Kamis, 03 Juni 2010

Renungan Hari Jumat, 4 Juni 2010

Melihat Keselamatan
Lukas 3 : 6
Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Kita menjadi benar, karena dibenarkan oleh TUHAN YESUS yang menebus kita dan menghapus segala dosa kita. Setelah kita dibenarkan, bukan berarti perjalanan iman kita sudah selesai. Itu justru baru langkah awal. Pertobatan yang tidak diikuti dengan hidup di dalam tuntunan Firman TUHAN dan ROH KUDUS tidak akan membawa kita ke Sorga. Memiliki hubungan yang erat dengan TUHAN, yaitu selalu dituntun Firman dan ROH KUDUS itu yang disebut saleh. Pada zaman gereja TUHAN yang berdiri setelah hari Pentakosta, ROH KUDUS berdiam di dalam hati orang-orang percaya.
Apa yang seharusnya menjadi fokus kita? Hidup kekal. Bukan berarti kita tidak berhak menikmati berkat jasmani. Mengejar berkat jasmani, kita tidak akan menerima kepuasan. Itu hanya membuat banyak orang bekerja dengan ambisi, sampai-sampai tega sodok sana sodok sini untuk amankan posisi. Akibatnya rekan sekerja dikorbankan demi kepuasan pribadi. Setelah sampai di posisi tinggi, ternyata kepuasan tidak didapat juga. Pilihan yang jauh lebih menguntungkan adalah: bila mata rohani yang terfokus pada hidup kekal, ada bonus hidup kelimpahan.

Sekalipun kita jenuh dan merasa begitu terbiasa dengan segala kebaikan yang sudah kita miliki, saya rasa semua akan setuju kalau saya katakan betapa bodohnya dia yang mau meninggalkan kebaikan itu. Setiap orang pasti akan setuju dengan nasihat untuk tetap teguh dengan apa yang anak tadi miliki, bahkan lakukan lebih lagi untuk mengalami kenaikan tingkat lagi dalam hidupnya.
Itulah yang Tuhan mau ingatkan kepada kita. Mengapa harus melepaskan keselamatan dan tidak menghargainya hanya karena kita merasa jenuh dan merasa terlalu banyak batasan yang Tuhan berikan? Justru sebaliknya, semakin teguhlah dan berakar kuat dalam Tuhan agar batas itu terus naik dan berkembang, sampai satu waktu kita akan melihat betapa besarnya kekayaan yang kita miliki dalam Tuhan itu. Dan betapa beruntungnya kita yang ada dalam pagar keselamatan itu.
Dengan mata hati atau mata rohani yang terang, kita akan mampu melihat keselamatan yang telah disediakan TUHAN bagi orang-orang yang benar dan saleh. Keselamatan yang memimpin kita ke Sorga itu yang membuat hati kita benar-benar puas.

Renungan Hari Kamis, 3 Juni 2010

Bersama Tuhan Tidak Takut
Yesaya 44: 8
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!
Kita perhatikan bagaimana TUHAN YESUS selalu berkata: "Damai sejahtera..." dalam setiap perjumpaan dengan murid-murid-NYA setelah kebangkitan-NYA. Arti kata "Damai Sejahtera" ini merupakan hal yang sangat penting. Setelah TUHAN bangkit dari kematian-NYA, DIA menunjukkan bahwa barang siapa yang percaya kepada-NYA sudah diperdamaikan kembali dengan ALLAH. Dengan mengerti hal ini TUHAN YESUS mau supaya kita selalu memiliki damai sejahtera dalam hidup ini dalam keadaan apapun. TUHAN YESUS mau supaya kita tidak lagi mengalami ketakutan seperti yang dialami murid-murid-NYA dahulu.
Hal yang paling menakutkan adalah pada saat merasa bahwa kita belum diperdamaikan dengan ALLAH. Tetapi orang yang benar-benar beriman kepada kuasa kebangkitan TUHAN YESUS, pasti tidak akan takut oleh apapun juga, sekalipun harus menghadapi kematian. Yang belum diperdamaikan dengan ALLAH BAPA pasti akan takut karena tanpa sadar manusia memiliki pikiran akan menghadap ALLAH setelah kematiannya nanti.

