Sabtu, 09 Februari 2013

Renungan Minggu Estomihi (Engkaulah Gunung Batuku, Maz.31:3b) 10 Februari 2013

Kemuliaan Tuhan Yang Menyelamatkan
2 Korintus 3: 12 – 4:2
a.       Ayat 12 :Kami bertindak dengan penuh keberanian; Dalam Injil tidak terdapat kegelapan seperti hukum Taurat, karena itu Paulus berani berkata terus terang. Tidak ada hal-hal yang gelap di dalam Injil. Paulus yakin bahwa Injil itu benar dan diilhamkan oleh Allah kepadanya, karena itu ia sangat berani memberitakan Injil; walaupun hal itu merupakan kebodohan bagi orang-orang Yunani dan batu snadungan bagi orang-orang Yahudi.
b.      Ayat 13: “Tidak seperti si Musa...” ; Paulus tidak berbuat seperti si Musa. Paulus berkata dengan terus terang dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi padanya atau tertutup seperti didalam hukum Taurat. Kabar Paulus bukan kabar menghukum, melainkan kabar kasih, karunia, rahmat dan hidup, bagi orang-orang yang bertobat dan yang percaya kepada Injil itu. Dalam hal ini Paulus tidak menyalahkan Musa, melainkan ia berbicara tentang pelayanan Musa. Kebenaran tentang penebusan itu tidak dinyatakan dnega jelas pada jaman Perjanjian Lama (Lih. EF.3:5). Musa ditugaskan untuk berkata-kata dengan lukisa-lukisan dan syarat-syarat, tetapi Paulus tidaklah demikian.
Dari ayat-ayat yang berikut kita mengetahui bahwa ketika Musa masuk ke dalam Kemah Suci dan menghadap Allah, ia mmebuka selubung itu; dan ketika ia keluar, mukanya bersinar lalu ia menyelubungi mukanya lagi. Maksud Musa memakai selubung itu bukanlah untuk mengurangi ketakutan orang banyak, melainkan supaya orang banyak sadar bahwa karena dosa-dosa mereka, merkea tidak layak memandang kemuliaan itu. Tindakan Musa menyelubungi mukanya adalah untuk menghukum orang banyak akan dosa-dosa mereka.
Setiap kali Musa masuk ke tempat yang mahakudus didalam Kemah Suci itu, kemuliaan itu diperbaharui supaya apabila iakeluar, orang banyak menyaksikan kemuliaan ilahi itu dan menginsafi bahwa ia menyampaikan perkataan Allah.
c.       Aya. 14: “Pikiran mereka telah menjadi tumpul...”: pikiran orang-orang Isarel itu dibutakan dan dikeraskan dari dahulu hingga sekarang ini karena mereka tidak memahami hukum Taurat sengan sebenarnya. Hati mereka yang bodoh menjadi gelap, seperti yang dikatakan Paulus di dalam Roma 1:21. Selubung yang menutup Perjanian Lama masih ada dan sekalipun selubung itu telah ditiadakan oleh Kristus, mereka tetap menolak Kristus.
d.      Ayat.15 : “Selubung yang menutupi hati mereka ...”; dalam ayat ini Paulus berkata bahwa selubung itu menutupi hati mereka hingga pada hari ini, Kegelapan atau kekelaman menyelubungi hati mereka melebihi kekerasan hati mereka atas Perjanian Lama. Mereka tidak mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias mereka.  Bangsa Israel harus kembali kepada Tuhan, kepada Yehova yang dijumpai Musa di dalam Kemah Suci itu, dimana pada waktu itu selubung Musa disingkapkan supaya ia dapat melihat terang kemuliaan ilahi. Tuhan itu adalah Yesus Kristus sendiri.
Kita dapat mengerti lebih jelas perkataan Paulus ini, apabila kita menyelidiki tentang pemuliaan Tuhan Yesus di atas gunung yang tinggi (Mrk.9:2 dst). Pada waktu itu Kristus nampak bersama dengan Musa dan Elia, tetapi hanya Kristus yang dipermuliakan. Suara dari langit hanya berkata tentang Yesus Kristus dan kemudian rasul-rasul hanya melihat Tuhan Yesus. Dialah yang tetap menyertai kita. Kemuliaan yang dilihat oleh mereka itu adalah kemuliaan Kristus, yaitu kemuliaan yang ada pada-Nya sebelum dunia ini dijadikan (Yoh.17:5)
Bilakelak orang-orang Yahudi berpaling kepada Tuhan dan percaya kepadaNya, selubung itu akan sidingkapkan oleh Tuhan. Selubung itu ada di dalam hati mereka dan apabila mereka berpaling kepada Yesus Kristus, Ia akan menyingkapkan selubung itu. Ketika Musa menghadap Tuhan di dalam Kemah Suci, Ia menyingkapkan selubungnya. Demikian pula halnya apabila orang-orang Yahudi berpaling kepada Tuhan Yesus.
