Rabu, 01 Oktober 2025

Jamita Evangelium Minggu XVI Dung Trinitatis – 5 Oktober 2025

Na Sun Badia Do Debata Jala Parbinoto Di Saluhutna

(Tuhan Allah Maha Kudus Dan Maha Tahu)

Habakuk 1: 12 – 17

 

1.     Ia goar Habakuk ima na marharoroan sian Hata Heber “manghophop” na marlapatan, “ibana na manghophop manang ibana na marsihohot”. Mansai topet do goar on tu ibana songon sahalak panurirang, siala Panurirang Habakuk naung sahat do tu haporseaon na togu di na mamolus ragam hamaolon dohot angka siparungkilhononna angka sungkunsungkun na marhusori dibagasan rohana. Disuriranghon ibana haroro ni parangan ni Babilonia dohot halelengse ni Jehuda, disuriranghon ibana do i andorang so ro na manaluhon nasida. Namangula do si Habakuk di masa harajaon Raja Yoyakim ima di taon 607 sM dohot di masa Harajaon Raja Josia (640-609 sM). Diboto si Habakuk do panghilalaan parngoluon di haheheon ni partondion jala mamereng bangso ni Debata madabu tu halembaon dohot dosa. Sada boban na mansai borat do on dihilalaon panurirang Habakuk. Tarlumobi di na sinuriranghonna uhuman na ingkon masa tu Jehuda.

2.     Habakuk adalah salah satu kitab doa yang paling lengkap diantara semua kitab Nabi kecil, kenapa saudara? Karena isinya tentang doa semua, iman Habakuk adalah iman nyata yang juga menjadi pergumulan doa orang percaya disepanjang abad dan jaman. Sering kali dalam perjalanan pergumulan iman kita, saudara dan saya menghadapi liku-liku iman yang begitu sulit, banyak hal kita tidak mengerti kenapa bisa begini, kenapa begitu. Apalagi kalau sudah kena yang namanya program, beberapa aliran kekristenan seolah-olah memberikan cara-cara doa seperti ini dan itu, dan kalau kita mentaati maka hasilnya pasti begini. Benarkan demikian? Tidak, hidup saudara realita demikian juga dengan saya, kita semua tahu realita sering kali tidak sama dengan teori. Demikian juga apa yang dihadapi oleh Habakuk.

3.     Molo tadalani parngoluon on boi do tubu ragam ni angka sungkunsungkun. Sipata boi do jumping hita alusna, alai jotjotan do na so jumping hita alusna. Siala ni I ro ma holso di rohanta hinorhon ni angka sungkunsungkun na so maralus i. Laos songon I do na masa di bagasan turpuk on, panurirang Habakuk dos do panghilalaanna taringot tusi. Sungkunsungkun ni Rohana ima : “Boasa songon na marasing Debata di na laho mangadopi hajahaon i? Di dia do hatigoran ni Debata?” Di holso na na paduahon tu Debata, disungkun si Habakuk do: “Boasa dipangke Debata bangso Babel laho manguhum bangso Jehuda ? Boasa gabe bangso na asing na jahat i, jala jumahat sian Jehuda ?”

4.     Seperti kehidupan sang nabi, kita juga pasti pernah mengalami kehidupan yang penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Kita datang kepada Allah di dalam doa. Kita mengeluh kepada-Nya, namun seolah-olah Dia diam. Kita melihat kesewenang-wenangan terjadi dan keadilan seolah-olah lenyap dari bumi, tetapi Tuhan tidak bertindak sama sekali. Namun, dalam keterbatasan dan pergumulan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab itu, kita bisa datang kepada Allah. Dari misteri kehidupan, kita dapat belajar untuk menggapai Tuhan dengan keyakinan bahwa Dia adalah Allah sumber jawaban yang berdaulat dalam kehidupan kita, umat pilihan-Nya.

5.     Bila Tuhan mengulur waktu, bukan karena lengah atau ingkar janji. Tuhan pasti melakukannya. Tuhan setia pada setiap apa yang diucapkanNya. Kita diminta tetap sabar menunggu. Nyanyian BE.No.283: 2 “Nang sipata dipabenda, Debata pengurupiNa, anggo jumpang tingkini, pintor tongosonNa i.” Tuhan pasti bertindak, kita diminta sabar menunggu. Tunggulah waktu Tuhan,jangan takabur, karena Tuhan lebih tahu waktu yang tepat melakukan kehendaknya yang terbaik. Seperti yang dikatakan dalam syair lagu Rohani: Bila kau ijinkan sesuatu terjadi; Kupercaya semua untuk kebaikanku; Bila nanti telah tiba waktumu ; Kupercaya kuasaMu memulihkan hidupku; Waktu Tuhan pasti yang terbaik ; Walau kadang tak mudah dimengerti; Lewati cobaan kutetap percaya ; Waktu Tuhan pasti yang terbaik. Sebaliknya dalam kehidupan ini sering kita tidak sabar, lalu mendahului waktu Tuhan. Akibatnya, keadaan bukan semakin baik, tetapi justru semakin runyam. Ketika Israel tiba di Tepi Laut Merah (Teberau) yang menghambat perjalanan mereka karena tidak mungkin dilalui, sementara di belakang mereka pasukan Firaun sudah datang untuk memusnahkan mereka, Israel berteriak keras agar Musa mengambil Tindakan cepat. Tetapi Musa justru berkata : “Tuuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Demikian dengan Yusuf, Daniel. Menunggu waktu Tuhanlah yang terbaik dalam arti tetap berserah kepadaNya. Namun Ketika waktu Tuhan itu sudah datang jangan pernah berleha, gunakanlah kesempatan itu (jangan seperti istri Lot, yang tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik akhirnya menjadi batu garam).