Manusia yang belum diperdamaikan dengan ALLAH sama dengan masih dilumuri oleh noda dan dosa. Dan orang yang demikian pasti akan mengalami ketakutan karena hukuman-hukuman apa yang akan diterima sebagai akibat dari dosanya akan segera dialaminya. Akan berbeda jika kita sudah menerima pengampunan dosa sehingga kita diperdamaikan kembali dengan ALLAH, sehingga penghukuman tidak lagi berlaku atas kita. Sebaliknya yang berkuasa atas diri kita adalah TUHAN YESUS yang sudah menyediakan pengampunan dan mengubah setiap orang yang beriman kepada-NYA menjadi anak-anak ALLAH.
Anak-anak ALLAH adalah mereka yang sudah diampuni dari dosa dan hidupnya dibenarkan oleh penebusan dosa yang dilakukan TUHAN YESUS di kayu salib. Kita menjadi manusia yang layak untuk menghadap ALLAH, baik selama masih hidup di bumi dalam doa maupun setelah kematian kita di dalam Kerajaan Sorga.
Oleh sebab itu jadilah kuat!. Sebab orang-orang kuatlah yang siap menghadapi pertempuran. Pilihan ada ditangan kita apakah menjadi orang yang lemah atau orang yang kuat, kuat didalam Tuhan tentunya. Orang-orang yang lemah akan menjadi bulan-bulanan Iblis, sementara orang-orang yang kuat akan menjadi pemenang bahkan lebih dari pada pemenang.

Renungan Hari Rabu, 2 Juni 2010

Berharga
Yesaya 43: 4

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Ketika penghargaan menjadi kebutuhan. Dalam sebuah kemitraan, jika tidak ada saling menghargai maka tentu akan sangat sukar untuk dipertahankan. Hubungan antara umat Tuhan dengan Tuhan , adalah seperti hubungan suami-isteri, bahkan lebih dari itu. Ketika berada di Tanah Pembuangan, umat Tuhan seperti sedang dijauhi oleh Tuhan. Tapi, syukurlah bahwa suasana beku itu akan segera menjadi cair, sebab Tuhan bersedia mengembalikan mereka ke tanah airnya sendiri. Tindakan ini menjadi bukti nyata bahwa selama ini Tuhan tidak berubah, tetap menganggap umatnya cukup berharga di mataNya. Hal ini dapat memunculkan percaya diri, semangat baru dan sukacita besar di hati umat Tuhan dalam menyongsong masa depan mereka.
kita itu sangat berharga di mata Yesus Kristus, sekalipun kita jatuh dan tersesat, Yesus Kristus tetap menunggu kita balik dan kita sangat berharga, karena saking berharganya kita, Yesus Kristus sampai rela turun ke dunia untuk menebus segala dosa kita bahkan rela mati di kayu salib. Kadang tanpa kita sadari kita tidak menghargai karya penebusanNya, kita kerap kali sibuk dengan segala urusan kita… kita kerap tidak punya waktu sedikitpun untukNya. kadang kita mempergunakan waktu dan hidup kita dengan sia-sia untuk keinginan daging dan hawa nafsu kita semata, dan (mungkin) Yesus Kristus yang melihat hal tsb akan menangis.. dan Yesus Kristus terus memanggil kita untuk kembali kepadaNya… karena kita sangat berharga dimataNya dan karena kita biji mata kepunyaanNya maka kita jangan mau terintimidasi oleh akal licik Iblis.

Dan pengorbanan Yesus ini bukan hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu saja, tetapi kepada semua orang. Semua orang tanpa terkecuali adalah berharga dimata Tuhan. Setiap orang punya kedudukan dan peranannya masing-masing. Apapun pandangan orang terhadap mereka yang dianggap berbeda atau mereka yang memiliki kekurangan, sesungguhnya mereka penting di hadapan Allah. Oleh Allah mereka diterima dan menjadi bagian penting dalam rencana Allah yaitu untuk mewujudkan karya pemulihan bagi dunia ini.
Karena hubungan kita dengan Allah sudah dipulihkan, maka kita pun dipanggil untuk berperanserta dalam karya pemulihan Allah dengan sesama dan alam, karena sesama dan alam juga berharga dan dikasihi oleh Allah .Tuhan tidak membeda-bedakan anakNya berdasarkan kondisi fisik, ganteng atau tidak, pintar atau tidak dan sebagainya. Penggalan ayat dalam Yesaya hari ini menjadi buktinya. "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.." (Yesaya 43:4a). Itulah pandangan Allah terhadap kita. Kita berharga di mataNya, kita mulia dalam pandanganNya, dan Dia sangat mengasihi kita.

