Minggu, 21 Desember 2025

Jamita Evangelium Pesta Paduahon Parningotan Ari Hatutubu ni Jesus Kristus (Natal II) – Jumat, 26 Desember 2025

JESUS DO SILLAM HASANGAPON NI DEBATA

(Yesus Cahaya Kemuliaan Allah)

Heber 1: 1 – 4

 

1.     Saudara/I yang terkasih dalam nama Jesus Kristus,  SELAMAT HARI NATAL bagi kita semua! Surat Ibrani ini ditulis oleh 'seseorang' berdasarkan ilham dari Roh Ku-dus. Alamatnya adalah orang Kristen Yahudi yang berada di wilayah kerajaan Romawi. Saat itu, orang-orang Kristen Yahudi memiliki banyak pertanyaan mengenai kepercayaan dan kehidupan. Di satu pihak, masih kuatnya pengaruh Taurat Perjanjian Lama dan agama Yahudi. Di lain pihak, sebagai orang Yahudi yang telah menjadi Kristen, mereka ingin menunjukkan identitasnya dengan tetap setia kepada Yesus Kristus.  Sebagai orang Kristen generasi kedua, mereka perlu memahami dengan baik 'keunggulan Kristus' jika dibandingkan dengan 'Taurat', 'Korban', 'Pemimpin', 'Imam Besar' dan hal-hal lainnya yang mereka kenal dalam agama Yahudi. Penulis surat Ibrani ingin menegaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah. Ia adalah puncak dari penyataan diri Allah. Ia adalah Pencipta alam semesta. Ia adalah hakekat Allah yang kuasaNya (FirmanNya) menopang segala sesuatu. c. Jika suatu saat mereka mengalami penderitaan atau penganiayaan karena imannya, agar mereka juga mengingat bahwa umat percaya dalam Perjanjian Lama pun pernah menderita karena iman. Untuk dapat bertahan dalam penderitaan, agar mereka terutama mengingat penderitaan Kristus sebagai suatu teladan yang indah.

2.     Saudara/I yang terkasih, Ada banyak pertanyaan yang menjadi pergumulan bagi jemaat. Misalnya: Adakah titik temu antara wahyu Allah kepada nenek moyang dengan wahyu Allah kepada Gereja melalui Kristus? Atau, dalam hubungan manusia dengan Allah: 'Siapakah sebenarnya menjadi pengantara, malaikat atau Yesus Kristus?" Atau: 'Siapakah malaikat memiliki kuasa dan karena itu patut disembah?' 'Siapakah yang lebih penting (utama), malaikat atau Kristus?'Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Nampaknya, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sedemikianlah, surat Ibrani ini ditulis. Penjelasan/Keterangan: (Catatan: Bibel berbahasa Batak membuat pembagian pasal 1 ini dengan membagi ayat 1-3 dan ayat 4-14; sedangkan Alkitab membuat pembagian ayat 1-4 dan ayat 5-14.

3.     Pada ayat sebelumnya (ayat 1-2), penulis surat Ibrani telah menyebutkan empat hal penting, yaitu: Pertama, Allah adalah sumber wahyu. Wahyu itu telah disampaikan melalui para nabi. Kedua, objek wahyu Allah ialah para nenek moyang. Ketiga, wahyu itu telah disampaikan Allah berulangkali dengan pelbagai cara. Keempat, pada akhirnya Allah menyatakan Diri melalui Yesus Kristus.

4.     Ayat 3-4 menegaskan, Wahyu Allah melalui Yesus Kristus adalah sempurna. Walaupun Allah telah menyatakan wahyuNya sejak zaman nenek moyang dan melalui para nabi, namun itu masih sebahagian. Puncaknya adalah ketika Allah hadir dalam Diri Yesus Kristus (Yoh 12:49-50; Yoh 14:9-10). Kristus adalah wahyu Allah yang paling puncak dan paling sempurna. Tentang kesempurnaan Kristus sebagai puncak penyataan wahyu Allah, dapat dilihat, sebagai berikut:

a)     Kristus adalah Anak Allah Bapa;

b)    Allah telah menjadikan Dia sebagai pewaris segala yang ada;

c)     Oleh Dia, Allah telah menjadikan alam semesta;

d)    Ia adalah cahaya kemuliaan Allah;

e)     Ia adalah gambar wujud Allah;

f)     Ia menopang segala yang ada dengan FirmanNya yang penuh kuasa;.

g)    Ia menyucikan manusia dengan darahNya;

h)    Ia duduk di sebelah kanan Yang Maha Tinggi (artinya sebagai penguasa);

i)      la mewarisi Nama yang jauh lebih indah dari pada malaikat-malaikat.

5.     Dalam surat Ibrani ini, khususnya pasal 1, dituliskan tentang keunggulan Kristus, yaitu:

Ø  Posisi, kedudukan dan wahyu Kristus lebih unggul daripada nenek moyang (1:1-3).

Ø  Wahyu Kristus lebih unggul daripada para nabi (1:1-3).

Ø  Posisi, kedudukan, otoritas dan kemuliaanNya lebih unggul daripada malaikat (1:4-14).

