Kemuliaan
Tuhan Yang Menyelamatkan
2
Korintus 3: 12 – 4:2
a. Ayat
12 :Kami bertindak dengan penuh keberanian; Dalam Injil tidak terdapat
kegelapan seperti hukum Taurat, karena itu Paulus berani berkata terus terang.
Tidak ada hal-hal yang gelap di dalam Injil. Paulus yakin bahwa Injil itu benar
dan diilhamkan oleh Allah kepadanya, karena itu ia sangat berani memberitakan
Injil; walaupun hal itu merupakan kebodohan bagi orang-orang Yunani dan batu
snadungan bagi orang-orang Yahudi.
b. Ayat
13: “Tidak seperti si Musa...” ; Paulus tidak berbuat seperti si Musa. Paulus
berkata dengan terus terang dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi padanya atau
tertutup seperti didalam hukum Taurat. Kabar Paulus bukan kabar menghukum,
melainkan kabar kasih, karunia, rahmat dan hidup, bagi orang-orang yang bertobat
dan yang percaya kepada Injil itu. Dalam hal ini Paulus tidak menyalahkan Musa,
melainkan ia berbicara tentang pelayanan Musa. Kebenaran tentang penebusan itu
tidak dinyatakan dnega jelas pada jaman Perjanjian Lama (Lih. EF.3:5). Musa
ditugaskan untuk berkata-kata dengan lukisa-lukisan dan syarat-syarat, tetapi
Paulus tidaklah demikian.
Dari
ayat-ayat yang berikut kita mengetahui bahwa ketika Musa masuk ke dalam Kemah
Suci dan menghadap Allah, ia mmebuka selubung itu; dan ketika ia keluar,
mukanya bersinar lalu ia menyelubungi mukanya lagi. Maksud Musa memakai
selubung itu bukanlah untuk mengurangi ketakutan orang banyak, melainkan supaya
orang banyak sadar bahwa karena dosa-dosa mereka, merkea tidak layak memandang
kemuliaan itu. Tindakan Musa menyelubungi mukanya adalah untuk menghukum orang
banyak akan dosa-dosa mereka.
Setiap kali
Musa masuk ke tempat yang mahakudus didalam Kemah Suci itu, kemuliaan itu
diperbaharui supaya apabila iakeluar, orang banyak menyaksikan kemuliaan ilahi
itu dan menginsafi bahwa ia menyampaikan perkataan Allah.
c. Aya.
14: “Pikiran mereka telah menjadi tumpul...”: pikiran orang-orang Isarel itu
dibutakan dan dikeraskan dari dahulu hingga sekarang ini karena mereka tidak
memahami hukum Taurat sengan sebenarnya. Hati mereka yang bodoh menjadi gelap,
seperti yang dikatakan Paulus di dalam Roma 1:21. Selubung yang menutup
Perjanian Lama masih ada dan sekalipun selubung itu telah ditiadakan oleh
Kristus, mereka tetap menolak Kristus.
d. Ayat.15
: “Selubung yang menutupi hati mereka ...”; dalam ayat ini Paulus berkata bahwa
selubung itu menutupi hati mereka hingga pada hari ini, Kegelapan atau
kekelaman menyelubungi hati mereka melebihi kekerasan hati mereka atas
Perjanian Lama. Mereka tidak mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias
mereka. Bangsa Israel harus kembali
kepada Tuhan, kepada Yehova yang dijumpai Musa di dalam Kemah Suci itu, dimana
pada waktu itu selubung Musa disingkapkan supaya ia dapat melihat terang
kemuliaan ilahi. Tuhan itu adalah Yesus Kristus sendiri.
Kita dapat
mengerti lebih jelas perkataan Paulus ini, apabila kita menyelidiki tentang
pemuliaan Tuhan Yesus di atas gunung yang tinggi (Mrk.9:2 dst). Pada waktu itu
Kristus nampak bersama dengan Musa dan Elia, tetapi hanya Kristus yang
dipermuliakan. Suara dari langit hanya berkata tentang Yesus Kristus dan kemudian
rasul-rasul hanya melihat Tuhan Yesus. Dialah yang tetap menyertai kita.
Kemuliaan yang dilihat oleh mereka itu adalah kemuliaan Kristus, yaitu
kemuliaan yang ada pada-Nya sebelum dunia ini dijadikan (Yoh.17:5)
Bilakelak
orang-orang Yahudi berpaling kepada Tuhan dan percaya kepadaNya, selubung itu
akan sidingkapkan oleh Tuhan. Selubung itu ada di dalam hati mereka dan apabila
mereka berpaling kepada Yesus Kristus, Ia akan menyingkapkan selubung itu.