Renungan Hari Selasa, 01 Juni 2010

Rencana Allah Tak Terhalangi
Roma 4: 21b
Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Makna berpegang teguh kepada janji Allah pada masa kini makin tidak mudah. Selaku bangsa dan umat manusia saat ini kita telah menghadapi permasalahan hidup yang serba global dan makin kompleks seperti: fakta pemanasan global, rusaknya lingkungan hidup, makin terbatasnya sumber enersi bumi, meledaknya jumlah penduduk, makin tingginya tingkat kemiskinan, rusaknya komunikasi yang makin mempertebal dinding pembatas suku, agama dan ras.
Pada masa kini kita semua makin berada dalam ketidakpastian hidup, umat yang makin mengerang kesakitan, putus-asa, mengalami depresi, sekarat dan bunuh-diri. Seandainya kita membiarkan diri dipengaruhi dan diseret oleh berbagai peristiwa yang sedang terjadi, maka siapapun juga akan runtuh imannya. Karena itu kita membutuhkan iman yang semakin matang, “otonom” (mandiri) dan berkualitas sehingga kita mampu berdiri tegak di tengah-tengah pergolakan hidup. Kuncinya adalah kita tetap memiliki relasi dan komunikasi yang semakin intim dengan Tuhan di tengah-tengah permasalahan yang sedang terjadi.
Sehingga dengan persekutuan yang intim bersama Tuhan tersebut akan memampukan kita untuk tetap berpegang teguh kepada janji-janjiNya. Karena kita percaya bahwa Tuhan Yesus akan menyertai dan memampukan kita untuk melewati berbagai kesulitan, pergumulan dan krisis dalam kehidupan ini. Dan pada saatNya yaitu pada kedatangan Kristus yang terakhir, Tuhan Yesus akan membaharui seluruh kehidupan yaitu “langit dan bumi yang baru”. Jika demikian, apakah kehidupan kita senantiasa berfokus kepada Kristus selaku pengendali jalannya sejarah? Kalau hidup kita telah terarah dan berfokus kepada Kristus, maka kita tidak boleh membiarkan diri dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang menyedihkan dan mengecewakan khususnya ketika harapan-harapan atau keinginan kita tidak terpenuhi. Kita perlu terus berpegang teguh kepada janji-janji Tuhan yang memiliki masa dan waktu yang tepat bagi kita


Jika kita mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh, kita pasti mengerti bahwa antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terdapat hubungan yang saling berkaitan, yaitu berupa nubuatan yang pasti akan digenapi (benar-benar terjadi). Hal ini terjadi karena pengarang dari Alkitab adalah satu pribadi, yaitu ROH KUDUS. Tetapi untuk menuliskan Firman yang dikehendaki ALLAH, ROH KUDUS menggunakan manusia dengan cara memberikan pewahyuan.
ALLAH memang merencanakan hal ini supaya semua manusia, baik yang hidup di masa lalu, maupun pada jaman ini yang tidak mengalami masa Perjanjian Lama, dapat mengerti seluruh rencana ALLAH. Karena itu jika seseorang tidak mengerti Firman ALLAH yang dituliskan dalam Alkitab, dia tidak akan mengetahui rencana ALLAH tentang keselamatan bagi dirinya. Hal ini tidak boleh diremehkan, sebab tanpa kita mengerti rencana keselamatan ALLAH maka kita tidak akan pernah dapat masuk ke dalam keselamatan yang sudah disediakan ALLAH bagi manusia, sehingga sia-sialah ibadah kita. Ibadah yang tidak didasari pada pengertian jalur kebenaran ALLAH hanya menghasilkan ibadah yang bersandar pada tradisi yang dibuat oleh manusia saja. Dan hal demikian tentu tidak berkenan bagi ALLAH, sebab DIA ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, kehendak dan aturan-NYA, bukan kehendak dan aturan manusia.