6.     Terutama tentang kedatangan keselamatan kita pada hari kedatangan Tuhan Yesus yang keduakali. Dengan sengaja Allah tidak memberitahukan kepada siapapun tentang hari, tanggal atau saat waktu itu tiba. Mengapa ? Hanya satu diminta dari kita : “waspadalah, Bersiap-siagalah setiap saat”. Dan di 2 Petrus 3: 9 dikatakan: Tuhan tidak lalai enepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri” Karena itu, bersabarlah menunggu waktu Tuhan, karena pasti Tuhan akan bertindak adil dan akan datang menghakimi.

7.     Saudara yang terkasih, mungkin hari ini atau saat ini saudara sedang menunggu jawaban Tuhan atas doa permohonan saudara yang sudah lama didoakan. Mungkin untuk Kesehatan, pekerjaan, jodoh, anak, pertobatan suami, anak, istri dan lain sebagainya. Tidak jarang kita gelisah menunggunya, bahkan tidak jarang menjadi ragu: “jangan-jangan Allah tidak mendengar doaku.” Firman Tuhan ini meyakinkan kita bahwa doa kita pasti Tuhan dengarkan, dan pasti dijawabNya. Dan jawaban itu pasti yang terbaik. Ada tiga kemungkinan jawaban doa dari Tuha: Pertama, Ya- Tuhan mengabulkannya. Kedua, Tunggu dulu- Tuhan akan mengabulkannya pada waktu yang tepat. Dan ketiga: Tidak – itu tidak cocok, Aku akan menggantikannya dengan yang terbaik bagimu” Karena itu, tekunlah berdoa, tak putus-putusnya (Mat.7:7; 1 Tess.5:17; Rom 12:12), dan bersabarlah menunggu, Tuhan pasti mendengarkan semua do akita, tetapi biarlah kehendak dan waktu Tuhan yang berlaku, karena kehendak dan waktuNyalah yang paling sempurna. Iman yang teruji Adalah iman yang melalui masa penantian Panjang, yang menunjukkan kesetiaan, kepasrahan dan keyakinan teguh. Ingatlah Simeon yang begitu lama menunggu kedatangan Mesias. Ingatlah Hanna yang terus berdoa meminta kelahiran anak, dan Tuhan memberinya Samuel.

8.     Saudara yang terkasih yang masih tetap setia menjadi orang-orang benar, seringkali kita bingung mengambil Keputusan di Tengah dunia dan Masyarakat kita sekarang. Karena nampaknya, semakin banyak orang yang bergeliang dosa dalam kejahatan, tetapi hidup mereka bergelimang harta,kemewahan dan pesta pora. Mereka enjadi berkuasa (yang tidak pernah sekolah aja bisa enjadi anggota legislative keran punya banyak uang. Nampaknya merekalah yang paling diberkati Tuhan, kaen amereka sering muncul dengan wajah orang yang paling dermawan (terutama bila mendekati pemilihan, muncullah dermawan dadakan). Sementara orang banar, napaknya menjadi “korban” mereka, dihina; hidupnya paspasan bahkan tidak jarang menjadi menderita. Itu membuat berfikir salah, bahwa Tuhan tidak ada, Tuhan tidak mampu embela orang benar, tetapi berpihak pada orang jahat. Ditambah lagi dengan pemahaman yang salah bahwa berkat itu selalu ditandai dengan harta yang banyak, kesuksesan, kekuasaan. Itu membuat tidak sedikit orang beralih dari orang benar menjadi orang jahat. Atau berada diantara keduanya, seperti bunglon, bila diantara orangbenar dia seperti orangbenar, tetapi diantara orang jahat dia menjadi orang jahat. Dan tidak sedikit orang  bernama Kristen mengikuti paham dan ajaran tersebut. Saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus, topik minggu berbicara kepada kita : Na Sun Badia Do Debata Jala Parbinoto Di Saluhutna (Tuhan Allah Maha Kudus Dan Maha Tahu). Allah tidak dapat dibodohin atau dikibulin, Dia Yang Maha adil melihat ciptaanNya bahkan umatNya bila hidup dalam kesetiaan dan iman, pasi Tuhan akan  menghukum orang jahat, dan membuat mereka tidak memiliki nilai apa-apa, lebih rendah dari sampah. Kejahatan yang mereka tabur akan dituai kelak dengan hukuman kekal. Sebaliknya kita sebagai orang percaya tetaplah setia beriman, dan berdoa, mendengar dan melakukan Firman Tuhan. Sebagaimana dinasehatkan Rasul Paulus kepada Timotius (epistle Minggu: 1 Tim.6:11-16) agar kita mengejar: keadilan, kesetiaan, kasih, kesabaran, kelembutan, bertanding dalam pertandingan iman yang benar, merebut hidup yang kekal, menuruti perinta Tuhan dengan tidak bercacat dan bercela pada saat Tuhan Yesus Kristus menyatakan diriNya. Amin.

 

Jamita Epistel Minggu XIX Dung Trinitatis – 26 Oktober 2025

Rimpas Jala Hobas Tu Nasa Ulaon Na Denggan   (Diperlengkapi Untuk Setiap Perbuatan Baik) Psalmen 84: 1 – 7   1)     Huria ni Tuh...