Ketika Musa menghadap Tuhan di dalam Kemah Suci, Ia menyingkapkan selubungnya.
Demikian pula halnya apabila orang-orang Yahudi berpaling kepada Tuhan Yesus.
e. Ayat.17
: “Dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan ..”; Dalam ayat ini Paulus
hendak menyatakan sebab selubung itu disingkapkan apabila mereka berpaling
kepada Tuhan Yesus. Hal ini disebabkan Tuhan itu Roh, dan dimana ada Roh Tuhan,
disitu ada kemerdekaan dari hukum Taurat, dari perhambaan dosa dan dari segala
hal yang tidak terang. Maksud utama ayat-ayat ini ialah bahwa mengaku dan
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, merupakan anak kunci yang membuka seluruh
Pernjanjian Lama. Ia membuka semua rahasia kepada orang-orang Yahudi yang
percaya. Roh Kuudus mengenakan pekerjaan Kristus kepada orang-orang yang
percaya dan membebaskan mereka dari segala perhambaan.
f.
Ayat 18; “Kita semua mencerminkan kemuliaan
Tuhan dengan muka yang tidak berselubung ..”; Kata “kita” berarti semua orang
Kristen yang dipenuhi dan dimerdekakan oleh Roh Kudus. Pada masa PerjanianLama
hanya Musa yang dapat memandang kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
terselubung. Tetapi sekarang, pada masa Perjanian Baru, terbuka kesempatan bagi
semua orang yang berada didalam Kristus. Kita memandang kemuliaan Tuhan Yesus
serta mencari wajah-Nya, kita berubah menyerupai Dia, serta mencerminkan
kemuliaan-Nya kepada orang-orang lain.
Muka Musa
terselubung, tetapi kita memandang kepada kemuliaan Tuhan, yaitu kepada wajah
Tuhan Yesus yang tidak terselubung itu. Ingatlah bahwa kita tidak dapat memandang
kemuliaan Tuhan Yesus tanpa mencari wajah-Nya.Mazmur 27:8 dapat diterjemahkan
demikian: “Ketika Engkau berfirman; ‘Carilah wajah-Ku’, maka aku berkata, ‘Wajah-Mu
kucari, ya Tuhan”. Demikianlah hendaknya sikap Rasul Paulus dan juga kita.
Sama seperti
kita memandang cermin dan melihat muka kita, demikian pula kita mencari wajah
Tuhan Yesus agar kita menjadi serupa dengan Dia dan menyinarkan kemuliaan-Nya.
Tidak ada selubung pada wajahNya dan kitapun tidak perlu berselubung. Kita ingin
menyinarkan kemuliaan-Nya. Semakin kita mengutamakan Tuhan dan kemuliaanNya,
semakin kita menjadi serupa dengan Dia. Karena dengan cara itu Roh Tuhan
mengubah kita menjadi serupa dengan Tuhan Yesus.
Kemuliaan
Kristus tidak seperti kemuliaan Musa yang terus-menerus memudar. Kemuliaan
Kristus makin hari makin bertambah mulia.
Hal kita
menjadi serupa dengan Kristus adalah pekerjaan Roh Kudus didalam kita, karena
hati kita hanya dapat diubah oleh Roh Kudus. Semua yang dikatakan tentang ayat
ini bersangkut-paut dengan hal kita menjadi surat Kristus (3:3) Siapakah yang
sanggup melakukan hal-hal yang demikian ? Kesanghupan kita datang dari Allah
Roh Kudus.
Dalam pasal
ini Paulus membedakan kemuliaan Musa dengan kemuliaan Kristus. Hukum Taurat
tidak berkuasa melahirkan kembali, Hukum taurat hanya menghukum, tetapi Injil
menghancurkan hati yang berdosa. Injil menyatakan manusia karena kematian
Kristus di atas kayu salib. Bukit Sinai bergoncang dengan menakutkan, tetapi
diatas bukit Golgota guruh dan hukuman menimpa lebih besar daripada kemuliaan
Bukit Sinai. Tanpa Bukit Golgota pintu sorga tidak dapat terbuka bagi kita.
Stiap orang
Kristen harus memancarkan wujud Allah yang hidup melalui kehidupannya. Dengan
demikian kita dapat diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan oleh Roh Tuhan, dan
juga dapat menjadi surat Kristus di dalam dunia yang gelap ini.
Hanya Yesus
Kristuslah yang melayakkan dan memberi kesanggupan kepada kita untuk menerima
pelayanan itu. Agar semua maksud dan tujuan pelayanan kita suci adanya
dihadapan Allah. Penilaian Allah lebih tinggi daripada penilaian manusia dan
setiap pemberitaan Injil harus memberi pertanggungan- jawab di hadapan Allah. Amin.