Renungan Hari Senin, 31 Mei 2010

Hikmat Dan Pengetahuan Allah
Roma 11 : 33
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.
Dari segala masa, kematian Yesus Kristus merupakan pengorbanan terbesar, suatu penyataan kasih yang tidak terukur dalamnya. Oleh karena itu, memperlakukan Yesus sekedar sebagai manusia dalam arti makhluk ciptaan merupakan suatu penghujatan. Gagal dalam menyelaraskan kehidupan kita dengan ajaran-ajaran-NYA akan berarti kehilangan kehidupan itu sendiri.
Sebaliknya, apabila Yesus Kristus bukan Allah, melainkan makhluk ciptaan yang lebih rendah derajatnya, kita hanya akan merasa berterima kasih atas kehidupan, kematian, dan pengajaran-NYA, tetapi kita tidak akan menyembah Dia sebagai Allah. Bila kita menganggap Dia makhluk ciptaan Allah, lalu kita menyembah Dia sebagai Allah, itu merupakan suatu kesalahan yang sangat besar. Mengapa? Karena dengan demikian kita menjadikan Dia berhala yang menempati kedudukan Allah. Alkitab dengan tegas menentang penyembahan berhala. Allah mengatakan bahwa Ia tidak akan memberikan kemuliaan-NYA kepada yang lain, dan bahwa tidak ada Allah lain selain Dia, dan bahwa kita harus menyembah Dia saja. Jadi persoalannya, Yesus betul-betul Allah atau Ia bukan Allah. Percaya kepada Dia sebagai yang lain-lainnya merupakan suatu bentuk penghujatan, suatu penyembahan berhala.

Pembahasan seperti ini dapat menjadi sangat rumit, bergantung pada ajaran apa yang telah diterima seseorang. Berbagai argumentasi dapat dikemukakan untuk mendukung ataupun menentang keilahian Kristus. Misalnya, jika seseorang telah diajari bahwa Allah adalah satu Pribadi dan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan, maka dalam membaca Alkitab untuk pertama kalinya, ia dapat menemukan ayat-ayat yang kelihatannya mendukung pandangan tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang telah diajari bahwa Allah adalah Yang Mahatinggi, sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan bahwa Anak melepaskan kesetaraan-NYA dengan Allah untuk menjadi manusia di dalam pribadi Yesus Kristus.
da banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dipahami oleh alam pikiran manusia. Oleh karenanya, jangan heran kalau kita tidak dapat memahami sepenuhnya tentang bagaimana Allah menciptakan dunia.
Jika Allah tidak mewahyukan hal ini kepada kita, kita tidak akan pernah tahu bahwa ada tiga pribadi dalam satu Allah. Allah mewahyukan kepada kita kebenaran yang intim dari diri-Nya karena Dia mengasihi kita dan karena Dia ingin supaya kita melalui iman dan pembaptisan, mendapat keakraban yang mendalam dengan ketiga pribadi.



