Kamis, 31 Januari 2013

Renungan Minggu Sexagesima (60 Hari sebelum kebangkitan)3 Februari 2013

Menjadi Pemberita
Yeremia 1 : 4 – 10
a.       Ayat 4 – 5. Saudara-saudari yang dikasihi Kristus; adalah menarik untuk mengenal bagaimana cara Allah untuk memilih dan menetapkan orang-orang pilihanNya. Dari kata-kata kerja yang dipakai dalam  ayat ini yaitu etsarekha= Aku membentuk engkau (ay.4). Kata yang sam juga digunakan dalam cerita penciptaan manusia dalam Kej.2:7. Dengan kata ini dinyatakan kekuasaan Allah. Lebih jauh dlam konteks pemanggilan Yeremia, bahwa pemanggilan itu sendiri telah terjadi bahkan sebelum Allah membentuk Yeremia dalam rahim ibunya. Disebutkan bahwa :
1.       Allah telah mengenal (yedattikha : Aku telah mengenal ); Yeremia, bahkan sebelum dibentuk dalam rahim ibunya. Pengenalan Allah tidaklah dangkal sebatas pengenalan intelektual tetapi pengenalan menyeluruh dan utuh (Allah adalah omniscience; Mahatahu), bnd.Mzm.139:1-4.
2.       Pemilihan itu dipertegas lagi dengan tindakan “menguduskan” (hiqdasthikha: Aku telah menguduskan). Kata “Kudus” sangat dekat sekali penggunaannya dengan Allah. Secara mendasar diakui bahwa “Kekudusan” adalah milik Allah. Karena itu sesuatu yang dikuduskan itu berarti dipisahkan dan dikhususkan menjadi milik kepunyaan Allah. Dalam nas ini berarti Allah menjadikan Yeremia milik kepunyaanNya.
3.       Kemudian disebutkan juga : “Aku telah menetapkan” (dr. Kata netatthika: dr kt. Dasar natan: memberi). Namun kata ini dapat juga diartikan dengan “menempatkan” atau “menetapkan diatas”, “pada” atau “didalam” suatu pekerjaan tertentu. Dengan melihat sekilas keempat pekerjaan yang masih dikerjakan dan telah dikerjakan oleh Tuhan atas Yeremia dalah jelas bahwa Allah memilih, mempersiapkan dan menetapkan Yeremia menjadi nabi jauh sebelum dibentuk dalam kandungan.
b.      Ayat 6. Yeremia berdalih.  Menjadi hamba Tuhan dengan tugas memberitakan penghukuman Allah atas bangsa sendiri bukan hal yang mudah. Apalagi hukuman yang akan datang itu menggunakan bangsa musuh yang akan menyerang dan menjajah mereka (13-16). Sungguh ini merupakan hal yang amat sulit. Salah seorang nabi agung Yehuda, Yeremia, juga merasakan sulitnya menerima tugas tersebut. Apalagi ia masih muda dan belum berpengalaman (6). Yeremia mengajukan penolakan dengan dalih yaitu ketidak-mampuan. Wujud ketidak-mampuannya disini adalah : tidak pandai berbicara oleh karena masih muda.  Dalam perhitungan para penafsir, pada saat pemanggilannya, Yeremia bermur kira-kira 17 tahun. Entah Yeremia suda mulai punya kesadaran tentang beratnya tugas yang akan dia jalani pada saat pemanggilannya atau hanya karena merasa muda, tetapi memang kemudian ternyata juga bahwa dia banyak mengalami tantangan dan kekerasan, sampai-sampai Yeremia berkeluh-kesah, akibat tekanan jabatannya (Yer.20:7-18).
c.       Ayat 7-10 : Tuhan menyertai utusanNya. Akhirnya Tuhan menepis ketidak mampuan Yeremia dan alasan ketidak-mampuannya. Dan perlu juga kita ketahui Allah tidak memandang umur, atau usia yang sering menjadi pertimbangan dan ukuran manusia. Disinilah letak perbedaan pikiran manusia dan Allah. Peran kuncinya hanyalah pada Tuhan semata. Apa jaminan bagi Yeremia  ? Tuhan Allah berkata : “Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau”. Sehingga dengan jaminan ini Yeremia memiliki ketetapan hati dan kepastian dalam pelayanannya. Dengan arti apapun yang dilakukan Yeremia, baik perkataannya  adalah perkataan dari Tuhan bukan dari dirinya sendiri. Kemudian diserta tugas dari Tuhan bagi Yeremia untuk: mencabut, merobohkan, membinasakan dna meruntuhkan. Disamping itu ia juga harus memulihkan bukan hanya menghukun; yaitu membangun dan menanam.
