian penting dalam rencana Allah yaitu untuk mewujudkan karya pemulihan bagi dunia ini.
Karena hubungan kita dengan Allah sudah dipulihkan, maka kita pun dipanggil untuk berperanserta dalam karya pemulihan Allah dengan sesama dan alam, karena sesama dan alam juga berharga dan dikasihi oleh Allah .Tuhan tidak membeda-bedakan anakNya berdasarkan kondisi fisik, ganteng atau tidak, pintar atau tidak dan sebagainya. Penggalan ayat dalam Yesaya hari ini menjadi buktinya. "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.." (Yesaya 43:4a). Itulah pandangan Allah terhadap kita. Kita berharga di mataNya, kita mulia dalam pandanganNya, dan Dia sangat mengasihi kita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...