Rabu, 02 Juni 2010

Renungan epistel Minggu Trinitatis, 30 Mei 2010

Meninggikan Nama Tuhan
Mazmur 57 : 1-4
Mazmur 57 ditulis saat Daud bersembunyi di gua untuk menghindari kejaran Saul yang ingin membunuhnya. Saul adalah Raja Israel yang pertama, tetapi iri hati dan kedengkiannya terhadap Daud telah menjerumuskannya ke dalam tindakan-tindakan amat tercela. Saul, dalam bagian ini keadaannya sedang menurun. Hubungannya dengan Allah merenggang. Hal inilah yang menyebabkan kemundurannya. Lambat atau cepat, ia pasti akan mengalami kejatuhan. Di dalam diri Daud, Saul melihat saingan anaknya (putra mahkota). Karena Saul melihat kemenangan-kemenangan yang dicapai Daud dan sambutan rakyat terhadap Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa (berpuluh-puluh ribu)". Setiap kali Saul berusaha untuk menjatuhkan Daud, ia tidak berhasil. Akibatnya, Saul semakin membenci Daud. Saul iri hati karena Daud lebih dihargai orang-orang. Daud tidak mencari kemuliaan sendiri, tetapi kemuliaan Allah. Maka Allah memberinya kekuatan dalam hidupnya; tanpa kebencian dan iri hati. Daud memulai hidupnya sebagai anak gembala, kemudian ia menjadi penghibur istana, lalu menjadi pejuang, dan setelah itu ia menjdi raja, menggantikan Saul.
Saat itu Daud telah kehilangan banyak hal; istri, saudara, sahabat, juga kedudukan. Namun, Daud tidak kehilangan harta yang terindah, yaitu Tuhan. Sebetulnya, Raja Saul menyuruh Daud membunuh orang Filistin itu cuma alasan saja. Hati Raja Saul yang diliputi rasa iri kepada Daud, menghendaki Daud mati dibunuh oleh orang Filistin. Tapi Tuhan menyertai Daud; ia berhasil membunuh orang-orang Filistin. Bukan hanya 100 orang, melainkan 200 orang. Maka Raja Saul terpaksa memberikan Mikhal, puterinya, kepada Daud untuk dijadikan istri Daud. Karena menghormati Tuhan, Daud tidak melawan Saul, walaupun ia sanggup mengalahkannya. Daud adalah pribadi yang tepat untuk kita jadikan contoh. Walaupun ia tidak berbuat salah namun Saul sangat benci kepadanya dan ingin membunuhnya. Namun Daud tidak pernah membenci Saul. Bahkan ketika ada kesempatan baginya untuk membunuh Saul, Daud tidak melakukannya. Malah ia menasihati Saul dengan lembut. Itu dapat kita lihat pada I Samuel 24:10-12. Jika kita ingin orang yang berbuat salah berubah dari perbuatannya dan berbalik dari jalannya yang salah maka kita harus menegurnya dengan kasih, bukan dengan amarah atau dengan kebencian. Sebelum kita mengajak dia untuk hidup benar dalam Kristus maka kita harus menunjukkan terlebih dahulu kasih Kristus yang benar yaitu dengan cara menegurnya dalam kasih, Jika kita bisa melakukannya maka masalah yang baru yaitu pertengkaran tidak akan terjadi, dan orang yang kita tegur tersebut kemungkinan besar akan berubah.
Dan kerinduannya adalah bagaimana agar Tuhan ditinggikan dan dimuliakan. Ini yang membuat Daud tidak membunuh Saul walaupun kesempatan sudah di depan mata (1 Samuel 24:1-23). Sebaliknya, Daud dengan setia menunggu Tuhan menggenapi janji-Nya, pada waktu-Nya. Demikianlah Tuhan dipermuliakan di dalam hidup Daud.
Akankah tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan—studi, pekerjaan, dan sebagainya, membuat kita tak sabar dan ingin mundur? Apabila keadaan tengah tidak menyenangkan, biarlah kita coba merenungkan kembali janji-janji Tuhan. Minta Dia menguatkan dan menjaga kita, sehingga tiap keputusan yang kita buat tidak menyeret kita ke dalam hal-hal buruk. Dan biarlah kita tetap taat agar nama-Nya dimuliakan.

