Jumat, 01 April 2011

Renungan Hari Jumat, 4 Pebruari 2011


Tujuan Didikan Allah
Wahyu 3 : 19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah
Dalam Alkitab kita boleh belajar tentang cara Tuhan mendidik umat pilihanNya belajar, termasuk melalui pengalaman mereka sebagai budak di Mesir, demikian juga dengan Padang Gurun selama 40 tahun, bahkan pembuangan Babel. Melalui berbagai pengalaman pahit tersebut, Tuhan menginginkan agar umat pilihan menjadi orang yang terujui oleh zaman untuk menjadi umat-teladan dengan jiwa patriot, demikian juga di bidang ilmu.
Pemahaman bahwa kesadaran menuntut ilmu bagaikan seseorang yang sedang berada di medan perang melahirkan konsep disiplin yang secara harga mati tidak boleh diperjual belikan dengan imbalan apa pun juga. Kebenaran konsep itu semakin terbuktikan dalam situasi kehidupan modern, khususnya berkaitan dengan semakin membanjirnya tantangan dalam menuntut ilmu, dalam berbagai bentuknya.
Berbagai teguran itu jika kita sikapi dengan baik akan membuat kita terus bertambah baik pula. Itu pasti. Bentuk teguran adalah untuk mendidik kita, karena Tuhan begitu mengasihi kita dan tidak ingin kita menderita kelak. Dan karena itulah, kita pantas berbahagia ketika ditegur Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita cukup ditegur dengan halus, atau harus lewat teguran "memalukan" seperti Bileam, atau bahkan harus melalui penderitaan dan rasa sakit? Semua tergantung sejauh mana kita mau mendengarkan dan menuruti teguran Tuhan, sejauh mana kita mau berubah dari jalan yang salah dan kembali pada "rel" yang sesuai keinginan Tuhan.
Jadi, tujuan Allah dalam mendidik anak-anak-Nya sangat jelas. Allah memberikan perintah bukan semata-mata untuk menunjukkan otoritas dan kekuasaan-Nya. Allah mendidik dengan keras dan disiplin, tetapi bukan di dasarkan pada kebencian. Allah memberikan penghukuman, tetapi tidak dengan maksud untuk menghancurkan kita. Allah mengaruniakan berkat, tetapi bukan untuk membuat kita terlena. Allah selalu setia pada tujuan-Nya, yaitu agar manusia memiliki kehidupan yang baik. Semuanya itu Allah lakukan semata-mata karena Ia mengasihi anak-anak-Nya.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...