Sabtu, 14 Mei 2022

Renungan Minggu KANTATE (Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan-Maz.98: 1)– 15 Mei 2022

BERNYANYILAH BAGI TUHAN

& Ev. Keluaran 15:19-21           & Ep. Wahyu 4: 8-11

                                                         

  1. “Mengapa orang Kristen sering kali bernyanyi? Mereka bernyanyi di pernikahan, bahkan di pemakaman. Saya tidak habis mengerti,” demikian pertanyaan seorang sahabat yang memiliki keyakinan berbeda. Pertanyaan ini menunjukkan pengamatan yang jeli. Bukankah nyanyian merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan beriman kita?
  2. Bernyanyi memuji Tuhan telah menjadi bahagian pengalaman hidup rohani orang Kristen, sebagaimana kita menjumpai ada banyak nyanyian-nyanyian untuk memuji Tuhan dalam Alkitab. Ada banyak nyanyian dalam Alkitab yang dinyanyikan oleh tokoh-tokoh dalam Alkitab, bahkan Tuhan Yesus juga bernyanyi (Matius 26:30). Itu sebabnya ibadah kita selalu ada nyanyian, karena kita tidak hanya sebatas mendengar firman Tuhan, tetapi kita juga merespon firman Tuhan nyanyian syukur.
  3. Keluaran 15 : 19 – 21 ini merupakan ungkapan syukur bangsa Israel ( Miryam bersama dengan perempuan yang lain ),bernyanyi dan menari karena mereka merasakan pertolongan Tuhan dalam melepaskan mereka dari mesir. Bernyanyi adalah merupakan suatu ungkapan isi hati yang paling dalam kepada siapa lagu itu ditujukan. Kalau seseorang bernyanyi dengan sungguh sungguh dan menghayati syair lagu yang kita nyanyikan bagi Tuhan.,itu merupakan ungkapan isi hati kita yang paling dalam bagiNya,sehingga orang orang yang mendengarkan lagu terseut turut bersuka cita dan bersyukur kepada Allah. Tuhan melindungi bangsa Israel,dan pada waktu menyeberangi laut merah, Tuhan memperlihatkan mujizat-Nya,dimana laut merah terbelah dua pada waktu Israel menyeberang,dan Israel selamat. Begitu orang orang mesir mengikutinya dari belakang maka bersatulah air itu kembali sehingga orang orang mesir itu lenyap ditelan oleh air. Setelah Israel diselamatkan Tuhan, maka orang Israel bernyanyi untuk mengungkapkan isi hati nya yang sangat dalam kepada Tuhan,bagaimana kebesaran Tuhan,kasih Tuhan,Tuntunan Tuhan yang Dia telah nyatakan menyelamatkan Israel. Bisa kita bayangkan bagaimana peraraan orang Israel pada waktu itu yang sudah terlepas dari belenggu kejahatan Firaun dan selamat menyeberangi laut merah,sangat bersuka cita,bersyukur karena kebesaran Tuhan,mereka sudah diselamatkan. Mereka memuliakan Tuhan karena mereka merasakan bahwa keselamat yang mereka peroleh bukan karena kekuatan mereka,tetapi semata mata karena kuasa Allah..
  4. Miryam dan perempuan perempuan Israel betul betul merasakan semua itu adalah pemberian Tuhan,kasih karuia Tuhan kepada mereka,tidak ada sedikitpun karena kekuatan mereka,tapi karena Tuhan.. Oleh karena itu Myriam mengambil rebana dan mengajak bangsa Israel bernyanyi sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan,karena Tuhan tidak pernah meninggalkan bangsaNya didalam penderitaannya.
  5. Dalam pengalaman rohani orang percaya, nyanyian untuk memuji Tuhan adalah “gema” dari perbuatan Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Jika seseorang bersuara yang keras dari atas bukit atau dalam suatu ruangan yang besar, sesaat setelah dia bersuara yang keras maka akan terdengar “gema” dari suaranya. Maka sama seperti itu juga, nyanyian kita adalah “gema” dari perbuatan Tuhan dalam hidup orang percaya.
  6. Dalam Mazmur 150:6 dikatakan: “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” bahkan ketika Tuhan Yesus dielu-elukan ketika memasuki Yerusalem dan orang-orang yang mengiringi Dia memuji Tuhan, dan orang farisi menyuruh supaya Yesus menegur mereka, Tuhan Yesus mengatakan “Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak” (Lukas 19:40). Yang hendak kita lihat disitu bahwa tidak ada alasan untuk kita tidak memuji Tuhan dalam hidup kita. Sesulit apapun kehidupan yang kita jalani, bagaimanapun pergumulan hidup kita, akan selalu ada alasan untuk kita memuji Tuhan. Seperti nyanyian Miryam ini, sekalipun umat Israel dikejar dengan kereta berkuda, namun Tuhan berkuasa untuk menyelamatkan umatNya.
  7. Kita juga melihat nas epistel di Wahyu 4:8-11 bagaimana penglihatan Yohanes bahwa pengisi sorga tidak henti-hentinya memuji Tuhan siang dan malam. Jika pengisi sorga yang selalu memuji Tuhan tanpa henti, maka demikian juga dengan kita yang telah hidup dalam kerajaan sorga, patutlah kita memuji Tuhan dalam kehidupan kita.