Renungan Hari Minggu Trinitatis, 30 Mei 2010

Menyaksikan Kuasa Tritunggal Allah
Lukas 12 : 1-12
Dahulu 12 rasul itulah yang disebut murid-murid Yesus. Mereka ini juga sahabat-sahabatNya. Tapi sekarang ini, kita juga adalah murid-muridNya dan juga sahabat-sahabatNya. Jadi pengajaran itu juga ditujukan untuk kita. Kita harus mau menerima pengajaran tersebut. Di ayat ini Tuhan memperingatkan agar kita waspada terhadap kemunafikan. Jangan seperti orang-orang farisi, yang hanya bersih di bagian luar saja. Tetapi bagian dalamnya (bagian dalam itu adalah hati) kotor.
Peringatan ini dimaksudkan agar kita tidak hanya membereskan bagian luar dari hidup kita. Misalnya dari luar kita tampak alim tapi di hati kita penuh dengan kejahatan. Kejahatan di sini bukan hanya hal-hal yang besar seperti di TV, pembunuhan, perampokan, dsb. Kejahatan itu sebenarnya adalah suatu tindakan yang berfokus untuk kesenangan diri sendiri yang mengorbankan orang lain. Jadi hal kecil pun, bisa menjadi kejahatan. Misalnya, kalau yang lagi kuliah, titip absen. Titip absen itu jahat loh… Orang tua kita sudah membiayai kuliah kita yang tidak sedikit biayanya. Tapi demi menuruti kesenangan kita, kita bolos, titip absen. Ini kan tindakan yang berfokus untuk kesenangan diri sendiri, dengan mengorbankan sesuatu yang telah diberikan ortu.
Agar kita tidak hidup munafik, kita memerlukan suatu keterbukaan. Tapi keterbukaan ini juga harus PAKAI HIKMAT. Jadi tidak asal terbuka. Kalau asal-asalan terbuka, bukan malah jadi berkat, kita malah bisa kena batunya. Sebelum terbuka, juga sebaiknya kita doa dulu. Minta Tuhan jamah hati orang yang akan kita ajak bicara. Apabila ada konsekuensi yang harus kita tanggung, ya kita harus bertanggung jawab. Tuhan bisa mengampuni dosa-dosa kita, tetapi konsekuensi perbuatan kita itu, tetep harus kita tanggung. Jadi untuk kedepannya, berhati-hatilah sebelum menentukan keputusan. Kekuasaan terbesar yang Tuhan berikan kepada manusia adalah kekuasaan untuk menentukan pilihan, keputusan.