e.      Ayat.17 : “Dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan ..”; Dalam ayat ini Paulus hendak menyatakan sebab selubung itu disingkapkan apabila mereka berpaling kepada Tuhan Yesus. Hal ini disebabkan Tuhan itu Roh, dan dimana ada Roh Tuhan, disitu ada kemerdekaan dari hukum Taurat, dari perhambaan dosa dan dari segala hal yang tidak terang. Maksud utama ayat-ayat ini ialah bahwa mengaku dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, merupakan anak kunci yang membuka seluruh Pernjanjian Lama. Ia membuka semua rahasia kepada orang-orang Yahudi yang percaya. Roh Kuudus mengenakan pekerjaan Kristus kepada orang-orang yang percaya dan membebaskan mereka dari segala perhambaan.
f.        Ayat 18; “Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung ..”; Kata “kita” berarti semua orang Kristen yang dipenuhi dan dimerdekakan oleh Roh Kudus. Pada masa PerjanianLama hanya Musa yang dapat memandang kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Tetapi sekarang, pada masa Perjanian Baru, terbuka kesempatan bagi semua orang yang berada didalam Kristus. Kita memandang kemuliaan Tuhan Yesus serta mencari wajah-Nya, kita berubah menyerupai Dia, serta mencerminkan kemuliaan-Nya kepada orang-orang lain.
Muka Musa terselubung, tetapi kita memandang kepada kemuliaan Tuhan, yaitu kepada wajah Tuhan Yesus yang tidak terselubung itu. Ingatlah bahwa kita tidak dapat memandang kemuliaan Tuhan Yesus tanpa mencari wajah-Nya.Mazmur 27:8 dapat diterjemahkan demikian: “Ketika Engkau berfirman; ‘Carilah wajah-Ku’, maka aku berkata, ‘Wajah-Mu kucari, ya Tuhan”. Demikianlah hendaknya sikap Rasul Paulus dan juga kita.
Sama seperti kita memandang cermin dan melihat muka kita, demikian pula kita mencari wajah Tuhan Yesus agar kita menjadi serupa dengan Dia dan menyinarkan kemuliaan-Nya. Tidak ada selubung pada wajahNya dan kitapun tidak perlu berselubung. Kita ingin menyinarkan kemuliaan-Nya. Semakin kita mengutamakan Tuhan dan kemuliaanNya, semakin kita menjadi serupa dengan Dia. Karena dengan cara itu Roh Tuhan mengubah kita menjadi serupa dengan Tuhan Yesus.
Kemuliaan Kristus tidak seperti kemuliaan Musa yang terus-menerus memudar. Kemuliaan Kristus makin hari makin bertambah mulia.
Hal kita menjadi serupa dengan Kristus adalah pekerjaan Roh Kudus didalam kita, karena hati kita hanya dapat diubah oleh Roh Kudus. Semua yang dikatakan tentang ayat ini bersangkut-paut dengan hal kita menjadi surat Kristus (3:3) Siapakah yang sanggup melakukan hal-hal yang demikian ? Kesanghupan kita datang dari Allah Roh Kudus.
Dalam pasal ini Paulus membedakan kemuliaan Musa dengan kemuliaan Kristus. Hukum Taurat tidak berkuasa melahirkan kembali, Hukum taurat hanya menghukum, tetapi Injil menghancurkan hati yang berdosa. Injil menyatakan manusia karena kematian Kristus di atas kayu salib. Bukit Sinai bergoncang dengan menakutkan, tetapi diatas bukit Golgota guruh dan hukuman menimpa lebih besar daripada kemuliaan Bukit Sinai. Tanpa Bukit Golgota pintu sorga tidak dapat terbuka bagi kita.
Stiap orang Kristen harus memancarkan wujud Allah yang hidup melalui kehidupannya. Dengan demikian kita dapat diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan oleh Roh Tuhan, dan juga dapat menjadi surat Kristus di dalam dunia yang gelap ini.
Hanya Yesus Kristuslah yang melayakkan dan memberi kesanggupan kepada kita untuk menerima pelayanan itu. Agar semua maksud dan tujuan pelayanan kita suci adanya dihadapan Allah. Penilaian Allah lebih tinggi daripada penilaian manusia dan setiap pemberitaan Injil harus memberi pertanggungan- jawab di hadapan Allah. Amin. 

Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...