Keunggulan tersebut dimiliki Kristus, karena Dia adalah:

 

ü  Anak Allah, Ia adalah yang ditentukan mewarisi segala yang ada, dan Ia adalah Pencipta dunia (Ibr 1:2).

ü  Kristus adalah cahaya kemuliaan Allah, Wujud gambar Allah, Yang menopang segala yang ada, Penebus dosa yang dengan darahNya menyucikan dosa manusia, dan yang menggenapi amanat dan yang duduk di atas takhta kekuasaan kemuliaan yang Maha Tinggi (Ibr. 1:3). Oleh karena itu layaklah jika seluruh bangsa yang mengenal Dia, percaya kepadaNya, menerima Wahyu dan penebusanNya. menyembah Dia, menjunjung dia sebagai Raja segala raja, Tuhan segala Tuhan, memuji kasih anugerah dan kuasaNya, menyerahkan yang terbaik kepadaNya, dan melayani Dia sampai Dia datang kembali.

6.     Perbandingan antara keilahian Kristus dengan malaikat:

a)     Keilahian Kristus lebih unggul daripada malaikat.

ü  Perbandingan Nama: Kristus sejak awal sudah ditetapkan untuk mewarisi segala yang ada, Dia adalah Anak Allah. Malaikat hanya memperoleh nama sebagai hamba, tidak layak mewarisi yang ada (Ibr 1:4-5).

ü  Perbandingan Penyembahan: Kristus adalah penguasa segala yang ada, maka menerima penyembahan malaikat dan segala yang ada. Malaikat adalah hamba yang tidak menerima penyembahan (Ibr 1:6-7).

b)    Perbandingan Kekuasaan takhta: Kristus adalah Allah, takhta kekuasaanNya kekal sampai selamanya. Di dalam kekekalan Dia diurapi menjadi raja, kerajaanNya adil, benar dan kudus. Malaikat hanya hamba dalam kerajaanNya, tanpa takhta, tanpa kekuasaan apa pun (Ibr 1:8-9).

c)     Perbandingan antara Pencipta dan yang diciptakan: Kristus adalah Pencipta, Penopang segala yang ada. Penyandar dan tidak berubah selamanya. Malaikat adalah yang diciptakan, dapat berubah, waktunya terbatas (Ibr 1:10-12).

d)    Perbandingan antara menang dan gagal: Kristus adalah yang menang, menang atas pencobaan, menang atas ancaman maut, menang atas segala penderitaan dan menang atas peperangan dengan setan. Malaikat adakalanya kalah terhadap setan (bnd. Yud 9) karena malaikat hanya hamba atau pelayan (Ibr 1:13-14).

7.     Allah telah meninggikan Yesus Kristus, Anak Manusia itu, di atas segala makhluk dan mendudukkan Dia di atas takhtaNya, sebagai yang setara dengan Allah Bapa dan mengaruniakan segala kuasa dan pemerintahan kepadaNya. Sebelum Yesus naik ke sorga, Ia berkata: 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi' (Mat 28:18). Yesus adalah Allah yang ditinggikan. Dalam kemanusiaan-Nya pun Dia lebih unggul daripada malaikat. Dialah Anak itu. Dengan perantaraan Dialah, Allah, pada zaman akhir ini, berbicara kepada kita, manusia. Malaikat-malaikat adalah pelayan Allah dan Kristus untuk kebaikan orang-orang yang mewarisi keselamatan. Bila diperlukan, malaikat diutus untuk menolong dan melindungi kita yang percaya kepada Yesus Kristus.

8.     Panurat Heber on marusaha laho pasidinghon bahaya ajaran taringot tu surusuruan na boi begeon mansai uli alai adong do bahayana. Poda i patubuhon perantara ni jolma dohot Debata asing Tuhan Jesus. Hape di bagasan haporseaon ni halak Kristen, holan Jesus do na mamboan jolma tu Debata marhite na rade Ibana gabe pelean laho padomuhon jolma tu Debata. Jadi hatutubu ni Jesus i, i ma patuduhon na Ibana do mamboan hita laho mangadop tu Debata. Marhite Jesus nunga dibuka dalan jala nunga dipasiding angka ambatambat asa boi pajumpang langsung dohot Debata. JESUS DO SILLAM HASANGAPON NI DEBATA (Yesus Cahaya Kemuliaan Allah) NATAL. Hatutubu ni Jesus i mangalusi sungkunsungkun songon dia do kiat pajumpang dohot Debata. NATAL. Hatutubu ni Jesus na gabe hagogok ni sangkap na uli ni Debata patuduhon holongNa, ai dibagasan Jesus do hasintongan na rimpas dipatuduhon Debata. NATAL Hatutubu ni Jesus padungohon haporseaonta holan Ibana do na mambuka dalan boi hita pajumpang langsung dohot Debata. Tapatuduhon ma HOLONG ni Debata marhite na rade hita manghaholongi donganta jolma. Amen.

KISAH TERSEMBUNYI 600 TAHUN SEBELUM KELAHIRAN YESUS

Sebuah cerita tentang orang majus yang encari Juruselamat. Matius 2: 1 mencatat: “….datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem….” S...