Sebuah cerita tentang orang majus yang encari Juruselamat.
Matius 2: 1 mencatat: “….datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem….”
Siapa mereka? Mereka bukan orang Yahudi. Mereka orang asing,
gentiles/kafir. Mereka bahkan penyembah Bintang.
Tapi pertanyaannya: “Kok bisa mereka tahu?” Kok bisa
orang-orang dari Persia atau Babilonia ini tahu nubuatan tentang Raja Yahudi ?
Kok bisa mereka tahu hubungannya antara “Bintang” dan “Kelahiran Mesias”?
Ini tidak masuk akal, kecuali……ada Pribadi yang sudah
mengaturnya jauh sebelumnya.
Disinilah kita melihat betapa NIAT-nya TUHAN menyelamatkan
manuisia.
Mari kita mundur ke belakang sekitar 600 tahun sebelum
Natal.
Ada seorang pemuda Bernama Daniel. Daniel dibuang ke Babel.
Di sana, karena hikmat Tuhan, Daniel di angkat menjadi pemimpin orang-orang
bijaksana atau Rab-mag (kepala orang-orang Majus, Daniel 2:48).
Sadar gak ? Selama Daniel jadi pemimpin, Daniel pasti
mengajarkan tentang Tuhannya. Daniel mengajarkan nubuatan kuno: “Bintang
terbit dari yakub….” (Bilangan 24: 17). Daniel mengajarkan “Kapan Mesias
akan datang” sesuai penglihatan yang ia dapat (Daniel 9).
Dan catatan itu disimpan, diajarkan turun-temurun selama 6 abad!
Orang Majus yang datang menyembah Yesus kemungkinan besar memegang “catatan
sekolah Minggu”-nya Daniel yang sudah berusia 600 tahun! Tuhan sudah merancang
keselamatan bahkan bagi orang yang belum mengenal-Nya alias orang-orang kafir.
Sama seperti kita, jauh sebelum kita lahir, Tuhan sudah
merancang perjumpaan kita dengan Dia, jauh sebelum kita sadar kita butuh Dia.
Orang Majus mengira merekalah yang mencari Bintang dan yang berinisiatif.
Padahal ? Tuhanlah yang sudah “menanam” petunjuk itu 6 abad sebelumnya lewat
Daniel
Disaat mereka masih belum ada petunjuk, Tuhan sudah mempersiapkan
jalan untuk mereka bertemu dengan-Nya. Orang Majus itu bukanlah ahli Taurat.
Mereka tidak mengerti ayat-ayat Musa. Mereka Adalah ahli perbintangan
(astrologer).
Apakah Tuhan memaksa mereka untuk kuliah Teologi dulu di
Yerusalem baru boleh datang? TIDAK. Tuhan bicara memakai ‘bahasa’ yang mereka
mengerti. Tuhan memakai Bintang!
Perjalanan dari Timur itu jauh dan berbahaya. Bisa makan
waktu berbulan-bulan. Mereka bisa saja tersesat. Mereka bisa saja menyerah di Tengah
jalan. Tapi, Tuhan tidak membiarkan mereka jalan sendirian. Bintang itu
berjalan mendahului mereka (Matius 2:
9). Tuhan sendiri yang menjadi GPS mereka. Artinya? Perjumpaan kita dengan
Yesus bukan karena hebatnya kita mencari Dia, tapi karena setianya Dia menuntun
kita Langkah demi Langkah sampai kita menemukan-Nya.
Orang majus membawa 3 hadiah. Ini Adalah sebuah nubuatan
tentang siapa bayi itu. Tuhan menyingkapkan ‘Masterplan-Nya” lewat
persembahan mereka:
1. Emas:
Lambang Raja (He is the King of Kings) yang berdaulat atas hidup kita. Emas
adalah simbol keilahian dan disebutkan di seluruh Alkitab. Berhala-berhala
pagan sering dibuat dari emas dan Tabut Perjanjian dilapisi emas ( Keluaran
25:10-17 ). Pemberian emas kepada bayi Kristus merupakan simbol
keilahian-Nya—Allah dalam wujud manusia.
2. Kemenyan:
Lambang Imam (He is the Hign Priest) yang menjadi perantara kita dengan Bapa. resin
atau getah putih. Kemenyan diperoleh dari pohon dengan membuat sayatan pada
kulit kayu dan membiarkan getahnya mengalir keluar. Kemenyan sangat harum
ketika dibakar dan karena itu digunakan dalam ibadah, di mana ia dibakar
sebagai persembahan yang menyenangkan bagi Allah ( Keluaran 30:34 ). Kemenyan
adalah simbol kekudusan dan kebenaran. Pemberian kemenyan kepada bayi Kristus
merupakan simbol kesediaan-Nya untuk menjadi korban, menyerahkan diri-Nya
sepenuhnya, analog dengan korban bakaran.
3. Mur:
melambangkan kepahitan, penderitaan, dan kesengsaraan. Bayi Yesus akan tumbuh
dan menderita hebat sebagai seorang pria dan akan membayar harga tertinggi
ketika Dia memberikan nyawa-Nya di kayu salib untuk semua orang yang percaya
kepada-Nya. Mur ini adalah produk dari Arab, diperoleh dari pohon dengan cara
yang sama seperti kemenyan. Itu adalah rempah-rempah dan digunakan dalam
pembalseman. Kadang-kadang juga dicampur dengan anggur untuk membuat minuman.
Minuman seperti itu diberikan kepada Juruselamat kita ketika Dia akan
disalibkan, sebagai ramuan yang membius ( Markus 15:23 ). Matius 27:34
menyebutnya sebagai “empedu”.
Bayangkan indahnya Kasih Karunia
Tuhan kepada orang asing ini. Tuhan tidak hanya menunjukkan “bayi Natal”. Tapi
Tuhan menyingkapkan Injil yang utuh. Bahwa bayi ini Adalah Raja, Imam, dan
Juruselamat.
Sama seperti Dia memakai Daniel
600 tahun sebelumnya. Sama seperti Dia memakai Bintang untuk menuntun mereka.
Dia juga sudah merangkai setiap kejadian dalam hidupmu, hanya untuk berbisik :”Aku
mengasihimu”. Bukan karena kita layak, tapi karena Dia baik. Selamat menyambut
Sang Kasih Karunia yaitu Yesus Kristus Juruselamat kita. Amin.