  8. Minggu ini disebut minggu Katante artinya : Bernyanyilah, Pujilah Tuhan,karena Dia telah menyelamatkan kita. Kita mengajak supaya semua jemaat bernyanyi dengan sungguh sungguh,karena bernyanyi itu juga merupakan satu kesaksian kita bagi Tuhan. Mengadakan paduan suara setiap minggu dikebaktian minggu secara bergantian,baik itu kategorial maupun sektor sektor yang ada di gereja kita. Kita bina agar sungguh sungguh bernyanyi mengeluarkan isi hati yang paling dalam memuji,mengucapkan syukur kepada Tuhan,karena kita merasakan Tuhan telah mengaturkan kehidupan kita,terlebih telah memberi keselamatan kepada kita melalui anakNya Yesus Kristus yang mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga yang baru kita rayakan paskah.
  9. Nyanyikanlah pujian bagi Tuhan. Ini adalah semangat yang harus kita tumbuhkan. Tidak masalah apakah kita bernyanyi dengan baik atau buruk, atau berapa banyak orang yang bersama-sama bernyanyi. Puji-pujian adalah pusat ibadah yang Tuhan saksikan dan hargai. Kita bernyanyi bukan untuk pertunjukan tapi untuk pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan kita yang agung. Saat kita memuji Tuhan dengan nyanyian yang penuh sukacita, semangat kita juga menjadi terangkat.
  10. Dalam dua dekade terakhir sejumlah peneliti berusaha menjabarkan mekanisme kejiwaan, fisik dan tingkah laku yang mengaitkan bernyanyi dengan kesehatan. Profesor Daisy Fancourt, dari University College London, mengatakan sejumlah perubahan terjadi di tubuh saat bernyanyi, kegiatan ini di antaranya dapat mengurangi hormon stres.
  11. Apakah Anda suka bernyanyi? Sebagian orang mungkin tidak suka bernyanyi karena menganggap suaranya kurang bagus, dan karena berbagai alasan lainnya. Faktanya, bernyanyi sangat berguna bagi kesehatan fisik. Secara rohani, menyanyikan pujian kepada Tuhan merupakan ekspresi iman dari orang-orang percaya. Setelah Paulus dan Silas dicambuk berkali-kali, mereka dimasukkan ke dalam penjara. Di sana mereka dibelenggu dan dijaga dengan ketat. Dalam situasi tertekan dan tidak memungkinkan untuk berbuat apa-apa, mereka malah berdoa dan menyanyikan pujian kepada Tuhan. Mereka bernyanyi sampai tawanan yang lain mendengarnya (Kisah Para Rasul 16:25). Akhirnya, melalui nyanyian tersebut Tuhan menyatakan mujizat-Nya. Belenggu mereka terlepas dan semua pintu penjara terbuka. Sebagai manusia, hidup kita erat dengan masalah. Akan ada situasi-situasi yang berpotensi membuat kita merasa lelah dan tertekan, tidak berdaya, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa karena sepertinya tidak ada jalan keluar. Bila demikian terus-menerus kita pun bisa menjadi stres. Hari ini kita dapati ternyata bernyanyi dengan tulus dapat membangkitkan semangat bahkan menyatakan kuasa Tuhan. Maka dari itu, ada baiknya kita membiasakan diri untuk menyanyikan lagu-lagu pujian, yang pastinya akan menguatkan iman, menghibur diri di saat susah, dan menyatakan rasa syukur kepada Tuhan. Tuhan bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya (Mazmur 22:3). Mari bernyanyilah untuk Tuhan!
  12. Semangat rasa syukur harus ditumbuhkan, lalu diteruskan ke orang lain, terutama untuk orang-orang di dalam rumah kita sendiri. Kita harus mencari berkat dari Tuhan, berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan berkat Tuhan yang tersembunyi, tidak begitu kelihatan, dan tidak langsung, atau menerima berkat dalam keseharian hidup kita begitu saja. Bersyukur kepada Tuhan dan orang lain harus diungkapkan tidak hanya secara teratur tapi juga di depan umum.
  13. Mazmur 35:18 berbunyi, ” Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau”. Jiwa dan hati yang bersyukur merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan seorang Kristiani. Seseorang yang bersyukur dan memiliki hati yang penuh dengan pujian membawa sukacita kepada Tuhan dan kemuliaan untuk namaNya. Kesaksian adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur dalam hati kita. Rasa bersyukur akan membawa sejumlah berkat kedalam hati kita dan membuat kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kol 3:16).
  14. Orang yang penuh rasa syukur bersikap rendah hati dan memusatkan perhatian pada Tuhan, sementara orang yang tidak bersyukur penuh dengan kesombongan dan fokus pada dirinya sendiri. Rasa bersyukur dimulai dengan mengakui siapa Tuhan dan apa yang telah Dia lakukan. Marilah kita menghitung berkat kita dan bersyukur kepada Tuhan. Marilah kita menyanyikan pujian kepada Tuhan! Selamat Minggu Kantate. Amin.

 

Jamita Epistel Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Mateus 13 : 10  – 17   1)       Hamuna nahinaholongan dibagasan Kristus Jesu...