Penghalang keterbukaan ini biasanya adalah TAKUT AKAN MANUSIA. Lalu apa yang Tuhan ajarkan kepada sahabat-sahabatNya tentang takut akan manusia? (ayat 4). Apakah jalan keluar bagi orang yang takut akan manusia? (ayat 5). Tentang takut akan manusia, Tuhan mengajarkan agar kita jangan takut akan manusia. Manusia dapat membunuh kita, tapi setelah itu, tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Manusia bisa menghakimi kita di dunia ini, tetapi tidak setelah kita meninggal nanti. Jalan keluar untuk mengatasi halangan keterbukaan ini adalah dengan takut akan Tuhan. Tuhan punya kuasa untuk mengambil nyawa kita, dan mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka.
Murtad berarti menyangkal Yesus Kristus setelah mengecap karunia Sorgawi. Tidak mungkin orang yang didalam hatinya berdiam Roh Kudus, mengutuki Allah, tetapi setelah Roh Kudus pergi meninggal-kan dia! Jadi orang yang yang berdosa kepada Roh Kudus adalah orang yang pernah memiliki Roh Kudus di dalam hatinya, kemudian murtad, sehingga Roh Kudus pergi meninggalkan dia. I Korintus 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Kenapa tidak bisa diampuni? Dimana letak masalahnya? Apakah Allah yang tidak mau mengampuni? Ibrani 6:4-6 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. Jadi menurut Alkitab, bukan karena Allah tidak mau mengampuni, tetapi karena TIDAK BISA atau TIDAK MUNGKIN DIBAHARUI LAGI !
Dosa kepada Roh Kudus bukanlah dosa yang tiba-tiba dapat dilakukan, tetapi merupakan dosa yang berlangsung secara bertahap dan melalui proses yang cukup lama. Orang itu berkali-kali mendukakan Roh Kudus, tidak mau mendengarkan suara Roh Kudus, tetap berbuat dosa sehingga hati nuraninya menjadi tumpul, hingga akhirnya murtad. Pada saat ini lah Roh Kudus meninggalkan dia !!
Roh Kudus itu sangat lemah lembut, Allah Roh Kudus itu tidak bisa marah. Yesus Kristus bisa marah, Allah Bapa bisa marah, tapi Roh Kudus tidak pernah marah, karena Dia sangat lemah lembut! Bila kita berbuat dosa, Roh Kudus tidak akan marah, tetapi Dia akan berduka cita !! Apa bukti Roh Kudus sedang berduka, yaitu bila kita kehilangan suka cita. Bila Roh Kudus berduka karena kita berbuat dosa, maka roh kita juga tidak bisa bersuka cita.
Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Karena Roh Kudus sangat lemah lembut, maka bila ada orang yang berdosa sampai menghujat Roh Kudus sehingga murtad, maka Dia adalah orang benar-benar sangat berdosa. Dosa menghujat Roh Kudus tidak terhapuskan, karena Roh Kudus yang ada dalam hati manusia adalah kasih karunia terbesar Allah Tritunggal kepada manusia, tidak ada yang lebih besar dari pada itu ! Nah bila ada yang menghujat Roh Kudus tidak ada lagi kasih karunia yang mampu memperbaharui orang itu !!
Biarlah kita senantiasa mau mendengar suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita masing-masing. Jangan ada seorangpun diantara kita yang melakukan dosa yang demikian. Allah itu tidak jauh saudara-saudara, Allah ada di dalam hati kita, Allah Roh Kudus ada dalam hati kita !!
Pada masa kini kiranya jarang terjadi umat beriman mati karena imannya. Sebagaimana umat beriman kita mimiliki tugas menghayati jiwa kemartiran, maka marilah kita mawas diri sejauh mana kita setia pada panggilan untuk menjadi ‘martir’ masa kini. Kesetiaan pada iman, yang berarti hidup baik dan berbudi pekerti luhur, merupakan panggilan hidup kita masa kini. Marilah dalam cara hidup dan cara bertindak kita berpedoman pada motto ini: “jiwa lebih penting daripada tubuh, tubuh lebih penting daripada makanan dan pakaian, tubuh kita alias manusia lebih penting daripada binatang maupun tumbuh-tumbuhan serta barang atau harta benda”. Kami juga berharap kepada kita semua untuk tidak malu dan tidak takut mengakui dan menghayati jati diri yang benar, misalnya sebagai umat beragama berani mengakui agamanya serta menghayati ajaran utama dari agamanya dengan setia. Jiwa kemartiran masa kini juga dapat dihayati dengan setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing: suami-isteri setia saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit sampai mati, yang terpanggil menjadi imam, bruder atau suster setia menghayati panggilannya sampai mati. Hidup jujur dan tidak korupsi pada masa kini hemat saya juga merupakan bentuk penghayatan jiwa kemartiran, maka kami berharap para pegawai, pejabat, pemimpin dst, untuk hidup jujur dan tidak melakukan korupsi dalam bentuk apapun.
Maka hanya dengan ketulusan hati kita perlu membuka diri dan memurnikan hati, agar kita bisa melihat penyertaan Tuhan dalam hal yang sesederhana mungkin bahkan sering kitapun tidak menyadarinya. Seperti dalam perikop dikatakan bahwa rambut dikepala kitapun terhitung jumlahnya, tak ada satupun gugur tanpa sepengetahuanNya. Alangkah indahnya dicinta, alangkah nikmatnya berharga dimata Tuhan. Saat kita diserang rasa takut dan ragu, sebenarnya kita membutuhkan kasih dan perlindungan lebih dari biasanya. Semua yang kita takutkan, yang kita ragukan tidak ada artinya dibandingkan cinta Tuhan yang total pada kita. Alangkah indahnya dicinta, tidak ada lagi yang ditakutkan karena kita tidak sendiri.

Renungan Hari Sabtu, 29 Mei 2010

Roh Kudus Menuntun
Mazmur 143 : 10
Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
Pentakosta dikenal sebagai peringatan akan turunnya Roh Kudus kepada para Rasul yang berkumpul di salah satu rumah di Yerusalem. Roh Kudus ini adalah utusan Bapa dalam Nama Yesus. Roh Kudus inilah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada-Mu dan mengingatkan kamu akan semua yang telah dikatakan Yesus kepada kamu.

