Sabtu, 12 Juni 2021

Renungan Minggu II Setelah Trinitatis (Hasitolusadaon ni Debata) – 13 Juni 2021

 BERMEGAH DIDALAM TUHAN

 

EV. Mazmur 20: 1-10                                    EP. Markus 4: 26-34

 

Dalam peperangan kereta adalah peralatan dan kuda adalah kecepatan/ketangkasan. Kekuatan sebuah pasukan dalam peperangan ditentukan oleh banyaknya kereta dan pasukan berkuda. Daud menyadari dalam peperangan menghadapi musuhnya, ia tidak memiliki kereta ataupun kuda. Terlebih pada saat ia dikejar-kejar musuhnya baik Saul maupun Absalom. Tetapi Daud sangat percaya kepada Tuhan, ia bermegah dalam Tuhan yang menjadi sumber perlindungan dan kekuatan. Iman Daud sangat kuat, ia yakin bahwa orang yang memegahkan kereta adan kuda akan jatuh, tetapi orang yang bermegah dalam Tuhan akan bangun berdiri dan tetap tegak.

    Setiap orang terobsesi dengan kemenangan dan tidak senang dengan kekalahan. Itulah sebabnya kita berusaha dengan segala daya dan upaya untuk meraihnya. Tapi sayangnya seringkali kita lupa kunci keberhasilan yang sesungguhnya. Mari kita pelajari apa yang menjadi kunci keberhasilan Daud:

1.       Kemenangan Daud berasal dari Tuhan. Berbagai kemenangan yang diraih oleh Daud terjadi karena Tuhan. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang.” (2 Sam.8: 6, 14) Tuhanlah yang berperang dalam peperangan Daud sehingga kemenangan demi kemenangan berhasil diraihnya. Daud melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan Tuhan mengerjakan bagian yang tidak bisa dilakukan Daud. Amsal 21:31 berkata,   “Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN” Tangan yang diurapi diberkati serta dipimpin Tuhan akan menghasilkan kemenangan. Jangan terlalu bergantung kepada kecakapan, pengalaman diri sendiri atau orang lain karena suatu saat semuanya itu tidak akan bisa menolong. Tetapi ketika kita selalu mengandalkan dan melibatkan Tuhan dalam setiap hal yang kita lakukan, tangan-Nya yang perkasa akan memberikan kemenangan dalam hidup kita.

2.       Kemenangan Daud dipersembahkan untuk Tuhan. 2 Sam.8: 11 menulis, bahwa Daud mempersembahkan hasil jarahan musuh  kepada Allah.  Artinya ada hubungan yang jelas antara kemenangan dan hasil yang didapat dari kemenangan tersebut dengan ibadahnya kepadaTuhan. Ketika berhasil meraih kemenangan, Daud tidak melupakan Tuhan yang telah memberinya kemenangan. Daud menjadikan kemenangannya sebagai persembahan yang mempermuliakan Tuhan. Jangan pernah melupakan fakta rohani tentang keberhasilan, bahwa setiap keberhasilan yang kita capai karena ada campur tangan Tuhan yang tidak kelihatan turut bekerja di dalamnya,  sehingga sudah sepatutnya kita mengarahkan dan mempersembahkan kemenangan tersebut hanya untuk Tuhan. Biarlah melalui keberhasilan kita nama Tuhan bisa kita beritakan dan kita muliakan.

 

Dalam kehidupan ini, banyak kompetisi maupun peperangan rohani. Banyak orang mengandalkan kepandaian, harta maupun kedudukan. Bagaimana dengan kita? Kalaupun kita memilikinya, janganlah bermegah olehnya. Terlebih lagi jika yang ada pada kita terbatas, janganlah kita mengandalkannya. Satu-satunya yang tak terbatas telah kita miliki yaitu Tuhan sendiri. Dia sumber kekuatan dan kehidupan. Jika kita bermegah dalam Tuhan, kita akan mengalami kemenangan.

 

Jangan bermegah atas kekuatan dan kemampuan diri, tetapi bermegahlah dalam Tuhan. 1 Korintus 1:31 Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

 

Jika kita bermegah dalam Tuhan, Dia sanggup mengubah yang terbatas menjadi tidak terbatas.

1 Korintus 1:27-29 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

 

Jadi pesan firman Tuhan hari ini, marilah kita bermegah dalam Tuhan, apapun keadaan kita. Kita akan bangun berdiri dan tetap tegak, sebab Tuhan adalah sumber kekuatan dan kemenangan kita.