d.      Aplikasi:
                                 i.            Allah memilih dan mengutus kita; pemilihan dan pengutusan Allah bukan atas kehendak dan kemaun diri sendiri manusia namun adalah Otoritas Allah. Pemilihan dan pengutusan itu terjadi pada setiap orang sesuai dengan kehendak Allah, karena Allah yang memampukan dan meliihat diri kita dari sejak dini dari berbagai latar belakang, dan talenta serta karunia dari Allah yang berbeda-beda (ada seorang medis, penegak hukum, pengajar,dsb). Terlebih bila kita dipilih dalam tugas pelayanan di jemaat (gereja). Tidak boleh seorang pelayan mengajukan dirinya atas kehendak dirinya dalam pelayanan. Biarlah pelayanan setiap pelayan gereja : Pendeta, guru jemaat, bibelvrouw, diakones, sintua, evangelis, dewan dan Seksi-seksi melaksanakan pelayananya untuk kemuliaan nama Tuhan.
                               ii.            Allah memperlengkapi dan memampukan. Bagaimana firman Tuhan harus disampaikan dengan sungguh-sungguh adalah menjadi missi utama dari setiap pemberitaan firman. Orang yang dipanggil bekerja dalam missiNya diperlengkapi dan dimampukan oleh-Nya demi keberlangsungan dan keberhasilan missi itu. Prinsip ini sangatlah mendasar dan harusnya menjadi kesadaran bagi setiap pelayan. Nas ini hendak memberitahukan kepada kita; bahwa Yeremia mewakli setiap manusia yang dipanggil Tuhan dalam MissiNya AKAN SERTA-MERTA mempunyai karunia-karunia khusus yang luar biasa. Sebaliknya nas ini menunjukkan pada ketidak-mampuan manusia dari dirinya-sendiri disetiap langkah hidupnya. Bahkan terlebih dalam pemberitaan Firman Tuhan ; yang mewakili sikap pemberitaan kebenaran dalam hidup. Adakalanya kebenaran itu ditolak orang lain, demikian halnya terlebnih Firman Tuhan menghadapi penolakan, dihina dan dibenci. Maka yang Tuhan janjikan adalah “Penyertaan dan Kelepasan”, yaitu penyertaan dalam menghadapi segala bentuk perjalanan pemberitaan firman itu. (bnd. Zak.4:6). Pemberita Firman Allah menjadi penting hanya oleh karena Firman itu sendiri. Dalam pemahaman yang sama Rasul Paulus menggambarkan dirinya hanya sebagai bejana tanah liat, namun kedalamnya ditempatkan harta yang berharga yaitu Injil Keselamatan (2 Kor.4:6-10; 12:9b-10). Otoritas Allah yang mengutus kita juga mempunyai dua makna. Yang pertama bahwa berdasarkan otoritas-Nya, Allah tidak akan tinggal diam saat utusan-Nya berada dalam pergumulan dan tantangan pelayanan kepada-Nya. Yang kedua, otoritas Allah juga mengingatkan setiap pelayan-Nya untuk setia, memberitakan kasih dan kemuliaan Allah dan bukan ketenaran pribadi sang pemberita. Karena itu janganlah takut, Allah yang memanggil kita pasti akan melengkapi hamba-hambanya. Seperti Tuhan yang telah menaruh Firman kedalam mulut Yeremia, sehingga mampu menyampaikan Firman Tuhan.
                    Terlebih pada minggu ini kita memasuki Minggu Sexagesima = 60 hari sebelum kebangkitan. Pada minggu-minggu ini kita diarahkan untuk merenungkan penderitaan Kristus menuju ke salib. dan semua umat percaya diarahkan untuk memandang salib Kristus pertanda penebusanNya bagi dosa manusia. Dengan demikian kita harus selalu berdoa bukan supaya tugas kita dijadikan ringan atau dihilangkan dengan penghalang, tetapi supaya dimampukan dan diperlengkapi untuk dapat melaksanakan tugas panggilan Tuhan itu. Sebab jika mau menerima tugas panggilan itu maka dalam hidup kita akan senantiasa dipenuhi dengan pengalaman akan Tuhan, yaitu Tuhan yang berfirman kepada kita dan kita dimampukan untuk melayani Tuhan dengan memberitakan Firman Tuhan kepada orang lain. Tuhan memberkati kita. Amin.