Roh Kudus menolong dikala jalan kita buntu dan gagal.Roh kudus mengibur dikala kita berduka,bersedih dan dilukai.Roh Kudus membela dikala manusia membuat tuduhan dan dikala iblis mendakwa.Roh Kudus mendampingi anda dikala keseorangan,kesunyian atau ditinggalkan orang lain.Roh Kudus menasihati dikala anda berbuat salah atau tersandung dalam perjalanan hidup anda.Roh Kudus mendoakan/memohon dikala anda kehabisan bahan doa,tak tau berdoa dan tak dapat berdoa.Roh Kudus mendorong kita dikala lemah semangat atau putus asa.Roh Kudus memberikan tenaga dan kekuatan dikala anda lemah jasmani,lemah semangat dan lemah emosi. “Parakletos –Pendorong yang dipanggil untuk mendampingi adalah ‘Tujuh dalam satu’ dalam menyertai hidup anda.Yesus menujukan Penolong itu sebagai seorang peribadi iaitu “DIA” yakni Roh kebenaran.Dalam Yohanes 14:26,Yesus kali ini menyatakan Roh Kebenaran itu sebagai :“Penghibur,yaitu ROH KUDUS,yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu,Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”

Satu hal yang kita sebagai manusia harus mengerti, yaitu kita kita akan pernah tahu tentang masa denpan kita bahkan satu detik di depan kita, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Kita butuh bimbingan Tuhan.
Roh Kudus memberikan hikmat dan pengertian kepada kita saat kita se¬dang melayani Allah. Kadang-kadang kita berada di dalam situasi yang mem¬buat kita kehabisan akal seperti menghadapi jalan buntu. Dalam keadaan semacam itu, bila kita sungguh-sungguh bersandar kepada pertolongan Roh kudus, Roh Kudus bisa memberikan kepada kita hikmat yang khusus, sehing¬ga kita bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Ingatlah bagaimana Tuhan Yesus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menjebak (Misalnya Markus 12:13-17). Ingatlah pula bagaimana Roh Kudus memberikan pengertian kepada Rasul Petrus un¬tuk mengenali kebohongan Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11).

Renungan Hari Jumat, 28 Mei 2010

Karunia Roh
1 Korintus 12:7
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Herb Vander Lugt berkata, “Dari kesaksian- kesaksian masa kini, masalah "Bahasa Lidah" sungguh membingungkan sehingga sulit untuk membuktikan ataupun menyangkal bahwa hal tersebut sungguh-sungguh suatu keajaiban bahasa di antara orang Kristen atau hanya sekedar gejala kejiwaan, hasil bawah sadar seseorang!” Suatu gejala lain yang menunjukkan bahwa "Bahasa Lidah" kini berbeda dengan yang di dalam Alkitab adalah bahwa "Bahasa Lidah" masa kini dapat diajarkan atau dipelajari, oleh orang yang menganggap diri "mahir" dalam hal tersebut! Sedangkan apabila kita meneliti Alkitab, tidak tercatat satu kalipun pernah terjadi bahwa orang yang berbahasa lidah itu belajar atau diajari, kalau demikian berarti bukan lagi karunia, melainkan hanya sekedar seperti pelajaran bahasa lain saja!
A.F. Ballenger berkata: “Barangsiapa yang mencari pernyataan Karunia Roh sebelum pernyataan buah Roh, menunjukkan bahwa ia dalam kondisi yang belum siap untuk dipercayakan Karunia tersebut. Orang yang mencari Karunia Mujijat sebelum kelemah lembutan, tidak akan diberikan karunia tersebut.

Bagi yang mengejar Karunia Bahasa Lidah, tetapi tidak dapat menahan diri, adalah tidak tepat diberikan karunia tersebut sebab satu lidah saja belum digunakannya dengan tepat. Orang yang menuntut Karunia Kesembuhan namun tidak memiliki kasih, sesungguhnya ia sendiri perlu disembuhkan terlebih dahulu." Bagaimanakah pandangan atau sikap kita seharusnya.? Sikap sebaiknya adalah "Seek not, forbid not" artinya "Jangan dicari, jangan dilarang". Bila tidak mendapat karunia bahasa Roh tidak perlu menuntut agar dapat karunia tersebut. Bila seseorang sungguh memperolehnya gunakan untuk membangun jemaat. Namun perlu disadari bahwa bahasa lidah diberikan pada orang tertentu oleh Roh Kudus sesuai kehendakNya (I Korintus 12:11) sehingga tidak semua orang dapat mengklaim dirinya memiliki karunia berbahasa lidah.
Yang terpenting bagaimana karunia-karunia yang kita peroleh dari Tuhan dipergunakan untuk kepentingan bersama dalam arti kita dimampukan menjadi berkat buat orang-orang disekitar kita. Amin.


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...