Oleh sebab itu agar kita beroleh kemegahan didalam Tuhan dan Berhasil :

 

1.       Melakukan kehendak Tuhan. Tawarikh 26 : 4 - 5 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. Raja Hizkia melakukan apa yang benar dimata Tuhan. Di tahun integritas ini, penting bagi kita untuk selalu melakukan apa yang benar dimata Tuhan. Yosua 1 : 7 - 9 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi. "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

Saat kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, maka Tuhan akan menuntun hidup kita setiap waktu dan tangan Tuhan akan membawa kita pada keberuntungan. Dalam situasi yang tidak menentu sekali pun, kita selalu beruntung. 

1 Samuel 15 : 3 Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kedapanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, Kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

1 Samuel 15 :7- 8 & 11 Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang disebelah timur mesir. Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga:tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka… " Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-KU. Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada Tuhan semalam-malaman. Kegagalan Saul diawali dari sikap yang tidak taat dan tidak respek terhadap Firman Tuhan. Saul tidak melakukan Firman Tuhan dengan benar, maka ia mengalami kegagalan.

 

2.       Menyerahkan segalanyakKepada Tuhan. Filipi 4 : 6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Serahkan segala ketakutan dan kekuatiran kita kepada Tuhan, maka Ia akan bertindak. Hidup kita lebih dari apa pun dari segala yang kita butuhkan.

 

3.       Menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama. Kejadian 11 : 6 Dan Ia berfirman: " Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka: mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Kesatuan yang boleh terlihat dan terutama adalah dengan Tuhan kemdian di dalam keluarga, kemudian didalam jemaat, masyarakat, bangsa dan negara. Tanpa kesatuan kita dengan Tuhan kita tidak bisa memahami apa maksud dan kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Tanpa kesatuan itu kita tidak bisa selaras dengan tujuan Tuhan dalam kehidupan kita. Demikian juga dengan keluarga hendaknya menyatu sehingga tujuan bersama tercapai. Hendaknya menjaga keharmonisan keluarga, keharmonisan jemaat, keharmonisan ditengah masyarakat, bangsa dan negara.

Lukas 11 : 17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata : " Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh."

 

Jemaat bisa bertumbuh jika semua pelayanan dalam tubuh Kristus menyatu, saling percaya dan mendukung.

 

4. Teguh berjalan dengan Iman.  Markus 11 : 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Jangan bimbang, percaya saja!

 

Matius 21 : 21 Yesus menjawab mereka:" Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini : Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut!Hal itu akan terjadi.

 

Tiada yang mustahil bagi Tuhan jika kita percaya dan tidak bimbang. Contoh orang yang melangkah dengan iman dan mengandalkan Tuhan adalah Yusuf. Dia adalah anak Yakub yang diberkati Tuhan karena penyertaan Tuhan. Ia memiliki karakter yang dapat kita teladani :

 

a)      Yusuf selalu rajin bekerja

"Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri." (ay 6)

b)      Yusuf tetap menjaga kekudusan

Lihatlah bagaimana Yusuf digoda oleh istri Potifar, namun dia memilih untuk tidak berzinah. "...Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (ay 9)

c)       Yusuf menjauhi dosa

"Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar." (ay 12)

d)      Yusuf adalah orang yang jujur

Dia tidak memanfaatkan situasi dan berbuat curang meskipun peluang ada didepan mata. Yusuf melakukan segalanya sesuai dengan mandat yang diberikan kepadanya. "...Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya.." (ay 8-9).

e)      Yusuf tidak mendendam

Atas segala kejadian pahit yang dia alami, dia tidak pernah mendendam. Baik ketika disiksa oleh saudara-saudaranya dalam Kejadian 37, maupun ketika dimasukkan ke dalam penjara (39:20).

Yusuf memiliki sikap positif

Dia tidak pernah bersungut-sungut, mengeluh atau menyesali nasib. Yusuf selalu punya sikap positif dalam perjalanan hidupnya.

Untuk memperoleh kesuksesan sejati, ingatlah bahwa semua itu bukanlah semata-mata karena kekuatan kita, tapi karena ada campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Intinya adalah bagaimana kita hidup berkenan di hadapan Tuhan. Bagaimana kedekatan kita dengan Tuhan, apakah kita selalu rindu untuk datang padaNya, membawa pujian dan hormat kita kepada Tuhan. Bagaimana kita mampu percaya sepenuhnya pada Tuhan dan tidak mengeluh walau sedang dalam keadaan sulit sekalipun. Ketika semua itu kita lakukan, Tuhan akan memberi penyertaanNya dalam hidup kita, maka keberhasilan pun akan menjadi bagian kita. Bermegahlah didalam Tuhan Yesus yang telah memenangkan kita atas segala kesulitan dan pergumulan kita, atas maut, kematian dan siIblis. Amin.

Jamita Evangelium Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Psalmen 1 : 1  – 6   1)       Ia turpukta on ima patujolo ni sude psalmen (1...