Jamita Minggu sexagesima (60 Ari andorang so haheheon ) 3 Februari 2013

Gabe suruan ni Debata
Jeremia 1 : 4 – 10
a.       Dipabangkit Debata do angka panurirang laho patulushon sangkap ni Debata di sada tingki dohot tu sada ulaon. Songon i ma nang angka na porsea i, dijou jala dipabangkit Debata do ganup halak Kristen laho pararthon barita nauli, marhite ragam ni ulaon panghobasion di ngolu siganup ari. Ndang terbatas ditongatonga ni huria. Dohot hata na asing, ingkon patar ma holong dohot huaso ni Debata ditongatonga ni angka bangso parbegu, asa dohot nasida mananda dohot manghilala balga ni holong ni roha ni Debata dohot huaso-Na naung manghophop portibi on. Adong do dua hal na mansai gomos dipaingothon Debata tu panurirang Jeremia laho pasauthon ulaon ni Debata di portibi on:
1.       Unang mangasahon diri-Pangasahon ma Debata di ngolum: “Unang dok: Na bajar dope ahu....” sian pandohan i naeng paboahonna tu hita. Naeng do dirimpu si Jeremia na boi ibana mangula ulaon ni Debata sian hadirionna (bajar=muda). - Jotjot do portibi on songon i, na marnida sasahalak sian parduru. Boi do dibereng jolma sahalak naposo; dohot pemikiran; ai ndang pola ringkot hajongjonganna. Hape sasintongna angka naposo i do na potensial siarahononthon. Ido ra umbahen nunga godang sadar hita angka natuatua, dimanang ulaon punguan dia pe i sai tadok do: angka naumposo ima. – Jotjot do deba jolma mangasahon gogona; na deba pajolo gogo papudi uhum; hape na dingolu on soala gogo; na marlapatan ndang holan gogonta i natapangasahon. Ingkon do tapadohot do utokutok, panghilalaan, habisuhon, tarlumobi haporseaon di Tuhani. (Keberhasilan seseorang dalam hidupnya diukur dari kemampuan mempergunakan: Kecerdasan intelektual; kecerdasan emosional, kecerdasan moralitas, kecerdasan budaya-sosial, kecerdasan spiritualitas). Ala angka na porsea asa taingot Tuhan i na tapangasahon marhite kecerdasan spiritualitas dibagasan ngounta, asa berhasil sukses hita dibagasan mangula angka ulaonta.
2.       Unang mabiar na di portibi on, umbiaran do hita tu Debata. Gok biar do hita di portibi on; mabiar gagal, manang ndang berhasil, mabiar ndang dapotan karejo, mabiar ndang dapot jodoh, mabiar ndang marianankhon, mabiar bencana alam, mabiar kecelakaan, mabiar ala parsahiton, mabiar mate. Hamu angka nahinaholongan didok Hata ni Tuhanta di Rom  8:31 Onpe, aha ma dohononta disi? Molo Debata donganta, ise ma alonta? Ala ni i didok Debata tu si Jeremia : Unang ho mabiar. (ay.8). Jala ndang sijuaon ulaon na pinasahat ni Debata tu hita. Ingkon tahalashon ma. Marjea jala marhangalutan bolon do angka halak na manguji manjua parsuruon ni Debata, songon panurirang Jonas (Yunus).
3.       Dung manotophon diri mangasahon Debata, dohot umbiaran tu Debata, diigil ma sian na tarpillit i: Hasatiaon-Ingkon satia do naposo ni Debata ta na tarpillit i mangoloi sintongsintong na nidok ni Debata.
b.      Hamu angka dongan nahinaholongan adong dua mansam sian turpukon siparrohahononta:
1.       Hal negatif; Ingkon ujion ni angka  na sinuru i do manang naung sintong dioloi pandok ni Debata. Manang, atik boha ala mabiar mida na gogo ni portibi on, gabe ndang barani mandok na sasintongna, gabe dipalemeslemes jamitana, ndang barani maminsang na sala. Songon i si Jeremia di turpuk on, dipabangkit Debata ndada holan patariashon hata ni Debata, manang asal ma dipasahat hata ni Debata marhitehite jamita, alai manang boha panghorhonna ndang dipareso? Alani mansai tangkas do ditonahon Debata siulahon ni si Jeremia. Adong ma opat na negatif  ima na ingkon rade mangadopi paraloan dohot parmaraan songon ; mangurati, maniaphon, mangago, dohot mangaloha. Sude ulaon i manggombarhon borat ni siulaon ni angka na porsea laho paimbaruhon ngolu ni bangso i. Alani, mansai denggan do tangkas angka na poso ni Debata mangarimangrimangi, manang na boha pasauthon lomo ni roha ni Debata di sada bangso manang masyarakat. Mangihuthon ulaon na bersifat negatif i, ingkon adong do habaranion di hita siihuthon Kristus laho patupahon perombakan total jala mendasar, asa unang tambal sulam, jala unang gabe kompromistis.
2.       Hal positif. Adong dua hal na positif siguruhoononthon sian turpuk on na pinasahat Debata tu si Jeremia, i ma : paulihon dohot manuan. Na dua ulaon on gabe sada tanggungjawab ni sude angka naung tarpillit sijalo haluan na sian Kristus i, angka halak na porsea, halak Kristen. Molo adong na hurang uli asa dipauli, molo adong na hurang unang asal dihobasi. Molo adong na hurang, na sega, na so denggan, ingkon paturehon ma i sahatophatopna. Lapatanna i, sai adong do i na hurang singkop ditongatonga ni parsaoran i, adong na so haru pinarrohahon gabe adong panghurangi ni roha ni dongan. Sude i, ingkon tongtong do pauliulion. Marhite sian ima tarida hamajuon dohot haimbaruon ditongatonga ni huria.
c.       Hita saluhutna nahinaholongan dibagasan Jesus Kristus; dos do hita saluhutna songon si Jeremia on. Debata sandiri do na mamillit jala pabangkit angjka naeng suruon-Na mangula ditongatonga huria i. Ihutni, molo tarjou sada halak gabe siihuthon Kristus, manang gabe halak Kristen. Tardidi ma ibana di sada huria, napatuduhon naung tarjou mangulahon lomo ni roha ni Debata. Asa Debata do na marsangkap jala Ibana do na naeng mangula siulaon-Na di na jinou jala sinuru-Na i angka na porsea. Molo songon i, manang na tu ulaon dia jala di jabatan dia pe hita mangula ingkon idaonta do i sian sudut kepentingan ni Debata, ndada kepentinganta sandiri manang kepentingan ni na gogo di portibi on. Secara administratif tontu induk ni Huria marsadasada do pabangkit angka pangula ni huria, alai ingkon rajumanna do dirina singkat ni Debata na pabangkit angka pangula ni Huria i, tama dibagasan roha biar uluan ni huria pabangkithon sadasada pangula di tongatonga ni huria. Lapatanna, ingkon pertanggungjawabhononna do pangojakhonon i tu Debata (ay-5). Nang hita saluhutna tarpillit do diangka ulaon na boi tapatupa marhitehite silehonlehon ni Debata. Ndada holan tu kepentingannta sandiri i alai tu kepentingan ni Debata doi. Molo tarpillit hita gabe pangula di tonga ni hurian on; ingkon rajumanta do i tu kepentingan ni Debata ndada tu kepentinganta sandiri. Taingot ma angka na siginjang roha do na manghilala ala ni hatauonna dohot ala persiapanna naung singkop umbahen na rade ibana dipabangkit tu ulaon panghobasion ni huria i. Boasa nidok siginjang ni roha? Ala dirajumi rohana ibana sandiri mambahen ibana gabe tau tu ulaon i jala boi singkop sian dirina sandiri angka pangaradeonna. Diujungna, patuduhononna ma dirina songon naung umboto saluhut jala manghilala songon penguasa di angka na pinarmahanna. Gabe madabu ma mambuat tu hasangapon ni dirina hape ingkon jumolo do pasangaponta Debata. Ala ni i molo sai jumolo hita pasangaphon diri diulaon ni Debata gabe madabu tu ginjang ni roha ma hita. Lukas  14 : 11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Ai nasa na patimbohon dirina, sipaoruon do; jala na paoru dirina, i do sipatimboon!). Songon topik di mingguta on : Gabe suruan ni Debata; Ala ni molo dijou jala dipillit hita gabe suruan ni Debata, ingkon rade do hita, unang manjua, mabiar jala namangasahon diri.
d.      Di Epistel minggunta Matius 10 : 5 – 10; dipatihi Jesus do angka siseanNa andorang so borhat nasida pararathon Barita Nauli. Ingkon radotan ni angka siseanNa i do i asa marhasil nasida.  Disuru do angkan siseanNa i gabe surusuruanNa. Ala ni nang hita pe na porsea dibagasan Jesus Kristus, taradoti patikNa nang parsuruanNa i.
     Domu goar ni minggunta nuaeng ima minggu 60 ari andorang so haheheon; diarahon do hita manghilalahon panaritaon ni Jesus Kristus andorang so tarsilang ibana. asa manatap hita tu silang ni Kristus i naung diporsan Ibana dosanta di hau pinarsilang i. Asa rap manghilalahon hita panghophopon ni Kristus, laos songon ima siihuthon Kristus asa rade disuru Tuhan i gabe suruanNa laho parartho Barita Nauli i tung pe ingkon mangadopi sitaonon, parungkilon, alai pinargogoan Tuhan i do hita songon si Jeremia, asa unang mabiar, alai barani paboahon hasintongan. Saluhutna i tarpatupa hita siala pinargogoan ni Tuhan i do hita di pardalanan ni ngolunta.Amen.

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...